Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SELVIA HAMIDAH

KELAS : XI IPA 3

MATPEL : BIOLOGI

HARI, TANGGAL : KAMIS, 12 JANUARI 2023

1). Sebutkan enzim atau zat yang dihasilkan oleh organ berikut dan
jelaskan fungsinya masing-masing.

1. Kelenjar ludah

2. Dinding lambung

3. Usus halus

4. Hati

5. Pankreas

Jawaban:

A. Kelenjar ludah

Amilase ptialin adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah


untuk menghancurkan gula ketika masih berada dalam rongga mulut
hingga masuk ke perut.

B. Dinding lambung

Enzim yang dihasilkan lambung ada beberapa macam, yaitu pepsin


yang memecah protein menjadi pepton, lipase yang memecah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol, asam klorida (HCI) yang mengubah
pepsinogen menjadi pepsin dan membunuh mikroorganisme patogen,
serta renin yang berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi
kasein.

C. Usus halus

Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini
adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan
glukosa.

D. Hati

Berikut ini adalah beberapa zat yang dihasilkan oleh hati sehingga
organ ini mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

1. Empedu

Empedu adalah zat yang dihasilkan oleh hati untuk membentu proses
pencernaan, terutama dalam hal memecah lemak yang masuk ke tubuh
menjadi asam lemak yang dapat diolah di saluran pencernaan.
Perharinya, hati bisa menghasilkan sekitar 500-600 ml cairan empedu.
Empedu dibuat di hati, tapi disimpan dalam kantung empedu, yaitu
organ kecil pada bagian bawah hati. Cairan ini terdiri dari berbagai
komponen, termasuk garam, air, kolesterol, dan bilirubin. Saat Anda
mengonsumsi sesuatu baik itu makanan maupun minuman, asupan
yang masuk ke usus dua belas jari alias duodenum akan mengaktifkan
hormon dan saraf tertentu, sehingga kantung empedu berkontraksi.
Karena kontraksi inilah cairan empedu kemudian dapat masuk ke
saluran pencernaan, bercampur dengan makanan, asam lambung, serta
cairan pencernaan dari pankreas. Campuran dari semua zat inilah yang
akan membantu penyerapan nutrisi di usus, sehingga gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh bisa masuk ke dalam darah. Cairan empedu juga
berfungsi untuk menyingkirkan zat-zat sisa pencernaan, seperti
hemoglobin dari sel darah merah yang rusak maupun kelebihan
kolesterol.

2. Albumin

Hati juga bisa menghasilkan albumin. Albumin adalah salah satu jenis
protein dalam darah yang berperan untuk mendistribusikan hormon,
zat obat, asam lemak, hingga vitamin dan enzim ke seluruh tubuh. Zat
ini juga berfungsi untuk menjaga cairan yang ada di dalam darah agar
tidak bocor ke jaringan yang lain. Kadar albumin dalam darah yang lebih
sedikit dari normal, menandakan gangguan pada fungsi hati atau ginjal.
Sementara itu jika kadarnya lebih tinggi dari normal, maka tandanya di
tubuh sedang terjadi dehidrasi maupun diare yang parah.

3. Kolesterol

Tahukah Anda jika dari total kadar kolesterol yang ada di tubuh, hanya
sekitar 20% nya yang datang dari makanan? Sisa 80% dari kadar
kolesterol yang ada di tubuh, sebenarnya diproduksi sendiri oleh hati
dan usus. Kolesterol tidak selalu berbahaya bagi tubuh. Dalam jumlah
yang cukup dan terkontrol, zat ini justru akan membantu tubuh
menjalankan berbagai fungsinya. Di tubuh, kolesterol berperan dalam
produksi hormon seperti testosteron dan estrogen, produksi vitamin D,
dan memproduksi asam empedu yang penting untuk proses pelarutan
lemak.

4. Urea

Selain albumin, hati juga memproduksi protein asam amino bernama


amonia yang jika jumlahnya sampai berlebihan di tubuh, bisa bersifat
racun. Untuk menghindari bahaya, hati mengubah racun amonia
tersebut menjadi zat yang disebut urea. Setelah memproduksi urea,
hati akan mengeluarkan zat tersebut ke darah agar bisa sampai ke
ginjal. Di ginjal, urea akan diolah sedemikian rupa lalu dikeluarkan dari
tubuh melalui urine.

E. Pankreas

Pankreas mengandung kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim


penting untuk pencernaan. Enzim ini termasuk tripsin dan kimotripsin
untuk mencerna protein, amilase untuk pencernaan karbohidrat dan
lipase untuk memecah lemak.

2). Sebutkan dan jelaskan macam-macam kelainan pada alat


pencernaan manusia

Jawaban:

Macam-macam Gangguan Pencernaan

Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah


makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan
energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Selain itu, sistem pencernaan
juga berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat
dicerna oleh tubuh. Gangguan pencernaan adalah gangguan pada
saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran
tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus
besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan
pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan
rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan
mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Adapun
macam-macam gangguan pencernaan yang umum terjadi adalah
sebagai berikut:

1. GERD

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan


pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju
kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau
sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan
menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita
GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga
membuat asam lambung naik ke kerongkongan. GERD dapat
menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri
dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit
GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan
esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun
perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

 Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil


 Tidak langsung berbaring setelah makan
 Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
 Meninggikan kepala saat tidur
 Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau
obat penghambat asam

2. Tukak Lambung

Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung.


Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri
Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri
dalam jangka panjang. Ciri umum tukak lambung meliputi kembung,
mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang
tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk
melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan
pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.

3. Batu Empedu

Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi


akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan
limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan
empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

 Nyeri kolik
 Radang kantung dan saluran empedu
 Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada


seseorang dengan kondisi:

 Gemuk
 Berusia lebih dari 40 tahun
 Perempuan
 Usia subur
 Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
 Sering buang angin

Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri


hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-
obatan hingga operasi.

4. IBS
IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri
gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air
besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan
berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan
munculnya lendir pada feses. Gejala tersebut belum diketahui pasti apa
penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri
pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan,
depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan
dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan
beberapa cara di bawah ini:

 Menghindari makanan yang memicu gejala


 Mengurangi stres
 Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
 Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

5. IBD

Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang


berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari
IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan
pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan,
diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan
berat badan. Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara
pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga
menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi
kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat
didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan
laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada
penyebabnya. Perawatan khusus masuk ke lambung. Namun, pada
penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna
sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan. GERD dapat
menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri
dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit
GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan
esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun
perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

 Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil


 Tidak langsung berbaring setelah makan
 Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
 Meninggikan kepala saat tidur
 Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau
obat penghambat asam

Anda mungkin juga menyukai