MATA BERAIR
Oleh:
Isna Sandria Nastiti 011723143041
Pembimbing:
Dr. Reni Prastyani, dr., SpM., M.Kes
SURABAYA
2020
MATA BERAIR
Definisi
Mata Berair adalah keadaan dimana produksi air mata menjadi berlebih. Gejala ini disebabkan
oleh dua mekanisme, yaitu sekresi air mata berlebih (hiperlakrimasi) atau gangguan drainase
air mata (epiphora).
Etiologi
Penyebab sekresi air mata berlebih (hiperlakrimasi)
• Primary Hyperlacrimation
Kondisi ini jarang terjadi, terjadi karena stimulasi langsung kelenjar lakrimal. Hal ini
mungkin terjadi pada tahap awal tumor atau kista kelenjar lakrimal dan efek obat-
obatan parasimpatomimetik.
• Reflex Hyperlacrimation
Hal ini terjadi karena stimulasi cabang sensoris nervus trigeminus akibat iritasi pada
kornea atau konjunctiva.
• Central/Physical Lacrimation
Penyebab pasti masih belum diketahui. Terjadi pada gangguan emosional, voluntary
lacrimation, dan hysterical lacrimation.
Penyebab gangguan drainase air mata (epiphora)
• Penyebab fisiologis
Gangguan pompa lakrimal (lacrimal pump) akibat kelonggaran kelopak bawah (lower
lid laxity) atau kelemahan otot orbicularis (weakness of orbicularis muscle)
• Obstruksi mekanik
Dibagi berdasar tempat terjadinya
o Punctal causes
▪ Eversion of lower punctum
Sering terjadi pada lansia akibat lower lid laxity. Biasanya diikuti
konjuctivitis kronis, blepharitis kronis, dan ectropion.
▪ Punctal obstruction
Terjadi pada congenital absence of puncta atau sikatrik akibat
penutupan luka seperti luka bakar atau infeksi. Punctal stenosis
dihubungkan dengan penggunaan jangka lama dari obat-obatan seperti
idoxuridine dan pilocarpine.
o Causes in canaliculi
Penyebab bisa karena kongenital ataupun didapat (acquired) akibat benda asing,
trauma, striktur, dan canaliculitis.
o Causes in the lacrimal sac
Penyebab bisa karena kongenital, striktur traumatik, dacryocystitis, infeksi,
dacryolithiasis, tumor, atonia.
o Causes in the nasolacrimal duct
Penyebab kongenial: non-canalization, partial canalization, atau imperforated
membranous valve.
Penyebab obstruksi yang didapat: striktur traumatik, striktur inflamasi, tumor,
dan penyakit pada tulang yang disekitarnya.
Diagnosis
Anamnesis
Gejala mata berair dapat diikuti dengan gejala lain, seperti ketidaknyamanan pada mata dan
kemerahan biasa terjadi pada hipersekresi. Mata berair diperberat dengan suhu dingin dan
lingkungan yang berangin dan gejala diperingan pada ruangan hangat dan kering, serta keluhan
air mata ke pipi (overflowing onto the cheek) biasa disebabkan oleh kegagalan/gangguan pada
drainase.
Pemeriksaan Fisik
Gangguan drainase lakrimal sering disebabkan oleh abnormalitas puncta.
1. Palpasi lacrimal sac / Regurgitation test
Mucocele, Dacryocystitis kronis: terjadi punctal reflux dan cairan yang keluar bersifat
mukopurulen dengan obstruksi pada ujung bawah sacus atau ductus nasolacrimalis.
Acute Dacryocystitis: palpasi terasa nyeri dan harus dihindari.
2. Pemeriksaan puncta dan kelopak mata menggunakan slit lamp
Jika aliran lebih sering dari medial canthal region daripada lateral canthal region,
biasanya disebabkan oleh defective drainage. Visible mukopurulent discharge lebih
sering terjadi pada gangguan obstruksi ductus nasolacrimal.
Gambar 3. Pemeriksaan puncta dan kelopak mata menggunakan slitlamp. A: Marked puctal stenosis; B:
punctal ectropion dan stenosis; C: conjunctivochalasis, pada parsial obstruksi puncta; D: obstruksi
punctum karena bulu mata; E: large caruncle; F: pouting punctum, pada salah satu tipe canaliculitis
Pemeriksaan Penunjang
1. Fluorescein dye disapperance test (FDDT)
Pemberian dua tetes fluorescein dry eye pada kedua sacus konjunctiva dan diamati 2
menit setelahnya.
Normal: tidak ada pewarna yang terlihat pada sacus konjunctiva
Prolonged retention of dye: drainase yang tidak adekuat akibat atonia atau obstruksi
mekanik
2. Lacrimal syringing test / Lacrimal irrigation
Sebelum melakukan tes ini, harus dilakukan pemberian anestesi lokal berupa xylocaine
4% (punctum dilator). Lalu larutan normal saline dimasukkan kedalam lacrimal sac dari
lower punctum dengan syringe dan lacrimal cannula.
Gambar 8. Gambaran lacrimal scintillography: A: normal, B: obstruksi pada batas lacrimal sac dan
nasolacrimal sisi kiri
Algoritma Pemeriksaan dan Diagnosis Mata Berair
Mata Berair
Overflow to cheek
Abnormalitas puncta
Pameriksaan puncta
Palpasi lacrimal sac
& kelopak mata
Pemeriksaan fisik
FDDT
Pemeriksaan penunjang
Prolonged
normal
retention
Inadekuat Obstruksi
drainage Mekanik
Obstruksi
Obstruksi
Nasolacrimal
Jones test I Canaliculi
duct
Pemeriksaan penunjang
positive negative
positive negative
Lacrimal pump
Obstruksi Parsial
failure
DAFTAR PUSTAKA
Bowling, B. and Kanski, J., 2016. Kanski's Clinical Ophthalmology. 8th ed. [Erscheinungsort
nicht ermittelbar]: Elsevier.
Khurana, A., 2007. Comprehensive Ophthalmology. 4th ed. New Delhi: New Age International
(P) Ltd., Publishers.