Disinfektan merupakan bahan kimia untuk mendesinfeksi benda mati.
Syarat disinfektan sebagai berikut: • Mempunyai spektrum luas. • Daya absorpsinya rendah pada karet, zat – zat sintetis, dan bahan lainnya. • Tidak korosif (bereaksi secara kimiawi) terhadap alat – alat metal. • Baunya tidak merangsang. Faktor Penentu Efektivitas Disinfektan Faktor Mikroba Jenis Mikroba Patogen • Beberapa mikroba patogen memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan lainnya. Misalnya : M. Tuberculosis relatif lebih tahan dibandingkan dengan mikroba vegetatif lainnya. Jumlah Mikroba Patogen • Semakin bnyak mikroba patogen, maka beban kerja disinfektan akan semakin berat. Lanjut.... Faktor Peralatan Medis • Adanya perlakuan – perlakuan sebelumnya, yaitu proses dekontaminasi, dan proses pembersihan. Kedua perlakuan tersebut sangat terutama proses pembersihan agar proses disinfektan secara optimal. • Beban kandungan materi organik, adanya materi organik dapat mempengaruhi kerja disinfektan dengan cara melakukan peningkatan terhadap zat aktif disinfektan. • Struktur fisik peralatan medis dengan permukaan rata atau rumit. • Adanya larutan yang berisi mineral kalsium, dan magnesium yang menempel pada peralatan medis dapat mempengaruhi efektivitas disinfektan dengan cara mengikat zat aktif disinfektan. • Waktu pemaparan • Lamanya kontak antara disinfektan dengan mikroba patogen yang akan dieleminasi. • Faktor Disinfektan • Tingkat keasaman disinfektan tergantung dari disinfektan ada yang bekerja secara optimal pada suasana asam atau suasana basa. Mekanisme Kerja Disinfektan • Larutan disinfektan bersifat sangat mudah menguap sehingga fentilasi ruangan perlu diperhatikan. • Pengenceran disinfektan harus sesuai dengan petunjuk, dan setiap aplikasi harus dibuat pengenceran baru. Disinnfektas yang sudah menunjukan tanda-tanda kekeruhan atau pengendapan harus di ganti dengan yang baru. • Hindari kontak langsung dengan petugas larutan disinfektan dengan menggunakan sarung tangan, dan perhatikan perawatan tangan sesudahnya. • Seluruh permukaan peralatan medis yang akan di disinfeksi harus kontak dengan disinfektan, termasuk celah atau rongga yang ada pada peralatan medis. • Durasi/lamanya waktu proses disinfeksi harus tepat, jadi peralatan medis yang direndam jangan diangkat sebelum waktunya. Desinfektan yang Sering Digunakan 1. Alkohol 2. Klorin 3. Formaldehid 4. Glutaraldehid 5. Fenol ALKOHOL • Alkohol yang paling sering digunakan adalah ethanol (60-90%), 1- propanol (60-70%) dan 2-propanol/isopropanol (70-80%) atau campuran dari jenis-jenis alkohol ini. • Zat ini membunuh secara cepat dan aktif bakteri vegetatif seperti Mikobakterium tuberkulosis serta beberapa jamur dan virus lipofilik yang inaktif. • Alkohol bekerja dengan cara denaturasi protein dan melarutkan lemak. • Alkohol bekerja sebagai germisidal dengan cepat ketika digunakan pada permukaan kulit, namun tidak berlangsung lama maka akan terjadi pertumbuhan bakteri kembali. KLORIN
Kemampuannya menginaktifasi mikroba patogen cukup luas
Efek kerjanya cepat. Sangat bermanfaat untuk dekontaminasi peralatan medis, sarung tangan termasuk juga peralatan non medis. Dapat menyebabkan korosi apabila konsentrasinya lebih dari 0,5% dan waktu pemaparan lebih dari 20 menit. FORMALDEHID
• Nama dagang : formalin dengan konsentrasi efektif 8%
• Daya : menginaktivasi mikroba patogen cukup luas • Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit serta pernapasan • Terinaktivasi oleh adanya materi organik • Tidak korosif terhadap peralatan metal • Pada konsentrasi yang tinggi bersifat karsinogenik GLUTARALDEHID
• Merupakan derivat formaldehid
• Bersifat iritatif terhadap kulit, mata, dan pernapasan • Tidak bersifat korosif terhadap peralatan metal • Perlu ventilasi ruangan yang baik karena baunya yang menyengat • Yang sering digunakan adalah glutaraldehid dengan nama dagang Cidex Fenol
• Umumnya digunakan untuk disinfeksi lantai, dinding, serta
permukaan meja dan sebagainya. • Nama dagang : lysol, kreolin