Muhtarum Yusuf
Batasan : radang akut pada mukosa faring dan jaringan limfoid di dinding faring
Etiologi :
- Virus : rhinovirus, coronavirus, virus influenza A dan B, parainfluenza, adenovirus, resp.
Syncytial virus, enterovirus, Epstein - barr virus.
Patofiologi
Penularan secara droplet infection. Penyebab utamanya virus dan dapat diikuti oleh infeksi
bakterial. Jarang sekali primer akibat infeksi bakteri. Dapat sebagai permulaan dari penyakit lain,
misalnya ; morbili, influenza, rubela, pneumoni, parotitis, dll. Seringkali bersama-sama dengan
penyakit saluran napas yang lainnya, misal : rinitis akut, nasofaringitis akut, laringitis akut, dll.
Kebanyakan dimulai dari infeksi dari hidung dan sinus paranasal lewat post nasal drip. Masa
inkubasi 12 jam – 4 hari.
Diagnosis
Anamnesis
- Tenggorok terasa kering dan panas, diikuti dengan nyeri menelan di tengah tenggorok yang
berlangsung beberapa hari-minggu, nyeri menjalar sampai telinga.
- Panas badan, sakit kepala, malaise
Pemeriksaan :
- Mukosa faring tampak hiperemi, udem terutama di daerah lateral faringeal band, kadang
terdapat mukopus.
- Sekret yang terbentuk awalnya bening, lama kelamaan kental berwarna kuning
- Granula tampak lebih besar dan merah.
- Bila menyebar ke laring, suara parau dan batuk-batuk.
Diagnosis banding
- Tonsilitis akut
Komplikasi
Lokal : sinusitis, otitis media akut, laringitis, bronkitis, pneumonia
General : meningitis, ensefalitis, miokarditis
Terapi
1. Faringitis akut termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limiting disease) terutama
pada penderita dengan daya tahan tubuh yang baik, dianjurkan :
- Istirahat, makan lunak, minum hangat
- Analgetik/antipiretik : parasetamol 3x500 mg (anak-anak 10mg/kgBB/dosis, 3-4x sehari)
- Obat kumur benzydamin gargel
2. Antibitika diberikan pada kasus infeksi bakteri, pilihannya :
Lini pertama :
a. Phenoksimetilpenisillin 4x500mg
b. Amoksisilin 3x 500mg
Alternatifnya :
c. Amoksisilin- asam klavulanat 3x500 mg
d. Cephalosporin oral (cefadroksil 2x500mg)
Lama pemberian 7-10 hari, jika tidak ada respon dalam waktu 72 jam, reevaluasi pasien
dan diganti dengan antibiotika jenis yang lain.
Daftar Pustaka
1. Ballenge JJ. Disease of oropharinx. In : Ballenger JJ, ed. Disease of nose, throat, ear and
neck. 14th ed. Philadhelphia, London : Lea & Fabiger, 1991 : 243- 58.
2. Hoff SR, Chang KW. Pharyngitis. In : Johnson JT and Rosen CA.eds. Bailaey’s Head and
Neck Sugery – Otolaryngology 5th ed. Philadelphia, New York, Lippincott Williams &
Wilkins, 2014 : 757-69.
3. Ringkasan panduan pengobatan antibiotika untuk infeksi saluran napas akut. California
Medical Association (CMA) 2012.