DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD FIRMANSYAH LATIEF
841421081
A. Latar Belakang
Cacar air merupakan infeksi sangat menular yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Cacar air
dijangkiti melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air.
Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya cacar air akan
menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas
luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yangmenderita infeksi cacar air pada
umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi
dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil. Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan
maut, pada tiap golongan usia. waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti
dengan ruam berbintik merah pada mulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa
jam. bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. banyak orang yang
menderita infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal
sekali. siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. siapapun yang pernah
menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. sekitar 75% dari masyarakat
menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhanpromosi kesehatan di Desa Tenda ini masyarakat khususnya
anak-anak sampai orang dewasa dapat memahami dan mengerti mengenai penyakit cacar air.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti acara penyuluhan promosi kesehatan selama 1x15 menit, diharapkan
masyakarat khususnya anak-anak sampai orang dewasa mampu :
Menjelaskan pengertian penyakit cacar air
Menyebutkan penyebab penyakit cacar air
Menjelaskancara penularannyapenyakit cacar air
Menyebutkan tanda dan gejalapenyakit cacar air
Menyebutkan penanganan dan pencegahan penyakit cacar air
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyakit Cacar Air
2. Sasaran/Target
Masyarakat
3. Metode
Edukasi dan sesi tanya jawab
E. Setting Tempat
: Pemateri
: Moderator
: Peserta
: Fasilitator
F. Pengorganisasian
1. Pembagian Tugas (moderator, penyuluh, fasilitator, observer)
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta hadir lansia dan keluarga
Penyelenggara penyuluhan dilakukan di kantor desa
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan
2. Evaluasi proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta konsentrasi mendengarkan materi penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Menjelaskan secara singkat dan jelas latar belakang materi penyuluhan
Menyebutkan tanda dan gejala cacar air
Menyebutkan faktor penyebab cacar air
Menyebutkan komplikasi cacar air
Menyebutkan cara pencegahan terhadap cacar air
Menyebutkan cara pengobatan cacar air
Lampiran Materi (Daftar Pustaka)
MATERI CACAR AIR
A. Pengertian cacar air
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah
cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Varisela ada-lah penyakit
infeksi menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada
kulit. Pada umumnya menyerang anak-anak, tapi dapat juga terjadi pada orang dewasa yang belum
pernah terkena sebelumnya. Banyak menyerang anak usia sekolah dasar (antara 5-9 tahun). Penularan
memang cukup sering terjadi antar teman sekolah. Bersifat sangat menular dengan masa penularan
antara 1 hari sebelum timbul ruam sampai 7 hari setelah munculnya gejala. Penularan dapat terjadi
melalui kontak langsung dan percikan ludah (droplet infection).
Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya gejala pertama) bi-asanya
berkisar antara 2-3 minggu. Cacar air dapat dicegah dengan pemberian Zoster Imun Globulin (ZIG),
yang didapat dari serum pasien yang mengalami penyembuhan dari herpes zoster, atau dengan
varicella - zoster imun globulin (VZIG), yang diperoleh dari pool plasma yang mengandung titer
anti bodi spesifik yang tinggi. Bagi orang sehat, untuk pencegahan bisa dilakukan imunisasi dengan
vaksin varisela zoster (Okastrain). Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun di berikan satu kali, satu kali
lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 - 80%. Setelah itu,
untuk menyempurnakannya, diberikan sekali saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa betahan
sampai 10 tahun.
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka
akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau keorang lain
kalau terjadi persentuhan. Khusus varisela zoster juga dapat ditularkan melalui udara, walau daya
tularnya tidak sebesar cacar air. Jika seseorang tertular dan sebelumnya be-lum pernah sakit cacar air,
ia akan terkena cacar air dulu dan tidak langsung herpes zoster. Gejalanya juga tidak sehebat herpes
zoster.
Persoalannya, tidak semua orang tahu apakah dirinya pernah menderita cacar air atau belum.
Chicken pox (cacar air), terutama pada anak kecil, memang tidak selalu me-nimbulkan ruam di kulit
sehingga terkadang tak disadari. Gejalanya mirip demam biasa yang beberapa hari kemudian
sembuh sendiri. Namun, di saat ia dewasa, virusnya tiba-tiba langsung menyerang sebagai herpes
zoster dengan gejala lebih berat.
Lokasi munculnya gelembung di kulit sebenarnya mengikuti area persarafan yang selama itu
menjadi tempat varisela zoster mendekam. Maka lokasinya juga sama dengan lokasi se-rangan ketika
cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau beberapa area persarafan sekaligus. Inilah yang
menyebabkan serangannya bisa meluas ke beberapa bagian tubuh, termasuk ke bagian kepala.
Namun, kebanyakan hanya menyerang area persarafan di sekitar dada.
Mengingat umumnya muncul di satu sisi tubuh, ada mitos menyatakan, jika serangan sampai
terjadi di dua sisi, penderita sudah mendekati pintu surga. Jangan takut, ini cuma mitos. Namun bisa
diartikan juga, jika herpes zoster sudah menyerang beberapa area per-sarafan, penyakitnya memang
tergolong parah. Apalagi jika usia penderita masih tergolong muda.
Virus Varicella zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar neuron pada ganglion akar dorsal
sumsum tulang belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk herpes
zoster. Cepatnya penanganan herpes zoster penting agar tidak menimbulkan gejala sisa,yang disebut
nyeri pascaherpes atau postherpetic neuralgia.
Penyakit ini merupakan episode lanjutan dari herpes zoster yang diusahakan jangan sampai
terjadi. Sebab, penderitaannya hebat dan bisa bertahun-tahun. Terjadinya nye-ri pascaherpes
disebabkan lambatnya pengobatan saat varisela zoster bikin ulah. Akibatnya, virus sempat merusak
atau terjadi disfungsi sementara jaringan saraf di sekitarnya. Jika gejala ini terlanjur terjadi, kulit yang
terkena sentuhan sedikit saja bisa menimbulkan nyeri. Atau, kadang saraf memancarkan sinyal nyeri
terus-menerus. Sekitar 75% penderita nyeri ini men-gaku,rasanya seperti terbakar.
Faktor usia sangat menentukan kerentanan serangan nyeri pasca herpes. Semakin tua
seseorang saat terkena herpes zoster, semakin besar kemungkinannya menderita nyeri. Jumlah
mantan penderita herpes zoster yang berlanjut ke nyeri pascaherpes kira-kira 10 - 15% populasi. Di
atas 50 tahun kemungkinannya menjadi 40%, di atas 60 tahun jadi 50%, dan di atas 80 tahun menjadi
80% dari populasi.
Penderita herpes zoster berusia muda yang terkena serangan parah, misalnya sampai kemata,
semakin besar kemungkinannya terkena nyeri pasca herpes. Pada serangan yang sampai menuju ke
mata ini, biasanya disarankan untuk berobat juga ke dokter mata, agar kerusakan saraf di sekitarnya
dapat dicegah. Kerusakan saraf yang disebabkan herpes zoster sangat sulit dipulihkan - jika tidak bisa
dibilang tidak akan bisa sembuh. Setiap pasien juga punya pe-ngobatan sendiri yang berbeda
tergantung kecocokannya. Untuk kasus seperti ini, dokter spesialis kulit tidak bekerja sendirian lagi.
Ahli lain juga dilibatkan seperti ahli saraf, rehabilitasi medik, bahkan psikiatri. Psikiatri dilibatkan,
karena derita nyeri berlebihan bisa mengakibatkan depresi.
Kendati dapat sembuh sendiri, namun yang sering kali dikhwatirkan adalah kom-plikasinya
yang sangat jarang namun bisa menyertai, diantaranya adalah rdang paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh inspeksi sekunder, tapi dapat disembuhkan. Radang otak juga, menjadi komplikasi
akibat penyakit ini, walaupun bisa disembuhkan, namun dapat meninggalkan gejala sisa seperti
kejang, retardasi mental dan gangguan tingkah laku.
Penyebab utama cacar air adalah infeksi virus Varicella zoster. Virus tersebut dapat
menyebar melalui kontak langsung dengan ruam. Selain itu, penularan virus Varicella zoster
juga dapat menyebar ketika seseorang dengan cacar air batuk atau bersin dan terhirup oleh
seseorang melalui droplet di udara.
Penyebab dari varisela adalah virus varisela-zoster. Penamaan virus ini mem-
beri pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela,
sedangkan reaktivasi (keadaan kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves
zoster.
Cacar air dalam istilah medis dikenal dengan varicella. Penyebabnya adalah
virus yang mudah menular melalui percikan ludah, atau kontak langsung dengan
cairan yang berasal dari ruam.
Gejalanya mulai timbul 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang usia-
nya berkisar 10 tahun gejala pertamanya adalah sakit kepala, demam sedang, dan rasa tidak
enak di badan. Gejala tersebut tidak ditemukan pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan
akan menjadi gejala yang berat jika menyerang anak yang lebih dewasa. 24-36 jam pertama
setelah timbulnya gejala awal, muncul ruam di badan dan kemudian tersebar ke wajah,
tangan, dan kaki. Selain itu ruam juga akan muncul di selaput mukosa seperti di bagian dalam
mulut atau vagina. Ruam yang awalnya berbentuk bintik-bintik merah datar (makula), akan
menjadi bintik-bintik menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel), yang
terasa gatal, dan pada akhirnya mengering. Proses ini memakan waktu 6-8 jam, selanjutnya
akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan baru.
Pada hari kelima biasanya tidak terbentuk lepuhan baru, seluruh lepuhan akan mengering
pada hari keenam, dan akan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari Penularan.
Virus varicella zoster menyebar melalui udara. Orang dengan daya tahan tubuh
rendah dapat terserang virus ini. Penularan dapat muncul sejak 48 jam sebelum ruam pertama
muncul hingga 5 hari setelahnya. Setelah tertular, biasanya dibutuhkan waktu sekiter 10-21
hari geja-la pertama muncul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi.
Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam,
dan kontak dengan cairan yang tekena cairan ruam, seperti handuk, seprei, atau selimut.
biasanya gejala pertama yang akan dirasakan adalah kelelahan dan rasa tak nyaman pada
tubuh selama satu sampai dua hari.
Kemudian, ruam gatal mulai timbul pada tubuh, wajah, kulit kepala, dan di bawah ketiak.
Terkadang ruam juga muncul di dalam mulut.
Nantinya ruam akan berubah menjadi lenting atau bintik-bintik gatal berisi cairan yang dapat
melepuh dan mengering, membentuk keropeng dalam 5-10 hari.
Dilansir dari Mayo Clinic, lenting yang muncul bervariasi, bisa hanya dalam jumlah yang
sedikit, bisa juga dalam jumlah yang banyak mencapai 500.
Secara garis besar, Anda akan melewati tiga fase utama penyakit setelah ruam muncul, yaitu:
Muncunya benjolan merah muda atau merah (papula) selama beberapa hari.
Munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang terbentuk sekitar satu hari sebelum pecah.
Timbul kerak dan keropeng menutupi lepuhan yang rusak.
Biasanya benjolan baru akan terus muncul di seluruh bagian tubuh selama beberapa hari
hingga akhirnya berhenti.
Anak-anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air
diberikan satu dosis vaksin
Anak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami
cacar air diberikan satu dosis vaksin
Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal
dilingkungan yang sangat mudah terjangkit cacar air
Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam kondisi
sedang hamil
Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal
dengan anak-anak
Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air
Pengobatan di rumah pada cacar air ditujukan untuk meringankan gejala, yang dapat
dilakukan dengan :
Istirahat secukupnya
Mandi dengan air hangat atau air dingin setiap 3-4 jam pada hari-hari pertama un-
tuk mengurangi rasa gatal
Pemberian calamine lotion untuk mengurangi rasa gatal
Dapat diberikan bedak basah atau bedak kering yang mengandung salisil 2% atau
mentol 1-2%
Bagi anak kecil, dianjurkan untuk memakai sarung tangan untuk mencegah mengga-
ruk ruam-ruam
Makan makanan yang lembut dan berikan minum air dingin jika terdapat ruam di
dalam mulut.
Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, seperti jus jeruk, dan hindari juga
garam
Kulit dicuci sebersih mungkin dengan sabun
Menjaga kebersihan tangan
Kuku dipotong pendek
Baju harus kering dan bersih
Daftar Pustaka
https://toaz.info/doc-viewer
https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=195705831&escape=false&metadata=%7B
%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A
%22web%22%7D
https://pdfcoffee.com/qdownload/satuan-acara-penyuluhan-sap-cacar-air-vericella-pdf-free.html