Anda di halaman 1dari 4

LIPASE

A. Nama Enzim, tulis sampai 4 digit


Lipase EC 3. 1. 1.3
1. Digit pertama, yaitu angka 3 yang menandakan bahwa enzim lipase tergolong ke
dalam kelas hidrolase (reaksi hidrolisis)
2. Digit kedua, yaitu angka 1 yang menandakan bahwa enzim lipase tergolong
kedalam subkelas ikatan ester (esterase)
3. Digit ketiga, yaitu angka 1 yang menandakan bahwa enzim lipase termasuk
subkelas dengan jenis reaksi yang lebih lanjut lagi, yaitu memerlukan NAD+
sebagai akseptor
4. Digit keempat, yaitu angka 3 yang menandakan bahwa nomor seri dalam subklas
tersebut

B. Klasifikasi Enzim
Enzim Lipase adalah enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan
asam lemak. Enzim Lipase termasuk ke dalam klasifikasi atau golongan kelas
hidrolase. Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan
pertolongan air. Berdasarkan substratnya hidrolase dibagi atas kelompok kecil yaitu :
Karbohidrase, Esterase, dan Proteinase atau Protease. Lipase termasuk kedalam
substrat Esterase yang merupakan enzim-enzim yang memecah golongan ester.

C. Struktur Kimia Enzim


D. Karakteristik Enzim
Secara umum, lipase didefinisikan sebagai enzim yang menghidrolisis asam
lemak rantai panjang pada bagian antar muka (interface) minyak-air. Substrat alami
enzim lipase adalah trigliserida dari asam lemak rantai panjang. Trigliserida tersebut
tidak larut di dalam air dan enzim lipase dikarakterisasi dengan melihat
kemampuannya dalam mengkatalisa hidrolisis ikatan ester pada interfase secara cepat,
yaitu antara fase substrat dan fase cair (Shahani, 1975).
Jadi lipase menghidrolisis ester asam lemak yang tidak larut, meskipun secara
normal gliserida merupakan substrat yang lebih disukai. Oleh sebab itu, lipase
(triasilgliserol asilhidrolase, E.C. 3.1.1.3) adalah enzim yang sangat penting baik
secara fisiologis maupun industri. Dalam tanaman, lipase dijumpai dalam jaringan
penyimpan energi (Nus et al., 2006).
Aktivitas enzim ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama suhu
penyimpanan. Pada umumnya suhu optimum enzim lipase berkisar antara 30 - 40 °C
(Shahani, 1975).

E. Mekanisme Kerja Enzim Lipase


Pada saat kita memasukan makanan, nutrisi yang terkandung dalam makanan
akan diserap oleh tubuh di dalam pencernaan manusia, namun semua nutrisi tersebut
tidak bisa diserap begitu saja.
Pada dasarnya, lemak tersebut akan dipecah oleh sel tubuh dalam proses yang
cukup lama. Disinilah enzim lipase membantu mempercepat proses terjadinya
pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol sehingga mampu diserap oleh
tubuh dengan mudah.
Karena itulah enzim ini disebut juga sebagai katalisator. Proses pemecahan
lemak tersebut, dimulai ketika kita mengunyah makanan. Didalam mulut inilah enzim
lipase dihasilkan. Enzim lipase kemudian memecah lemak ketika kita mengunyah
makanan.
Pemecahan lemak ini terus berlangsung sampai ke lambung, terjadi lagi
pemecahan lemak oleh gastric lipase. Selepas dari lambung, pemecahan lemak
kembali terjadi di dalam usus halus manusia.
Di dalam usus halus inilah proses pemecahan lemak utama terjadi, yang
melakukan adalah pangkreatik lipase yang memecah lemak menjadi molekul-molekul
penyusun lemak. Hasil dari pemecahan lemak ini berupa asam lemak dan gliserol
yang selanjutnya akan diserap ke dalam darah dan dijadikan sumber energi tubuh atau
ditumpuk sebagai sumber energi cadangan.

F. Efek Kelebihan Enzim Lipase


Lipase adalah enzim yang disekresi oleh pankreas. Lipase berfungsi
membantu proses pencernaan dengan memecah lemak menjadi molekul yang lebih
sederhana. Tingkat lipase bisa diuji melalui sampel darah untuk menentukan apakah
seseorang memiliki hyperlipasemia (kelebihan lipase) atau kekurangan lipase. Kedua
kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
 Hyperlipasemia
Hyperlipasemia merupakan suatu kondisi di mana tubuh memproduksi
terlalu banyak lipase. Ada banyak penyebab dari kondisi ini.
Pankreatitis merupakan salah satu penyebab paling sering. Pankreatitis
terjadi ketika pankreas membesar sehingga menyebabkan lipase diproduksi
lebih banyak. Pankreatis dan tumor perut juga dapat menyebabkan kadar
lipase tinggi. Selain itu, infeksi kandung empedu dan gagal ginjal bisa pula
meningkatkan kadar lipase.
Gejala Hyperlipasemia umumnya tidak menunjukkan gejala awal.
Sering seseorang baru mengetahui dirinya mengalami kelebihan lipase setelah
mengalami komplikasi seperti pankreatitis. Nyeri dada, mual, berkeringat,
lemah, dan muntah adalah tanda-tanda pankreatitis. Pankreas juga
bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Pankreatitis menyebabkan
terhambatnya produksi insulin sehingga seseorang mungkin mengalami gejala
diabetes, meskipun sebenarnya dia tidak memilikinya. Tanda-tanda tersebut
meliputi kelelahan, peningkatan urinasi, sering merasa haus, dan penurunan
berat badan.

G. Efek Kekurangan Enzim Lipase


 Defisiensi Lipase
Saat kelebihan lipase bisa merugikan, kekurangan lipase juga sama bahayanya.
Kurangnya lipase dalam tubuh membuat hampir mustahil bagi seorang individu
untuk mencerna lemak. Ini adalah kelainan genetik langka yang disebut “familial
lipoprotein lipase deficiency.” Kelainan ini umumnya sudah diketahui saat penderita
masih anak-anak yang ditandai dengan tingginya kadar lemak tidak tercerna yang
terakumulasi dalam darah.

Gejala umum lipase rendah meliputi mual, muntah, nafsu makan rendah, sakit
perut, dan nyeri pada otot atau tulang. Gejala yang parah melibatkan masalah
perkembangan pada masa bayi, deposit lemak di kulit, pankreatitis, retina pucat
atau putih, serta pembengkakan hati atau limpa. Gejala lain akan meliputi jaundice
(sakit kuning) yang ditandai dengan menguningnya mata atau kulit.

 Berikut beberapa penyakit yang diakibatkan kurangnya enzim lipase :


1. Penyakit Crohn : Penyakit peradangan usus, yaitu peradangan pada lapisan
saluran pencernaan, dengan gejala kelelahan, turunnya berat badan, diare
parah, sakit perut, hingga malnutrisi.
2. Cystic fibrosis : Tubuh pengidap penyakit keturunan ini terus menerus
memproduksi lendir tebal lengket yang menghadang enzim dari pankreas
mencapai usus. Oleh karenanya, mereka kerap mengalami kekurangan
nutrisi sehingga memerlukan suplemen enzim.
3. Penyakit Celiac : Pengidap Celiac perlu menjalani pola makan bebas
gluten karena protein gandum ini menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaannya, sehingga membuat mereka merasa kelelahan, sakit perut,
kembung, dan juga mengalami penurunan berat badan. Suplemen lipase
membantu meningkatkan berat badan pada anak dengan penyakit celiac.
Lipase secara alami diproduksi tubuh dan tidak terdapat dalam makanan, sehingga
pengidap kondisi di atas memerlukan suplemen lipase untuk memroses makanan. Suplemen
lipase yang biasanya berbentuk kapsul dan tablet ini umumnya diolah dari enzim pada hewan
dan tanaman. Biasanya dikonsumsi bersamaan dengan enzim amilase dan protase. Selain
untuk menangani penyakit di atas, suplemen ini biasanya digunakan untuk menangani nyeri
ulu hati dan pencernaan. Meski demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikan efektivitas suplemen lipase ini.
Meski umumnya aman, tapi konsumsi suplemen enzim lipase dapat menyebabkan
efek samping seperti diare, kram perut, dan juga mual. Hindari memberikan suplemen enzim
lipase pada anak di bawah 12 tahun tanpa pengawasan dokter.  Konsumsi suplemen enzim
lipase pada ibu hamil dan ibu menyusui juga disarankan untuk dihindari atau dikonsultasikan
lebih dulu ke dokter karena efeknya yang masih belum diketahui. Sementara itu, penggunaan
enzim ini dalam dosis tinggi perlu diawasi karena justru dapat memperparah gejala cystic
fibrosis.
Kadar enzim lipase normal umumnya di bawah 140 unit per liter (U/L). Tes serum
lipase dapat digunakan untuk mengukur kadar lipase di dalam tubuh. Tindakan ini umumnya
dilakukan jika terdapat dugaan penyakit tertentu seperti pankreatitis akut maupun kronik.
Sebelum menjalani tes, pasien diharapkan untuk berpuasa selama 8 jam dan tidak
mengonsumsi pil KB, morfin, maupun kodein karena dapat memengaruhi hasil tes.
Diskusikan juga dengan dokter apabila Anda akan melakukan pemeriksaan enzim lipase
untuk mengetahui persiapan lengkap yang harus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai