Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penyakit Cacar Air

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD FIRMANSYAH LATIEF
841421081

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Cacar Air (varicella)


Hari/Tanggal : senin, 7 Maret 2022
Pukul : 10.00 WITA
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Balai desa Tenda

A. Latar Belakang
Cacar air merupakan infeksi sangat menular yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Cacar air
dijangkiti melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air.
Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya cacar air akan
menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas
luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yangmenderita infeksi cacar air pada
umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi
dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil. Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan
maut, pada tiap golongan usia. waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti
dengan ruam berbintik merah pada mulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa
jam. bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. banyak orang yang
menderita infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal
sekali. siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. siapapun yang pernah
menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. sekitar 75% dari masyarakat
menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhanpromosi kesehatan di Desa Tenda ini masyarakat khususnya
anak-anak sampai orang dewasa dapat memahami dan mengerti mengenai penyakit cacar air.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti acara penyuluhan promosi kesehatan selama 1x15 menit, diharapkan
masyakarat khususnya anak-anak sampai orang dewasa mampu :
 Menjelaskan pengertian penyakit cacar air
 Menyebutkan penyebab penyakit cacar air
 Menjelaskancara penularannyapenyakit cacar air
 Menyebutkan tanda dan gejalapenyakit cacar air
 Menyebutkan penanganan dan pencegahan penyakit cacar air
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyakit Cacar Air

2. Sasaran/Target
Masyarakat

3. Metode
Edukasi dan sesi tanya jawab

4. Media dan Alat


Lefleat

5. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : senin, 7 Maret 2022
Jam : 10.00 WITA sampai selesai
Tempat : Balai Desa Tenda
D. Kegiatan Penyuluhan (boleh dalam bentuk tabel atau narasi: menguraikan tentang tahap-
tahap penyuluhan mulai dari pembukaan hingga penutup)

No. Tahapan Kegiatan Waktu


1. Orientasi 1. Memberi salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menggali pengetahuan masyarakat
tentang penyakit cacar air
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
5. Membuat kontrak waktu

2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang: 25 menit


 Pengertian
 Penyebab
 Indikator
 Tujuan
 Manfaat
2. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
3. Evaluasi 1. Menyimpulkan materi yang 1 menit
disampaikan oleh penyuluh
2. Mengevaluasi peserta atas penjelasan
yang disampaikan dan penyeluh
menanyakan kembali materi
penyuluhan
3. Salam penutup

E. Setting Tempat

: Pemateri
: Moderator
: Peserta

: Fasilitator
F. Pengorganisasian
1. Pembagian Tugas (moderator, penyuluh, fasilitator, observer)

NO NAMA PEMBAGIAN TUGAS TUGAS/ PERAN


1 Rifqi Moderator 1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri dan tim
kepada peserta.
3. Mengatur proses dan lama
Penyuluhan
4. Menutup acara penyuluhan
2. Firman Penyuluh 1. Menjelaskan materi penyuluhan
dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh
peserta
2. Memotivasi peserta untuk tetap
aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
3. Memotivasi peserta untuk
bertanya
3. Fakhri Fasilitator 1. Ikut bergabung dan duduk
Bersama diantara peserta
2. Mengevaluasi peserta tentang
kejelasan materi penyuluhan
3. Memotivasi peserta untuk
bertanya
4. Daffa Observer 1. Mencatat nama,alamat dan jumlah
peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat
mengamankan jalannya proses
penyuluhan
2. Mencatat pertanyaan yang
diajukan peserta
3. Mengamati perilaku Verbal dan
Non verbal peserta selama proses
penyuluhan
4. Mengevaluasi hasil penyuluhan
dengan rencana penyuluhan
5. Menyampaikan evaluasi langsung
kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan

G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Peserta hadir lansia dan keluarga
 Penyelenggara penyuluhan dilakukan di kantor desa
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan

2. Evaluasi proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta konsentrasi mendengarkan materi penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
 Menjelaskan secara singkat dan jelas latar belakang materi penyuluhan
 Menyebutkan tanda dan gejala cacar air
 Menyebutkan faktor penyebab cacar air
 Menyebutkan komplikasi cacar air
 Menyebutkan cara pencegahan terhadap cacar air
 Menyebutkan cara pengobatan cacar air
Lampiran Materi (Daftar Pustaka)
MATERI CACAR AIR
A. Pengertian cacar air
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah
cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Varisela ada-lah penyakit
infeksi menular yang  disebabkan oleh virus Varicella zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada
kulit. Pada umumnya menyerang anak-anak, tapi dapat juga terjadi pada orang dewasa yang belum
pernah terkena sebelumnya. Banyak menyerang anak usia sekolah dasar (antara 5-9 tahun). Penularan
memang cukup sering terjadi antar teman sekolah. Bersifat sangat menular dengan masa penularan
antara 1 hari sebelum timbul ruam sampai 7 hari setelah munculnya gejala. Penularan dapat terjadi
melalui kontak langsung dan percikan ludah (droplet infection).

Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya gejala pertama) bi-asanya
berkisar antara 2-3 minggu. Cacar air dapat dicegah dengan pemberian Zoster Imun Globulin (ZIG),
yang didapat dari serum pasien yang mengalami penyembuhan dari herpes zoster, atau dengan
varicella - zoster imun globulin (VZIG), yang diperoleh dari pool plasma yang  mengandung titer
anti bodi spesifik yang tinggi. Bagi orang sehat, untuk pencegahan bisa dilakukan imunisasi dengan
vaksin varisela zoster  (Okastrain). Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun di berikan satu kali, satu kali
lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 - 80%. Setelah itu,
untuk menyempurnakannya, diberikan sekali saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa betahan
sampai 10 tahun.

Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka
akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau keorang lain
kalau terjadi persentuhan. Khusus varisela zoster juga dapat ditularkan melalui udara, walau daya
tularnya tidak sebesar cacar air. Jika seseorang tertular dan sebelumnya be-lum pernah sakit cacar air,
ia akan terkena cacar air dulu dan tidak langsung herpes zoster. Gejalanya juga tidak sehebat herpes
zoster.

Persoalannya, tidak semua orang tahu apakah dirinya pernah menderita cacar air atau belum.
Chicken pox (cacar air), terutama pada anak kecil, memang tidak selalu me-nimbulkan ruam di kulit
sehingga terkadang tak disadari. Gejalanya mirip demam biasa yang beberapa hari  kemudian 
sembuh sendiri. Namun, di saat ia dewasa, virusnya tiba-tiba langsung menyerang sebagai herpes
zoster dengan gejala lebih berat.

Lokasi munculnya gelembung di kulit sebenarnya mengikuti area persarafan yang selama itu
menjadi tempat varisela zoster  mendekam. Maka lokasinya juga sama dengan lokasi se-rangan ketika
cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau beberapa area persarafan sekaligus. Inilah yang
menyebabkan serangannya bisa meluas ke beberapa bagian tubuh, termasuk ke bagian kepala.
Namun, kebanyakan hanya menyerang area persarafan di sekitar dada.

Mengingat umumnya muncul di satu sisi tubuh, ada mitos menyatakan, jika serangan sampai
terjadi di dua sisi, penderita sudah mendekati pintu surga. Jangan takut, ini cuma mitos. Namun bisa
diartikan juga, jika herpes zoster sudah menyerang beberapa area per-sarafan, penyakitnya memang
tergolong parah. Apalagi jika usia penderita masih tergolong muda.

Virus Varicella zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar neuron pada ganglion akar dorsal
sumsum tulang belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk herpes
zoster. Cepatnya penanganan herpes zoster penting agar tidak menimbulkan gejala sisa,yang disebut
nyeri pascaherpes atau postherpetic neuralgia.

Penyakit ini merupakan episode lanjutan dari herpes zoster yang diusahakan jangan sampai
terjadi. Sebab, penderitaannya hebat dan bisa bertahun-tahun. Terjadinya nye-ri pascaherpes
disebabkan lambatnya pengobatan  saat varisela zoster bikin ulah. Akibatnya, virus  sempat merusak
atau terjadi disfungsi sementara jaringan saraf di sekitarnya. Jika gejala ini terlanjur terjadi, kulit yang
terkena sentuhan sedikit saja bisa menimbulkan nyeri. Atau, kadang saraf memancarkan sinyal nyeri
terus-menerus. Sekitar 75% penderita nyeri ini men-gaku,rasanya seperti terbakar.

Faktor usia sangat menentukan kerentanan serangan nyeri pasca herpes. Semakin tua
seseorang saat terkena herpes  zoster, semakin besar kemungkinannya menderita nyeri. Jumlah
mantan penderita herpes zoster yang berlanjut ke nyeri pascaherpes kira-kira 10 - 15% populasi. Di
atas 50 tahun kemungkinannya menjadi 40%, di atas 60 tahun jadi 50%, dan di atas 80 tahun menjadi
80% dari populasi.

Penderita herpes zoster berusia muda yang terkena serangan parah, misalnya sampai kemata,
semakin  besar kemungkinannya terkena nyeri pasca herpes. Pada serangan yang sampai menuju ke
mata ini, biasanya disarankan untuk berobat juga ke dokter mata, agar kerusakan saraf di sekitarnya
dapat dicegah. Kerusakan saraf yang disebabkan herpes zoster sangat sulit dipulihkan - jika tidak bisa
dibilang tidak akan bisa sembuh. Setiap pasien juga punya pe-ngobatan sendiri yang berbeda
tergantung kecocokannya. Untuk kasus seperti ini, dokter spesialis kulit tidak bekerja sendirian lagi.
Ahli lain juga dilibatkan seperti ahli saraf, rehabilitasi medik, bahkan psikiatri. Psikiatri dilibatkan,
karena derita nyeri berlebihan bisa mengakibatkan depresi.

Kendati dapat sembuh sendiri, namun yang sering kali dikhwatirkan adalah kom-plikasinya
yang sangat jarang namun bisa menyertai, diantaranya adalah rdang paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh inspeksi sekunder, tapi dapat disembuhkan. Radang otak juga, menjadi komplikasi
akibat penyakit ini, walaupun bisa disembuhkan, namun dapat meninggalkan gejala sisa seperti
kejang, retardasi mental dan gangguan tingkah laku.

B. Penyebab Cacar Air

Penyebab utama cacar air adalah infeksi virus Varicella zoster. Virus tersebut dapat
menyebar melalui kontak langsung dengan ruam. Selain itu, penularan virus Varicella zoster
juga dapat menyebar ketika seseorang dengan cacar air batuk atau bersin dan terhirup oleh
seseorang melalui droplet di udara.
Penyebab dari varisela adalah virus varisela-zoster. Penamaan virus ini mem-
beri pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela,
sedangkan reaktivasi (keadaan kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves
zoster.

Cacar air dalam istilah medis dikenal dengan varicella. Penyebabnya adalah
virus yang mudah menular melalui percikan ludah, atau kontak langsung dengan
cairan yang berasal dari ruam.

Penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun.


Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko cacar air adalah belum pernah
terkena cacar air sebelumnya dan belum menerima vaksin cacar air.

C. Tanda dan gejala Cacar Air

Gejalanya mulai timbul 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang usia-
nya berkisar 10 tahun gejala pertamanya adalah sakit kepala, demam sedang, dan rasa tidak
enak di badan. Gejala tersebut tidak ditemukan pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan
akan menjadi gejala yang berat jika menyerang anak yang lebih dewasa. 24-36 jam pertama
setelah timbulnya gejala awal, muncul ruam di badan dan kemudian tersebar ke wajah,
tangan, dan kaki. Selain itu ruam juga akan muncul di selaput mukosa seperti di bagian dalam
mulut atau vagina. Ruam yang awalnya berbentuk  bintik-bintik merah datar (makula), akan
menjadi bintik-bintik menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel), yang
terasa gatal, dan pada akhirnya mengering. Proses ini memakan waktu 6-8 jam, selanjutnya
akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan baru.
Pada hari kelima biasanya tidak terbentuk lepuhan baru, seluruh lepuhan akan mengering
pada hari keenam, dan akan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari Penularan.
Virus varicella zoster menyebar melalui udara. Orang dengan daya tahan tubuh
rendah dapat terserang virus ini. Penularan dapat muncul sejak 48 jam sebelum ruam pertama
muncul hingga 5 hari setelahnya. Setelah tertular, biasanya dibutuhkan waktu sekiter 10-21
hari geja-la pertama muncul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi.
Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam,
dan kontak dengan cairan yang tekena cairan ruam, seperti handuk, seprei, atau selimut.

biasanya gejala pertama yang akan dirasakan adalah kelelahan dan rasa tak nyaman pada
tubuh selama satu sampai dua hari.

Kemudian, ruam gatal mulai timbul pada tubuh, wajah, kulit kepala, dan di bawah ketiak.
Terkadang ruam juga muncul di dalam mulut.

Nantinya ruam akan berubah menjadi lenting atau bintik-bintik gatal berisi cairan yang dapat
melepuh dan mengering, membentuk keropeng dalam 5-10 hari.
Dilansir dari Mayo Clinic, lenting yang muncul bervariasi, bisa hanya dalam jumlah yang
sedikit, bisa juga dalam jumlah yang banyak mencapai 500.

Secara garis besar, Anda akan melewati tiga fase utama penyakit setelah ruam muncul, yaitu:

 Muncunya benjolan merah muda atau merah (papula) selama beberapa hari.
 Munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang terbentuk sekitar satu hari sebelum pecah.
 Timbul kerak dan keropeng menutupi lepuhan yang rusak.

Biasanya benjolan baru akan terus muncul di seluruh bagian tubuh selama beberapa hari
hingga akhirnya berhenti.

D. Cara mencegah Cacar Air


Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi diberikan pada ke-lompok-
kelompok berikut:

 Anak-anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air
diberikan satu dosis vaksin
 Anak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami
cacar air diberikan satu dosis vaksin
 Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal
dilingkungan yang sangat mudah terjangkit cacar air 
 Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam kondisi
sedang hamil
 Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal
dengan anak-anak 
 Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air 

 Voricella Zoster Immunoglobulin (VZIG) adalah zat kekebalan terhadap virus


penyebab cacar air. VZIG hanya diberikan pada kelompok-kelompok tertentu:
 Orang dengan sistem kekebalan rendah
 Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah terkena cacar
air sebe-lumnya
 Bayi dibawah usia 28 hari yang lahir dari usia kehamilan kurang dari 28 minggu
atau berat lahirnya kurang dari 1000 gram
 Bayi dibawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau yang mengalami
cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan

E.    Pengobatan Cacar Air

Pengobatan di rumah pada cacar air ditujukan untuk meringankan gejala, yang dapat
dilakukan dengan :
 Istirahat secukupnya
 Mandi dengan air hangat atau air dingin setiap 3-4 jam pada hari-hari pertama un-
tuk mengurangi rasa gatal
 Pemberian calamine lotion untuk mengurangi rasa gatal
 Dapat diberikan bedak basah atau bedak kering yang mengandung salisil 2%  atau
mentol 1-2%
 Bagi anak kecil, dianjurkan untuk memakai sarung tangan untuk mencegah mengga-
ruk ruam-ruam
 Makan makanan yang lembut dan berikan minum air dingin jika terdapat ruam di
dalam mulut.
 Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, seperti jus jeruk, dan hindari juga
garam
 Kulit dicuci sebersih mungkin dengan sabun
 Menjaga kebersihan tangan
 Kuku dipotong pendek 
 Baju harus kering dan bersih

 Sedangkan untuk pengobatan medis dapat dilakukan dengan menggunakan:


 Paracetamol untuk menurunkan demam, atau asetaminofen
 Antibiotik, jika ada infeksi bakteri
 Obat anti-virus asiklovir, jika kasusnya terlalu berat (diberikan pada anak berusia
lebihdari 2 tahun atau remaja karena pada remaja, penyaakit ini lebih berat)
 Obat anti-virus vidarabin

Daftar Pustaka
https://toaz.info/doc-viewer

https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=195705831&escape=false&metadata=%7B
%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A
%22web%22%7D

https://pdfcoffee.com/qdownload/satuan-acara-penyuluhan-sap-cacar-air-vericella-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai