HISTAMIN
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Farmakologi sesuai dengan
waktu yang telah diberikan, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan namun demikian penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar
hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.
Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan mudah-mudahan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..…….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………..……..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………...………..…….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………….…………………………….............1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..3
3.1.KESIMPULAN………………………………………………………………..11
3.2.SARAN…………………………………………………………………………11
DAFTARPUSTAKA……………………………………………………………..…12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awal abad ke-19, histamine diisolasi dari jaringan hati dan poaru-paru segar.
Histamine juga ditemukan pada berbagai jaringan tubuh. Oleh karena itu, senyawa ini
dinamakan histamine (dari kara hitos, yang berarti jaringan). Histamine merupakan
poroduk dekarboksilasi dari asam amino histidin. Dalam tubuh manusia, histamine
terdapat da;lam semua jaringan. Konsentrasi histamine tertinggi terdapat dalam paru-
paru, kulit, dan saluran cerna.
1
3 Untuk mengetahui apakah pengertian dari histamin endogen dan eksogen
4 Untuk mengetahui apa saja fungsi histamine
2
BAB II
PEMBAHASAN
Rusaknya sel
Histamine banyak dibentuk di jaringan yang sedang berkembang dengan cepat atau
sedang dalam proses perbaikan, misalnya luka
Senyawa kimia
3
Banyak obat atau zat kimia bersifat antigenic,sehingga akan melepaskan histamine
dari sel mast dan basofil. Contohnya adalah enzim kemotripsin, fosfolipase, dan
tripsin.
Reaksi hipersensitivitas
Pada orang normal, histamine yang keluar dirusak oleh enzim histamin dan diamin
oksidase sehingga histamine tidak mencapai reseptor Histamin. Sedangkan pada
penderita yang sensitif terhadap histamine atau mudah terkena alergi jumlah enzim-
enzim tersebut lebih rendah daripada keadaan normal.
Sebab lain
Proses fisik seperti mekanik, thermal, atau radiasi cukup untuk merusak sel terutama
sel mast yang akan melepaskan histamin.
Histamin berinteraksi dengan reseptor yang spesifik pada berbagai jaringan target.
Reseptor histamine dibagi menjadi histamine 1 (H-1) dan histamine 2 (H-2).
Pengaruh histamin terhadap sel pada berbagai jaringan tergantung pada fungsi sel dan
rasio reseptor H-1 : H-2. stimulasi reseptor H-1 menimbulkan :
4
Distribusi dan Biosintesis Histamin
5
plasma keluar ke ruangan ekstrasel dan menimbulkan udem, efek ini jelas
terjadi pada reeseptor H1
Triple response, bila disuntikan intra dermal akan timbul tiga tanda khas
yaitu : bercak merah setempat di sekeliling tempat suntikan, Flare yaitu
bercak menyebar 1-3cm dari bercak awal dengan warna lebih terang, udem
setempat pada lokasi penyuntikan
Pembuluh darah besar, histamin cenderung menyebabkan konstriksi
pembuluh darah besar yang intensitasnya berbeda antara berbagai spesies,
kadang menutupi efek dilatasi kapiler sehingga justru terjadi resistensi perifer
Jantung, histamin mempengaruhi elektrisitas dan kontraktilitas jantung.
Histamin mempengaruhi depolarisasi diastole di nodus SA sehingga
frekwensi denyut meningkat, memperlambat konduksi AV dan meningkatkan
otomatisitas sehingga rawan terjadi aritmia pada dosis besar. Umumnya
reseptor yang bekerja adalah H1, kecuali konduksi AV bekerja dengan H2
Histamin dalam dosis rendah akan klebih berpengaruh pada asam lambung
daripada tekanan darah, blokade pada reseptor H2 tidak hanya menurunkan produksi
asanm lambung tetapi juga mengurangi efek gastrin atau aktivitas vagal
6
Terjadinya nyeri dan gatal seperti efek flare sebagai akibat refleks akson, ini
merupakan cara kerja H1 dengan merangsang ujung saraf sensoris Pada medula
adrenal dan ganglia. Histamin dalam dosis besar juga merangsang sel kromafin
medula adrenal dan sel ganglion otonom
Mekanisme Kerja
• Aktivasi H1:
- Peningkatan Ca intrasel
- Fosfolipase
- Fosfoinositol + me Ca intrasel ®
vasokonstrisi
• Aktivasi H2:
sel imun
• Aktivasi H3:
• Aktivasi H4:
- meningkatkan Ca
• Sistem kardiovaskular :
7
Dilatasi kapiler à kemerahan & panas di wajah
Histamin berperan penting dalam respon fisiologis dan patologis terutama pada
anafilaksis, alergi, trauma dan syok, histamin juga sebagai mediator sekresi cairan
lambung dan mungkin berperann dalam regulasi mikroserkular Histamin endogen
terdapat di hampir semua jaringan tubuh mamalia, semua sel mamalia memprodoksi
histamin, misalnya leukosit dapat membentuk histamin dari histidin, enzim
pembentuknya disebut L- histidin dekarboksilase. Produksi dan aktivasi terjadi pada
mast cell dan basofil.
8
pertumbuhan dan perbaikan jaringan
sekresi cairan lambung
2. HISTAMIN EKSOGEN
Histamin ini diperoleh dari daging dan bakteri dalam ususs yang membentuk
histidin dan histamin Farmakokinetik histamin eksogen terjadi dalam dua jalur yaitu
metilasi oleh histamin –N-metil transferase menjadi N- metilhistamin, deaminasi oleh
histaminase atao diaminooksidase yang non spesifik menjadi asam imidazol asetat
Intoksikasi jarang terjadi namun gejala yang umum adalah vasodilatasi, tekanan darah
turun sampai syok, gangguan penglihatan dan sakit kepala ( histamin cepalgia )
Sediaan berupa histamin fosfat injeksi 0,275 atau 0,55 mg/ml, dengann indikasi
sebagi berikut :
Penetapan kemampuan asam lambung ( stress test pada lambung )
Tes integritas serabut syaraf sensoris
Tes reaktivitas bronkus
Diagnosis feokrositoma
2.4. FUNGSI HISTAMIN
Fungsi fisiologis sbg mediator yg tersimpan dlm mast cell dan dilepaskan
karena adanya interaksi antara antigen dan IgE di permukaan mast cell
(respon immediate hypersensitivity dan allergy)
Aksi histamin pd otot polos bronkial dan pembuluh darah merupakan bagian
dr simtom allergi.
Histamin dpt dilepaskan karena obat, protein, bisa dan senyawa lain. Dpt
menyebabkan reaksi anaphylactoid, “red man syndrom” dan hipotensi.
9
Histamin dpt jg dilepaskan krn faktor2 lain spt dingin, kolinergik, sinar
matahari ataupun kerusakan sel yg tdk spesifik.
GASTRIN
Sel gastrin merupakan salah satu sel enteroendokrin yang terletak dalam
antrum pilorus dan berfungsi menyekresi hormon gastrin. Gastrin disekresi saat
terjadi rangsangan seperti makanan (protein, kafein, cabe merah dan alkohol) serta
rangsangan vagus. Gastrin dilepaskan secara eksositosis ke dalam darah dan diangkut
ke sel parietal. Gastrin berinteraksi dengan reseptor CCK2 (CCK2R) pada sel
enterochromaffin-like (ECL), dan melepaskanhistamin yang kemudian berinteraksi
dengan sel parietal untuk menginduksi sekresi asam lambung. Selain itu gastrin
merangsang sekresi enzim pankreas, aliran empedu hati, tonus istirahat sfingter
esofagus bagian bawah, tetapi menghambat pengosongan lambung. Kekurangan
gastrin dapat menyebabkan terjadinya hipoklorhidria. Kelebihan gastrin dapat terjadi
beberapa keadaan inflamasi lambung seperti gastritis dan ulkus peptikum serta
adanya tumor pankreas gastrinoma (sindrom Zollinger-Ellison). Obat-obat yang dapat
mempengaruhi gastrin yaitu Omeprazole, Antacids, Pirenzepine, Muscarinic
Antagonists, H2 Antagonists,(Bismuth, Metronidazole, Tetracycline, Clarithromycin,
dan Amoxicillin)
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Histamin adalah suatu zat mediator yang terdapat di dalam sel-sel mast dan
leukosit basofil, yang dapat mencetuskan alergi dan inflamasi,dan di tempat tersebut
tesimpan dalam bentuk terikat pada heparin dan protein besar.
Obat yang digunakan untuik melawan atau memblokir pekerjaan histamin, maka
dapat menyebabkan terjadinya allergi dan anafilaktik. Kebanyakan antihistaminic
mempunya efek ikutan menidurkan (ngantuk).
histamine dapan memberikan efek terjadinya otot polos dan kelenjar secara local
maupun menyebar. Autakoid ini menyebabkan kontraksi berbagai otot polos,
misalnya otot polos pada bronkus dan usus, tetapi dengan kuat merelaksasikan otot
polos pada pembuluh darah kecil.
3.2. Saran
Selaku mahasiswa dan penyusun makalah ini menyarankan kepada para pembaca
untuk memberikan saran yang membangun agar para pembuat makalah yang akan
datang, jauh lebih baik lebih sempurna dari makalah-makalah sebelumnya, karena
penulis menyadari makalah masih jauh dari kesempurnaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12