Lakrimalis
Anatomi
- Kelenjar lakrimalis
- Pungtum
- Kanalikulus
- Kantong lakrimalis
- Duktus nasolakrimalis
Utama Aksesoris
(refleks) (basal)
Punctum
Saccus Ductus Concha nasalis
lakrimal dan
lakrimalis nasolakrimalis inferior
kanalikuli
Alakrima
Lakrimal
hipersekresi
Kelainan pada Paradoxic
Apparatus lakrimalis
sistem produksi Lacrimation
Bloody Tears
Dacryoadenitis
Dacryocystitis
Kelainan pada
sistem pengeluaran Canalicular
Disorders
Dacryoadenitis
– Inflamasi akut dari kelenjar lakrimal yang kebanyakan pada anak-anak merupakan komplikasi
dari mumps, measles, influenza, atau pada dewasa berhubungan dengan gonnorhea.
– Gejala : unilateral, nyeri, bengkak, injeksi pada palpebra di daerah superotemporal yang
memberikan gambaran kurva S.
– Peradangan pada saccus lakrimal. Didahului oleh sumbatan pada ductus nasolakrimal.
– Secara klinik di bagi :
– Dakrio sistitis infant
– Dakrio sistitis primer akut & kronis
– Dakrio sistitis sekunder →krn trauma
– Pada anak-anak: akut dacryocystitis Haemophilus influenzae, kronik obstruksi duktus nasolakrimal.
– Pada orang dewasa : akut Staphylococcus aureus, kronik Streptococcus pneumoniae, Candida
albicans.
Obstruksi duktus nasolakrimalis
3 tahapan
– Krn pembentukan yg tidak sempurna duktus naso lakrimalis (erat kaitannya dengan
embryogenesis system eksresi lakrimal).
– Gejala : adanya cairan dari pungtum lakrimalis bila sakkus ditekan, lakrimasi
kronis,
• Terapi:
o menekan sakkus 6 – 8 kali /hari
o AB lokal : antibiotik topikal dalam bentuk tetes
(moxifloxacin 0,5% atau azithromycin 1%) atau
menggunakan sulfonamid 4-5 kali sehari
o Antibiotik sistemik amoxicillin/clavulanate atau cefaclor
20-40 mg/kgBB/hari dibagi dalam tiga dosis
Dacryocystitis akut dan kronik
– Gejala :
– Akut:
– Epifora
– Bengkak dan merah
– nyeri dan nyeri tekan pada daerah saccus lacrimalis
– Sekret mukopurulen
– Terapi:
– Pengurutan sakus utk mengeluarkan pus
– AB sistemik dan topikal :
Antibiotik Lokal → tetes mata
Antibiotik sistemik Amoxicillin dan chepalosporine (cephalexin 500mg p.o. tiap 6 jam
Analgetik oral (acetaminofen atau ibuprofen), Untuk mengatasi nyeri dan radang
– TERAPI :
– Lokal Antibiotik tetes mata
– Sistemik AB
– Penyemprotan AB sekaligus probing.
– Operasi Dacryocystorhinostomy
– Operasi Dacryocystoctomy dilakukan bila dg DCR tdk berhasil,
Prognosis
– Tes Schirmer : menilai produksi dan komponen air pada sekret airmata.
– Tes Anel : menilai patensi sistem lakrimasi dan melokalisir sumbatan.
Interpretasi :
- Tidak ada sumbatan bila pasien merasa larutan
mengalir bebas ke hidung
- Sumbatan dikanalikuli refluks
- Sumbatan dalam bilasan keluar melalui
punctum sisi lain
TERIMA KASIH