DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
HASNIATI THALIB
NURUL MUTIANTA
MASLAN PASIU
MUSTIKA
NURLAILATUL ULA
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunianya , sehingga kami berhasil menyelesaikan proposal
hubungan peran orang tua dan guru terhadap perilaku merokok pada remaja di
desa tulo tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan dari kesempurnaan proposal ini . Akhir kata kami ucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
proposal ini dari awal sampai akhir , semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita . Amin
PENULIS
KELOMPOK 1
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI..ii
BAB 1 : PENDAHULUAN...1
A. Kerangka konsep..14
B. Pertanyaan penelitian.14
C. Hipotesa penelitian..14
D. Definisi variable...15
A. Desain penelitian......16
B. Waktu dan tempat16
C. Populasi dan sampel.....16
D. Pengolahan dan analisis data..17
DAFTAR PUSTAKA.19
LAMPIRAN Questioner....20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.. Latar belakang
Di dalam rokok terdapat 400 bahan kimia yang berbahaya diantaranya tar,
karbon monoksida, dan nikotin. Kandung nikotin dalam rokok dapat membuat
kecanduan / ketergantungan . selain itu merokok juga dapat memberi rasa nikmat dan
menghilangkan stress bagi mereka yang perokok. Namun disamping itu mereka tidak
tahu bahwa merokok berarti mereka telah memasukan racun ke dalam tubuh mereka.
Diperkirakan 4 juta orang meninggal setiap tahunnya karna merokok. Semakin muda
usia perokok, semakin dini pula zat-zat yang meracuni dalam tubuh perokok. Zat-zat
tersebut tentu berdampak negative bagi kesehatan remaja. Dengan demikian, semakin
besar kemungkinan remaja terjangkit penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan
oleh rokok.
2
B. Rumusan masalah
Faktor faktor determinan yang menyebabkan perilaku merokok pada remaja
C. Tujuan
Tujuan umum
Mengidentifikasi faktor determinan karakteristik terhadap perilaku
merokok pada remaja
Tujuan khusus
Untuk mengidentifikasi hubungan peran orang tua terhadap perilaku
merokok pada remaja
Untuk mengidentifikasi hubungan peran guru terhadap perilaku merokok
pada remaja
d. Manfaat penelitian
1. Secara teoritis, dapat menambah khasanah keilmuan Kesehatan Masyarakat
khususnya tentang hubungan peran orang tua dan guru terhadap perilaku
merokok pada remaja dan dapat sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Diharapkan orang tua, guru dan pemerintah dapat memberikan informasi
tentang bahaya merokok bagi kesehatan
3. Bagi remaja khususnya siswa SMP dan SMA mau secara sadar menghindari
perilaku merokok untuk kepentingan kesehatannya
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998) fungsi keluarga dibagi menjadi 5, yaitu :
a. Fungsi Afektif
Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
4
b. Fungsi Sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi Reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan hidup.
d. Fungsi Ekonomi
Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. (Setiadi : 2008)
Menurut perubahan pola hidup agraris menjadi industrialisasi, fungsi keluarga dikembangkan
menjadi :
a. Fungsi Biologis
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman
- Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi Sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
5
d. Fungsi Ekonomi
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya
e. Fungsi Pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
- Mempersipakan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. (Setiadi : 2008)
c. Peranan Keluarga
a. Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seorang dalam situasi sosial
tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan. Peran keluarga adalah tingkah laku
spesifikyang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
(Setiadi : 2008)
B. Kerangka Teori
Orang tua merupakan orang yang lebih dituakan / orang yang dituakan. Namun di
masyarakat pengertian orang tua adalah orang yang mengasuh dan membimbing anaknya
dalam menjalani kehidupan sehari-hari yaitu ayah dan ibu. Orang tua memegang peranan
penting dan berpengaruh dalam pendidikan serta kualitas hidup anak dikemudian hari. Orang
tua merupakan bagian dari keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-
masing, antara lain adalah :
6
a. Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung / pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap anggota masyarakat kelompok
sosial tertentu.
b. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak, pelindung keluarga dan
juga sebagai pencari nafkah tambahan keluaga dan juga sebagai anggota masyarakat
kelompok sosial tertentu.
c. Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental,
sosial dan spiritual. (Setiadi : 2008)
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
1. Melaksanakan tiga pokok (UKS) yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat sesuai ketentuan dan pedoman yang
telah ditetapkan oleh Pembinaan UKS.
2. Menjalin kerjasama dengan orang tua murid, instansi lain dan masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan UKS.
3. Menyusun program, melaksanakan penilaian / evaluasi dan menyampaikan laporan kepada
Tim Pembina UKS Kecamatan.
9
4. Melaksanakan ketatausahaan Tim Pelaksana UKS sekolah.
Prinsip-prinsip pengelolaan UKS mengikutsertakan peran secara aktif masyarakat
sekolah, yang meliputi : masyarakat sekolah yang terdiri dari guru, peserta didik dan
karyawan sekolah. Karena UKS merupakan kegiatan yang melibatkan kerjasama, maka
diperlukan kerjasama tim yang baik dan teratur dan tiap-tiap instansi memiliki uraian tugas
yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan kegiatannya.
Pelaksana UKS terdiri dari guru selaku Pembina UKS di SD Negeri No.026 Simpang tiga
Kecamatan Loa Janan Ilir dan murid selaku dokter kecil yang dipilih oleh pembina SD.
10
b. Peran Dokter kecil (murid) UKS
Dokter kecil sendiri dipilih oleh pelaksana UKS (Guru UKS) untuk membantu
kegiatan-kegiatan UKS seperti menjaga ruangan UKS, memberi pertolongan pada murid
yang sakit (contohnya: pada saat apel upacara berlangsung ada seorang murid yang pingsan
atau sakit maka pertama yang menanganinya adalah dokter kecil, setelah itu baru guru UKS
yang melanjutkan penyembuhan. Dokter kecil harus siap siaga, oleh karena itu dibutuhkan
keseriusan untuk profesi ini (dokter kecil).
11
d. Program UKS
Program UKS terdiri dari Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan yang diintegrasikan
dengan semua mata pelajaran, Pelayanan Kesehatan di sekolah dengan adanya poliklinik
(bagi sekolah yang mampu), serta Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Selain itu untuk menciptakan suatu kondisi sekolah yang sehat, sekolah harus
memenuhi kriteria, antara lain kebersihan dan ventilasi ruangan, kebersihan kantin, WC,
kamar mandi, tempat cuci tangan, melaksanakan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan,
bimbingan konseling dan manajemen peran serta masyarakat. Program tersebut dapat
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Agar pelaksanaan program ini berjalan
dengan baik, sekolah perlu bekerja sama dengan tim Pembina UKS kecamatan dan
masyarakat di sekitar sekolah.
Program UKS tersebut sangat erat kaitannya dengan program bidang pendidikan,
dimana dalam UU No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan, bahwa
tujuan pendidikan nasional ialah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya. Mencermati tujuan pendidikan nasional itu, maka melalui kegiatan UKS
ini diharapkan dapat membentuk manusia yang sehat, yaitu sehat fisik, mental dan sosial
sehingga bisa menjadi SDM yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
e. Pembinaan UKS
Dalam pasal 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
disebutkan, kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas
12
Usaha Kesehatan Sekolah di bina oleh Dokter Puskesmas, sedangkan pelaksanaannya
menjadi tugas para guru. Seorang dokter puskesmas, jangan hanya terpusat di sekitar
puskesmas tetapi juga harus menjalin kerja sama dengan pihak di luar puskesmas. Misalnya,
dengan para guru untuk melaksanakan UKS. Sebenarnya kelembagaan UKS memiliki Tim
Pembina mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, kota, provinsi sampai tingkat pusat. Tetapi
tidak semua tim berjalan. Setiap minggu, dokter puskesmas harus keliling di wilayah binaan
Puskesmas. Dokter kecil di sekolah dibina, kemudian dia bisa membina teman-temannya.
Pendidikan Kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi dan atau mengajak orang
lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, agar melaksanakan perilaku hidup sehat,
karena tingkat kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan indeks pembangunan
manusia. Tingkah laku yang diharapkan dalam pendidikan kesehatan ini adalah yang
menunjang cara hidup sehat, baik manusia sebagai perorangan maupun sebagai kelompok
masyarakat, oleh karena pendidikan kesehatan sangatlah penting untuk menunjang setiap
program kesehatan yang direncanakan. Tetapi seperti yang kita tahu, bahwa pelaksanaan
pendidikan ini, baik di negara maju maupun berkembang mengalami berbagai hambatan
dalam rangka pencapaian tujuannya, yakni mewujudkan perilaku hidup sehat bagi
masyarakatnya. Hambatan yang paling besar dirasakan adalah faktor pendukungnya, yakni
yang mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan gigi bagi
masyarakat itu sendiri, misalnya : air bersih, tempat pembuangan sampah, ketersediaan
makanan yang bergizi dan sebagainya.
Pendidikan kesehatan yang menyentuh langsung pada sasaran adalah salah satunya
melalui penyuluhan dengan tema : Kesehatan gigi dan mulut, Kebersihan badan, Kesehatan
dalam berpakaian. Dan pelayanan kesehatan yang seyogyanya dilakukan adalah : P3K,
Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
P3K adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat
kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa,
menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan.
Pertolongan pertama mempuyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke
fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah :
mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan pendarahan, mencegah
nyeri dan menjamin fungsi saluran nafas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya
maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi
juga kompleks sehingga penolong pun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan
sekaligus ataupun sesuai yang mengancam nyawa. 13
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka konsep
*Orang tua
Perilaku merokok pada remaja
*guru
B. Pertanyaan penelitian
Mengapa peran orang tua sangat dibutuhkan dalam upaya menghindari perilaku
merokok ?
Menurut WHO usia remaja yang rentang merokok adalah ?
C. Hipotesa
1. Hipotesa alternatif
Terdapat hubungan peran orang tua terhadap perilaku merokok pada
remaja
Terdapat hubungan peran guru terhadap perilaku merokok pada remaja
2. Hipotesa null
Tidak ada hubungan peran orang tua terhadap perilaku merokok pada
remaja
Tidak ada hubungan peran guru terhadap perilaku merokok pada remaja
14
D. Definisi variable
DO = definisi operasional
Orang tua
definisi : komponen keluarga yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh, membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang
akan menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan masyarakat.
Cara ukur : Lembar observasi
Alat ukur : Questioner (bentuk pertanyaan)
Skala ukur : nominal
Hasil ukur : 1. orang tua baik (ketika memenuhi yang tercantum dalam DO)
2 . orang tua tidak baik (ketika tidak memenuhi yang tercantum di
DO)
Guru
Definisi : orang yang mencerdaskan manusia, orang yang memberi bekal
pengetahuan, pengalaman, dan menanamkan nilai-nilai, budaya, dan agama
terhadap anak didik dalam proses pendidikan
Cara ukur : Lembar observasi
Alat ukur : Questioner ( bentuk pertanyaan)
Skala ukur : nominal
Hasil ukur : 1. guru baik (ketika telah memenuhi yang tercantum dalam DO)
2 .guru tidak baik (ketika tidak memenuhi kategori yang
tercantum dalam DO)
15
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penilitian analitik,dengan
maksud untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok
pada remaja di desa tulo yang meliputi pengaruh orang tua , teman , kepribadian , dan
iklan
B. Waktu dan tempat penelitian
a. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada 1 November 2013
b. Tempat
Penelitian ini dilakukan di desa tulo
a. Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan di teliti(Riduwan,2006 :
8).pada penelitian ini populasinya adalah semua remaja perokok di Desa Tulo
tahun 2013 dengan jumlah 325
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan di teliti(Riduwan,2006 : 10).pada
penelitian,sampel diambil adalah total populasi yaitu semua perokok di desa Tulo
pada tahun 2013
n= N = 180 = 180 = 124,13 = 124
1+N(d)2 1+180(0,0025) 1,45
16
Analisa data
Analisa data yang dikumpul akan dianalisis dengan menggunakan SPSS dan
diinterprestasikan lebih lanjut. Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu:
a. Analisis univariat
Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proforsi masing-
masing variable yang diteliti. Baik variable bebas maupun variable terikat.
b. Analisis Bivariat
Adalah analisis table silang dua variable yaitu veriabel bebas dan variable
terikat.analisis ini dilakukan untuk melihat kemungkinan hubungan antara
variable bebas dengan variable terikat .
Uji yang digunakan pada analisis bivariat ini adalah chi square dengan
rumus sebagai berikut:
X =
(0E)
E
Keterangan : 0 = jumlah observasi
E = nilai yang diharapkan
Bila nilai Xhit > Xtab berarti Ho di tolak (hasil perhitungan statistic
bermukim) dan bila nilai Xhit < Xtab berarti gagal tolak. ( hasil
perhitungan statistik tidak bermakna)
17
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih, 2007
Abdillah , hernawati , 2008 , faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok
pada remaja
Soekidjo, 2007
Indri kemala nasution , perilaku merokok pada remaja , 2007
Friedman 1998
Martoyo (Entjang 1986:120)
Setiadi : 2008
Riduwan,2006 : 8
Sitepoe mangku (2000) , kekhususan rokok Indonesia , Jakarta P.T Gramedia
widiasarana
18
Questioner
No Pernyataan pernah Tidak Sering jarang Kadang-
. pernah kadang
Peran Orang tua
1 Orang tua merokok di rumah
2 Orang tua mengingatkan untuk
tidak merokok
3
Uang jajan yang diberikan orang
4 tua hanya dibelikan rokok
Orang tua memperhatikan setiap
5
tingkah laku anaknya
Orang tua menyediakan waktu
untuk sharing
Peran Guru
1 Guru memgajarkan muridnya
untuk tidak merokok
Guru memberikan pengetahuan
2
tentang bahaya rokok
guru melakukan kegiatan
3
kesehatan sekolah
guru mengawasi perilaku
4 muridnya
guru dan orang tua bekerja sama
untuk mencegah perilaku
5
merokok
Keterangan
1. Statement positif diberi nilai satu jika menjawab benar, 0 jika menjawab tidak
2. Statement negative diberi nilai satu jika menjawab 1 salah, 0 jika menjawab benar
3. Jumlah nilai dari peran orang tua yaitu minimal 4 dari 5 kategori
4. Jumlah nilai dari peran guru minimal 3 dari 5 kategori
5. Jadi, keseluruhan nilai yang harus dicapai dengan kata baik yaitu 7 dari 10
kategori.
19
HUBUNGAN PERAN GURU DAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU
MEROKOK PADA REMAJA DESA TULO
Kepada Yth,
Mahasiswa/mahasiswi akper kawatuna
Dengan hormat,
Kami adalah mahasiswi akper kawatuna selaku penulis pada penelitian ini terlebih
dahulu mohon maaf kepada rekan-rekan bila ini mengganggu aktivitasnya.
Dengan ini saya minta kerelaannya untuk dapat mengisi quistioner ini sesuai dengan
pendapatnya masing-masing.
Hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan dalam pembelajaran mata
kuliah riset keperawatan guna memperoleh nilai semester.
Atas kerelaan hati mengisi quistioner ini, penulis ucapkan terima kasih sebesar-
besarnya.
Hormat kami ,
Penulis
20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya , sehingga kami berhasil menyelesaikan proposal diare tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan dari
kesempurnaan proposal ini . Akhir kata kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir , semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita . Amin
PENULIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya , sehingga kami berhasil menyelesaikan proposal faktor-faktor yang
mengambarkan penderita penyakit gastritis di rs. Umum anutapura Palu tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan dari
kesempurnaan proposal ini . Akhir kata kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir , semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita . Amin
PENULIS