ANTIHISTAMIN
PENDAHULUAN
HISTAMIN
1. Sistem saraf
Stimulan kuat bagi saraf tepi terutama mediator nyeri dan gatal
(respon urtika, reaksi tergadap gigitan serangga. Penggunaan
histamin topikal dengan dosis tinggi dapat mendepolarisasi saraf
aferen.
2. Sistem kardiovaskuler
ANTAGONIS HISTAMIN
1. Antagonis Fisiologis
2. Pelepasan Inhibitor
· Agonist β2 adrenoceptor
Rumus Antihistamin
pada umumnya
· Akrivastin
· Astemizole
· Cetirizin
· Loratadin
· Mizolastin
· Terfenadin
· Ebastin
· Levocetirizin
· Desloratadin
· Fexofenadin
Desloratadine Levocetirizine
Fexofenadine
2. Antihistamin tipe H-2
· Simetidin
· Ranitidin
· Famotidin
· Nizatidin
Mekanisme kerja:
Farmakologi
Kegunaan klinis
Efek samping:
· Gastrointestinal
· Genitourinaria
(Wolverton, Simon and Simon,
Disuria, disfungsi ereksi, retensi urin
Arndt)
· Darah
· Kulit
Interaksi obat
Mekanisme kerja
Farmakologi:
Kegunaan klinis
Efek samping
· Kardiovaskular
· Kulit
· Hepar
Peringatan
Interaksi obat
Klorfeniramin
Sediaan:
-
Klorfeniramin elixir, 2 mg/5ml: 120 ml, 480 ml (Arndt)
-
Klorfeniramin tablet 2 mg dan 4 mg (Arndt)
-
Klorfeniramin retarded tablet 8 mg dan 12 mg (Arndt)
Difenhidramin
Difenhidramin adalah derivat etanolamin yang sering
digunakan dalam praktek sehari-hari, diabsorbsi dengan baik setelah
pemberian per oral. Obat ini mengalami metabolisme pertama di hati,
dan hanya 40%-60% dari dosis pemberian yang mencapai sirkulasi
sistemik, didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh, termasuk sistem
saraf pusat. Kadar puncak plasma dicapai dalam waktu kurang lebih 1-5
jam dan bertahan selama 2 jam. Waktu paruh bervariasi dari 2,4 sampai
10 jam. (Goodman and Gillman, Murphy)
Sediaan :
Hidroksizin
Sediaan:
Loratadin
Loratadin adalah trisiklik piperidin long acting yang
mempunyai aktivitas yang selektif dengan efek sedatif dan antikolinergik
yang minimal pada dosis yang direkomendasikan, merupakan
antihistamin yang mempunyai masa kerja yang lama. Metabolik
utamanya, deskarboetoksi-loratadin, adalah biologikal aktifnya.
Loratadin cepat diabsorbsi setelah pemberian dosis 10 mg, sekali
sehari dan mencapai konsentrasi plasma maksimum dalam 1-1,5 jam.
Eliminasi waktu paruhnya sekitar 8-11 jam, diekskresikan melalui urine
40%, feses 42% dan air susu 0,029%. Loratadin diindikasikan untuk
rinitis alergi dan urtikaria kronik idiopatik pada pasien diatas 6 tahun.
Loratadin mempunyai efek terhadap fungsi dari miokardial potasium
channel tetapi tidak menyebabkan disritmia jantung.
Loratadin merupakan long acting antihistamin dengan lama kerja
24 jam.(Goodman and Gilman) Dosis yang direkomendasikan 10 mg dosis oral,
pada anak-anak (< 30 kg) adalah 5 mg/kg BB dosis tunggal. Meskipun
loratadin tidak mempunyai kontraindikasi pada penderita hati dan ginjal
kronis, disarankan untuk mengurangi dosis yang diberikan. (Wolverton, Wilkin)
Sediaan:
- Loratadin sirup (1 mg/ml): 480 ml (Arndt, Wolverton)
- Loratadin tablet 10 mg(Arndt, Wolverton)
- Loratadin reditabs 10 mg(Arndt, Wolverton)
Cetirizin
Sediaan:
Sediaan :
Astemizole
Mizolastine
Ebastine
Tabel 1. Antihistamin tipe H-1 non sedasi, generasi kedua dan ketiga