2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Daerah Glenmore terbagi dari 4 dasa, yakni Sepanjang, Karangharjo, Tegalharjo, dan
Margomulyo. Angka kejadian Demam Berdarah Dengue masih ditemukan pada sebagian
dari daerah ini. Menurut data Puskesmas Sepanjang, pada tahun 2019 terdapat 12 kasus
Demam Berdarah Dengue dan pada bulan Januari 2020 terdapat 2 kasus Demam Berdarah
Dengue yang terjadi di Desa Karangharjo. Hal ini menunjukkan bahwa kasus Demam
Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Sepanjang masih terjadi, maka dari itu perlu
dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue.
3
TUJUAN
4
5
MATERI PEMBEKALAN
PENGERTIAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas
(demam) dan disertai dengan perdarahan.
PENYEBAB
Host (Manusia) : Gizi, umur, kekebalan, genetik
Agent (Penyebab) : Virus dengue
Vektor (Pembawa) : Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus
Environment (Lingkungan) : Kelembaban, cuaca, ketinggian tempat tinggal,
perilaku masyarakat, kepadatan larva + nyamuk
dewasa.
GEJALA
1. Tanda Awal
6
4. Untuk membedakannya kulit
3. Tampak bitnik-bintik merah
pada kulit (petekie) seperti diregangkan, apabila bitnik
bekas gigitan nyamuk merah itu hilang , bukan tanda
disebabkan pecahnya
pembuluh darah kapiler di kulit petekie
2. Gejala/Tanda Lanjutan
7
PENANGANAN AWAL
Bila menjumpai seseorang yang diduga menderita sakit DBD dengan gejala/tanda awal,
maka lakukan tindakan sebagai berikut:
8
TINDAK LANJUT
Anjurkan segera untuk memeriksakan ke dokter, poliklinik, puskesmas atau rumah sakit
untuk memastikan penyakitnya dan mendapat pertolongan yang tepat.
PENCEGAHAN
A. PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN 4M PLUS
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 4M Plus meliputi:
9
Mendaur ulang barang-barang
bekas yang dapat menampung
air seperti botol plastik, kaleng,
ban bekas dll atau membuang
pada tempatnya
10
B. LARVASIDASI
Larvasidasi adalah pengendalian larva (jentik) nyamuk dengan pemberian larvasida yang
bertujuan untuk membunuh larva tersebut. Pemberian larvasida ini dapat menekan
kepadatan populasi untuk jangka waktu 2 bulan. Jenis larvasida ada bermacam-macam,
diantaranya adalah temephos, piriproksifen, metopren dan bacillus thuringensis.
C. FOGGING (PENGASAPAN)
Nyamuk dewasa dapat diberantas dengan pengasapan menggunakan insektisida (racun
serangga). Melakukan pengasapan saja tidak cukup, karena dengan pengasapan itu yang
mati hanya nyamuk dewasa saja. Jentik nyamuk tidak mati dengan pengasapan. Selama
jentik tidak dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk yang baru menetas dari tempat
perkembangbiakannya.
11
12
KADER JUMANTIK
1. Pengertian
Kader juru pemantau jentik adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan
dan pemberantasan jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
2. Struktur dan Cakupan
a. Struktur
1. Kader jumantik merupakan kumpulan warga yang terpilih dalam satu
kelurahan yang diberikan tugas dalam pemantauan jentik, dan memiliki
tanggungjawab mengenai pelaporan jentik ke petugas puskesmas yang
membawai program DBD.
2. Kader jumantik dipilih secara sukarela, kemudian warga yang mengajukan
akan data oleh petugas puskesmas pemegang program setelah itu buatkan
surat Mou dan komitmen yang akan di tandatangani oleh kepala puskesmas,
kepala desa, pemegang program, serta kader yang bersangkutan di wilayah
tersebut.
3. Beberapa ketentuan kader jumantik dalam satu desa :
- Setiap desa memiliki minimal satu kader dalam satu RT.
- Dalam satu desa terdapat perwakilan satu kader yang bertangguang jawab
dan membawahi kader-kader disetiap RT.
- Penangung jawab kader desa akan dipantau oleh petugas puskesmas
pemegang program yang bersangkutan.
- Setiap perwakilan kader jumantik desa wajib menyetorkan laporan hasil
pemantauan jentikkepada puskesmas sesuai dengan waktu yang sudah
disepakati.
13
STRUKTUR DAN KOORDINASI KADER JUMANTIK
SUPERVISOR JUMANTIK
(PEMEGANG PROGRANM DI
PUSKESMAS SEPANJANG)
BRIEFING BERSAMA
PEMERIKSAAN JENTIK LAPORAN PEMANTAUAN
KETUA KADER JENTIK
DILAKUKAN DI SETIAP RT JENTIK DARI KADER
DESA SEBELUM
DALAM SATU DESA JUMATIK SETIAP RT
MELAKUKAN JUMANTIK
14
b. Cakupan
Cakupan pemantauan jentik meliputi setiap rumah yang ditempati oleh warga
setempat dalam satu RT dan Desa.
3. Tugas
Tugas dan tanggung jawab utama dari kader jumantik adalah pelaksanaan
Penberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M plus disesuaikan dengan fungsi
masing-masing. Secara rinci tugas dan tanggung jwab kader jumantik adalah :
1. Mensosialisasikan PSN 4M plus kepada masyarakat setempat (dalam satu RT)
2. Memeriksa atau memantau tempat perindukan Nyamuk di dalam dan diluar
rumah sebulan sekali
3. Memeriksa lingkungan sekitar rumah warga yang di periksa dan memastikan
tidak ada tempat yang berpotensi sebagai saran dan perindukan nyamuk.
4. Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan jentik di tempat-tempat
perindukan nyamuk.
5. Malakukan dan ikut berpartisipasi dalam diskusi terkait solusi apabila
didapatkan kejadian DBD di masyarakat.
6. Bagi kepala kader jumantik, selain melakukan tugas seperti yang ditulis
diatas, kader juga berkewajiban untuk mengumpulkan laporan jumantik satu
desa dan memberikan ke pertugas puskesmas yang memiliki program.
4. Penyegaran
Penyegaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas atau Dinas
Kesehatan kota kepada kader jumantik dalam upaya peningkatan pengetahuan
dan keterampilan menjadi kader. Pelatihan rutin dilakukan satu sampai dua bulan
sekali. Pelatihan diikuti oleh semua kader dari empat desa, setiap pelatihan kader
akan mengisi materi pelatihan didalam buku panduan yang dimiliki oleh setiap
kader, kemudian di tandatangani oleh penyampai materi (petugas puskesmas atau
DKK)
15
16
UPDATE JUMANTIK
PEMANTAUAN JENTIK
A. PENGERTIAN
Pemantauan jentik adalah kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk yang
dilakukan oleh kader pada tempat-tempat penampung air yang ada di lingkungan
rumah yang diperiksa. Pemeriksaan dilakukan dengan cara menerangi permukaan
air dengan lampu penerang (senter) dan melihat ada atau tidaknya jentik nyamuk
pada permukaan air tersebut. Tempat-tempat yang diperiksa meliputi:
a) Bak mandi/ WC
b) Gentong air/ drum
c) Tatakan dispenser
d) Akuarium
e) Vas bunga
f) Tempat minum burung
g) Tatakan pot bunga
h) Kaleng-kaleng bekas, botol plastik, ban bekas
i) Sampah yang menampung air (contoh: kaleng bekas)
j) Tempat-tempat lain yang menampung air yang tenang (nyamuk
hanya berkembang biak pada genangan air yang tenang dan tidak
bergelombang)
B. PERSIAPAN
Hal yang perlu disiapkan oleh kader sebelum melakukan pemeriksaan adalah
a) Telah mengikuti pembekalan materi oleh tenaga kesehatan
b) Membawa surat tugas pemeriksaan jentik dari Puskesmas dan RT
c) Membawa buku panduan kader pemeriksa jumantik dari Puskesmas
d) Membawa alat pemeriksaan jentik dari Puskesmas (senter, ballpoint,
form pemeriksaan)
17
C. TATA CARA
Tata cara pemantauan jentik adalah sebagai berikut:
a) Periksalah bak mandi/WC, gentong air/drum dan tempat-tempat
penampungan air lainnya.
b) Jika tidak terlihat adanya jentik tunggu sampai kira-kira satu menit,
jika ada jentik pasti akan muncul ke permukaan air untuk bernafas.
c) Gunakan senter apabila wadah air tersebut terlalu dalam dan gelap.
18
Gambar tatakan dispenser
19
D. PENGISIAN FORM
a. Form nomer 1 / FORM PEMANTAUAN JENTIK
Form ini wajib dibawa setiap kali kader melakukan pengecekan.
Hasil dari form ini berikutnya direkap pada ‘form nomer 2’. Gambar dan
cara pengisian form dijelaskan pada gambar berikut :
20
b. Form nomer 2 / FORM REKAPAN PEMERIKSAAN
Form berikut adalah rekapan dari form nomer 1. Diisi dari hasil data
yang ada pada form nomer 1. Form ini sebagai bukti pemeriksaan kepada
puskesmas.
Penjelasan Pengisian:
• Tanggal: Diisi dengan tanggal dilakukannya pemantauan jentik
• Jumlah rumah dengan jentik (+): Diisi dengan jumlah rumah yang ditemukan
jentik nyamuk pada tempat penampungan air
21
TANGGAL JUDUL LOKASI PEMATERI TTD
PENYULUHAN PENYULUHAN PEMATERI
Penjelasan Pengisian :
• Tanggal : Diisi dengan tanggal dimana kader mendapatkan penyuluhan
22
d. Form KEGIATAN PENYULUHAN YANG PERNAH DILAKUKAN
Form ini diisi oleh kader apabila telah memberikan penyuluhan kepada
masyarakat terkait materi yang berhubungan dengan Demam Berdarah Dengue.
Penjelasan Pengisian:
• Tanggal : Diisi dengan tanggal dimana kader memberikan penyuluhan
kepada masyarakat
• Judul Penyuluhan : Diisi dengan judul materi yang dibawakan kader saat
penyuluhan kepada masyarakat, contoh : Pencegahan DBD dengan 4M
Plus
23
24
MONITORING & EVALUASI
MONITORING
1. Apakah Jumantik benar-benar telah mengerti tentang penyakit DBD dan cara
pencegahannya.
3. Melihat kartu jentik yang ada di rumah penduduk atau tempat-tempat umum
4. Memeriksa hasil pemeriksaan jentik pada formulir laporan Koordinator dan Supervisor
Jumantik.
EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk analisis laporan hasil pemeriksaan jentik antara lain:
1. Cakupan rumah / tempat-tempat umum yang diperiksa (minimal 80% dari yang
direncanakan).
2. Parameter penilaian adalah ABJ (Angka Bebas Jentik) yang dibuat dalam bentuk
pemetaan.
3. Evaluasi hasil kerja Jumantik dilakukan oleh petugas Puskesmas bersama supervisor
secara periodik 3 bulan sekali (PJB).
5. Hasil kegiatan Jumantik dan hasil evaluasi disampaikan pada pertemuan rutin di tingkat
kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota.
25
26
27
28