ANTISEROTONIN
Atika (09160000097)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Obat Diuretik dan Anti Diuretik” dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun
berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan do’a nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan
dapat mengetahui tentang “Obat Diuretik dan Anti Diuretik”. Kami mohon maaf apabila
makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masih dalam
tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga
makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.
Kelompok 04
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh ketika
mengalami reaksi alergi atau infeksi. Namun jika diproduksi secara berlebihan, histamin
bisa menyebabkan masalah dan mengganggu beberapa fungsi tubuh. Ketika Anda
mengalami alergi terhadap zat tertentu seperti debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan,
atau makanan, maka sistem kekebalan tubuh menganggap zat tersebut berbahaya bagi
tubuh. Terkadang, alergi obat juga menjadi pencetus pelepasan histamin. Guna
melindungi tubuh, sistem kekebalan tubuh memulai reaksi berantai yang membuat
beberapa sel-sel tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia lain ke dalam aliran darah.
Produk histamin pada keadaan normal terdapat secara alami dan berasal dari
pertukaran zat histidin melalui proses dekarboksilasi secara enzimatis. Asam amino
histidin akan masuk ke dalam tubuh dari makanan yang kaya akan protein dan telah
dikonsumsi tubuh. Pada berbagai jaringan tubuh, terutama pada usus halus, histidin akan
diubah menjadi histamin. Histamin juga bekerja sebagai neurotransmiter. Histamin
memegang peran utama pada sistem peradangan atau inflamasi. Histamin terdiri atas
cincin imidazol yang terlekat pada rantai entilamin. Dalam kondisi fisiologis, gugus
amino di rantai samping diprotonasi.
Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang digunakan untuk mengobati
reaksi alergi, seperti rinitis alergi, reaksi alergi akibat sengatan serangga, reaksi alergi
makanan, urtikaria atau biduran. Tidak hanya alergi, antihistamin juga kerap digunakan
untuk mengatasi gejala mual atau muntah yang biasanya diakibatkan oleh mabuk
kendaraan, Dua kelas antihistamin terbesar adalah antihistamin-H1 dan antihistamin-H2
jadi Gatal, bersin, dan respon inflamasi ditekan oleh antihistamin yang bekerja pada
reseptor-H1 sedangkan Antihistamin yang menarget reseptor histamin H2 digunakan
untuk mengobati kondisi asam lambung (misalnya, ulkus peptikum dan refluks asam)
karena antihistamin-H2 terletak di saluran pencernaan bagian atas, utamanya di lambung.
Antihistamin juga menekan respon wheal yang diinduksi-histamin (pembengkakan)
dan vasodilasi dengan menghalangi pengikatan histamin ke reseptornya atau mengurangi
aktivitas reseptor histamin pada saraf, otot polos vaskular, sel kelenjar, endotelium, dan
sel mast.
Seperti Histamin, serotonin terdapat banyak pada tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Misalnya pada vertebrata, hewan laut, molusca, artropoda. Pada buah-buahan misalnya
nenas, pisang buah prem dan pelbagai buah yang berkulit keras seperti kelapa, kemiri
dsb. Juga terdapat pada sengatan lebah dan kalajengking. Pada manusia, serotonin
disintesis dari triptopan dalam makanan, yang mula-mula mengalami hidroksilasi
menjadi 5-hidroksitriptopan (5-HTP), kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi 5-
hidroksitriptamin (5-HT, serotonin). Dalam keadaan normal hanya 2 % triptopan yang
diubat menjadi serotonin.
Serotonin terdapat dalam sel-sel entrokromafin saluran cerna, trombosit, dan sebagai
neurotransmiter di SSP.Dalam tubuh manusi serotonin disimpan dalam granul-granul
sitoplasmik. Sebagian besar (90%) serotonin yang terdapat dalam tubuh disimpan dalam
sel argentafin dan sel enterokromafin dalam mukosa saluran cerna. Serotonin bekerja
langsung menstimulasi otot polos dan juga menstimulasi serabut saraf dan efek ini sulit
untuk dipisahkan. Pada kulit terlihat kemerahan menyala yang menunjukan vasodilatasi
beberapa pembuluh darah kecil khusunya venula. Secara fisiologis serotonin mempunyai
peranan dalan regulasi motilitas saluran cerna dan juga sebagai neurotransmiter
nonkholinergik pada beberapa daerah di SSP.
Tubuh orang dewasa mengandung 5-10 mg serotonin, dari jumlah ini 90% terdapat
dalam saluran cerna, terutama di sel enterokromatin. Sisanya terdapat dalam trombosit
dan otak. Sel mast manusia normal tidak mengandung serotonin, kecuali bila ia
menderita tumor mast sel. Serotonin disintesis secara lokal, kecuali dalam trombosit
karena trombosit tidak mempunyai enzim triptopan hidroksilase dan 5-HTP
dekarboksilase. Pengambilan serotonin ke dalam trombosit terjadi ketika sel ini melewati
pembuluh darah usus yang mengandung serotonin dengan kadar tinggi. Serotonin
dilepaskan dari vesikel dibawah pengaruh trombin, melalui mekanisme eksositotik
(penyatuan vesikel dengan membran plasma dan pengosongan isinya).
Antiserotonin merupakan obat yang memiliki efek pada tubuh untuk melawan efek
serotonin. Alkaloid ergot dan turunannya pertama kali dikenal sebagai penghambat
serotonin (5-HT), terutama terhadap efeknya pada otot polos. Efek penghambatan ini
paling kuat diperlihatkan oleh lisergat dietilamida (LSD), dan Metisergid. Senyawa Indol
juga banyak merupakan antagonis 5-HT, tetapi usaha untuk menyelidiki respon yang
kompleks terhadap 5-HT dipersulit oleh tidak adanya antagonis terhadap berbagai jenis
reseptor 5-HT yang selektif dan poten. Misalnya metisergid dan siproheptadin yang
merupakan antagonis 5-HT, juga mempunyai efek farmakologik lain yang kuat.
Sedangkan Ketanserin merupakan contoh antagonis 5-HT2 yang sangat selektif dan
mempunyai efek spesifik.
1.3 Tujuan
a. Penicilin
DOSIS:
penisilin untuk orang dewasa :
Infeksi streptococcal:
Dosis anak dari 12-17 tahun: 125-250 mg diminum setiap 6-8 jam selama 10 hari.
Dosis anak dari 0-11 tahun:
Dosis anak dari 12-17 tahun: 250-500 mg diminum setiap 6 jam hingga Anda
tidak lagi merasakan demam setidaknya 2 hari
Dosis anak mulai 0-11 tahun: Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-
anak. Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami
keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker
untuk informasi lebih lanjut.
Dosis anak dari 12-17 tahun: 250-500 mg diminum setiap 6-8 jam.
Dosis anak dari 0-11 tahun: Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak.
Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan
obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk
informasi lebih lanjut.
Dosis anak dari 12-17 tahun: 250-500 mg diminum setiap 6-8 jam.
Dosis anak dari 0-11 tahun: Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak.
Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan
obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk
informasi lebih lanjut.
Efek Samping :
Mual, muntah, sakit perut, diare, lidah hitam (biasanya muncul dalam rasa sakit
biasa)
Reaksi alergi, seperti ruam kulit dengan atau tanpa pengerasan; gejala mirip flu,
seperti demam, perasaan sakit, atau nyeri sendi; pembengkakan tenggorokan,
lidah, atau mulut; diare, cair atau berdarah dengan atau tanpa kram perut dan
demam.
b. Sulfa
DOSIS :
Tablet
Dewasa: 2-4 g sebagai dosis awal. Dilanjutkan dengan tambahan 2-4 g per hari,
yang dibagi ke dalam 3-6 jadwal konsumsi. Maksimal waktu pengobatan adalah 7
hari.
Anak-anak: 0,075 g/kgBB sebagai dosis awal. Dilanjutkan dengan tambahan
0,150 g/kgBB per hari, yang dibagi ke dalam 3-6 jadwal konsumsi. Dosis
maksimal adalah 6 g per hari.
Kondisi: Toksoplasmosis
Oral
Dewasa: 4-6 g, dibagi menjadi 4 kali jadwal konsumsi, dikonsumsi selama 6
minggu yang dikombinasikan dengan pirimetamin. Setelah itu, dilanjutkan dengan
2-4 g per hari sampai waktu yang ditentukan oleh dokter.
Anak-anak: 0,0.5 g/kgBB, 2 kali sehari, selama 12 minggu, yang dikombinasikan
dengan pirimetamin.
Oral
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ≥ 30 kg: 0,5 g, sekali sehari.
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan > 30 kg: 1 g, sekali sehari.
Interaksi Obat :
Efek Samping :
Sakit kepala
Mual dan muntah
Diare
Kehilangan nafsu makan
Kulit menjadi sensitif terhadap cahaya
Reaksi alergi.
2. Antikejang (antikonvulsan).
Efek Samping dan Bahaya Antikonvulsan :
Kantuk
Mual
Muntah
Pusing
Sakit kepala
Tremor
Lemas
Vertigo
Gangguan susunan saraf pusat
Anoreksia
Penglihatan kabur
Efek sedasi
Dosis :
Golongan hidantoin. Untuk pemberian oral, dosis awal untuk dewasa dan anak diatas 6
tahun 300 mg, dilanjutkan dengan dosis penunjang antara 300-400mg, maksimum
600mg sehari. Sedangkan untuk anak dibawah 6 tahun, dosis awal 1/3 dosis dewasa,
dosis penunjang ialah 4-8 mg/kgBB sehari, maksimum 300mg. Dosis awal dibagi dalam 2-
3 kali pemberian
Golongan barbiturat. Dosis dewasa yang biasa digunakan ialah dua kali 100mg sehari.
Karbamazepin. Dosis anak di bawah 6 tahun, 100mg sehari, usia 6-12 tahun, 2 kali
100mg sehari. Dosis dewasa : dosis awal 2 kali 200 mg hari pertama selanjutnya dosis di
tingkatkan secara bertahap. Dosis penunjang berkisar antara 800-1200 mg sehari untuk
dewasa atau 20-30 mg/kgBB untuk anak.
Golongan benzodiazepin. Untuk dosis dewasa: 2-10 mg 2-4 kali sehari, untuk anak-anak
usia diatas 6 bulan: 1-2,5 mg 3-4 kali sehari. Injeksi (Dewasa) : 2-10 mg, dapat diulang
dalam 3-4 jam bila perlu.
Golongan asam valproate. Dosis penggunaan asam valproat 10-15 mg/kg/hari.
3. Pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
a. Aspirin
Dosis :
Efek Samping :
Sakit pada persendian tangan dan kaki. Ini bisa menandakan tingginya kadar asam
urat dalam darah.
Telinga berdenging.
Kulit menjadi merah, melepuh, dan mengelupas.
Adanya darah pada urin, tinja, atau muntah darah.
Kulit atau bagian putih di mata berubah warna menjadi kuning (penyakit kuning).
Jumlah urin berkurang atau jarang buang air kecil.
Tangan dan kaki bengkak akibat penumpukan air dalam tubuh.
b. Ibuprofen
Dosis :
Dosis anak usia 6 bulan ke atas: 4-10 mg/kgBB setiap 6-8 jam.
Efek Samping :
Perut kembung
Mual dan muntah
Diare atau malah sembelit
Sakit maag
Demam
Sakit kepala
Perubahan mood
2.1.2 Anti Histamin
Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek
histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor –histamin (penghambatan
saingan).
Pada awalnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum, tetapi setelah
ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun 1972, yang disebut reseptor-H2,maka
secara farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe , yaitu reseptor-H1
dan reseptor-H2.
Berdasarkan penemuan ini, antihistamin juga dapat dibagi dalam dua
kelompok, yakni antagonis reseptor-H1 (sH1-blockers atau antihistaminika) dan
antagonis reseptor-H2 ( H2-blockers atau zat penghambat-asam).
Antihistamin yang digunakan sebagai anti alergi adalah golongan antagonis
reseptor H1. Secara farmakodinamik, AH1 dapat menghambat efek histamine pada
pembuluh darah, bronkus dan pemacam otot polos.
AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang
disertai pelepasan histamine endogen berlebihan. Bronkokonstriksi, peninggian permeabilitas
kapiler dan edema akibat histamine dapat dihambat dengan baik.
Cara kerja obat antihistamin:
Mengeblok kerja histamine pada reseptornya.
Berkompetisi dengan histamine untuk mengikat reseptor yang masih kosong.
Jika histamine sudah terikat, antihistamin tidak bisa memindahkan histamine.
Pengikat AH1 mencegah efek merugikan akibat stimulasi histamine seperti
vasodilatasi, peningkatan secret gastrointestinal dan respirasi serta
peningkatan permeabilitas kapiler.
2. Chlorpheniramine
Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja histamin, senyawa di dalam
tubuh yang memicu terjadinya gejala alergi. Saat alergi terjadi, produksi histamin
dalam tubuh meningkat secara berlebihan sehingga memunculkan gejala dari reaksi
alergi. Gejala dari reaksi alergi ini dapat bermacam-macam bentuk, contohnya mata
berair, hidung tersumbat, pilek, bersin-bersin, gatal dan ruam pada kulit, serta
pembengkakan di beberapa bagian tubuh, misalnya wajah.
Dosis:
Dewasa dan remaja: 4 miligram setiap 4 hingga 6 jam sesuai kebutuhan.
Anak-anak usia 6 sampai 12 tahun: 2 mg, 3 atau 4 kali sehari sesuai kebutuhan.
Anak-anak usia 4 sampai 6 tahun: penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Bayi dan anak-anak hingga usia 4 tahun tidak disarankan untuk menggunakan obat
Chlorpheniramine.
2.1.1 SEROTONIN
Serotonin (asam 5-hidroksi indol asetat) berasal dari triptofan yang mengalami
hidroksilasi menjadi asam5-hidroksi dan kemudian dekarboksilasi menjadi 5-
hidroksitriptamin (5-HT, serotonin).
Serotonin terdapat dalam sel-sel enterokromatin saluran cerna, trombosit, dan
sebagai neurotransmiter dalam SSP, dan tidak terdapat dalam sel mastosit manusia.
Dalam tubuh manusia, serotonin disimpan dalam granul-granul sitoplasmik.
Hormon ini dipercaya sebagai pemberi perasaan nyaman dan senang.Serotonin
bekerja langsung menstimulasi otot polos dan juga menstimulasi serabut saraf dan
efek ini sulit untuk dipisahkan. Pada kulit terlihat kemerahan menyala yang
menunjukan vasodilatasi pembuluh darah kecil khusunya venula.
Farmakokinetik :
Hampir semua serotonin yang diberikan per oral mengalami deaminasi
oksidatif oleh MAO dan dieksresi ke dalam urin dalam bentuk asam 5-hidroksi indol
asetat (5-HIAA).
Farmakodinamik :
Mekanisme Kerja
Serotonin langsung menstimulasi otot polos dan serabut saraf. Kedua efek ini
sulit untuk dipisahkan. Dalam otot rangka terdapat efek vasodilatasi, tetapi efek
secara keseluruhan sebenarnya sesuatu peningkatan resistensi perifer. Karena itulah
pada kulit terlihat merah.
Fungsi dan Efek Serotonin
1. Pada jantung :
serotonin mempunyai efek inotropik dan kronotropik yang jelas terlihat
dengan percobaan sediaan terpsah.
2. Pada tekanan darah :
biasanya efek trifasik dimulai dengan penurunan tekanan darah
terutama karena stimulasi aferen ventrikular, diikuti oleh suatu peningkatan
tekanan darah karena efek vasokon striktor dan stimulasi kemoreseptor
3. Pada pembuluh darah :
menyebabkan vasokronstriksi, oleh karena itu serotonin disebut juga
sebagai vasotonin. Efek ini terutama terlihat jelas pada pembuluh darah ginjal,
selaput otak dan paru-paru.
4. Pada sistem respirasi :
serotonin menstimulasi langsung otot polos bronkus (bronkhokontiksi)
pada penderita asma.
5. Pada saluran cerna :
motilitas saluran cerna ditingkatkan oleh serotonin. Hal ini secara lokal
disebabkan oleh efek langsung pada otot polos tetapi dalam ukuran besar
disebabkan oleh stimulasi sel ganglion dalam fleksus mienterikus dan
sentisisasi ujung saraf aferen yang memulai aksi peristaltik lokal
Peranan Fisiologis
Serotonin meregulasi motilitas saluran cerna dan sebagai transmitter
nonkolinergik pada beberapa daerah di ssp
Dosis:
Efek samping:
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi fluoxetine meliputi:
Sakit kepala
Mual
Diare
Lemas
Tidak nafsu makan
Insomnia
Kecemasan Gugup
Tremor
Penurunan kesadaran
2. Venlafaxine
Venlafaxine adalah obat untuk mengobati depresi, gangguan kecemasan, atau
gangguan panik. Venlafaxine merupakan obat antidepresan golongan serotonin-
norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI).
Dosis:
Tujuan: Mengobati depresi
Dosis awal 75 mg, 1 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga
maksimal 225 mg per hari.
Tujuan: Mengobati gangguan kecemasan
Dosis awal 75 mg, 1 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga
maksimal 225 mg per hari.
Tujuan: Mengobati gangguan panik
Dosis awal 37,5 mg, 1 kali sehari selama 7 hari, kemudian dosis ditingkatkan
menjadi 75 mg per hari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga
maksimal 225 mg per hari.
Efek samping:
Mual
Pusing
Rasa kantuk
Mulut kering
Konstipasi
Penglihatan kabur
Sulit tidur
Keringat berlebih
Penurunan gairah seksual
3. Codeine
Codeine adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan hingga
sedang. Codein tersedia dalam bentuk tablet 10, 15, dan 20 mg, atau dalam bentuk
kapsul dan sirop.
Codeine merupakan obat pereda nyeri golongan opioid yang dibuat dari ekstrak
tumbuhan opium. Codeine meredakan nyeri dengan cara mengurangi respons
nyeri yang diterima oleh otak.
Dosis:
Efek samping:
Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat dirasakan setelah mengonsumsi
codeine:
Pusing dan limbung.
Mulut kering.
Mual dan muntah.
Kehilangan nafsu makan.
Mudah merasa lelah.
Sembelit.
Sakit perut.
Ruam.
4. Granisetron (salah)
Granisetron adalah obat golongan antimuntah yang digunakan untuk mencegah
mual dan muntah pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Obat ini bekerja
dengan menghalangi zat tubuh (serotonin) penyebab muntah.
Dosis:
Efek samping:
Berikut ini adalah efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan
granisetron:
Ruam
Gatal
Sulit bernapas dan menelan
Pusing
Tampak bingung
Halusinasi
Kejang
Dosis:
Dosis Sumatriptan
Bentuk
Kondisi Usia Dosis
Obat
Beberapa efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan sumatriptan adalah:
Pusing
Sensasi panas, hangat, atau dingin
Kesemutan
Kaku leher atau rahang
Keringat dingin
Tubuh terasa lemas
Tekanan darah rendah
Tenggorokan sakit
Mual dan muntah
Nyeri pada area bekas suntikan
Hipertensi pasca kehamila
2.1.2 ANTISEROTONIN
Antiserotonin adalah obat-obat yang dapat melawan efek serotonin. Karena
Serotonin mempunyai banyak efek sehingga obat antiserotonin umumnya hanya dapat
menghambat sebagian efek serotonin. Jadi, antiserotonin bekerja pada reseptor
serotonin pada organ tertentu saja
Penggolongan antiserotonin :
1. Golongan antihistamin
2. Golongan alkaloid ergot
3. Golongan senyawa indol
4. Golongan penghambat adrenergik
Mekanisme kerja :
Antiserotonin bekerja seara antagonis kompetitif dengan serotonin untuk menempati
reseptor serotonin yg sama.
Siproheptadin --> Antihistamin yang punya efek antagonis serotonin dengan melawan
efek bronkokonstriksi serotonin. Efek samping yang paling menonjol ialah sedasi.
Pada dosis tinggi dapat terjadi ataksia dan penambahan berat badan. Kemungkinan
karena aktivitas tubuh yang menurun akibat mengantuk.
Alkaloid ergot (metisergid) --> derivat ergot yang memiliki efek melawan efek
stimulasi otot polos pembuluh darah oleh serotonin dengan menghambat efek
vasokonstriksi serotonin pada otot polos ekstravaskular pembuluh darah. Digunakan
dalam terapi migrain.
LSD --> Psikotonik yang kuat. Hanya digunakan dalam penelitian.
1. golongan Antihistamin
Metisergid
Dosis:
dengan dosis pemberian secara sublingual 2 mg pada saat onset serangan dan
dapat diberikan 2 mg setiap 30 menit. Dosis maksimal 6 mg per 24 jam.
Efek samping:
Efek samping metisergid adalah terjadi gangguan saluran cerna berupa diare,
kejang perut, mual dan muntah, efek samping lainnya insomnia, nervositas,
euforia, halusinasi, bingung, kelemahan badan dan nafsu makan hilang,
dosis :
Efek samping :
Efek samping dari pemakaian LSD ini ialah halusinasi, yang bahkan
efeknya 100 kali lebih kuat dibandingan dengan efek yang ditimbulkan
senyawa psilocybin yang diperoleh dari jamur psilocybin atau magic
mushroom. Halusinasi ini bisa berbentuk halusinasi terhadap waktu, warna
atau tempat. Hal ini dipicu karena LSD yang dikonsumsi akan mempengaruhi
hormon dopamine yang berfungsi sebagai hormon pemicu kebahagian, rasa
senang, puas dan nikmat. Namun, zat ini juga menyebabkan kecanduan secara
psikologis.
2. Golongan senyawa Indol :
Senyawa Indol juga banyak merupakan antagonis 5-HT, tetapi usaha untuk
menyelidiki respon yang kompleks terhadap 5-HT dipersulit oleh tidak adanya
antagonis terhadap berbagai jenis reseptor 5-HT yang selektif dan poten. Misalnya
triptamin. yang merupakan antagonis 5-HT, juga mempunyai efek farmakologik lain
yang kuat.
Triptamin
Triptan adalah golongan obat berbasis triptamin yang digunakan dalam
pengobatan migrain dan sakit kepala klaster. Golongan obat ini pertama kali
diperkenalkan pada 1990an. Obat-obat ini tidak efektif untuk pengobatan sakit
kepala tipe tegang, kecuali pada orang yang juga mengalami migrain.
Dosis:
mengenai dosis konsumsi tryptophan, tetapi kami sarankan untuk
mengonsumsi 500 mg suplemen setiap harinya. Ada juga produk suplemen
luar negeri yang memiliki dosis 1.000 mg karena dianggap mampu
meningkatkan mood serta kualitas tidur.
Efek samping:
agitasi
bingung
diare
demam
refleks berlebihan
koordinasi buruk
gelisah
2. Golongan penghambat adrenergik :
Dosis:
Dewasa: 2,5 mg, 3 kali sehari, maksimal 10 mg per hari.
Lansia: 2,5 mg, 2 kali sehari. Pada kondisi tidak dapat buang air kecil, dosis
dapat diberikan 10 mg, 1 kali sehari, selama 3-4 hari.
Efek samping:
efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan Alfuzosin, seperti:
Pusing
Rasa tidak nyaman pada dada hingga nyeri
Menggigil
Tubuh yang lemas
Menimbulkan kegelisahan
Keringat dingin
Doxazosin
Doxazosin adalah obat untuk mengobati gejala pembesaran prostat (benign
prostatic hyperplasia). Obat ini tidak mengecilkan prostat, tetapi bekerja
dengan melemaskan otot-otot di prostat dan pada bagian kandung kemih.
Dosis:
Hipertensi, Benign prostatic hyperplasia
Dewasa: Dosis awal adalah 1 mg per hari, yang dikonsumsi sebelum tidur.
Dosis bisa digandakan setelah 1-2 minggu pengobatan, tergantung kepada
respons pasien terhadap obat
Efek samping:
Pusing ringan
Perasaan lelah, mengantuk
Sakit kepala
Sesak napas
Diare
Prazosin
Prazosin adalah obat yang digunakan dengan atau tanpa obat lain untuk
mengobati tekanan darah tinggi. Menurunkan tekanan darah tinggi akan
membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal.
Dosis:
Hipertensi
Dewasa: Dosis awal adalah 0,5 mg, 2-3 kali sehari, selama 3-7 hari. Setelah
itu, dosis bisa ditingkatkan menjadi 1 mg, 2-3 kali sehari jika diperlukan.
Dosis maksimal adalah 20 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis.
Hubungi dokter Anda sekaligus jika Anda memiliki efek samping yang serius
seperti:
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran