Anda di halaman 1dari 10

Dacryocystitis Onset Pertama: Karakterisasi,

Pengobatan, dan Prognosis

Oleh :
Cindy Ayu Fitri,S.Ked

Pembimbing :
dr. Rosmaryati Manalu, Sp.M

Kepaniteraan Klinik Modul Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran
Universitas Palangka Raya
2022
Latar belakang
 Dacryocystitis adalah obstruksi pada duktus nasolakrimalis yang
seringkali tidak diketahui penyebabnya
 menilai risiko dakriosistitis berulang setelah dakriosistitis onset pertama
dan untuk mendapatkan profil demografis dan karakteristik pengobatan
untuk pasien dengan dakriosistitis onset pertama.
Metode penelitian

Sebuah studi retrospektif dilakukan pada pasien yang mengalami dakriosistitis


onset pertama selama tahun 2010-2013. Pasien ditindaklanjuti selama 3 tahun.
Analisis difokuskan pada kekambuhan dacryocystitis, demografi, perawatan
medis, dan pilihan operasi lakrimal.
Hasil Penelitian
Kriteria inklusi dipenuhi oleh 52 pasien. Dari jumlah tersebut 15 (29%) memiliki
satu atau lebih kekambuhan dakriosistitis, dan 18 pasien (34,6%) menjalani
operasi lakrimal.
Usia rata-rata adalah 51,6 tahun (median 55,5, kisaran 0-93). Rasio perempuan-
laki-laki sedikit di bawah 3:1 (73,1%).
Perawatan medis yang paling sering adalah kapsul flukloksasilin yang
dikombinasikan dengan tetes mata atau salep kloramfenikol.
Diskusi
 Pada sebagian besar pasien dengan dakriosistitis onset pertama perjalanannya tidak
rumit, dengan sedikit kontak layanan kesehatan dan tidak diperlukan pembedahan.
Namun, beberapa pasien mengalami infeksi berulang dan operasi lakrimal diperlukan.
 Ada variasi besar dalam usia di antara pasien dalam penelitian ini. Juga, risiko
kekambuhan bervariasi serta masalah dengan epifora yang tersisa. Variasi yang besar
ini menjadikannya penting untuk menyesuaikan perawatan dan kemungkinan
pembedahan agar sesuai dengan masing-masing pasien
Kesimpulan
Dari 52 pasien dengan dakriosistitis onset pertama, hanya 29% yang mengalami
episode dakriosistitis lagi dalam waktu 3 tahun. Pasien dengan dakriosistitis
onset pertama merupakan kelompok yang sangat heterogen. DCR memiliki
tingkat keberhasilan yang sangat baik dalam mengurangi risiko dakriosistitis
berulang.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai