Pembimbing :
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
BAB 2 ISI.................................................................................................................6
2.1 Observasi Pasien............................................................................................6
2.2 Identitas Pasien..............................................................................................6
2.3 Anamnesis.................................................................................................7
Autoanamnesis (Tn.F)......................................................................................7
B. Heteroanamnesis (Ny. M Kakak pasien).................................................7
2.4 Genogram.....................................................................................................10
2.5 Pemeriksaan Fisik........................................................................................10
2.5.1 Status Internistik...................................................................................10
2.5.2 Status Neurologis..................................................................................11
2.5.3 Status Psikiatri Awal..............................................................................11
2.5.4 Status Psikiatri Saat Ini.........................................................................12
2.6 Resume.........................................................................................................13
2.7 Diagnosis Multiaksial..................................................................................14
2.8 Observasi Keluarga......................................................................................14
2.8.1 Identitas Anggota Keluarga...................................................................14
2.9 Observasi Lingkungan.................................................................................15
2.9.1 Gambaran lingkungan Tempat Tinggal.................................................15
2.9.2 Gambar Tempat Tinggal........................................................................15
2.10 Gambaran Status Sosial.............................................................................16
2.11 Cara Penerimaan Keluarga terhadap Pasien...............................................16
2.12 Denah Rumah pasien.................................................................................17
2.13 Faktor Penghambat dan Pendukung Kesembuhan.....................................18
2.13.1 Faktor penghambat..............................................................................18
2.13.2 Faktor pendukung...............................................................................18
2.14 Terapi..........................................................................................................18
1
2.15 Intervensi....................................................................................................18
2.16 Prognosis....................................................................................................19
LAMPIRAN...........................................................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
gangguan jiwa berat. Bila separuh dari mereka itu memerlukan perawatan di
rumah sakit dan jika Indonesia berpenduduk 2013.460.000 orang maka di negara
kita ada 203.460 orang dengan gangguan jiwa berat yang memerlukan perawatan
di rumah sakit. Dalam rangka meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan jiwa,
maka diperlukan hubungan kerjasama yang baik antara petugas kesehatan dengan
penting dalam menentukan cara, asuhan dan perawatan yang diperlukan oleh
pelayanan kesehatan primer. Pada Januari 1995, WHO dan WONCA telah
merumuskan action plan yang tertulis dalam “Making Medical Practice and
Indonesia, melalui Permenkes No. 916 Tahun 1997 tentang Pelayanan Dokter
3
dimasukkan ke dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) II
tahun 1993, yang merupakan bagian dari ilmu kedokteran komunitas. Dengan
adanya prinsip utama pelayanan dokter keluarga secara holistik tersebut, perlulah
diketahui berbagai latar belakang pasien yang menjadi tanggungannya, serta dapat
pasien tersebut. Untuk dapat mewujudkan pelayanan kedokteran yang seperti ini,
banyak upaya yang dapat dilakukan. Salah satu di antaranya yang dipandang
visit) serta melakukan perawatan pasien di rumah (home care) terhadap keluarga
yang membutuhkan.
pelayanan dokter keluarga, maka telah merupakan kewajiban pula bagi setiap
dokter untuk dapat memahami serta terampil melakukan kunjungan dan perawatan
pembelajaran untuk melakukan home visit bagi pasien. Salah satu kasus yang
kami pilih yaitu kasus Tn. F yang berumur 58 tahun dengan diagnosis Episode
depresi berat tanpa gejala psikotik. Kami datang ke rumahnya pada hari Senin,
pukul 19.00 - 20.30. Kami memilih kasus Tn. F, karena pasien telah cukup lama
pasien belum sembuh secara sempurna namun keluarga pasien sangat perhatian
dan memberikan dukungan moral pada pasien. Kami ingin menggali lebih dalam
4
faktor-faktor yang dapat mendukung perbaikan klinis pada Tn. F dengan
5
BAB 2
ISI
ini pasien sedang menjalani program pengobatan rawat jalan dari RSJ
berikut :
Nama : Tn. F
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
6
Tanggal Pemeriksaan : 26 Desember 2019
2.3 Anamnesis
Autoanamnesis (Tn.F)
sesuai dengan pertanyaan. Pasien mengetahui tempat dan tanggal lahir nya. Pasien
juga mengetahui saat ini siang atau malam, sedang berada dimana, serta
mengetahui bersama dengan siapa pasien saat ini tinggal. Ekspresi wajah datar,
tidak tampak bingung. Kontak mata dengan pemeriksa ada, tetapi sesekali
menunduk. Respon pasien saat menjawab cukup lamban dan pengucapan kalimat
panas, saat ditanya lebih detail tentang keluhannya, pasien tidak menjawab.
Kemudian pasien ditanya mengenai perasaannya saat ini, apakah marah, senang,
sedih atau takut, pasien hanya terdiam. Pasien ditanya mengapa tidak mau
oleh kelurga (adik pasien) kareana pasien tidak mau bicara salama
7
satu tahun yang lalu pasien mengalami kebangkrutan dan istrinya
saat itu kularga merasa mulai ada yang berbeda dengan sikap
dirumah Ny. M lebih banyak tidur dan hanya bicara jika diajak
bicara saja.
- Kemauan makan pasien juga dirasa berkurang karena pasien
kesembuhan pasien.
2. Gejala lain yang menyertai keluhan utama :
- Pasien lebih banyak tidur
- Nafsu makan menurun
- Pasien tampak sedih
- Tidak bersemangat dalam melakukan apapun
3. Gejala prodormal
- Sering melamun
- Tampak sedih, dan menarik diri dari lingkungan
4. Peristiwa terkait keluhan utama
- Bisnisnya bangkrut dan ditinggal oleh istrinya
8
7. Riwayat sosial dan riwayat pekerjaan
- Riwayat social : pasien kini cendurung tidak berinteraksi dengan
- Hipertensi
- Post stroke
2.4 Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Vital Sign
- Tekanan Darah 145/88 mmHg
9
- Nadi 92 x/menit
- RR 20 x/menit
- Suhu 36,8 °C
Gizi
- BB: 65 kg
- TB: 157 cm
wheezing (-)
timpani, BU (+) N
GCS :456
Meningeal sign: (-)
Pupil : PBI 3 mm / 3 mm, reflek cahaya + / +
Nervus kranialis : dbn
Motorik : dbn
Sensorik : dbn
10
2.5.3 Status Psikiatri Awal
pekerjaan : menurun
Psikomotor : Normal
Insight : Derajat 4
2.6 Resume
lengkapnya dengan baik. Sejak sakit pasien tinggal bertiga dengan kakak
11
perempuan dan kakak iparnya. Sebelumnya pasien tinggal dengan istri dan
dua anaknya.
pada bisnisnya. Hal ini membuat istrinya marah dan meninggalkan pasien
untuk menikah siri dengan orang lain. Sejak saat itu pasien menjadi lebih
pasien mengurung diri di kamar dan tidak mau melakukan apa-apa. Selama
rawat inap 10 hari di RSJ, pada hari ke tiga pasien terkena serangan stroke
anak dan istrinya sudah tidak mau tinggal dirumahnya. Selama tinggal
dengan kakaknya pasien lebih banyak tidur dan hanya bicara jika diajak
bicara.
tidak maka pasien tidak akan makan. Untuk mandi pasien harus dimandikan
oleh kakaknya. Pasien masih rutin kontrol ke poli sub spesialis di RSJ
kesembuhan pasien.
12
Axis III : Hipertensi, post stroke
Axis IV : Masalah primary group support, pekerjaan.
Axis V : GAF Scale awal: 40 - 31
GAF Scale saat ini : 70 – 61
pukul 17.30 – 19.30 WIB dengan mengendarai motor pribadi. Lokasi rumah
tempat tinggal pasien dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam
perjalanan, kondisi jalan sudah beraspal dan tempat tinggal pasien berada di
dalam gang yang tidak cukup lebar. Di dalam gang tersebut hanya dapat
dilewati oleh 1 mobil saja dan untuk tanahnya sudah dipaving di daerah
tersebut.
Suasana tempat tinggal pasien tidak begitu luas, rumah pasien terdiri
dari satu lantai, terdapat pohon didepan rumah pasien dan beberapa tanaman
disamping rumah pasien. Pada sisi kanan rumah pasien dibatasi oleh tembok
jalan raya tol, sedangkan sisi kiri rumah pasien adalah rumah tetangga.
Depan rumah pasien tidak terlalu luas namun masih dapat dilewati mobil. Di
13
Lingkungan tempat tinggal pasien cukup bersih.
tanah ±500 m3. Rumah pasien memiliki 1 lantai. Halaman rumah pasien
cukup luas, dapat dimasuki mobil dan beberapa sepeda motor. Lantai
halaman depan terbuat dari keramik. Rumah pasien terbuat dari semen yang
dicat berwarna orange. Pada bagian depan terdapat pagar berwarna putih,
Lantai rumah terbuat dari ubin berwarna putih. Ruangan paling depan adalah
ruang tamu.
dapur. Ruang tidur Tn.F terlihat setelah ruang tamu. Dapur berada di bagian
belakang, dan letaknya berada di sebelah kamar mandi. Kamar mandi terdiri
dari closet jongkok dan bak yang terbuat dari semen. Kamar mandi terlihat
14
2.12 Denah Rumah pasien
Dapur Kamar
Mandi
Kamar
Ruang
Tidur tengah
(kamar tidur
Tn. F)
Kamar
Tidur
R. Tamu
Halaman rumah
15
2.13 Faktor Penghambat dan Pendukung Kesembuhan
pasien
2.14 Terapi
Fluoxetin 20 mg 1-0-0
Amlodipin 5 mg 0-0-1
Aspirin 80 mg 1-0-0
2.15 Intervensi
Pada home visite ini kami memberikan beberapa intervensi pada pasien
2.15.1 Pasien
terapi obat minum sebanyak 3 macam obat yaitu obat anti depresi
b. Memberi motivasi pada pasien untuk kontrol dan minum obat secara
16
2.15.2 Keluarga
sekitar.
2.16 Prognosis
17
LAMPIRAN
18
19