Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Tekanan Bola Mata

Pemeriksaan tekanan bola mata dapat dilakukan oleh dokter umum atau
dokter spesialis dengan alat dinamakan tonomoter. Pemeriksaan ini sebaiknya
dilakukan pada individu berumur diatas 20 tahun. Tonometri dapat dibagi atas
tonometri Schiotz, aplanasi, digital dan tonografi.

1. Tonometri Schiotz
Tonometri Schiotz dilakukan dengan cara melakukan penekanan (indentasi)
terhadap permukaan kornea. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pasien ditidurkan
dalam posisi horizontal. Mata yang akan diperiksa kemudian ditetesi anestesi lokal
berupa pantokain 0,5%. Tonometer Schiotz diletakkan diatas permukaan kornea
dan mata yang tidak diperiksa berfiksasi disuatu titik. Makin rendah tekanan bola
mata, makin mudah bola mata untuk ditekan. Untuk menilai tekanan bola mata,
dilihat skala Schiotz, lalu dikonversikan ke tabel yang menunjukan berapa tekanan
bola matanya. Kekurangan dari pemeriksaan ini adalah mengabaikan dari kekakuan
sklera. Pemeriksaan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi lecet kornea
yang dapat keratitis dan ulkus
kornea.

Gambar Pemeriksaan Tonometri Schiotz


2. Tonometri aplanasi
Tonometri aplanasi dilakukan dengan memberikan tekanan yang akan
membuat permukaan kornea rata dalam ukuran tertentu dan licin dengan
menggunakan alat. Ada 2 jenis tonometri aplanasi, yaitu Draeger dan Goldmann.
Bila sebagian dari bola mata dibuat rata, maka tekanan di bola mata akan melawan
tekanan pendataran. Kelebihan dari tonometri aplanasi adalah membuat sedikit
sekali perubahan pada
kornea dan tidak dipengaruhi
oleh faktor kekakuan sklera,

Gambar Tonometri Aplanasi

3. Tonometri Digital
Tonometri digital dilakukan tanpa menggunakan alat. Dasar pemeriksaanya
adalah dengan merasakan reaksi lenturan bola mata (ballotement) dengan
melakukan penekanan bergantian dengan kedua jari tangan pada sklera, lalu
dirasakan tekanan kembali pada sklera saat jari dilepaskan. Saat pemeriksaan,
pasien diminta untuk menututp mata dan melihat kebawah, karena adanya
fenomena Bell, dimana saat mata ditutup, kornea akan mengulir keatas. Tekanan
bola mata dengan cara palpasi dinyatakan dengan cara N (normal), N+1, N+2, N+3,
lalu N-1 dan seterusnya. Cara pemeriksaan ini sangat subjektif dan kurang dapat
dipercaya. sehingga diperlukan pengalaman yang banyak dari pemeriksa.
Kontraindikasi dari pemeriksaan ini adalah adanya kelainan kornea, seperti
sikatriks atau ulkus.
4. Tonografi
Cara pemeriksaan tonografi adalah tekanan bola mata diukur derajatnya
saat diberikan penekanan pada kornea. Alat yang digunakan adalah semacam alat
tonometri Schiotz yang bersifat elektronik. Alat ini akan merekam tekanan bola
mata selama 4 menit dan pengeluaran cairan bola mata. Pada alat ini juga terlihat
grafik pulsasi nadi intraokular dan pernapasan. Nilai normal tonografi adalah C =
0,18, bila kurang, pasien dicurigai menderita glaukoma.

Daftar Pustaka: Sidarta, Ilyas. Ilmu Penyakit Mata. Edisi keempat. Cetakan ke 3.
Jakarta : FKUI.2013. p. 1-9; 47 – 50.

Anda mungkin juga menyukai