5% Kecelakaan 25%
15%
34%
Peny. Sal. Pernafasan
Khronis 21%
21% Peny. Kardiovaskuler
15%
25%
Lain-lain 5%
Pengeluaran Biaya untuk kecelakaan
dan penyakit akibat kerja (ILO, 1999)
13%
Peny. Muskuloskeletal
8% 40% Peny. Jantung
9% Kecelakaan
Peny. Sal. Nafas
Peny. SSP
14%
16% Lain -2
• WHO – Akses terhadap pelayanan kesehatan
kerja yang memadai:
▫ 5 – 10 % pekerja di negara berkembang
▫ 20 – 50 % pekerja di negara industri
- data mengenai penyakit akibat kerja yang ada:
hanya bagian dari puncak gunung es.
• Pengawasan langsung terhadap K3 di
perusahaan lemah
PAK (WHO, 5 benua, 1999)
• Cidera
• MSD (48%)
• PPOK (11%)
• Dermatosis Akibat Kerja (10%)
• Noise induced (9%)
• Sakit Jiwa (10%-(30%, 2005))
• Keracunan Pestisida (3%)
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
• Penyakit Akibat Kerja : setiap penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Permenaker
Nomer Per.01/Men/1981).
• Faktor kimia
Gas, uap, debu, kabut / mist, fume asap, larutan
dan zat padat
• Golongan biologi
Bakteri, virus, tumbuh-tumbuhan dan hewan
• Golongan Fisiologi/ergonomi
Sikap dan cara kerja, jam kerja dan istirahat
• Golongan Psikososial
Suasana kerja, hubungan antara karyawan dan
pengusaha pemilihan kerja dan lain-lain
Alasan –alasan rendahnya laporan
penyakit akibat kerja (PAK)
1. Ketidaktahuan dalam menegakkan diagnosa
2. Perusahaan khawatir terhadap ganti rugi
3. Hambatan – hambatan teknis dan
administratif
Kesukaran / Problema Mendiagnosa
PAK
1. PAK relatif > sulit ditegakkan diagnosanya,
karena banyak PAK gambarannya mirip
penyakit umum
2. Berbagai PAK mempunyai waktu inkubasi
yang lama
3. Kurangnya sarana bantu untuk mendiagnosa
PAK
4. Kurang training / kemampuan dokter untuk
mendiagnosa PAK
“Fenomena
gunung es”
Penyakit
Akibat
Kerja
berdasarkan Kepmenaker No. 333/1989 :
- ditemukan/didiagnosa saat
pemeriksaan kesehatan berkala
1. DIAGNOSIS KLINIS
• Lakukanlah sesuai prosedur medis yang
berlaku
• Bila perlu lakukan:
▫ Pemeriksaan penunjang /tambahan
▫ Rujukan informasi ke Spesialis lain
2. PAJANAN YG DIALAMI
• Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
• Beberapa pajanan 1 penyakit atau
sebailknya
• Lakukan anamnesis :
▫ Deskripsi pekerjaan sec. Kronologis
▫ Periode waktu kerja masing-masing
▫ Apa yg diproduksi
▫ Bahan yg digunakan
▫ Cara bekerja
Lebih bernilai bila ditunjang data objectif
3. APA ADA HUB.PAJANAN DG PENYAKIT
• Lakukan identifikasi pajanan
• Evidence based : pajanan-penyakit
• Bila tdk ada : pengalaman penelitian
awal
4. JUMLAH PAJANAN CUKUP ?
• Perlu tahu patifisiologi penyakit & bukti
epidemiologis
• Dapat dg : kualitatif cara kerja, proses
kerja, gimana lingk. Kerja
• Penting pengamatan
• Masa kerja
• Pakai alat pelindung sesuai, tepat ?
5. FAKTOR INDIVIDU BERPERAN
• Berapa besar berperan
• Riwayat atopi/ alergi
• Riwayat penyakit dalam keluarga
• Hiegene perorangan
6. FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN
• Pajanan lain yg dapat menyebabkan penyakit
bukan faktor pekerjaan
• Rokok, pajanan di rumah, hobi
7. MENENTUKAN DIAGNOSIS PAK
• Kaji semua langkah-langkah
• Bukti + referensi PAK ??
• Ada hub sebab akibat pajanan – penyakit &
faktor pekerjaan faktor yg dianggap paling
bermakna thd terjadinya penyakit
D/ PAK
Pelaporan
Nama pasien
No induk pegawai
Jenis kelamin
Umur
Tanggal kejadian kecelakaan/PAK
Alamat rumah dan tempat kerja
Pekerjaan dahulu dan sekarang
Pekerjaan saat terjadi kecelakaan/PAK
Lama bekerja
Shift kerja / waktu kerja saat kejadian
Kategori kepegawaian
Jumlah kasus dan nama cedera pada waktu
itu
Sifat pekerjaan dan bagian tubuh yang
terkena
Nama dan alamat dokter yang merawat
Sikap pekerja saat kejadian
Supervisi saat kejadian
Faktor penyebab
Tindakan koreksi
Contoh kasus 1
Seorang laki-laki, Tuan A datang dengan
Keluhan sesak napas sejak 5 hari yang lalu…..
Apa ia menderita Penyakit Akibat Kerja?
Pendekatan individu :
1. Menentukan Diagnosis Klinis
• Anamnesa keluhan /penyakit
• Pemeriksaan fisik
WD/ Asma bronkial
Kasus 1……
HSE Gathering
Kasus 1……