Anda di halaman 1dari 29

[VIVI NOVITA R.

_MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

STEP 1

Hormon :
molekul yang dihasilkan oleh jaringan tertentu atau kelenjar yang
dikeleluarkan langsung yang membawanya ke tem[at tujuan dan secara khas
mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang menerimanya.

Kelenjar endokrin :
kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran keluar sekresinya dialirkan
kedalam aliran darah.

Sekresi:
 Proses penguraian atau pengeluaran suatu produk oleh karena suatu
aktivitas enzim.
 Proses pengeluaran suatu produk spesifik karena aktivitas kelenjar
berupa memisahkan zat-zat spesifik dalam darah

Ekskresi :
Pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi
tubuh.

STEP 2
Hormon dan kelenjar
Sistem endokrin
KELENJAR ENDOKRIN

STEP 3
1. Kelenjar endokrin
a. Definisi
kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran keluar sekresinya
dialirkan kedalam aliran darah.

b. Fungsi
 Pengaturan metabolisme
 Membantu tubuh mengatasi situasi situasi stres
 Mengontrol reproduksi
 Mengatur produksi sel darah merah
 Men
c. Klasifikasi dan fungsi
 Kelenjar hipofisis
Letak : di basis cranii yaitu pada bagian tlng spenoid yang sering
disebut sebagai selatursika.
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Klasifikasi :
1. Anterior
Hormon pertumbuhan : stimulasi sintesis protein dan pertumbuhan
sebagian besar sel dan jaringan
TSH : manstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid
ACTH : menstimulasi sintesis dan sekresis hormon adreno cortikal
LH : menstimulasi sintesis testosteron di sel leydig testis dan
merangsang ovulasi
Prolaktin : meningkatkan pembentukan payudara wanita dan sekresi
susu
FSH : menimbulkan pertunbuhan folikel di ovarium dan pamatangan
sperma di sel serta testis

2. Posterior
ADH : menimbulkan reabsorbsi air oleh ginjal dan menimbulkan
faso kontriksi dan peningkatan tekanan darah
Oksitosin : merangsang ekskresi air susu dari payudara dan
kontraksi rahim

 Hipotalamus
Letak :
Hormon :
TRH menstimulasi sekresi TSH + prolaktin
CRH menimbulkan pelepasan ACTH
GHRH  menimbulkan pelepasan hormon pertumbuhan
GHIH  menghambat pelepasan hormon pertumbuhan
GnRH  menimbulkan pelepasan LH dan FSH
PIF  menghambat pelepasan prolaktin

 Kelenjar tiroid
Letak : daerah serfikal anterior terhadap larings terdiri atas 2 lobus
yang dihubungkan oleh isthmus.
Hormon :
Tiroksin dan Triodotironin  meninngkatkan metabolisme tubuh
Kalsitonin  memacu pengendapan Ca dalam tulang

 Kelenjar adrenal
Letak : di kutub superior dari kedua ginjal,
Hormon :
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Korteks  kortisol = mengatur metabilisme protein, karbohidrat dan


lemak
Aldosteron = meningkatkan reabsorbsi natrium di ginjal, sekresi
kalium dan ion hidrogen
Medula  norepinefrin, epinefrin = memiliki efek yang sama dengan
efek pemasangan simpatis.

 Kelenjar paratiroid
Letak :
 Kelenjar pankreas
 Testis
 Ovarium

d. Kelainan
e. Faktor yang mempengaruhi
2. Hormon
a. Definisi
molekul yang dihasilkan oleh jaringan tertentu atau kelenjar yang
dikeleluarkan langsung yang membawanya ke tem[at tujuan dan
secara khas mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang
menerimanya.

b. Mekanisme
Umum :
Parakrin = tidak hanya bekerja pada kelenjar penghasil hormon
tersebut juga bekerja pada kelenjar lain.
Autokrin = hanya bekerja pada kelenjar penghasil hormon tersebut

c. Sifat
- Menimbulkan efek significant dalam kadar yang sangat rendah
- Sukar di isolasi, di identifikasi dan di ukur secara akurat
- Umur pendek disekresi setelajh ada stimulan dan non aktif
setelah ada enzim tertentu
d. Cara bekerja suatu hormon

Kelenjar endokrin Hormon Sel sasaran Fungsi utama hormon


Hipotalamus Hormon yang melepaskan dan Hipofisis anterior Mengontrol pengeluaran horon
menghambat (TRH, CRH, hipofisis anterior
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

GnRH, GHRH, GHH,


PRH,PIH)
Hipofisis posterior Vasopresin (hormon ADH ) Tubulus ginjal Meningkatkan reabsorbsi H2O
Menimbulkan vasokontriksi
Arterial Meningkatkan kontraktilitas
Oksitosin Sekresi susu
Uterus

Kelenjar mamaria
Hipofisis anterior TSH (Thyroid-stimulating Sel folikel tiroid Merangsang
hormone) triiodotironin,tetraiodotironin
Zona fasikulata & Merangsang sekresi kortisol
ACTH (Adrenokortikotropik retikularis korteks
hormona ) adrenal
GH (Grow hormone) Tulang ; jaringan Merangsang pertubuhan tulang
lunak & jeringan lunak ; anabolisme
protein; movilizáis lemak; dan
konversi glucosa
Hati Merangsang sekresi
somastostatin
FSH ( Follicle stimulating Wanita : folikel Mendorong pertumbuhan dan
hormone) ovarium perkembangan folikel;
merangsang sekresi esterogen
Pria : tubulus Merangsang produksi sperma
seminiferosa di
testis
LH(Luteinizing hormone) & Wanita : folikel Merangsang
ICSH (Interstitial cell ovarium & korpus ovulasi,perkembangan korpus
stimulating hormone) luteum luteum, sekresi esterogen dan
progesteron
Pria : sel Merangsang sekresi testosteron
interstitium Leydig
di testis
Prolaktin Wanita : kelenjar Mendorong perkembangan
mammaria payudara
merangsang sekresi
susu

Sel folikel kelenjar Tetraiodotironin (T4) atau Sebagian besar sel Meningkatkan laju metabolisme
tiroid tiroksin ; Triiodotironin (T3) essensial untuk pertumbuhan
normal dan perkembangan saraf
Sel C kelenjar tiroid Kalsitonin Tulang Menurunkan konsentrasi
kalsium plasma
Korteks adrenal
 zona glomerulosa Aldosteron (Mineralokortikoid) Tubulus ginjal Meningkatkan reabsorbsi Na+
dan Sekresi K+
 zona fasciculata & Kortisol (Glukokortikoid) Sebagian besar sel Meningkatkan glukosa darah
zona retikularis dengan mengorbankan
simpanan protein dan lemak;
berperan dalam adaptasi
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

terhadap stress
Androgen Tubulus Ginjal Berperan dalam lonjakan
(dehidroiandrosteron) pertumbuhan masa pubertas dan
dorongan seks pada wanita
Medula adrenal Epinefrin & norepinefrin Receptor simpatis di Memperkuat sistem saraf
seluruh tubuh simpatis ; berperan dalam
adaptasi terhadap stres dan
pengaturan tekanan darah
Páncreas endokrin Insulin (sel beta) Sebagian besar sel Mendorong
(pulau Langerhans) penyerapan,penggunaan dan
penyimpanan nutrien oleh sel
Glukagon (sel alpha) Sebagian besar sel Penting untuk mempertahankan
kadar nutrien dalam darah
selama fase pascaabsorbtif
Somastostatin (sel delta) Sistem pencernaan Menghambat pencernaan dan
penyerapan nutrien
Sel pulau pankreas Menghambat sekresi semua
hormon pankreas
Kelenjar paratiroid Hormon paratiroid Tulang, ginjal, usus Meningkatkan konsentrasi
kalsium plasma ; menurunkan
konsentrasi fasfat dalam plasma;
merangsang pengaktifan vitamin
D
Gonad
Wanita: ovarium Esterogen (estradiol) Organ seks wanita : Mendorong perkembangan
tubuh secara folikel; berperan dalam
keseluruhan pengembangan karakteristik seks
sekunder; merangsang
pertumbuhan uterus dan
payudara
Tulang Mendorong penutupan lempeng
epifisis
Progesteron Uterus Mempersiapkan rahim untuk
kehamilan
Pria : testis Testosteron Organ seks pria : Merangsang produksi sperma;
tubuh secara bertanggung jawab untuk
keseluruhan perkembangan karakteristik seks
sekunder; meningkatkan
dorongan seks
Tulang Meningkatkan lonjakan
pertumbuhan masa pubertas;
mendorong penutupan lempeng
epifisis
Testis & ovarium Inhibin Hipofisis anterior Menghambat follicle stimulating
hormone (FSH)
Kelenjar pineal Melatonin Hipofisis anterior ; Diyakini menghambat
organ reproduksi gonadotropin; mulainya masa
pubertas mungkin disebabkan
oleh penurunan sekresi
melatonin
Plasenta Esterogen (Estriol); Organ seks wanita Membantu mempertahankan
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

progesterone kehamilan; mempersiapkan


payudara untuk menyusui
Gonadotropik korionik Korpus luteum Mempertahankan korpus luteum
ovarium kehamilan
Timus Timosin Limfosit T Meningkatkan proliferasi dan
fungsi limfosit T

HIPOFISIS

 Menghasilkan hormon yang tidak langsung mempengaruhi sel tubuh, tapi


mempengaruhi kelenjar endokrin lain
 Target organ
 Thyroid
 Adrenal → menghasilkan hormon → mempengaruhi sel tubuh
 Gonad
 Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 lobus yaitu lobus anterior dan posterior.
 Lobus anterior
 Growth hormon
 Thyrotropin (TSH)
 Folikel stimulating hormon (FSH) dan Luteinizing hormon
 Prolaktin hormon
 Lobus posterior
Anti diuretik (ADH)

THYROID

 Embriologi:
 Dari invaginasi tuber (endoderm) dari dasar lidah (foramen caecum) →
tumbuh ke bawah, di muka trachea dan tulang rawan thyroid
 Fisiologi:
 Mempertahankan derajat metabolisme lebih tinggi
 Merupakan alat tubuh yg sensitif dan dapat bereksi terhadap berbagai
rangsangan
 Pada masa pubertas, kehamilan, dan stres atau pada waktu haid kelenjar
membesar dan berfungsi lebih aktif
 Kelainan yg terjadi :
 Hiperplasi epitel
 Resorpsi koloid
 sel-sel folikel menjadi lebih tinggi kadang membentuk tonjolan-tonjolan
ke dalam lumen.
 Apabila stres dan rangsangan lain hilang → involusi, kelenjar mengecil

 Fungsi thyroid dipengaruhi oleh hipofisis melalui TSH.


 Apabila TSH negatif (ex: pada hipopituitarisme) → thyroid atropi
 Apabila TSH meningkat → hormon thyroid juga meningkat → menekan
hungsi hipofisis, dan sebaliknya
 Apabila thyroid menurun → merangsang hipofisis mengeluarkan TSH
lebih banyak.
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

 Menyebabkan hiperplasi dan pembesaran kelenjar thyroid seperti pada


penderita kekurangan jodium pada penyakit gondok.
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Kalenjar endokrin dan hormon-hormonnya.

1. Kelenjar endokrin
 Definisi :
Kelenjar yg transportasinya tidak mempunyai saluran khusus, dan sekretnya
langsung ke pembuluh darah dan beredar didalam darah

1. sekret yang dihasilkan kel.endokrin & fungsi


Kelenjar endokrin Hormon Sel sasaran Fungsi utama hormon
Hipotalamus Hormon yang Hipofisis Mengontrol pengeluaran
melepaskan dan anterior hormon hipofisis anterior
menghambat (TRH,
CRH, GnRH, GHRH,
GHH, PRH,PIH)
Hipofisis posterior Vasopresin (hormon Tubulus Meningkatkan reabsorbsi
ADH ) ginjal H2O

Arterial Menimbulkan vasokontriksi

Oksitosin Uterus Meningkatkan kontraktilitas

Kelenjar Sekresi susu


mamaria
Hipofisis anterior TSH (Thyroid- Sel folikel Merangsang
stimulating tiroid triiodotironin,tetraiodotiron
hormone) in
Zona
ACTH fasikulata & Merangsang sekresi kortisol
(Adrenokortikotropi retikularis
k hormona ) korteks
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

GH (Grow hormone) adrenal Merangsang pertumbuhan


Tulang ; tulang & jaringan lunak ;
jaringan anabolisme protein;
lunak mobilisasi lemak; dan
konversi glucosa
FSH ( Follicle
Hati
stimulating
Merangsang sekresi
hormone) Wanita : somastostatin
folikel Mendorong pertumbuhan
ovarium dan perkembangan folikel;
merangsang sekresi
Pria : esterogen
tubulus
seminiferos Merangsang produksi
a di testis sperma
LH(Luteinizing Wanita :
hormone) & ICSH folikel
Merangsang
(Interstitial cell ovarium &
korpus ovulasi,perkembangan
stimulating
luteum korpus luteum, sekresi
hormone)
esterogen dan progesteron
Pria : sel
interstitium
Leydig di Merangsang sekresi
testis testosteron
Wanita :
Prolaktin
kelenjar Mendorong perkembangan
mammaria payudara
Merangsang sekresi susu
Sel folikel kelenjar tiroid Tetraiodotironin Sebagian Meningkatkan laju
(T4) atau tiroksin ; besar sel metabolisme essensial
Triiodotironin (T3) untuk pertumbuhan normal
dan perkembangan saraf
Sel C kelenjar tiroid Kalsitonin Tulang Menurunkan konsentrasi
kalsium plasma
Korteks adrenal
 zo Aldosteron Tubulus Meningkatkan reabsorbsi
na (Mineralokortikoid) ginjal Na+ dan Sekresi K+
glo
m Kortisol Sebagian Meningkatkan glukosa
er (Glukokortikoid) besar sel darah dengan
ul mengorbankan simpanan
Tubulus protein dan lemak;
os
Ginjal berperan dalam adaptasi
a
terhadap stress
 zo Androgen
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

na (dehidroiandrostero Berperan dalam lonjakan


fas n) pertumbuhan masa
cic pubertas dan dorongan
ula seks pada wanita
ta
&
zona retikularis
Medula adrenal Epinefrin & Receptor Memperkuat sistem saraf
norepinefrin simpatis di simpatis ; berperan dalam
seluruh adaptasi terhadap stres dan
tubuh pengaturan tekanan darah
Páncreas endokrin Insulin (sel beta) Sebagian Mendorong
(pulau Langerhans) besar sel penyerapan,penggunaan
dan penyimpanan nutrien
Glukagon (sel alpha) Sebagian oleh sel
besar sel Penting untuk
mempertahankan kadar
Somastostatin (sel Sistem nutrien dalam darah selama
delta) fase pascaabsorbtif
pencernaan
Menghambat pencernaan
Sel pulau dan penyerapan nutrien
pankreas
Menghambat sekresi semua
hormon pankreas
Kelenjar paratiroid Hormon paratiroid Tulang, Meningkatkan konsentrasi
ginjal, usus kalsium plasma ;
menurunkan konsentrasi
fosfat dalam plasma;
merangsang pengaktifan
vitamin D
Gonad
Wanita: ovarium Esterogen Organ seks Mendorong perkembangan
(estradiol) wanita : folikel; berperan dalam
tubuh pengembangan
secara karakteristik seks sekunder;
keseluruha merangsang pertumbuhan
n uterus dan payudara
Mendorong penutupan
lempeng epifisis
Progesteron Mempersiapkan rahim
Pria : testis Uterus
untuk kehamilan
Testosteron
Organ seks Merangsang produksi
pria : tubuh sperma; bertanggung jawab
secara untuk perkembangan
keseluruha karakteristik seks sekunder;
n meningkatkan dorongan
seks
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Testis & ovarium Meningkatkan lonjakan


Inhibin Tulang pertumbuhan masa
pubertas; mendorong
penutupan lempeng epifisis
Hipofisis
Menghambat follicle
anterior
stimulating hormone (FSH)
Kelenjar pineal melatonin Hipofisis Diyakini menghambat
anterior ; gonadotropin; mulainya
organ masa pubertas mungkin
reproduksi disebabkan oleh penurunan
sekresi melatonin
Plasenta Esterogen (Estriol); Organ seks Membantu
progesterone wanita mempertahankan
kehamilan; mempersiapkan
payudara untuk menyusui
Gonadotropik Korpus
korionik luteum Mempertahankan korpus
ovarium luteum kehamilan
Timus timosin Limfosit T Meningkatkan proliferasi
dan fungsi limfosit T

Sumber:Fisiologi kedokteran

HIPOFISIS ANTERIOR

1. Hormon pertumbuhan : menyebabkan pertumbuhan hampir seluruh sel dan


jaringan tubuh.
2. Adenokortikotropin (ACTH) : menyebabkan korteks adrenal mensekresi hormon
adenokortikal (kortisol).
3. Hormon perangsang-tiroid (TSH): menyebabkan kelanjar tiroid mensekresi
tiroksin dan triiodotironin.
4. Hormon perangsang folikel (FSH) : menyebabkan pertumbuhan folikel dlm
ovarium sebelum ovulasi, meningkatkan pembentukan sperma di dlm testis.
5. Hormon lutein (LH) : memainkan peranana penting dalam menimbulkan proses
ovulasi, juga menimbulkan sekresi hormon kelamin wanita oleh ovarium dan
testosteron oleh testis.
6. Prolaktin : meningkatkan perkembangan payudara dan sekresi air susu.

HIPOFISIS POSTERIOR

1. Hormon ADH (vasopresin): menyebabkan ginjal menahan air, shg meningkatkan


jumlah air dalam tubuh, juga meningkatkan konsentrasi air tsb yg akan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah di seluruh tubuh dan menaikkan
tekanan darah.
2. Oksitosin : membuat uterus berkontraksi selama proses persalinan, juga
membantu pengeluaran bayi, membuat sel2 mioepitelial payudara berkontraksi
sehingga mengeluarkan air susu dari payudara sewaktu bayi mengisap.
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

KORTEKS ADRENAL

1. Kortisol : mengatur metabolisme protein, KH, dan lemak.


2. Aldosteron : mengurangi ekskresi Na oleh ginjal dan meningkatkan ekskresi Ka,
shg meningkatkan jumlah natrium tubuh disamping menurunkan jumlah kalium.

KELENJAR TIROID

1. Tiroksin dan Triiodotironin: meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam hampir


semua sel tubuh, jd meningkatkan tingkat metabolisme tubuh umum.
2. Kalsitonin : memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga
menurunkan konsentrasi kalsium dalam cairan ekstraseluler.

KELENJAR PARATIROID

1. Parathormon : mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler


dengan cara mengatur : (a) absorpsi kalsium dari usus (b) ekskresi kalsium oleh
ginjal (c) pelepasan kalsium dari tulang.

KELENJAR PANKREAS = PILAU LANGERHANS.

1. Glukagon (oleh sel Alfa) : meningkatkan sintesis dan pelepasan glukosa dari hati
masuk ke sirkulasi cairan tubuh.
2. Insulin (oleh sel Beta) : memacu masukkan glukosa ke dlm seluruh sel tubuh,
mengkonversi glukosa menjadi glikogen di dalam hati.

OVARIUM

1. Estrogen : merangsang perkembangan organ kelamin wanita, payudara, dan


berbagai sifat kelamin sekunder.
2. Progesteron : merangsang sekresi cairan uterus oleh kelenjar endometrium
uterus, membantu meningkatkan perkembangan aparatus sekretorik payudara.

TESTIS

1. Testosteron : merangsang pertumbuhan organ kelamin pria, meningkatkan


perkembangan sifat kelamin sekunder pria.
Guyton & Hall. Buku ajar Fisiologi Kedokteran.1997.

 Perbedaan system syaraf dan system endokrin :


[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

System syaraf System endokrin


Tersusun dr sel syaraf Sel-sel sekretori
Pesan disampaikan dlm bentuk
Senyawa kimia (hormone)
impuls lisrik
Pesan disampaikan melalui sel-sel
Peredaran darah
syaraf
Pesan dikirim sangat cepat Lebih lambat
Dampak dr pesan biasanya
Lebih lama
berlangsung sangat singkat

 Perbedaan kelenjar endokrin dan eksokrin :

Kelenjar endokrin Kelenjar eksokrin


Mensekresi hormone Mensekresi enzim
Tidak mempunyai saluran Punya saluran
Transport hormon lewat peredaran
Transport enzim lewat ductus
darah
Sekresi hormone dlm jumlah yg
Sekresi enzim dlm jumlah yg banyak
sedikit
Pada saat-saat tertentu, ex :
Waktu sekresi setiap saat
pencernaan makanan di lambung

2. Hormone
 Definisi
zat kimia yg disekresikan oleh suatu kelenjar yg berfungsi mengaktifkan
enzim - enzim tubuh dan mempunyai efek pengaturan fisiologis yang spesifik
terhadap sel-sel tubuh lain

 Macam & (ada 5), guyton,biokimia

Gambaran umum kelompok hormon

Kelompok I Kelompok II
Tipe steoroid, iodotironin, kalsitriol, polipeptida, protein,
retinoid glikoprotein, katekolamin
Solubilitas Lipofilik hidrofilik
protein pengangkut Ada tidak
Usia paruh plasma panjang (berjam-jam sampai pendek
berhari-hari)
Reseptor Intraselular membran plasma
Mediator kompleks reseptor-hormon cAMP, cGMP, Ca²+,
metabolit kompleks
fosfoinositol, rangkaian
kinase

Klasifikasi hormon berdasarkan mekanisme kerjanya :


[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

o Hormon yang terikat pada reseptor intraselular


 Androgen
 Kalsitriol (1,25(OH)2-D3)
 Estrogen
 Glukokortikoid
 Mineralokortikoid
 Progestin
 Asam retinoat
 Hormon tiroid (T3 dan T4)
o Hormon yang terikat pada reseptor permukaan sel
 Messenger kedua adalah cAMP :
 Katekolamin α2-adrenergik
 Katekolamin β-adrenergik
 Hormon ACTH
 Angiotensin II
 Hormon antidiuretik (ADH)
 Kalsitonin
 Chorionic gonadotropin, human (hCG)
 Corticotropin-releasing hormone (CRH)
 Hormon FSH
 Glukagon
 Lipotropin (LPH)
 Hormon LH
 Melanocyte-stimulating hormone (MSH)
 Hormon paratiroid (PTH)
 Somatostatin
 Hormon TSH
 Messenger kedua adalah cGMP :
 Faktor natriuretik atrial (ANF)
 Nitrogen oksida (NO)
 Messenger kedua adalah kalsium atau fosfatidilinositol (atau
keduanya)
 Asetilkolin (muskarinik)
 Katekolamin α1-adrenergik
 Angiotensin II
 Hormon antidiuretik (ADH, vasopresin)
 Kolesistokinin
 Gastrin
 Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
 Oksitosin
 Platelet-derived growth factor (PDGF)
 Substansi P
 Thyrotropin-releasing hormone (TRH)
 Messenger kedua adalah kinase atau lintasan fosfat
 Chorionic somatomammotropin (CS)
 Epidermal growth factor (EGF)
 Eritropoietin
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

 Fibroblas growth factor (FGF)


 Hormon pertumbuhan (GH)
 Insulin
 Insulin-like growth factor (IGF-I, IGF-II)
 Nerve growth factor (NGF)
 Platelet-derived growth factor (PDGF)
 Prolaktin (PRL)
(Biokimia Harper, Murray, dkk, EGC)

Berdasarkan sel sasaran :

1. Hormon tropik
Suatu hormon yang fungsi utamanya mengatur sekresi hormon kelenjar endokrin lain.

Contoh : TSH (thyroid Stimulating Hormone dari kelenjar hipofisis anterior yang mengatur
sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.

2. Hormon non tropik


Hormon yang menimbulkan pengaruhnya pada jaringan sasaran nonendokrin

Contoh : hormon tiroid yang meningkatkan tingkat konsumsi O2 serta aktivitas metabolisme
hampir semua sel di tubuh.

Berdasarkan kandungan zat kimiawi:

 Peptida
 Amin yaitu Katekolamin dan hormon tiroid
 Steroid

Berdasarkan letak reseptor

1. Hormon dengan reseptor di permukaan luar membran plasma sel sasaran.


Contoh : peptida dan katekolamin yang hidrofilik.

2. Hormon dengan reseptor di dalam sel sasaran.


Contoh : hormon steroid dan tiroid

Sherwood.Fisiologi Manusia dari sel ke sistem.Jakarta :EGC.

Klasifikasi hormon

 Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya


1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol

2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat


[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil

→Thyroid,Katekolamin

4.Golongan Polipeptida/Protein

→Insulin,Glukagon,GH,TSH

 Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon


1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak

2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

 Berdasarkan lokasi reseptor hormon


1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler

2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Greenspan F S MD, Baxter J D MD. Basic and Clinical Endocrinology 4

th

.1994 : 2- 55

 Fungsi, secara umum


 Untuk perkembangan dan pertumbuhan
 Sebagai pengatur maturasi sel reproduksi
 Sebagai metabolism energy
 Kaitan / pengaruh horman thdp metabolism tubuh

 hubungan hormon dan metabolisme tubuh


Sistem endokrin juga bertindak sebagai regulator metabolisme energi. Metabolisme
basal dapat meningkat karena hormon tiroid, dan kerja sama antara hormon –
hormon gastrointestimal dan pankreas akan menyediakan energi yang dipergunakan
oleh sesl – sel tubuh.

Sumber : Wilson, Lorraine M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.Buku


2. Ed.4 EGC 1995

Metabolisme

1. Hubungan hormon dan metabolisme tubuh


Hormon-hormon hipofisis anterior memegang peranan utama dalam mengatur
fungsi metabolisme di seluruh tubuh, contohnya sebagai berikut :
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

1. hormon pertumbuhan (GH)  bertanggung jawab mengatur pertumbuhan


tubuh secara keseluruhan dan mempengaruhi banyak fungsi metabolisme di
seluruh tubuh.
2. hormon adrenokortikotropik (ACTH)  mengatur sekresi beberapa hormon
korteks adrenal, yang selanjutnya mempengaruhi metabolisme glukosa,
protein, dan lemak.
3. hormon perangsang tiroid (TSH)  menagatur kecepatan sekresi tiroksin
oleh kelenjar tiroid, dan tiroksin selanjutnya mengatur kecepatan sebagian
besar reaksi-reaksi kimia di seluruh tubuh.
4. prolaktin  meningkatkan perkembangan kelenjar mammae dan
pembentukan susu.
5. follicle stimulating hormone (FSH) 
 Wanita : merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel
ovarium, tempat berkembangnya ovum atau telur dan mendorong
sekresi hormon estrogen oleh ovarium.
 Pria : untuk produksi sperma
6. luteinizing hormone 
 Wanita : bertanggung jawab untuk ovulasi, luteinisasi (yaitu
pembentukan korpus luteum pasca ovulasi yang menghasilkan hormon di
ovarium), dan pengaturan sekresi hormon seks wanita, estrogen, dan
progesteron, oleh ovarium.
 Pria : merangsang sel interstisium Leydig di testisuntuk mengeluarkan
hormon seks pria, testosteron, sehingga hormon ini juga diberi nama
interstitial cell-stimulating hormone (ICSH).
Dua hormon yang disekresi oleh hipofisis posterior memegang peranan lain :

1. hormon antidiuretik/vasopresin  mengatur kecepatan ekskresi air ke


dalam urina dan dengan cara ini membantu mengatur konsentrasi air
dalam cairan tubuh.
2. hormon oksitosin 
 mengkontraksi alveolus payudara, sehingga membantu mengalirkan
susu dari kelenjar mammae ke puting susu selama penghisapan.
 Mengkontraksikan uterus, jadi membantu melahirkan bayi pada akhir
kehamilan.
(Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Lauralee Sherwood)

Faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme


a. Pengerahan otot
Konsumsi Oksigen akan meningkat bukan saja selama pengerahan otot
melainkan juga sesudahnya sehingga hutang Oksigennya terbayar sehingga
kecepatan metabolisme juga meningkat.

b. Baru makan
Makanan yang baru saja dimakan juga meningkatkan kecepatan
metabolisme karena mereka mempunyai kerja dinamik spesifik (SDA= specific
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

dynamic action). SDA sutau makanan adalah banyaknya energi yang harus
dikeluarkan selama proses asimilasinya dalam tubuh.

c. Suhu lingkungan yang tinggi atau rendah


Jika suhu lingkungan lebih rendah atau lebih tinggi daripada suhu tubuh
maka kecepatan metabolisme akan naik.

d. Tinggi badan,berat badan,dan luas permukaan badan


Pada orang-orang yang memiliki tinggi badan,berat badan & luas
permukaan tubuh yang berlebih maka juga mempunyai BMR (basal
metabolisme rate atau kecepatan metabolisme standar) yang juga lebih
besar / meningkat.

e. Jenis kelamin
Pada wanita pada semua usia memiliki BMR yang lebih rendah daripada
pria, kecuali pada wanita yang sedang hamil.

f. Umur
Metabolisme standar tubuh pada anak-anak sangat tinggi dan akan
semakin berkurang bersama dengan bertambahnya umur.

g. Pertumbuhan
Pada masa pertumbuhan dan juga bertambahnya usia maka metabolisme
standar tubuh akan semakin menurun.

h. Reproduksi
Pada wanita yang sedang hamil maka BMR nya juga tinggi karena
konsumsi Oksigen meningkat dan juga kebutuhan untuk janin.

i. Laktasi
j. Keadaan emosi
Kecemasan dan ketegangan dapat meningkatkan BMR karena dapat
meningktkan sekresi epineprin dan meningkatkan ketegangan otot.

Seseorang depresi yang apatis memiliki BMR yang cukup rendah

k. Suhu badan
l. Kadar hormone tiroid dalam sirkulasi
m. Kadar epineprin dan norepineprin dalam sirkulasi
Buku ajar fisiologi kedokteran,William F Ganong

Macam metabolisme & penjelasannya


n. Katabolisme
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Proses oksidasi dari karbohidrat,protein,lemak dan menghasilkan


karbondioksida,air dan energi. Energi tersebut kemudian dilepaskan untuk
dimanfaatkan oleh tubuh.

o. Anabolisme
Proses pengambilan energi untuk pembentukan zat-zat yang kemudian
disimpan dalam tubuh dalam bentuk fosfat-fosfat khusus kaya energi dan
dalam bentuk protein,lemak dan senyawa karbohdrat kompleks

p. Amphibolik
Untuk menghubungkan Anabolisme dan Katabolisme

Buku ajar fisiologi kedokteran,William F Ganong

fungsi secara umum

Sistem endokrin terutama mengontrol aktivitas-aktivitas yang lebih memerlukan


durasi dibanding kecepatan, misalnya :

 Pengaturan metabolisme organikserta keseimbangan H2O dan elektrolit, yg secara


kolektif penting untuk mempertahankan lingkungan internal yang konstan.
 Mendorong perubahan adaptif untuk membantu tubuh mengatasi situasi-situasi yang
penuh stres.
 Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat sekuensial dan
berlangsung mulus.
 Mengontrol reproduksi.
 Mengatur produksi sel darah merah.
 Bersama dengan sistem saraf otonom, mengontrol dan mengintegrasikan sirkulasi serta
pencernaan dan penyerapan makanan.
Guyton & Hall. Buku ajar Fisiologi Kedokteran.1997.

Fungsi umum
 respon terhadap stres dan cedera. Jika terjadi stres atau cedera, sistem endokrin
memacu serangkaian reaksi yang ditujukan untuk mempertahankan tekanan
darah dan mempertahankan hidup. Yang terutama terlibat dalam reaksi ini
adalah aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal
 pertumbuhan dan perkembangan dan reproduksi. Tanpa neuroendokrin akan
terjadi gangguan pertumbuhan dan mencapai kedewasaan demikian juga
infertilitas.yang paling banyak terpengaruh adalah aksis hipotalamus-hipofisis-
gonad
 homeostasis ion. Sistem penting untuk mempertahankan homeostasis ion.
organisme mamalia hidup dalam lingkungan eksternal yang selalu berubah.
Tetapi sel dan jaringan harus hidup dalam pengaturan lingkungan internal
dengan mempertahankan keseimbangan natrium, kalsium, air dan asam basa.
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Fungsi ini diatur oleh hormon aldosteron dan antideuretik (ADH). Konsentrasi
kalsium juga diatur oleh fungsi endokrin. Kalsium diperlukan untuk pengaturan
banyak reaksi biokimia di dalam sel hidup dan untuk pengaktifan saraf normal
dan fungsi sel otot.
 metabolisme energi. Sistem endokrin bertindak sebagai regulator metabolisme
energi. Metabolisme basal dapat meningkat karena hormon tiroid, dan kerja
sama antara hormon-hormon gastrointestinal dan pankreas akan menyediakan
energi yang dipergunakan oleh sel-sel tubuuh
 respon kekebalan tubuh. Pengaturan kortisol dan pengeluaran sitokin
berpengaruh dalam imunitas yang diperantarai oleh sel, dan sitokin seperti
interlukin 6 (IL-6)dapat merangsang hormon adenokortikotropik (ACTH) dan
sekresi kortisol.
(Price, Sylvia, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC)

 Jalannya hormone
Sintesa ?  transport ?  ke organ target  di organ target akan
dimetabolisme ?  eliminasi ?
Kelenjar endokrin

Hormon

Pengikatan ke reseptor

Sel sasaran
Proses intrasel:
Mengubah permeabilitas saluran dengan bekerja pada protein pembentuk saluran yang
sudah ada.
atau
Bekerja melalui sistem perantara kedua (second messenger) untuk mengubah aktivitas
protein yang sudah ada.
atau
Mengaktifkan gen spesifik untuk menyebabkan pembentukan protein baru.

Respon fisiologis

Sherwood.Fisiologi Manusia dari sel ke sistem.Jakarta :EGC.

1. cara kerja hormon untuk mencapai sel target (fisiologi)


[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Transport hormon

Hormon beredar bebas dan terikat dengan protein plasma.pengikatan hormon dengan
plasma adalah melalui interaksi nonkovalen , walaupun kolesterol dianggap terikat
melalui ikatan ester dengan fosfatidilkolin.namun dalam hal ini, kolesterol yang
diesterifikasi terikat melalui interaksi hidrofobik ke partikel-partikel lipoprotein.

1. hormon steroid dan vitamin D


semua hormon steroid berikatan dengan protein plasma hingga tingkat tertentu-
pengikatan berafinitas tinggi dengan globulin spesifik dan secara relatif berafinitas
rendah dan ikatan nonspesifik dengan protein seperti albumin.protein pengikat
utama adalah globulin pengikat-kortikosteroid (CBG) yang mengikat kortisol maupun
progesteron dan globulin pengkat hormon seks (SHBG), yang mengikat testosteron
dan estradiol.

Vitamin D beredar sebagian besar terikat dengan protein pengikat vitamin D.protein
ini mengikat 25-OHD3 lebih erta dibandigkan 1,25-(OH)2 .

2. hormon tiroid
hormon tiroid beredar terikat dengan protoplasma sedemikian rupa sehingga 0,04 %
dari T4 dan 0,4 % t3 adalah bebas.sekitar 68 % dari T4 dan 80 % dari T3 terikat oleh
globulin pengikat glikoprotein hormon tiroid(TBG).sekitar 11% dari T4 dan 9% dari T3
terikat dengan transtiretrin(albumin pengikat hormon tiroid)

3. hormon polipeptida
sebagian besar hormon polipeptida beredar pada konsentrasi rendah tak terikat
dengan proalbumin.beberapa protein pengikat yang mengikat gf-1.vasopresin dan
oksitosin berikatan dengan neurofisin.hormon pertumbuhan berikatan dengan
bagian pengikat hormon dari reseptor hormon tumbuhan.

Metabolisme dan eliminasi hormon dan inaktivasi

1. hormon peptida
hormon peptida mempunyai waktu paruh yang pendek (beberapa menit) dalam
sirkulasi, seperti yang terjadi dengan ACTH, insulin, glukagon, dan hormon pelepas
(release hormone).walaupun kemungkinan terdapat degradasi dari hormon oleh
protease dalam sirkulasi, mekanisme utama dari degradasi hormon adalah
pengikatan oleh reseptor permukaan sel untuk hormon atau melalui tempat
pengikatan hormon permukaan :non-reseptor, kemudian pengambilan
(internalisasi )dan degradasi oleh enzim dalam membran sel atau di dalam
sel.langkah ini dapat menginaktivasi hormon.

Keuntungan dari waktu paruh sirkulasi pendek dari beberapa kelas hormon adalah
bahwa lama respons dapat relatif pendek.
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

2. hormon steroid dan vitamin D


hormon steroid hidrofobik dan vitamin D difilter dan direabsorbsi oleh
ginjal.contohnya sekitar 1 % dari kortisol yang dihasilkan setiap hari berakhir dalam
urine.senyawa ini biasanya ditangani dengan memetabolisir mereka menjadi jenis
yang tidak aktif dan menjadi bentuk yang lebih larut dalam air yang dieliminasi
secara efektif.fraksi steroid bebas dapat dinilai dengan inaktivasi metabolik.inaktivasi
dicapai melalui konversi gugusan hidroksil menjadi gugusan keto,mereduksi ikatan
ganda, dan mengkonjugasi steroid dengan gugusan glukoronida dan sulfat.

3. hormon tiroid
waktu paruh sirkulasi T4(tiroksin) adalah 7 hari sedangkan T3 (Triiodotironin) adalah
1 hari lebih panjang dibanding dengan sebagian besar hormon.perbedaan ini
disebabkan oleh afinitas yang lebih tinggi dari T4 dan T3 untuk TBG.hormon ini
didegradasi menjadi bentuk tidak aktif oleh deiodinase mikrosomaldeiodinase-5 tipe
1 banyak dijumpai pada sebagian besar jaringan perifer, termasuk hati dan ginjal,
dan merupakan penyebab bagi sebagian besar produksi dari T3.suatu deiodinase 5
tipe II yang terdapat dalam hipofisis dan susunan saraf pusat terlibat dalam
menghasilkan T3 untuk inhibisi umpan balik dari pelepasan TSH.Deiodinase 5 juga
mengubah T3 reversi(3,3’,5’-L- triiodotironin) menjadi 3,3’-T2(3,3’-
diiodotiroin).deiodinase-5 bekerja pada T4 untuk menghasilkan T3 dan pada T3
untuk menghasilkan 3,3’-T2.deaminasi dan dekarboksilasi dari rantai sisi alanin dan
demikian juga konjugasi dengan asam glukoronat dan gugusan sulfat juga terlibat
dalam degradasi hormon tiroid

4. katekolamin
mempunyai waktu paruh 1-2 menit.katekolamin didegradasi melalui dua jalur
utama, katekol-O-metiltransferase(COMT) dan monoamin oksidase(MAO).

5. eikosanoid
prostaglandin dimetabolisir dengan cepat dalam beberapa detik- oleh lazim yang
terdistribusi secara luas melalui oksidasi dari gugusan hidroksil-15 prostaglandin
yang membuat molekul prostaglandin menjadi tidak aktif.

Pengaturan sistem endokrin

Konsentrasi efektif suatu hormon ditentukan oleh kecepatan produksinya,


penyampaian ke jaringan target, dan degradasi.semua proses ini yang paling diatur
adalah produksi hormon.jika kerja dan waktu paruh dari hormon pendek, respons
hormon dapat diterminasi dengan hanya menghentikan pelepasan hormon.suatu
pengecualian adalah hormon tiroid, dengan waktu paruh hidup yang panjang.

Sejumlah pola pengaturan pelepasan hormon yang berbeda.benyak hormon


dihubungkan dengan sumbu hipotalamus-hipofisis.hal ini melibatkan mekanisme
umpan balik klasik oleh hormon yang dilepaskan oleh kelenjar perifer(kortisol,
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

hormon tiroid).namun banyak sistem lain yang berkedudukan lebih bebas.hal ini
digambarkan oleh kelenjar paratiroid dan pulau langerhans pankreas.pada kelenjar
paratiroid, konsentrasi dari Ca 2+ yang meningkat dalam plasma oleh hormon
menggunakan suatu inhibisi umpan balik yang dominan terhadap pelepasan dari
PTH.pada insulin, depresi dari kadar glukosa sebagai respons terhadap kerja insulin
menyebabkan hilangnya stimulus untuk melepaskan lebih banyak insulin.

Produksi hormon-hormon diatur pada tingkatan majemuk.

Pertama, sintesis dari hormon dapat diatur pada tingkat transkripsi, seperti pada
hormon polipeptida atau enzim yang terlibat dalam sintesis dari hormon-hormon
lain seperti steroid.

Kedua, pelepasan hormon yang ditimbun dalam granula sekresi dan jaringan yang
mengandung lintasan sekretorik yang teratur diatur oleh sekretagogus.sel sekretorik
ini dapat menyimpan hormon peptida dalam jumlah yang cukup sehingga jumlah
yang dilepaskan dalam periode waktu yang pendek dapat melebihi kecepatan
sintesis hormon

Ketiga, stimulasi dari kelenjar endokrin oleh hormon tropik dan faktor lain seperti
faktor perrtumbuhan dapat meningkatkan jumlah dan ukuran dari sel-sel yang
secara katif menghasilkan hormon.

Endokrinologi dasar dan klinik edisi 4.1998.Francus S.G.Jakarta:EGC

Penyimpanan dan Sekresi Hormon

Semua hormon protein dibentuk oleh retikulum endoplasma granular dari


sel-sel kelenjar dengan pola yang mirip dengan pembentukan protein sekretorik
yang lain. Akan tetapi, protein pertama yang dibentuk oleh retikulum endoplasma
hampir tidak pernah merupakan bentuk hormon akhir sendiri. Sebaliknya, protein
yang dibentuk ini lebih besar daripada hormon aktifnya dan disebut sebagai
preprohormon. Preprohormon ini akan dipecah menjadi prohormon. Prohormon ini
selanjutnya akan diangkut dalam vesikel pengangkut retikulum endoplasma menuju
ke aparatus Golgi, tempat pemecahan bagian protein lain;dengan cara ini, dibentuk
hormon protein aktif akhir. Aparatus Golgi biasanya juga akan memadatkan
molekul2 hormon ke dalam vesikel kecil yang berselubung membran yg disebut
sebagai vesikel sekretorik atau granula sekretorik. Vesikel ini selanjutnya akan tetap
disimpan dalam kompartemen sitoplasma sel endokrin sampai ada sinyal spesifik,
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

misalnya sinyal saraf, sinyal hormon lain, atau senyal kimiawi atau fisik setempat,
yang datang bersama untuk menimbulkan sekresi.

Pengaturan Kecepatan Sekresi Hormon-Peran Umpan Balik Negatif

Tanpa terkecuali, kecepatan sekresi setiap hormon yang telah diteliti diatur
sangat tepat oleh beberapa sistem pengaturan internal. Pada sebagian besar,
pengaturan ini biasanya menggunakan suatu mekanisme umpan balik negatif
sebagai berikut :

1. kelenjar endokrin mempunyai kecenderungan alami untuk


mensekresikan secara berlebihan hormonnya.
2. oleh karena kecenderungan ini, hormon akan semakin
menggunakan efek pengaturannya pada organ target.
3. organ target kemudian akan melakukan fungsinya.
4. tetapi bila terlalu banyak fungsi yg terjadi, biasanya beberapa faktor
dari fungsi itu akan menjadi umpan balik bagi kelenjar endokrin
tersebut dan akan menimbulkan efek negatif pada kelenjar sehingga
mengurangi kecepatan sekresi kelenjar. Jadi, fungsi hormon dapat
dipantau melalui mekanisme pengaturan, dan informasi ini
sebaliknya akan merupakan pengaturan umpan balik terhadap
kecepatan sekresi kelenjar tersebut.
Fisiologi kedokteran,Guyton & Hall.

1. pembentukan hormon (sintesis)


Sifat peptida katekolamin tiroid Steroid
Struktur Rantai asam amino Turunan tirosin Turunan Turunan
spesifik. Ex : Ex: epinefrin tirosin kolesterol. Ex:
vasopresin beriodium. kortisol
Ex: tiroksin
Kelarutan Hidrofilik (Lipofobik)
Hidrofilik Lipofilik Lipofilik
(Lipofobik) (Hidrofobik) (Hidrofobik)
Sintesis Di retikulum Di Sitosol Di Koloid, Modifikasi
endoplasma kasar; suatu tempat bertahap molekul
dikemas di kompleks ekstrasel “ kolesterol di
Golgi dalam “ berbagai
kompartemen
intrasel
Penyimpanan Sejumlah besar Di granula Di koloid Tidak disimpan
dalam granula kromafin prekursor
sekretorik kolesterol
disimpan di
butiran lemak
Sekresi Eksositosis granula Eksositosis Endositosis Difusi sederhana
granula koloid
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Transport Sebagai hormon Sebagian terikat Sebagian Sebagian terikat


dalam darah bebas ke protein plasma besar terikat ke protein plasma
ke protein
plasma
Tempat Permukaan sel Permukaan sel Di dalam sel Di dalam sel
reseptor sasaran sasaran sasaran sasaran
Mekanisme Perubahan saluran Pengaktifan Pengaktifan Pengaktifan gen
kerja atau pengaktifan sistem perantara gen spesifik spesifik untuk
sistem perantara kedua untuk untuk menghasilkan
kedua untuk mengubah menghasilkan protein baru yang
mengubah aktivitas aktivitas protein protein baru menghasilkan
protein yang sudah yang sudah ada yang efek
ada yang yang menghasilkan
menghasilkan efek menghasilkan efek
efek
Hormon jenis Semua hormon dari Hanya hormon- Hanya Hormon-hormon
ini hipotalamus, hormon dari hormon- dari korteks
hipofisis anterior, medula adrenal hormon dari adrenal dan
hipofisis posterior, sel folikel gonad ditamabah
pankreas, kelenjar tiroid sebagian besar
paratiroid, saluran hormon plasenta
pencernaan, ginjal (Vitamin D mirip
hati, sel Ctiroid, dengan steroid)
jantung

 Organ apa saja yang dipengaruhi oleh pituitary / hipofisa ?


a. Prolaktin  payudara  sekresi susu

 Kelainan, jika kelebihan maupun kekurangan hormone :

 Akromegali dan gigantisme merupakan penyakit kronis yang


diakibatkan oleh kelebihan GH (growth hormone) / IGF-1 (insulin like
growth factor-1) yang dapat mengganggu faal jantung dan
pernapasan sehingga meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas

 Sindroma Cushing merupakan gangguan multisistim akibat


peningkatan hormon kortisol yang berlebihan secara kronis

 Diabetes Mellitus ( DM ) merupakan suatu penyakit endokrin


metabolik yang dalam keadaan tidak dikelola diasosiasikan dengan
kenaikan kronis kadar glukosa darah

 Perbedaan hormone seks pria dan wanita


[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

 Mekanisme pengaturan hormone


a. Umpan balik positif
b. Umpan balik negative

Pengaturan Mekanisme Umpan Balik Negatif

Pada sistem hipotalamus-hipofisis-adrenal, Corticrotropin-releasing hormone (CRH)


menyebabkan hipofisis melepaskan ACTH. Kemudian, ACTH merangsang korteks
adrenal untuk menyekresi kortisol. Selanjutnya kortisol kembali memberikan umpan
balik terhadap aksis hipotalamus-hipofisis, dan menghambat produksi CRH-ACTH.
Sistem mengalami fluktuasi, bervariasi menurut kebutuhan fisiologis akan kortisol.
Jika sistem menghasilkan terlalu banyak ACTH, sehingga terlalu banyak kortisol,
maka kortisol akan mempengaruhi kembali dan menghambat produksi CRH dan
ACTH. Sistem ini peka, karena produksi kortisol atau pemberian kortisol atau
glukortikoid sintetik lain secara berlebihan dapat dengan cepat menghambat aksis
hipotalamus-hipofisis dan menghentikan produksi ACTH. Konsep pengaturan umpan
balik mempunyai implikasi yang praktis pada pasien – pasien dengan terapi
kortikosteroid menahun. Pada pasien- pasien ini, pelepasan ACTH tertekan. Jika
steroid dihentikan dengan tiba-tiba, pasien dapat mengalami insufisiensi adrenal.
Contoh pengaturan umpan balik adalah kerja gonadotropin-releasing hormon
(GnRH), yang merangsang hipofisis untuk menyekresi FSH dan LH. Pada perempuan ,
esterogen mula-mula diproduksi oleh ovarium dala jumlah kecil; kemudian
esterogen mengumpan balik hipotalamus, merangsang sekresi GnRH. Gnrh
selanjutnya memicu pelepasan FSH dan LH, ovulasi, dan sekresi esterogen
merupakan salah satu contoh dari pengaturan umpan balik positif. Contoh ketiga
dari pengaturan umpan balik adalah pelepasan TSH-releasing hormone (TRH) yang di
sekresi oleh hipotalamus dan menyebabkan hipofisis mensekresi TSH. TSH
selanjutnya merangsang tiroid untuk mengeluarkan tiroksin. Tiroksin akan
mempengaruhi kembali hipofisis dan menghambat produksi TRH dan TSH.

Walaupun interaksi antara hormon hipofisis dan hormon – hormon dari kelenjar
sasaran melalui sirkulasi sistemik (sistem simpai panjang), tetapi ada juga interaksi
lain yang terjadi antara hormon pelepasannya melalui sistem vaskuler lokalnya
(sistem simpai pendek).

Terdapat pula sistem yang lain yang mengatur produksi hormon yang tidak
bergantung pada aksis hipotalamus – hipofisis. Salah satu contohnya adalah sistem
renin-anngiostensin-aldosteron. Ginjal memiliki sel sel Jukstaglomerular (JG) yang
terletak pada dinding arteriola aferen glomerulus. Sel – sel ini menyekresi enzim
renin. Tekanan perfusi dalam arteiola ginjal memengaruhi produksi renin.
Perubahan-perubahan tekanan darah yang mengalir melalui arteriola aferen menuju
glomerulus diterima oleh reseptor yang berada di dekat sel-sel JG. Kejadian ini
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

menyebabkan perubahan dalam sekresi renin yang selanjutnya akan mengaktifkan


angiostensin II. Angiostensin II merangsang produksi aldosteron oleh korteks
adrenal. Aldosteron meningkatkan reabsorbsi natrium pada tubulus ginjal.
Bersamaan dengan reabsorbsi natrium, volume akan meningkat, tekanan di arteriola
aferen meningkat, dan produksi renin terhenti. Jadi pelepasan renin, angiostensin
dan aldosteron di tentukan oleh perubahan volume dan tekanan yang terjadi pada
sel-sel JG.

Modalitas pengaturan umpan balik yang lain yaitu zat- zat metabolik yang
diatur oleh hormon, bekerja langsung terhadap pelepasan hormon tersebut. Respon
terhadap insulin akan mengubah kadar glukosa dalam darah. Ketika kadar glukosa
meningkat, insulin disekresi. Jika kadar glukosa turun, insulin dihentikan. Walaupun
beberapa hormon hipofisis dapat memengaruhi pelepasan insulin secara tidak
langsung, tetapi tidak ada bukti yang jelas menunjukan bahwa kelenjar hipofisis
secara lansung dan spesifik mengendalikan sekresi insulin.

PTH dan kalsium juga mempunyai sistem pengaturan yang unik. Penurunan
kadar kalsium merangsang sekresi PTH. Sebaliknya, peningkatan kadar kalsium akan
menekan produksi PTH.

Karakteristik fisiologis lain dari aksis hipotalamus-hipofisis adalah adanya


irama. Irama merupakan gambaran umum pada banyak produksi hormon, dan irama
ini berasal dari struktur otak. ACTH Merupakan contoh irama yang baik, atau siklus
pelepasan hormon. Pada pengukuran kadar ACTH dan kortisol setiap jam selama 24
jam, terlihat adanya peningkatan pagi hari, kemudian menurun dan meningkat lagi
pada malam hari untuk mencapai puncaknya pada esok paginya. Tipe irama ini
disebut sebagai irama diurnal atau sirkadian. Karena pelepasan hormon leh kelenjar
hipofisis terjadi dengan cepat, maka pelepasan hormnal episodik.

Gonadotropin, hormon tropik kelenjar hipofisis yang mengatur fungsi gonad,


mempunyai siklus irama yang berbeda. Pada perempuan, pelepasan gonadotropin
merupakan suatu siklus dan terjadi setiap bulan ukannya diurnal. Adanya siklus
pelepasan gonadotropin yang normal merupakan ciri khas funsi endokrin reproduksi
perempuan. Sebaliknya , pada laki-laki, pelepasan gonadotropin yang sama ini tidak
mempunyai sifat siklik, dan terjadi secara konstan. Jika pelepasan siklik gonadotropin
pada perempuan dihentikan, terjadi penghentian siklus mentruasi normal dengan
penekanan ovulasi dan fertilitas.

Ada hormon-hormon lain yang tidak dilepaskan dengan irama spontan, tetapi
akibat respons terhadap rangsangan metabolik. Misalnya, hormon insulin dilepaskan
akibat respons terhadap makanan yang dimakan.
[VIVI NOVITA R. _MODUL 8_LBM 1] May 13, 2011

Anda mungkin juga menyukai