105070104111014
105070106111018
105070104121001
Pembimbing:
dr. Taufiq Hidayat, SpKK (K)
Laboratorium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang
2015
Pendahuluan
Pendahuluan
Prevalensi skabies di Indonesia menurut
Depkes RI berdasarkan data dari
puskesmas seluruh Indonesia tahun 2008
adalah 5,6%-12,95%
Pendahuluan
Insiden dan prevalensi skabies masih sangat
tinggi di Indonesia terutama pada lingkungan
masyarakat pesantren.
URAIAN KASUS
Identitas
Nama
: Tn. Z
Umur
: 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kunir Asri No 112
Malang
Status : Belum menikah
No.RM : 1127812
Pekerjaan
: pekerja di percetakan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Tanggal pemeriksaan: 12 Mei 2015
Anamnesa
Keluhan Utama
Gatal pada sela-sela kedua jari
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan muncul bintik-bintik merah
dan gatal pada sela-sela jari tangan sejak 3
minggu yang lalu. Keluhan gatal yang
dirasakan memberat pada malam hari.
Pasien mengaku awalnya bintik-bintik merah
muncul di kemaluan,bawah perut,ketiak dan
kemudian di sela-sela jari tangan.
Anamnesa
Anamnesa
Riwayat
Atopik
Pasien tidak memiliki riwayat asma,
riwayat bersin-bersin di pagi hari (-),
riwayat gatal-gatal setelah
menyentuh/makan sesuatu (-)
Riwayat Kontak/Keluarga
Kakak pasien memiliki keluhan sama
seperti pasien sejak 2 bulan yang lalu.
Keluarga dengan riwayat atopi (-)
Anamnesa
Riwayat
Sosial
Pasien tinggal bersama kedua orang
tuanya dan kakak kandungnya. Rumah
berada di kawasan perumahan yang
padat penduduknya. Pasien bekerja di
percetakan. Pasien mandi 2x sehari
dan mengaku sering bertukar pakaian
dengan kakak kandungnya.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran
: Compos mentis, GCS 456
Higiene
: Tampak terawat (pakaian,
rambut, kuku bersih)
Tanda vital :
Tekanan darah: tidak dilakukan
pemeriksaan
Nadi
: tidak dilakukan pemeriksaan
RR
: tidak dilakukan pemeriksaan
Tax
: tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Kepala/Leher
:
Pembesaran KGB: tidak dilakukanpemeriksaan
Thorax
:
Cor/Pulmo
: tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen :
Hepar/Lien
: tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
:
Edema
-/-/-
Pemeriksaan fisik
Status dermatologis
Gambar lokasi ruam
Pemeriksaan fisik
Status dermatologis
Pemeriksaan fisik
Status dermatologis
Pemeriksaan fisik
Status dermatologis
Pemeriksaan fisik
Status dermatologis
Pemeriksaan fisik
Status dermatologis
Lokasi
Distribusi
: tersebar
Ruam
Diagnosis banding
Scabies
Dermatitis atopik
Pediculosis corporis
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis: Scabies
Penatalaksanaan
Terapi yang diberikan pada pasien yaitu :
Terapi kausatif
: Permethrin 5% cream
Terapi simptomatis
:Cetirizin 1x10mg
Terapi Suportif
:
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Mencuci pakaian, sprei, handuk mulai hari ini dengan air
panas terlebih dahulu, setelah agak dingin baru diberi
detergen dan dicuci seperti biasa, setelah itu dijemur di
bawah terik matahari dan disetrika
Untuk barang-barang seperti kursi, karpet yang tidak bisa
dicuci, dijemur di luar rumah di bawah terik sinar matahari
KIE
Prognosis
PEMBAHASAN
Skabies
SINONIM : Gudig
DEFINISI :
- Penyakit menular
- Infestasi Sarcoptes Scabiei
- Gatal malam hari
- Ditandai : papul, vesikel pada daerah predileksi
Skabies
Sangat infeksius
Menyerang semua usia, ras dan kelas sosial
Faktor risiko :
Higiene buruk, kepadatan penduduk, sosial ekonomi
rendah
Penularan :
- kontak langsung / kontak kulit dg kulit
( jabat tangan,hubungan seksual )
- kontak secara tak langsung, melalui benda
( pakaian, alat tidur dsb )
Etiologi
Tungau Sarcoptes scabiei var hominis
Klasifikasi :
Phyllum artropoda, kelas arachnida, sub-kelas acari,
ordo astigma, famili sarcoptidae
Berukuran 0.2-0.5mm
Berbentuk oval, cembung dan datar pada sisi perut
Kutu ini membutuhkan kulit manusia selama masa
hidupnya dan tidak bisa hidup di luar kulit manusia
selama lebih dari 3-4 hari (English et al., 2009).
Sarcoptes scabiei
Manifestasi klinis
Gatal hebat, terutama malam hari
Predileksi (sela jari & pergelangan tangan,
penis, siku, kaki, pantat, ketiak)
Papul, vesikel, nodul, krusta, ekskoriasi
Lesi berupa terowongan kecil, panjang 0,5-1 cm,
abu-abu/sewarna kulit, lurus/berkelok-kelok,
pada ujungnya terdapat vesikel /papul kecil
Diagnosis banding
Pedikulosis Korporis
disebabkan oleh Pediculosis (Pediculus humanus)
bersifat parasit obligat (di dasar rambut) yang
artinya harus menghisap darah manusia untuk
mempertahankan hidup
sering disebut Vagabond
kutu tidak melekat pada kulit, tetapi pada serat
kapas di sela-sela lipatan pakaian dan hanya
transien ke kulit untuk menghisap darah (Golant
dan Levitt, 2012)
Diagnosis banding
Pedikulosis Korporis
Lesi yang khas adalah berupa macula cerulea
(sky blue spot) terutama pad lokasi dimana
pakaian melekat seperti pergelangan tangan dan
paha
Diagnosis pasti adalah dengan menemukan kutu
atau telur pada serat kapas pakaian (Stone et al.,
2008).
Diagnosis banding
Dermatitis atopik
Penyakit kulit inflamasi kronis, sangat gatal, dan
merupakan salah satu gangguan kulit yang umum
terjadi pada anak-anak
Tidak ada tes diagnostik khusus untuk DA
Sering berkaitan dengan riwayat atopi pada
keluarga
Diagnosa berdasarkan kriteria minor dan mayor
Penegakkan diagnosis
Anamnesa
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi
Dapat
terjadi
impetiginisasi
sekunder
dan
glomerulonefritis post infeksi streptokokus yang
merupakan hasil dari pioderma yang diinduksi oleh
skabies dan disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Limfangitis dan septikemia juga telah dilaporkan pada
skabies tipe krusta (crusted scabies). Dan akhirnya
investasi skabies dapat memicu terjadinya pemphigus
bulosa. (Craig et al, 2011)
Penatalaksanaan
Kausal :
Permetrin 5%
Gameksan 1%
BBE 25%
Sulfur 410 %
Salep 2-4 %
Simtomatis :
Untuk gatal
: antihistamin
Infeksi sekunder : antibiotika
Suportif :
Higiene perorangan dan lingkungan
KIE
TREATMENT
application of lotion or cream
Permethrin (Elimite)
-- In 5% cream