Anda di halaman 1dari 44

PENGENALAN ETIKA UMUM

A. HATI NURANI
B. KEBEBASAN & TANGGUNG
JAWAB
D. NILAI & NORMA
E. HAK KEWAJIBAN
HATI NURANI
• Hati nurani akan memberikan penghayatan
tentang baik atau buruk, hal ini berhubungan
dengan tingkah laku kita.
• Hati nurani memerintahkan atau melarang kita
untuk melakukan sesuatu sekarang atau nanti.
• Ketika kita tidak mengikuti hati nurani, berarti
kita mengahncurkan integritas kepribadian kita
dan mengkhianati martabat terdalam kita.
• Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan
bahwa manusia mempunyai kesadaran.
• Dalam hati nurani ada suatu kesadaran bahwa ada
yg turut mengetahui ttg perbuatan-perbuatan
kita.
Hati nurani, semacam SAKSI
terhadap perbuatan moral kita

Hati nurani merupakan penilaian terhadap


perbuatan yang telah berlangsung dimasa
lampau (Retrospektik)
Hati nurani bisa merupakan penilaian perbuatan
yg sedang dilaksanakan saat ini/ penilaian
terhadap perbuatan kita dimasa yg akan datang
(Prospektif)
KEBEBASAN &
TANGGUNG JAWAB

 Terdapat hubungan timbal balik antara


kebebasan dan tanggung jawab, sehingga
pengertian bahwa MANUSIA bebas,
dengan sendirinya juga bahwa manusia
itu bertanggung jawab.
 Tidak mungkin kebebasan tanpa
tanggung jawab dan tidak mungkin
tanggung jawab tanpa kebebasan.
Batas-batas KEBEBASAN ;

 Faktor internal
 Lingkungan
 Kebebasan orang lain
 Generasi penerus yg
akan datang
Tanggung jawab dlm arti SEMPIT ;
Bahwa seseorang harus mampu menjawab, tidak boleh
mengelak bila dimintai penjelasan ttg perbuatannya.

Tanggung jawab meliputi ;


 Tgg jwb perbuatan yg telah berlangsung
 Tgg jwb terhadap perbuatan yg sedang dilaksanakan
 Tgg jwb terhadap perbuatan yg akan datang
NILAI & NORMA
• NILAI adalah sesuatu yg baik, sesuatu yg
menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu yg
menyenangkan, sesuatu yg disukai, sesuau yg
diinginkan.
• NORMA adalah aturan atau kaidah yg dipakai
sebagai tolak ukur menilai sesuatu. Norma ;
kesopanan, hukum, agama dan moral
• NORMA merupakan hal yg terpenting bagi
martabat manusia. Sumber dari nilai dan norma
adalah agama, kebudayaan, nasionalisme dll.
HAK DAN KEWAJIBAN
1. HAK berkaitan dgn manusia yg
bebas, terlepas dari segala
ikatan dgn hukum obyektif.
2. HAK merupakan pengakuan yg
dibuat oleh orang atau
sekelompok orang terhadap
orang atau sekelompok orang
lain.
3. Meliputi ; hak legal, hak moral,
hak individu, hak positiv, hak
negatif.
4. Hak legal didasarkan hukum
5. Hak moral didasarkan prinsip
dan etika
KEWAJIBAN
• Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan
hak orang lain dan setiap hak seseorang
berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk
memenuhi hak tersebut.
• Menurut John Stuart Mill, kewajiban meliputi ;
kewajiban sempurna dan kewajiban tidak
sempurna
– Kewajiban sempurna ; didasarkan atas keadilan,
selalu terkait dengan hak orang lain.
– Kewajiban tidak sempurna ; tidak terkait dengan
hak orang lain ttp bisa didasarkan atas kemurahan
hati atau niat berbuat baik
FAKTOR-FAKTOR YG MELANDASI ETIKA

Nilai-nilai atau Value


Norma
Sosial budaya
Religius atau agama
Kebijakan atau Policy Maker
PRINSIP ETIKA & MORALITAS
DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN

ETIKA
KODE ETIK PROFESI BIDAN
KODE ETIK BIDAN INDONESIA
ETIKA
ETIKA adalah penerapan dari proses dan teorii filsafat
moral pada situasi yang nyata.
ETIKA berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa
manusia dalam berfikir dan tindakannya didasari nilai-
nilai.
ETIKA pada hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan
moarl, yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau
buruk dimasyarakat dalam kurun waktu tertentu, karena
etika bisa berubah dengan lewatnya waktu.
ETIKA dibagi menjadi 3 bagian ;
1. Meta etika
2. Etika atau teori moral
3. Etika praktik
GUNA ETIKA……….

Adalah…………
Memberi arah bagi perilaku manusia
tentang apa yg baik atau yg buruk, apa
yang benar atau yang salah, hak dan
kewajiban moral (akhlak), apa yang boleh
atau tidak boleh dilakukan.
KODE ETIK PROFESI

KODE ETIK suatu profesi adalah norma-norma yang


harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang
bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya
dalam hidup dimasyarakat
Norma-norma tersebut berisi petunjuk bagi
anggota profesi ttg bgm mereka harus menjalankan
profesinya, dan larangan-laangan, termasuk
ketentuan-ketentuan apa yg boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh anggota profesi, tidak hanya dalam
menjalankan tugas profesinya, melainkan berkaitan
juga dengan tingkah lakunya secara umum dalam
pergaulan sehari-hari dimasyarakat.
KODE ETIK PROFESI BIDAN
 KODE ETIK PROFESI BIDAN, hanya ditetapkan
oleh Organisasi profesi yaitu IBI (Ikatan Bidan
Indonesia)
 Penetapan harus dalam konggres IBI.
 Kode etik bidan pertama kali disusun tahun 1986.
Dan disahkan dalam Konggres Nasional Ikatan
Bidan indonesia (IBI) X tahun 1988, dan petunjuk
pelaksanaannya dsyahkan dalam Rapat Kerja
nasinal (RAKERNAS) IBI tahun 1991.
 Kode etik profesi bidan mempunyai pengaruh
dalam menegakkan disiplin dikalangan profesi
Bidan.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
• Lahir : 24 juni 1951,
Anggota Kowani : 1951,
Anggota ICM :1956,
LSM : 1985
• Organisasi
Pengurus Pusat : 1 di Jakarta
PD : 31 Propinsi
PC : 344 di Kabupaten/Kota
PR : 1703 kecamatan, institusi pelayanan,
pendidikan
KODE ETIK BIDAN INDONESIA terdiri
atas 7 BAB yang dibedakan atas :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6
Butir)
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga
kesehatan lainnya (2 butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa,
bangsa dan tanah air (2 butir)
7. Penutup (1 butir)
KODE ETIK PROFESI
BIDAN INDONESA
MUKADIMAH
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa
dan didorong oleh keinginan yg luhur
demi tercapainya ;
1. Masyarakat Indonesia yg adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan
undang-undang dasar 1945
2. Pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya
3. Tingkat kesehatan yg optimal bagi setiap
warga negara indonesia
Bagian I
Kewajiban bidan terhadap
klien dan masyarakat
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dg kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien dan menghormati hak klien dan menghormati
nilai-nilai yg berlaku dimasyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugas senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yg
dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yg serasi dlm
hubungan pelaksanaan tugasnya, dg mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.
Bagian II
Kewajiban bidan terhadap tugasnya
1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan
paripurna kpd klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemapuan profesi yg dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan
mempunyai kewenangan dalam mengmbil
keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yg dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien.
Bagian III
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Setiap bidan harus menjalin hubungan baik


dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasana kerja yg serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus
saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainnya.
Bagian IV
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan


menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yg tinggi dan memberikan
pelayanan yg bermutu kpd masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri
dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dg
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam
kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yg dapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya
Bagian V
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI

1. setiap bidan harus memelihara kesehatannya


agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik
2. Setiap bidan seyogyanya berusaha unuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi
Bagian VI
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP
PEMERINTAH, NUSA , BANGSA
DAN TANAH AIR
1. Setiap bidan dalam menjalankan
tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dlm
bidang kesehatan khususnya dalam
pelayanan KIA/ KB dan kesehatan
keluarga
2. Setiap bidan melalui profesinya
berpartisipasi dalam menyumbangkan
pemikirannya kpd pemerintah untuk
meningkatkan mutu jangkauan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan KIA/ KB
dan kesehatan keluarga.
Bagian VII
PENUTUP

Setiap bidan dalam melaksanakan


tugasnya sehari-hari senantiasa
menghayati dan mengamalkan Kode Etik
Bidan Indonesia
ETIKA PROFESI

Pengampu ;
julina br sembiring, SST,.M.Kes
Netherland
1988 : persalinan 80% ditolong bidan di
rumah & 20 % di RS. Netherland bidan
praktek mandiri & dikomunitas sehingga
kondisi kesehatan ibu baik.
Dengan pendidikan bidan selama 3 Th
( Direct Entry) dan 4 tahun
Setelah melihat negara Eropa pendidikan
bidan direct entry mulai berkembang.
Moscow ( Rusia )
Di Moscow sangat sulit dibedakan antara obstetric dgn
bidan/midwife,ini terlihat dari konsep bidan yang sangat
Independen yaitu tdk tergantung pda asuhan prenatal,
intranatal, dan post natal,pelayanan kebidanan dinegara
ini tdk berkembang.

Malasyia
Pendidikan bidan di Malasyia SMP + juru
rawat (1 Th bidan).Program bidan di
desa berorientasi pada skill dan mutu
pelayanan, sehingga dengan bidan AKI
& AKB turun.
Jepang
Sekolah bidan tahun 1912,regulasi utk seleksi dan lisensi,
1899 pelayanan sudah ada sejak perang dunia ke II Pend.
didirikan oleh obgyn sehingga lulusannya adalah perawat
obstetri yg membantu dokter obgyn dlm pertolongan
persalinan, pelayanan kebidanan di bawah pengaruh
medikalisasi di mana pelayanan kebidanannya berorientasi
pada RS.
Pend. Bidan 3 th perawat usia masuk minimal 20 th +6 bln
– 1 th di Unv 8-12 SKS,
1987 peran bidan kembali
1987 pend. Bidan di bawah pengawas obstetri kurikulum
yg di pakai tdk ada ilmu psikologi, ilmu biologi dan sosial.
Bidan diluluskan tdk ramah dan tdk menolong persalinan.
Setelah melhat Inggris melakukan peningkatan pelayanan
dan pendidikan.
Canada
 Perkembangan kebidanan sudah mulai bagus,
kebidanan tidak pernah dari perawat dulu. Dosen
harus mempunyai case load yg tinggi.
New Zeland
 1900 : perubahan kewenangan bidan kearah
medikalisasi kehamilan, persalinan di RS & persalinan
dilakukan dokter, bidan sebagai asisten dokter, kondisi
kesehatan ibu buruk, pelayanan kebidanan buruk,
wanita tdk puas karena tdk merasa sentuhan
persalinan dari seorang bidan, sehingga masyarakat
menuntut di kembalikan lagi ke filosofi natural
Childbirth : bidan penolong persalinan normal
Komponen Paradigma Kebidanan

Wanita Kesehatan Lingkungan


Kebidanan

Pengetahuan Bidan
D. Asuhan Kebidanan

• Asuhan Kebidanan adalah : aktifitas atau intervensi yg


dilaksanakan oleh bidan kepada klien yg mempunyai kebutuhan
atau permasalahan khususnya dalam kesehatan ibu dan anak.

Prinsip –Prinsip Asuhan Kebidanan


1.Proses kelahiran anak merupakan proses yg alami dan
fisiologis
2.Menggunakan cara-cara yg sederhana/menghindari
intervensi yg tdk dibutuhkan
3.Bersifat aman bgi keselamatan hidup,asuhan yg
diberikan di tunjang o/ Evidence Based Medicine
4. Orientasi asuhan a/ pda klien
5. Menjaga kerahasiaan (privacy) klien
6. Membantu klien agar merasa aman &
nyaman,serta memberikan dukungan emosional
7. Memberikan informasi, penjelasan serta
konseling yg cukup
8. Klien & kel.berperan aktif dlm pengambilan
keputusan
9. Menghormati praktek, adat
istiadat,kebudayaan,keyakinan/agama lingkungan
setempat
10. Memelihara kesehatan
fisik,psikologis,sosial,spritual klien dan klrga
11. Melakukan usaha penyuluhan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
Tujuan Asuhan Kebidanan
Memberikan pelayanan yang aman dan
memuaskan sesuai dengan kebutuhan
individu,keluarga dan masyarakat.

Asuhan yg Efektif Menurut WHO


Safe Motherhood 1998
1. Tersedia (available) & mudah didapat (accessible),
dekat dengan kehidupan wanita
2. Sesuai dengan pelayanan dasar yg aman dan efektif
3. Dapat di terima (acceptable) & mampu memberikan
dukungan (responsif)thd kebudayaan & norma
sosial di masyarakat
Lanjutan****************
4. Tersedianya alat & obat-obat yg essensial
5. Asuhan yg di berikan bersifat
komprehensif/berkaitan dgn pelayanan kesehatan
reproduksi yg lain
6. Adanya asuhan yg berkesinambungan (continuity of
care) serta tindak lanjut (follow up) dari pemberi
pelayanan
7. Petugas yg terlibat kompeten dlm bidanganya
8. Memberikan informasi & konseling sesuai dgn
kondisi dan kebthan klien
9. Melibatkan klien dlm pengambilan keputusan
10. Melibatkan klien u/ berpartisipasi aktif dlm asuhan
(partnership)
11. Adanya dukungan ekonomi dan sosial
Asuhan Kebidanan Saat ini
 Bahwa kaum wanita harus menjadi fokus asuhan
maternitas, wanita harus merasa bahwa ia memiliki
kontrol terhadap apa yg sedang terjadi pada dirinya
dan mampu membuat keputusan ttg perawatannya,
berdasarkan kebutuhan,mendapatkan kesempatan
berdiskusi secara puas dgn para profesional yg
terlibat
 Pelayanan Maternitas harus tersedia dan mudah
diakses o/ semua orang, “Yan ini harus peka
terhadap kebutuhan masyarakat lokal dan terutama
berbasis komunitas
 Kaum wanita harus terlibat dalm pengawasan dan
perencanan, hal ini utk memastikan bahwa “yan
berespon terhadap keb komunitas yg berubah, selain
itu asuhan harus efektif dan sumber-sumber harus
digunakan secara jelas.
Asuhan yang Berorientasi Pada Wanita

Bidan di fokuskan : Memberikan dukungan pada wanita dalm


upaya memperoleh status yg sama di masyarakat u/ memilih dan
memutuskan perawatan kesehatan dirinya. Selain itu keselamatan
dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yg
paling utama bagi bidan.
Visi “Berorientasi pada Wanita”
Bidan memberikan asuhan pada wanita yg membutuhkan
asuhan kebidanan
Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asauhan yg
menghargai kerjasama tim dlm memberikan asuhan u/
seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
Bidan memegang kinci dalam menentukan asuhan di masa
mendatang termasuka pelayanan kesehatan utama pada
komunitas utk seluruh wanita & keluarga
Bidan percaya bahwa menstruasi, kahamilan,persalinan,dan
menopause adalah kejadian kehidupan yg normal & tdk
memerlukan intervensi medis
Bidan bekerjasama dgn wanita memberikan asuhan sesuai
dgn harapan wanita : Safe Motherhood
Asuhan Sayang Ibu………………..
Adalah :
Asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan sang ibu.
Landasan Filosofi Sayang Ibu……
1. Proses kelahiran merupakan proses yg normal & alamiah
2. Pemberdayaan wanita & kel, dlm melaksanakan asuhan
3. Adanya otonomi klien dlm pengambilan keputusan
4. Tdk m’berikan asuhan yg dpt menimbulkan pnderitaan
5. Pemberi asuhan b”tanggung jawab u/ memberikan
asauhan yg berorientasi pada keb klien
Asuhan Sayang Ibu
Coalition For Improving Maternity Services
( CIMS ) 1996
1. Menawarkan kpda ibu u/ memilih didampingi suami atau
keluarga sbagi support fisik & emosional
2. Menginformasikan praktek & intervensi yg akan maupun
sedang dilakukan serta menginformasikan hasil asuhannya
3. Asuhan yg di berikan bersifat peka & responsif thd
keyakinan,nilai & adat istiadat
4. Memberi kebebasan u/ memilih posisi dan bergerak sesuai
keinginan ibu
5. Kebijakan & prosedur yg terdapat didalam asuhan bersifat jelas
dan berkesinambungan
Lanjutan ###########

6. Menghindari tindakan rutin yg tdk jelas dgan


mengaju kpda Evidence Based
7. Mendidik para pemberi asuhan agar mlakukan
tindakan pengurangan nyeri tanpa obat
8. Mendorong semua ibu post partum u/ melaukan
bounding attachment & Breastfeeding
9. Menghindari sirkumsisi yg tdk di perlukan
10. Mendukung asuhan sayang ibu
E. Praktek Kebidanan
Lingkup Praktek Kebidanan
Lingkup praktek kebidanan yg digunakan meliputi asuahan
mandiri/otonomi pada anak-anak perempuan,remaja putri,
dan wanita dewasa sebelum,selama kehamilan dan
selanjutnya.
Bidan menolong persalinan & merawat BBL atas tanggung
jawab sendiri
Asuhan kebidanan termasuk pengawasan kesmasy di
posyandu (tindakan dan pencegahan)
Praktek kebidanan dilakukan dlm system pelkes yg
berorientasi pada masyarkat lainnya dokter,perwat dr Sp
di pusat rujukan
“Selamat Belajar”

Anda mungkin juga menyukai