Anda di halaman 1dari 14

Evaluasi Program Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas

Jatisari Kabupaten Karawang


Periode Desember 2015 sampai dengan November 2016
Angela Merici Sengo Bay
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Email: angelameci@yahoo.com
Abstrak
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia yang sangat diperlukan oleh setiap
individu, sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia
lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga
harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat. Zat besi merupakan
salah satu kebutuhan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil. Zat besi (Fe) merupakan mikroelemen
essensial bagi tubuh yang diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Menurut WHO pada tahun 2005,
terdapat anemia dalam kehamilan sebanyak 55% di seluruh dunia. Berdasarkan Riskesdas 2013, terdapat
37,1% ibu hamil anemia. Pada tahun 2013 sekitar 89,1% ibu mengkonsumsi zat besi selama kehamilan
namun hanya 33,3% yang mendapatkan tablet besi hingga lebih dari 90 tablet. Menurut Riskesdas tahun
2013, pemberian 90 tablet Fe untuk mencegah anemia pada ibu hamil di Jawa Barat pada tahun 2013
sebesar 87,3%. Berdasarkan latar belakang di maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui masalah-
masalah yang ada pada program sehingga dapat dicari penyebab dan penyelesaiannya dan mengetahui
tingkat keberhasilan pelaksanaan program pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Jatisari,
Kabupaten Karawang periode Desember tahun 2015 sampai November 2016. Hasil evalusi ditemukan 2
prioritas masalah. Pertama, cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil hanya mencapai 78,8% dari
target 98% dengan besar masalah adalah 19,5%. Kedua, cakupan kunjungan ibu hamil K4 hanya
mencapai 82,1% dari target 100% dengan besar masalah adalah 17,9%.Hal-hal yang dapat menyebabkan
masalah tersebut antara lain adalah sarana informasi yang belum lengkap, kurangnya sosialisasi,
rendahnya tingkat pendidikan mayoritas penduduk Rengasdengklok, dan pencatatan yang belum baik.

Kata kunci: Evaluasi Program, Tablet Fe, Ibu hamil, Puskesmas Jatisari

Pendahuluan Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka


Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000
Kematian Neonatus (AKN), Angka jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) 81%
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian akibat komplikasi selama hamil dan bersalin
Balita (AKABA) merupakan beberapa dan 25% selama masa nifas.1-3
indikator status kesehatan masyarakat. Penyebab tidak langsung dari kematian ibu
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium disebabkan oleh Kurang Energi Kronis /
Development Goals / MDGs tahun 2000) KEK pada kehamilan (37%) dan anemia
pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun pada kehamilan (40%). Kejadian anemia
sebersar ¾ dalam kurun waktu 1990-2015. pada ibu hamil ini akan meningkatkan risiko

1
terjadinya kematian ibu dibandingkan kesehatan masyarakat karena prevalensinya
dengan ibu yang tidak anemia.1 Di lebih dari 20%.3
Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang Menurut WHO pada tahun 2005, terdapat
sendiri menjadi penyumbang kematian ibu anemia dalam kehamilan sebanyak 55% di
hamil tertinggi dibandingkan Puskesmas seluruh dunia. Menurut Riskesdas 2013
setempat lainnya dengan 5 kasus kematian sekitar 89,1% ibu mengkonsumsi zat besi
dari total 29 kasus, dengan penyebab selama kehamilan namun hanya 33,3% yang
kematian diantaranya perdarahan sebanyak 2 mendapatkan tablet besi hingga lebih dari 90
kasus dan dekompensasi kordis sebanyak 2 tablet. Pemberian tablet besi ini diharapkan
kasus yang berhubungan erat dengan dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi
kejadian anemia dalam kehamilan. besi pada ibu hamil, mencegah terjadinya
Anemia merupakan masalah gizi yang perdarahan pada saat persalinan, dapat
perlu mendapat perhatian khusus. Anemia meningkatkan asupan nutrisi bagi janin dan
dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara dapat menurunkan angka kematian ibu
lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin karena anemia ataupun perdarahan.3,4
B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, Di Indonesia program penanggulangan
faktor bawaan dan perdarahan. Di negara anemia gizi pada ibu hamil melalui
yang sedang berkembang 40% anemia pemberian Tablet Tambah Darah (TTD).
disebabkan karena defisiensi zat besi yang Pemberian TTD ini diintegrasikan dengan
dikenal dengan istilah anemia gizi pelayanan kunjungan ibu hamil yang diatur
besi.Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
untuk mengatasi masalah tersebut telah 88 tahun 2014.5
menunjukan penurunan yang signifikan Menurut Blum status kesehatan individu
meskipun prevalensinya masih tinggi. atau masyarakat sangat dipengaruhi oleh
Dalam dua dekade terakhir prevalensi lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
anemia pada ibu hamil cenderung menurun dan herediter/keturunan. Berdasarkan teori
secara bermakna. Prevalensi anemia ini tersebut dapat dikatakan bahwa status
masih lebih tinggi dibandingkan dengan kesehatan ibu hamil dapat dipengaruhi oleh
rata-rata prevalensi anemia di negara maju, perilaku ibu dalam memelihara/merawat
karena itu di Indonesia masalah anemia pada kesehatan selama hamil. Dalam program
ibu hamil masih merupakan masalah perawatan kehamilan terdapat beberapa

2
perilaku sehat yang dianjurkan agar ibu Evaluasi program ini dilaksanakan dengan
hamil dan janin sehat selama kehamilan dan pengumpulan, pengolahan, penyajian,
persalinan. Perilaku sehat tersebut antara analisis, serta interpretasi data sehingga
lain pemeriksaan kehamilan secara berkala, dapat digunakan untuk menjawab
kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan permasalahan pelaksanaan program
kepatuhan minum Tablet Tambah Darah, pemberian tablet Fe pada ibu hamil di
terutama pada ibu hamil yang anemia. Puskesmas Kecamatan Jatisari, Kabupaten
Selain itu, pemenuhan gizi yang baik dapat Karawang, Jawa Barat periode Desember
mengurangi ketegangan dan rasa sakit pada tahun 2015 sampai dengan November tahun
proses persalinan.1 2016 dengan cara membandingkan cakupan
hasil program terhadap tolok ukur yang telah
Materi ditetapkan dan menemukan penyebab
Materi yang dievaluasi dalam program ini masalah dengan menggunakan pendekatan
terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan sistem, kemudian dibuat saran sebagai
Puskesmas mengenai program pemberian pemecahan masalah tersebut berdasarkan
tablet Fe minimal 90 tablet pada ibu hamil di penyebab masalah yang ditemukan dari
Puskesmas Kecamatan Jatisari, Kabupaten unsur-unsur sistem.
Karawang, Jawa Barat periode Desember
tahun 2015 sampai dengan November tahun
2016, yang berisi kegiatan :
 Penentuan sasaran penerimaan tablet Fe
 Tempat pemberian tablet Fe
 Perhitungan sasaran
 Perhitungan kebutuhan logistik Gambar 1. Bagan Sistem
 Penyediaan tablet Fe
 Pendistribusian tablet Fe Sumber Data
 Sosialisasi suplementasi tablet Fe Sumber data dalam evaluasi ini diambil
 Pelaporan program pemberian tablet Fe dari data sekunder berupa:
pada ibu hamil a) Data profil Puskesmas Kecamatan
Metode Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat tahun 2015. Profil Puskesmas.

3
b) Data Penilaian Kinerja Puskesmas tempuh 1 jam menggunakan roda 4.
Kecamatan Jatisari, Kabupaten Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Jatisari
Karawang, Jawa Barat periode tahun meliputi:
2015 dan triwulan 1 tahun 2016. - Sebelah utara : wilayah kerja
c) Data dan grafik laporan bulanan upaya Puskesmas Cicinde.
perbaikan gizi masyarakat dengan - Sebelah barat : wilayah kerja
pemberian tablet Fe pada ibu hamil Puskesmas Pacing.
Puskesmas Kecamatan Jatisari, - Sebelah selatan : wilayah kerja
Kabupaten Karawang, Jawa Barat Puskesmas Kota Baru.
periode Juli Desember tahun 2015 - Sebelah timur : wilayah kerja
sampai dengan November tahun 2016. Puskesmas Patok Beusi Kabupaten
d) Data rekapitulasi daftar bumil anemi Subang
baru Puskesmas Kecamatan
Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Data Umum Demografi
Jawa Barat periode Juli tahun 2015
Jumlah penduduk menurut jenis
sampai dengan Juni tahun 2016.
kelamin yang berada di Wilayah Kerja
e) Data laporan bulanan KIA Puskesmas
Puskesmas Jatisari, Kecamatan Jatisari
Kecamatan Jatisari, Kabupaten
pada tahun 2015, laki-laki adalah 28.194
Karawang, Jawa Barat periode
jiwa, sedangkan perempuan adalah 28.040
Desember tahun 2015 sampai dengan
jiwa. Jadi jumlah penduduk di Wilayah
November tahun 2016.
Kerja Puskesmas Jatisari, Kecamatan
Jatisari adalah 56.234 jiwa, dengan 16.055
Data Umum Geografis
KK.Dengan jumlah penduduk terbanyak
Lokasi Puskesmas Jatisari terletak di
adalah desa Balonggandu, yakni 14.144
Jalan Raya Jatisari, Kecamatan Jatisari,
jiwa.Sebagian besar penduduk beragama
KabupatenKarawang. Luas wilayah kerja
Islam. Jumlah ibu hamil tahun 2015
Puskesmas Jatisari, Kecamatan Jatisari
berdasarkan data proyeksi didapatkan
adalah 519,474 Ha, yang terdiri dari daerah
2.202 ibu hamil.
persawahan dan sebagian untuk perumahan .
Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang
Puskesmas Jatisari berjarak 30 km dari
ada pada wilayah kerja Puskesmas
Kabupaten Karawang dengan waktu
Rengasdengklok antara lain : Puskesmas

4
PONED (1), RS Swasta (1), Klinik 24 jam Sarana yang dipergunakan untuk program
(4), Praktek Dokter Perorangan (8), Praktek ini adalah:
Bidan (26), Rumah Bersalin (1), Praktek - Medis
Dokter Gigi (2), Apotek (11), Posyandu TTD dan laboratorium: Ada
(57), dan Posbindu (7). - Non Medis
Sarana pendidikan yang ada di wilayah Leaflet dan poster: Tidak ada
kerja Puskesmas Rengasdengklok Gedung Puskesmas
diantaranya Taman Kanak-Kanak (12), SD Ruang Pendaftaran (1), ruang Tunggu
Negeri/ MI (24), SMP (3), SMA (2). (1)
ruang Periksa (1), apotek (1)
Data Khusus Posyandu, buku KIA, kartu ibu, dan
1. Masukan Buku pedoman TTD (ada), kartu
A.Tenaga (Man) kepatuhan (tidak ada), register kohort
Puskesmas Rengasdengklok memiliki ibu dan Sistem Informasi Posyandu ada,
kepala Puskesmas (1), koordinator gizi (1) tetapi tidak lengkap.
kepala bidan (1), bidan Puskesmas (4) bidan
desa (12), kader aktif (175), Farmasi (1), dan D. Metode
petugas laboratorium (1).  Penyediaan Tablet Fe
Dalam rangka pencegahan dan
B. Dana (Money) penanggulangan anemia gizi diperlukan
Sumber dana berasal dari dana APBD dan anggaran yang cukup khususnya untuk
BOK yang dianggarkan untuk penyediaan tablet Fe dan kegiatan
menyelenggarakan kelas ibu hamil dan pendukung lainnya. Karena keterbatasan
untuk biaya transportasi pendistribusian pemerintah dalam penyediaan tablet Fe,
tablet Fe. Anggaran ini kemudian diajukan maka diperlukan dukungan masyarakat
kepada Dinas Kabupaten Karawang.Dana dan semua pihak untuk program ini yang
yang diberikan oleh Dinas Kabupaten dilaksanakan secara mandiri. Pengadaan
Karawang cukup untuk menjalankan tablet Fe dapat dilaksanakan melalui
program ini selama 1 tahun. jalur pemerintahan maupun swasta.
 Pendistribusian Tablet Fe
C. Sarana (Material)

5
Distribusi adalah proses pengiriman tablet Fe yang melibatkan unsur
TTD dari tingkat masyarakat terutama ibu hamil.
pusat/provinsi/kabupaten sampai ke  Pencatatan dan Pelaporan Program
tempat-tempat sarana pelayan dimana Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil
TTD diberikan kepada sasaran. Tempat Pencatatan dan pelaporan cakupan
distribusi dibagi antara jalur pemerintah suplementasi tablet Fe dilakukan secara
dan jalur swasta/mandiri. berjenjang mulai dari Posyandu sampai
 Sosialiasi suplementasi tablet Fe dengan pusat. Pencatatan di Posyandu
Sosialisasi merupakan bagian yang dicatat dalam Sistem Informasi
paling penting dalam menghasilkan Posyandu (SIP) dan direkapitulasi di
partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi Posyandu oleh bidan atau petugas Pustu
memberikan kontribusi yang penting saat kegiatan Posyandu maupun saat
untuk terciptanya mobilisasi dan kunjungan ibu hamil. Pencatatan di
partisipasi yang efektif dalam tingkat desa dilakukan oleh bidan dan
masyarakat dengan cara dicatat pada kohort antenatal care dan
memberitahukan hal-hal yang setelah itu bidan melaporkan rekapitulasi
berhubungan dengan masa kehamilan, hasil pemberian TTD ke puskesmas
diantaranya mengenai pentingnya melalui register antenatal care kemudian
konsumsi tablet besi guna memenuhi dilaporkan ke puskesmas selambat-
asupan zat besi pada ibu hamil untuk lambatnya pada tanggal 5 bulan
mencegah anemia yang dapat berujung berikutnya. Pihak Puskesmas sendiri
pada kematian. Sosialisasi dapat merekapitulasi laporan bulanan
menggunakan metode penyuluhan pemberian tablet Fe Puskesmas,
khusus mengenai pentingnya tablet besi Poskesdes, Bidan Praktik Mandiri,
atau disisipkan pada saat membahas dokter praktik dan klinik lainnya pada
megenai hal-hal yang penting untuk register antenatal care dan mengirimkan
diketahui oleh ibu hamil. laporan bulanan ke Dinas Kesehatan
Penyebarluasan informasi terutama Kabupaten dan Kota selambat-
mengenai tablet Fe perlu dilakukan lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.
untuk meningkatkan cakupan pemberian
2. Proses

6
A. Perencanaan disediakan. Untuk mengetahui jumlah
Ada perencanaan tertulis mengenai: sasaran dapat dilakukan perhitungan
 Penentuan Sasaran Penerimaan Tablet menurut konsep wilayah kerja, yaitu:
Fe - Puskesmas
Ibu hamil menjadi prioritas utama a) Data sasaran ibu hamil merupakan
karena kelompok ini paling rentan sasaran riil di tingkat
menderita anemia. Setiap ibu hamil yang desa/kelurahan
memeriksakan kehamilan di pelayanan b) Data sasaran ibu hamil di tingkat
kesehatan harus diperiksa kadar puskesmas merupakan rekapitulasi
hemoglobin. Sasaran ditentukan oleh data desa/kelurahan
pihak kesehatan baik bidan maupun c) Data jumlah sasaran tersebut
petugas kesehatan lainnya. sebaiknya disepakati oleh bagian
 Tempat pemberian tablet Fe KIA dan gizi
Ibu hamil dapat memperoleh TTD secara d) Data sasaran riil digunakan untuk
gratis melalui posyandu yang mengajukan kebutuhan TTD ke
menyediakan TTD, poskedes, polindes, kabupaten/kota
pustu atau puskesmas. Pemberian tablet - Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
Fe pada ibu hamil melalui Posyandu, Melakukan perhitungan kelompok
Poskedes, Polindes, Pustu, Puskesmas, sasaran menggunakan data proyeksi
atau tempat pelayanan kesehatan yang diperoleh dari Badan Pusat
pemerintah lainnya. Selain itu dapat pula Statistik (BPS) provinsi atau
secara mandiri dengan membeli tablet Fe kabupaten/kota yang disepakati oleh
di apotek, toko obat, dan tempat-tempat KIA dan gizi. Data ini digunakan
pelayanan kesehatan swasta. untuk perencanaan pengadaan TTD.
 Perhitungan Sasaran o Sasaran ibu hamil menurut data

Sasaran kegiatan suplementasi TTD riil2.094


adalah ibu hamil yang jumlahnya harus o Sasaran ibu hamil menurut data
diketahui secara tepat. Hal ini sangat proyeksi 2.202
diperlukan dalam perencanaan untuk  Perhitungan Kebutuhan Logistik
mencegah terjadinya kekurangan dan Untuk menghitung kebutuhan tablet Fe
sebaliknya kelebihan jumlah TTD yang ibu hamil di Puskesmas sebaiknya

7
berdasarkan data rill, sedangkan untuk Jumlah Tablet Fe = (jumlah ibu hamil x
penyediaan tablet Fe di Provinsi, minimal 90 tablet) + (10%)
Kabupaten dan Kota menggunakan data = (2.094 x 90 tablet ) + (10% kebutuhan
proyeksi. Dalam menghitung kebutuhan tidak terduga)
TTD menggunakan rumus sebagai = 188.460tablet + (10%x 188.460)
berikut: = 207.306 tablet Fe
 Penyediaan Tablet Fe
TTD=Jumlah ibu hamil x minimal 90 tablet)+(10%) - Sektor kesehatan
Pengadaan TTD dilaksanakan oleh
Perencanaan kebutuhan tablet Fe pemerintah (Kementrian Kesehatan
dihitung secara seksama setiap 1 tahun RI) dan sektor kesehatan disetiap
sekali dengan menggunakan data jumlah pemerintah provinsi atau kabupaten
sasaran ibu hamil. Jika digunakan rumus dan kota dengan memanfaatkan
perhitungan kebutuhan logistic yang sumber dana yang tersedia (APBN,
sudah dipaparkan sebelumnya maka APBD).
didapatkan jumlah kebutuhan minimal - Sektor non-kesehatan
yang dihitung berdasarkan data riil Sektor-sektor lain yang diharapkan
adalah 207.306 tablet. jika dihitung dapat berpartisipasi dalam
menurut data proyeksi maka didapatkan pengadaan TTD, misalnya:
kebutuhan minimal 217. 998 tablet Fe a) Kementerian yang
yang harus disediakan. Perhitungannya membidangi ketenagakerjaan,
sebagai berikut: diharapkan menjalin kerjasama
 Berdasarkan data proyeksi: dengan perusahaan-perusahaan untuk
Jumlah Tablet Fe = (jumlah ibu hamil x menyediakan TTD bagi pekerja
minimal 90 tablet) + (10%) wanita melalui sumber daya
= (2.202 x 90 tablet ) + (10% kebutuhan perusahaan.
tidak terduga) b) Kementerian agama, melalui
= 198.180 tablet + (10%x 198.180) kantor wilayah kementerian agama
= 217.998 tablet Fe untuk calon pengantin.
 Berdasarkan data ril: - Masyarakat dan swasta
(kemandirian)

8
Masyarakat dan pihak swasta dapat dilaporkan ke kabupaten/kota setiap 1
menyediakan TTD dari jenis produk bulan.
yang sama dengan disediakan oleh
pemerintah atau menggunakan
produk lain yang sesuai dengan
standar/komposisi yang ditentukan. B. Pengorganisasian
 Pendistribusian Tablet Fe Adanya pembagian dan pemberian tugas
Pendistribusian tablet Fe secara gratis yang teratur dalam melaksanakan tugasnya.
setiap kunjungan ibu hamil ke bidan atau
pusat kesehatan di Puskesmas. Tablet Fe
diberikan sebanyak 30 butir saat ibu
hamil datang melakukan pemeriksaan.
Atau membeli sendiri di apotek.
 Sosialisai suplementasi tablet Fe
Sosialisasi dilakukan setiap kali ada
kelas ibu hamil di setia desa oleh bidan
desa maupun kader yang bertanggung
jawab secara berkelompok. Sosialisasi
suplementasi tablet Fe juga dapat
C. Pelaksanaan
dilakukan dengan cara perseorangan
Pelaksanaan sesuai dengan rencana dan
pada saat ibu hamil datang berkunjung
metode yang telah ditetapkan, dilaksanakan
ke puskesmas
secara berkala:
 Pencatatan dan Pelaporan Program
 Tempat Pemberian Tablet Fe
Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil
Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet
Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan
dilaksanakan di 10 desa wilayah kerja
secara berjenjang mulai dari posyandu
Puskemas Jatisari.
hingga pusat. Pemberian tablet Fe harus
 Besar Sasaran Penerimaan Tablet Fe
dicatat di kohort antenatal care lalu di
Besar sasaran ibu hamil yang menjadi
rekapitulasi pada register antenatal care
sasaran untuk diberikan tablet Fe adalah
dan dilaporkan ke puskesmas untuk
sebanyak 2.202 ibu hamil yang ada di

9
wilayah kerja berdasarkan perhitungan dilaporkan ke kabupaten/kota setiap 1
estimasi sasaran BPS. bulan.
 Pemenuhan Kebutuhan Logistik D. Pengawasan
Perencanaan kebutuhan tablet Fe Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara
dihitung secara seksama setiap 1 tahun berkala setiap 1 bulan sekali oleh pemegang
sekali dengan menggunakan data jumlah program. Dan mini Lokakarya Puskesmas
sasaranibu hamil, dan penyediaan tablet yang dilakukan setiap awal bulan.
Fe dari pusat dari pihak pemerintah dan
swasta. 3. Keluaran
 Pendistribusian Tablet Fe a. Cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu
Pendistribusian tablet Fe diberikan setiap hamil hanya mencapai 80,9 % dari target
kunjungan ibu hamil ke bidan atau pusat 98 % dengan besar masalah adalah 18,4
kesehatan di puskesmas. Tablet Fe %.
diberikan sebanyak 30 butir saat ibu b. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 hanya
hamil datang melakukan pemeriksaan. mencapai 82,1 % dari target 98 %

 Sosialisasi suplementasi tablet Fe dengan besar masalah adalah 16,1 %.

Untuk sosialisasi dalam bentuk


kelompok dilakukan dalam bentuk kelas 4. Lingkungan

ibu hamil dan untuk sosialisasi Lingkungan Fisik

suplemenasi tablet Fe untuk perorang  Lokasi: relatif mudah dijangkau


dilakukan setiap kunjungan ibu hamil ke  Transportasi:tersedia sarana transportasi
puskesmas.  Fasilitas kesehatan lain: Ada
 Pencatatan dan Pelaporan Program Lingkungan Non Fisik
Pemberian Fe pada Ibu Hamil  Pendidikan : Pendidikan kurang
Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan  Budaya: Belum sepenuhnya melakukan
secara berjenjang mulai dari posyandu pemeriksaan kehamilan ke bidan atau
hingga pusat. Pemberian tablet Fe harus fasilitas kesehatan dan masih ada
dicatat di kohort antenatal care dan kepercayaan berkaitan dengan tablet Fe.
direkapitulasi pada register antenatal
care lalu dilaporkan ke puskesmas untuk 5. Umpan Balik

10
Adanya rapat kerja bulanan yang b. Pelaksanaan Posyandu yang tidak
membahas laporan kegiatan setiap bulannya menggunakan sistem lima meja (meja
untuk monitoring dan mengevaluasi empat berkaitan dengan penyuluhan
program yang telah dijalankan. kepada ibu hamil).
c. Pencatatan di register kohort pada
6. Dampak bagian pemberian tablet Fe belum
 Langsung: Meningkatkan kadar Hb ibu lengkap.
hamil anemia belum dapat dinilai d. Pencatatan pemberian tablet Fe pada ibu
 Tidak langsung: hamil di Posyandu melalui SIP belum
- Menurunkan AKI belum dapat dinilai lengkap.
- Menurunkan prevalensi anemia ibu Masalah dari Proses
hamil belum dapat dinilai a. Ada ibu hamil yang tidak melakukan
- Meningkatkan kesejahteraan belum kunjungan pemeriksaan kehamilan sehingga
dapat dinilai tidak mendapatkan tablet Fe.
b. Sosialisasi perorangan saat berkunjung
Masalah yang ditemukan untuk pemeriksaan kehamilan tidak selalu
Yang menjadi prioritas masalah adalah : dilakukan dan tidak adanya catatan khusus,
a. Cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hanya berdasarkan cakupan K1 dan K4.
hamil hanya mencapai 80,9% dari target c. Tidak selalu dilaksanakan kelas ibu hamil
98% dengan besar masalah adalah minimal sebanyak tiga kali di enam desa
19,5%. berbeda tiap bulan dan tidak semua ibu
b. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 hanya hamil maupun anggota keluarga lain
mencapai 82,1% dari target 100% menghadiri kelas tersebut (terkait dengan
dengan besar masalah adalah 17,9%. metode pemberian informasi jadwal kelas
ibu hamil yang kurang).
Masalah dari Masukan d. Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara
a. Tidak tersedia leaflet dan poster yang rutin setiap bulan, namun terdapat perbedaan
berguna untuk mensosialisasikan akan data antara dari program gizi dengan KIA,
pentingnya memberikan tablet Fe pada padahal berasal dari sumber yang sama.
ibu hamil kepada masyarakat.
Masalah dari Luar Sistem (Lingkungan)

11
a. Lingkungn fisik sebelum pelaksanaan, 1 hari sebelum
 Belum baik, karena kurangnya pencatatan pelaksanaan, dan pada hari pelaksanaan,
dan pelaporan dari tempat ibu hamil yang sehingga tidak ada ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di luar terlewatkan dalam menerima pelayanan
Puskesmas (fasilitas kesehatan lainnya yang Posyandu di wilayahnya. Setelah itu,
berada di wilayah kerja Puskesmas). mengintegrasikan pencatatan pemberian
b. Lingkungan non fisik tablet Fe utuk ibu hamil di Posyandu
 Rata-rata pendidikan ibu hamil yang melalui SIP.
kurang. e. Bekerja sama dengan bagian Promkes
 Belum sepenuhnya melakukan untuk melakukan penyuluhan kepada ibu
pemeriksaan kehamilan ke bidan atau hamil tentang pentingnya melakukan
fasilitas kesehatan. Masih banyaknya pemeriksaan kehamilan yang teratur di
kepercayaan berkaitan dengan tablet Fe. bidan atau tenaga kesehatan lainnya
sehingga ibu hamil mendapatkan tablet
Penyelesaian Masalah Fe.
a. Melengkapi sarana informasi leaflet dan f. Meningkatkan kerjasama antara bagian
poster yang berisikan pentingnya gizi dan KIA dalam melakukan
mengkonsumsi tablet Fe selama pencatatan dan pelaporan, sehingga tidak
kehamilan. ada perbedaan hasil laporan.
b. Mengadakan sosialisasi suplementasi g. Membina kerjasama dengan bidan
tablet Fe pada saat kunjungan ibu hamil swasta atau fasilitas kesehatan lainnya
ke puskesmas atau saat kelas ibu hamil. untuk dapat mencatat dan memberikan
c. Dilakukan pelaksanaan Posyandu laporan ibu hamil yang telah melakukan
menggunakan sistem lima meja sehingga pemeriksaan kehamilan dan mendapat
setiap ibu hamil mendapat penjelasan suplementasi tablet Fe sehingga data
yang cukup akan pentingnya minum yang dimiliki Puskesmas dapat lebih
tablet Fe yang diberikan saat kegiatan lengkap.
Posyandu berlangsung.
d. Menyebarluaskan pelaksanaan Posyandu Kesimpulan
melalui ketua RT atau kader 1 minggu Dari hasil evaluasi program pemberian
sebelum pelaksanaan, lalu 3 hari tablet Fe pada ibu hamil yang dilakukan

12
dengan cara pendekatan sistem di
Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang Daftar Pustaka
periodeDesember tahun 2015 sampai dengan 1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
November tahun 2016 disimpulkan bahwa: Pemantauan Wilayah Setempat
1. Sasaran yang menjadi prioritas ada ibu Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).
hamil karena kelompok ini paling rentan Jakarta: Direktorat Jendral Bina
menderita anemia dengan cakupan Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina
sasaran sasaran tablet Fe sebesar 2.012 Kesehatan Ibu. 2010.
menurut data proyeksi tahun 2015. 2. Stalker P. Millennium Development
2. Berdasarkan data proyeksi dibutuhkan Goals. 2008.
217.998 tablet Fe untuk kebutuhan 3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
memenuhi kebutuhan logistik dalam Penatalaksanaan Pemberian Tablet
setahun. Tambah Darah. Jakarta: Kementerian
3. Cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu Kesehatan RI. 2015.
hamil hanya mencapai 78,8% dari target 4. Badan Penelitian dan Pengembangan
98% dengan besar masalah adalah Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.
19,5%. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
4. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 hanya Tahun 2013.
mencapai 82,1% dari target 100% 5. Kementerian Kesehatan RI. Info datin:
dengan besar masalah adalah 17,9% Pusat data dan informasi kementerian
5. Sosialisasi suplementasi tablet Fe pada kesehatan RI. 2014. Di unduh dari
ibu hamil di Puskesmas Jatisari belum http://www.depkes.go.id
dapat dilakukan dengan baik karena /download.php?
penyuluhan perorangan hanya saat ibu file=download/pusdatin /info
hamil melakukan kunjungan ke datin/infodatin-ibu.pdf. Pada tanggal 15
Puskesmas, namun tidak selalu Agustus 2016.
dilakukan dan tidak ada laporan khusus. 6. Anuar A. Pengantar admisinitrasi
Selain itu penyuluhan perkelompok kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta: Binarupa
melalui kelas ibu hamil masih belum Aksara; 1996.h.17-25.
maksimal karena tidak semua ibu hamil
dapat mengikuti kelas ibu hamil.

13
14

Anda mungkin juga menyukai