D
I
S
U
S
U
N
OLEH
HILDA KARINA
DOSEN PEMBIMBING
Eka Ismail S.Kep N.s M.Kep
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
1. LUKA
A. Pengertian Luka ...................................................................
B. Jenis Luka ............................................................................
C. Macam-macam Luka dan Penanganannya ..........................
D. Proses Penyembuhan Luka (Secara Umum) ........................
E. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka ..................
2. Tetanus
A. Pengertian Tetanus ...............................................................
B. Penyebab Tetanus ................................................................
C. Gejala Penyakit Tetanus .......................................................
D. Jenis-jenis Tetanus ...............................................................
E. Mecegah Tetanus .................................................................
F. Pengobatan Tetanus .............................................................
REFRENSI .................................................................................................
1
1
3
7
8
10
10
11
11
12
12
14
PEMBAHASAN
1. LUKA
A. Pengertian Luka
Luka adalah suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan atau hilangnya
sebagian jaringan tubuh yang bisa disebabkan oleh berbagai kemungkinan
penyebab seperti trauma benda tajam, benda tumpul, akibat perubahan suhu
baik panas maupun dingin, akibat paparan zat kimia tertentu, akibat ledakan,
gigitan hewan, sengatan listrik maupun penyebab lainnya.
jenis ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Stadium II
: Luka Partial Thickness. Luka jenis ini adalah
hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas
dari dermis merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis
Luka sayat adalah jenis luka yang disebabkan karena sayatan dari
benda tajam, bisa logam maupun kayu dan lain sebagainya. Jenis luka ini
biasanya tipis.
Cara penanganan : yang perlu dilakukan adalah membersihkan
dan memberikan desinfektan.
5. Vulnus Schlopetorum (Luka Tembak)
Jenis luka ini disebabkan karena peluru tembakan, maka harus
segera dikeluarkan tembakanya.
Cara penanganan : Jangan langsung mengeluarkan pelurunya,
namun yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan H2O2,
berikan desinfektan dan tutup luka. Biarkan luka selama setidaknya
seminggu baru pasien dibawa ke ruang operasi untuk dikeluarkan
pelurunya. Diharapkan dalam waktu seminggu posisi peluru sudah
mantap dan tak bergeser karena setidaknya sudah terbentuk jaringan
disekitar peluru.
6. Vulnus combustion (Luka bakar)
Luka bakar adalah luka yang disebabkan akibat kontaksi antara
kulit dengan zat panas seperti air panas(air mendidih), api, dll.
Cara penanganan : Penanganan paling awal luka ini adalah
alirkan dibawah air mengalir, bukan menggunakan odol apalagi minyak
tanah. Alirkan dibawah air mengalir untuk perpindahan kalornya. Bila
terbentuk bula boleh dipecahkan, perawatan luka jenis ini adalah
perawatan luka terbuka dengan tetap menjaga sterilitas mengingat luka
jenis ini sangat mudah terinfeksi. Dan ingat kebutuhan cairan pada
pasien luka bakar.
7. Luka gigitan
dilakukan
dengan
menempatkan
tali/ikat
pinggang
terbentuknya
jaringan
baru
menjadi
jaringan
mencapai
penyembuhan
yang
optimal
diperlukan
tua
seseorang
maka
akan
menurunkan
kemampuan
penyembuhan jaringan.
2. Infeksi
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat
juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga
akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun
kedalaman luka.
3. Hipovolemia
Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan
menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
4. Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara
bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika
terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat
diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.
5. Benda Asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan
terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini
timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah),
yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah
(Pus).
6. Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai
darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini
dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi
akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu
sendiri.
7. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula
darah, nuri tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan
terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
8. Pengobatan
Steroid
Antibiotik
hiperrefleksia
menyebabkan
trismus,
spasme
otot
umum,
Belum terimunisasi
Kaku rahang adalah gejala tetanus yang paling umum. Hal ini
dan sembelit.
Denyut jantung dan laju pernapasan dan refleks-reflek meningkat.
D. Jenis-jenis Tetanus
Jenis-jenis tetanus secara klinis dibedakan atas :
1. Tetanus Lokal
Ditandai dengan rasa nyeri dan spasmus otot di bagian proksimal luka,
gejala ini dapat terjadi selama beberapa minggu dan menghilang tanpa
gejala sisi. Bentuk ini dapat berkembang menjadi bentuk umum, kasus
fatal kira-kira 1%.
2. Tetanus Umum
Merupakan bentuk tetanus yang paling banyak dijumpai, dapat timbul
mendadak, trismus merupakan gejala awal yang paling sering di jumpai.
Spasmus otos maseter dapat terjadi bersamaan dengan kakuan otot leher
dan kesukaran menelan, biasanya disertai kegelisahan dan iritabilitas.
Selama periode ini penderita berada dalam kesadaran penuh.
3. Tetanus Sefalik
Jenis ini jarang di jumpai, masa inkubasi 1-2 hari, biasanya setelah luka
di kepala, wajah banyak kasus berkembang menjadi tipe umum. Tetanus
tipe ini mempunyai prognosis buruk.
E. Mencegah Tetanus
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada
mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari
vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya
menerima booster. Pada seseorang yang memiliki luka, jika:
1. Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak
perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
2. Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera
diberikan vaksinas.
3. Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap,
diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari
vaksinasi 3 bulanan.
4. Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara
seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah
pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.
F. Pengobatan Tetanus
Untuk menetralisir racun, diberikan Anti Tetanus Serum (ATS).
Antibiotik diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut. Obat
lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang,
REFRENSI
ID Medis Website kesehatan
Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S. 2000. Pedoman Tindakan Medik dan
Bedah. Jakarta: EGC.
www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/
Penyakit Tetanus penyebab, Gejala, dan Pengobatan | Mediskus.com
Soeparman, 1990 , Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia : Jakarta