Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

INDIVIDU
DAKRIOSISTITIS

Sofi Indriana M [201410401011017]

Kepaniteraan Klinik
SMF Ilmu Kesehatan Mata
RS. Muhammadiyah Lamongan

BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
LAPORAN KASUS

Nama
: By. Ny Hanik
Umur
: 8 hari
Alamat
: Tumenggungan, Lamongan
Bangsa
: Indonesia
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Tanggal pemeriksaan : 18 Agustus 2015

ANAMNESIS
KU: Benjolan dibawah mata
RPS:
Seorang bayi diantar oleh orangtuanya ke poli mata RSML
dengan keluhan benjolan dibawah mata
kanan 3 hari ini,
benjolan sebesar biji kelengkeng berwarna pink kemerahan.
Awalnya benjolan berwarna agak biru kemudian semakin lama
benjol terlihat membesar dan memerah. Selain itu, bayi juga
sering mengeluarkan air mata, dan keluar kotoran (belekan)
setiap saat berwarna keruh kekuningan dan menurut penuturan
orangtuanya bayi secara reflek sering mengucek-ucek mata
kananya, badan sempat sumer-sumer 1 hari sebelumnya.
Sebelum datang ke poli mata orangtua membawa pasien ke poli
anak dan telah diberikan terapi cefixime dan sagestam
(gentamisin) cr, kemudian panas mereda dengan obat yg
diberikan

PEMERIKSAAN FISIK

KU
: cukup
Kesadaran : GCS 456
Vital sign
TD
:Nadi : 110 x/ mnt
Suhu : 37.5 oC
RR
: 27x/menit

PEMERIKSAAN FISIK

STATUS OFTALMOLOGI
Pemeriksaan
Visus
Pergerakan Bola Mata
Silia

Palpebra Superior

Palpebra Inferior
Konjungtiva palpebra
(superior-inferior)
Konjungtiva bulbi
Kornea

Oculi Dekstra

Oculi Sinistra

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Normal

Normal

Tampak secret mukopurulen yang


sudah mongering ditepi palpebral,
edema -, hiperemi -

Normal

Normal

Normal

Conjungtival injeksi +

Normal

Conjungtival injeksi +

Normal

Jernih

Jernih

COA

Kedalaman Cukup

Kedalaman Cukup

Pupil

Bulat, reguler, diameter 3mm,


refleks cahaya direct (+), refleks
cahaya indirect (+)

Bulat, reguler, diameter 3mm,


refleks cahaya direct (+), refleks
cahaya indirect (+)

Normal

Normal

Jernih

Jernih

Normal

Normal

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Iris
Lensa
TIO (Palpasi)
Funduskopi

FOTO KLINIS

CLUE AND CUE


Neonatus, Perempuan usia 8 hari
Epifora + OD
nodul subkutan pada palpebra inferior kantus medial dextra,
berbentuk bulat, diameter 5 mm, konsistensi lunak, eritema
(+) nyeri (+)
Sekret mukopurulen
Conjungtival injeksi +

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

DIAGNOSIS
OD Dakriosistitis Akut

DIAGNOSIS BANDING
OD Hordeolum
OD Selulitis Orbita

TERPI & MONITOTRING


TERAPI
Non farmakologi: kompres dengan air hangat dan massase pada
daerah duktus nasolakrimal
Farmakologi: Cravit (Levofloxacin) tetes 6x1 tetes perhari

Monitoring
Evaluasi tanda-tanda inflamasi
Evaluasi fungsi lakrimasi.
Edukasi
Kontrol ulang setelah 6 hari
Mencegah agar bayi tidak mengucek-ngucek mata dan menjaga
kebersihan.

PROGNOSIS
Dubia ad bonam

ANATOMI SISTEM LAKRIMALIS

Prod air mata oleh kel.


Lakrimal dialirkan ke dua
kanalis lakrimalis, superior
dan inferior, menuju ke
punctum lakrimalis
mengalir ke dalam sakus
ke duktus nasolakrimalis
bermuara pada meatus
nasal bagian inferior.

DAKRIOSISTITIS
Dakriosistitis adalah peradangan duktus
lakrimal yang disebabkan obstruksi duktus
nasolakrimalis (Riordan, 2009)

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi
Obstruksi duktus nasolakrimalis kongenital 9 % dari jumlah
kelahiran yg ada

Jenis kelamin
Perempuan (73%) >> Laki-laki

Umur
Sering ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa yang berumur
di atas 40 tahun,puncak insiden 50-60 thn
Bisa juga ditemukan sejak bayi tetapi angkanya sangat kecil

Sergio P., et all., 2012. Dacryocystitis: Sistemic Approach to Diagnosis and Therapy.
Curr Infect Dis Resp DOI 10.1007/s11908-012-0238-8

ETIOLOGI & FAKTOR PREDISPOSISI


Usia, Jenis Kelamin
Terjadi striktur atau kongesti pada dinding duktus.
Tertutupnya membran didaerah meatus inferior
Abnormalitas struktur pada septum misalnya terdapat deviasi
septum
Adanya infeksi: virus, bakteri dan jamur
Terdapat benda yang menutupi lumen duktus, seperti
pengendapan kalsium, atau koloni jamur yang mengelilingi
suatu korpus alienum.
Penekanan dari luar oleh karena terjadi fraktur atau adanya
tumor pada sinus maksilaris.

PATOGENESIS

KLASIFIKASI

Dakriosistitits infantile lokasi stenosis


biasanya dikatup hasner. Kegagalan
kanalisasi adalah kejadian yang umum
ditemukan (4-7%) tetapi duktus tersebut
dapat membuka spontan dalam bulan
pertama kehidupan (Sergio, 2012)

GEJALA KLINIS
Akut nyeri tekan, eritema dan edema pada regio saccus
lakrimalis
Nyeri biasanya terjadi lokal maupun sampai ke hidung, gigi
dan wajah
Discharge purulent, dapat diperas dari saccus
Conjungtival injection
Preseptal cellulitis
Epifora

PENATALAKSANAAN
Medical
Surgical Dacryocystorhinost omy (DCR) (Endonasal &
Eksternal DCR 95-98% berhasil
Pada Congenital dacryocysitis:
Biasanya akan terjadi resolusi spontan pada kebanyakan kasus.
Sac massage merupakan lini pertama tatalaksana dakriosistitis,
dilakukan 2-4x sehari.
Massage pada daerah tsb meny. peningkatan tekanan hydrostatic
memecah membran obstruksi
antibiotic drop seperti Vanmycetin or Ciprofloxacin jika terdapat
reflux sekret mucopurulent.
Ramesh Murthy M., 2011. Kerala Journal
of Opthalmology. Vol XXIII, No.1, Mar.
2011

KOMPLIKASI
Dakriosistitis yang tidak diobati dapat menyebabkan
pecahnya kantong air mata sehingga membentuk fistel.
Bisa juga terjadi abses kelopak mata, ulkus, bahkan selulitis
orbita (Ilyas, 2011)
Komplikasi setelah dilakukan DCR:
perdarahan pascaoperasi, nyeri transien pada segmen superior
os.maxilla, hematoma subkutaneus periorbita, infeksi dan sikatrik
pascaoperasi yang tampak jelas.

PEMBAHASAN

Pmx fisik nodul subkutan pada palpebra inferior kantus


medial dextra, berbentuk bulat, diameter 5 mm, konsistensi
lunak, eritema (+) nyeri (+) serta tampak adanya secret
mukopurulen berwarna kekuningan yang sudah mongering
ditepi palpebral superior dan inferior.

PEMBAHASAN
Penyebab dakriosistitis pada
neonatus biasanya didahului oleh
obstruksi duktus nasolakrimalis.
Yang disebabkan oleh adanya
stenosis pada katup hasner.

tetapi duktus tersebut dapat


membuka spontan dalam
bulan pertama

obstruksi penumpukan air mata,


debris epitel, dan cairan mukus
sakus lakrimalis yang merupakan
media pertumbuhan yang baik
untuk pertumbuhan bakteri

PEMBAHASAN (DDX)

DIFFERENTIAL DIAGNOSE
Selulitis orbita
merupakan peradangan
supuratif jaringan ikat longgar
intraorbita di belakang
septum orbita.
Gx Klinis:
Demam
mata merah
Edema palpebra dan kemotik,
mata proptosis, eksoftalmus
sakit terutama bila digerakkan,
tajam penglihatan menurun bila
terjadi penyakit neuritis
retrobulbar.
Pada retina terlihat tanda stasis
pembuluh vena dengan edema
papil.

Hordeolum
merupakan peradangan
supuratif kelenjar kelopak
mata

Gx Klinis:
bengkak dengan rasa sakit
dan mengganjal
merah dan nyeri bila
ditekan.
Hordeolum eksternum atau
radang kelenjar Zeis atau
Moll akan menunjukkan
penonjolan terutama ke
daerah kulit kelopak
(Gilliland, 2009).

PEMBAHASAN (TERAPI)

PEMBAHASAN
Pemberian antibiotik tetes mata Levofloxacin 6x1 tetes
perhari (Cravit).Levofloxacin merupakan antibiotik broad
spectrum yang aktif terhadap bakteri gram +dan gram termasuk bakteri aerob
Menurut Christina,Tahun 2011:
Pola kuman dakriosistitis pada bayi paling banyak adalah
Stafilokokus aureus, Streptokokus betahemolitikus, Streptokokus
pneumoniae yang merupakan Gram (+) dan kuman Gram (-), dan
Haemofilus influenza

Sergio P., et all., 2012. Dacryocystitis: Sistemic Approach to Diagnosis and Therapy.
Curr Infect Dis Resp DOI 10.1007/s11908-012-0238-8

PEMBAHASAN
Pemberian terapi antibiotika topikal sesuai dengan teori yang
mengatakan sebaiknya dipilih broad spektrum sehingga
efektif untuk kuman Gram (+) maupun Gram (-) (Liessegang et
al., 2002).

Sedangkan untuk
perlu dilakukan.

tindakan operatif pada pasien ini belum

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai