DAKRIOSISTITIS
Oleh :
Eka Martha Nansi
Widyanita K. Silo
Rizky Maulyda
Gabriela V. Ch. Walewangko
Supervisor Pembimbing :
dr. Verra, Sp.M
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Kelenjar Lakrimal
Sistem Lakrimal
Sistem Eksresi
Tahap obstruksi
Pada tahap ini yang keluar hanyalah air mata yang berlebihan
karena obstruksi baru saja terjadi.
Tahap Infeksi
Pada tahap ini cairan yang keluar bersifat mukus, mukopurulen,
atau purulen tergantung organisme penyebabnya.
Tahap Sikatrik
Pada tahap ini sudah tidak ada cairan yang keluar karena sekret
yang terbentuk tertahan di dalam sakus sehingga membentuk suatu
kista.
Diagnosis
Anamnesis
Mata berair
Kadang disertai dengan sekret yang lengket
Mata terlihat putih (gejala diperburuk dengan terkenanya
angin atau pada cuaca dingin)
Riwayat trauma sebelumnya
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
1. Dye dissapearance fluorescen
Zat fluorescein 2% diteteskan masing-masing 1 tetes pada kedua
mata.
Permukaan kedua mata dilihat dengan slit lamp.
Anel test
5. Probing test (menentukan letak obstruksi pada saluran ekskresi
air mata)
Masukkan sonde ke dalam saluran air mata.
Pada tes ini, pungtum lakrimal dilebarkan dengan dilator, kemudian
probe dimasukkan ke dalam sakus lakrimal.
Jika probe yang bisa masuk panjangnya lebih dari 8 mm berarti
kanalis dalam keadaan normal, tapi jika yang masuk kurang 8 mm
berarti ada obstruksi.
Probing test
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
1. Ct-scan
2. Dacryocystography (DCG)
Diagnosis banding
1. Selulitis Orbita
2. Hordeolum
Penatalaksanaan
Medikamentosa
1. Pada anak (neonatus) dapat diberikan antibiotik
amoxicillin/clavulanate atau cefaclor 20-40 mg/kgBB/hari dibagi 3
dosis dan dapat pula diberikan antibiotik topikal dalam bentuk tetes
(moxifloxacin 0,5% atau azithromycin 1%) atau sulfonamid 4-5
kali/hari.
2. Pada orang dewasa
Dakriosistitis akut :
Kompres hangat
Amoxicillin dan chepalosporine (cephalexin 500mg p.o. tiap 6 jam)
Analgesik (acetaminofen atau ibuprofen)
Antibiotik IV di RS (cefazoline tiap 8 jam)
Insisi dan drainase bila abses.
Dakriosistitis kronis
Irigasi dengan antibiotik
Pembedahan jika terjadi sumbatan duktus nasolakrimal yang sudah tidak radang
Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa
Dacryocystorhinostomy (DCR) eksternal
Dacryocystorhinostomy (DCR) internal
Komplikasi
Pecahnya kantong air mata sehingga membentuk fistel
Abses kelopak mata
Ulkus
Selulitis orbita