JURUSAN D-III KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2018/2019 1. Nilai-nilai (values) Dalam Keperawatan# Perawat sebagai tenaga yang profesional,dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral. a. Definisi Nilai-nilai (values) dalam Keperawatan Definisi nilai adalah keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide, tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkahlaku, (Rokeach,1973). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3 tahun 2003, defisi dari nilai antara lain: 1. Sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakekatnya. 2. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nurani (pengertian secara umum). 3. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau perilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang. 4. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keinginan mengenai ide-ide, objek atau perilaku khusus.
Selanjutnya bahwa dalam diri manusia terdapat 2
nilai yaitu nilai profesional (nilai-nilai manusia sebagai pribadi yang utuh) dan nilai profesional yaitu nilai-nilai manusia berdasarkan profesinya. Nilai-nilai tersebut merupakan suatu ciri:
1. Nilai-nilai yang membentuk dasar prilaku seseorang.
2. Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang konsisten. 3. Nilai-nilai menjadi control internal bagi prilaku seseorang. 4. Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan mempertahankannya. Dalam praktiknya seserang perawat profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya harus didasarkan atas nilai-nilai dank ode etik yang sesuai dengan profesinya, antara lain:
1. Menghargai martabat individ tanpa prasangka
2. Melindungi seseorang dalam hal prifasi 3. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya b. Fungsi dan SIfat Nilai Nilai merupakan tingkah laku dapat bersifat standar maupun tidak standar. Perawat atau klien kadang dapat mengekspresikan nilai-nilai yang dianut secara terbuka ataupun menunjukkan dengan tingkah laku verbal dan non verbal. Fungsi nilai sebagai filter untuk berbagai pengalaman yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia atau hubungan antar perawat dengan kliennya dalam kehidupan sehari-hari. c. Klasifiasi dan Klasifikasi Nilai-nilai Klasifikasi nilai-nilai dapat kami bagi menjadi dua kategori yaitu nilai-nilai nurani dan nilai-nilai memberi. Apa iyu nilai nurani dan niai memberi: 1. Nilai nurani yaitu nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain, seperti: keberanian, kejujuran, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian dan kesesuaian. 2. Nilai-nilai memberi yaitu nilai yang perlu di praktekan atau yang diberikan yang kemudian akan diterima sebayak yang diberikan. Contoh; setia, dapat dipercaya, hormat, cinta kasih saying, tidak egois, baik hati, ramah adil dan murah hati. d. Ensesial Nilai-nilai dalam Praktik Keperawatan Pada tahun 1985, perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam dalam kehidupan profesional, yaiu: 1. Aesthetics (keindahan) 2. Altruism (mengutamakan orang lain) 3. Equality (kesetaraan) 4. Freedom (kebebasan) 5. Human dignity (martabat manusia) 6. Justice (keadilan) 7. Truth (kebenaran) 2. Etik dan Etika dalam Keperawatan a. Definisi Etik dan Etika. Etik atau Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan perinsip bagi perbuatan yang benar. Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip yang menjadi penentu dalam berprilaku dan membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan Dafid (1978) berarti “kebiasaan”, “model prilaku” atau standard yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. b. Prinsip-prinsip Etik dalam Keperawatan 1. Otonomi 2. Berbuat baik 3. Keadilan 4. Kejujuran 5. Menepati janji 6. Kerahasiaan 7. Akuntabilitas c. Metodologi dalam Pengambilan Keputusan Etis 1. Menunjukkan maksud baik 2. Mengidentifikasi semua orang penting 3. Mengumpulkan informasi relevan 4. Mengidentifikasi prinsip etis yang penting 5. Mengusulkan tindakan alternative 6. Melakukan tindakan 3. Maslah Etik dan Issue Etik Dalam Praktik Keperawatan a. Masalah Issue Etik dalam Keperawatan Keperawatan merupakan salah satu profei yang mempunyai bidang harap pada kesejahtraan manusia yaitu dengan memberi bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit.Aplikasi dalam praktik keperawatan diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai dan prilaku perawat pada posisinya. Seorang perawat bisa menjadi sangat frustasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada klien yang mempunyai nilai- nilai dan prilaku kesehatan yang sangat rendah, karna klien kurang memperhatikan status kesehatannya. b. Issue Etik dalam Keparawatan Profesi keperawatan mempunyai kontak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan dalam memberi layanan yang dibutuhkan. Kemajuan ilmu dan teknologi terutama dibidang biologi dan kedokteran telah menimbulkan berbagai permasalahan etika yang sebagaian besar belum teratasi. Maslah biotik masih berkembang dengan muncuknya berbagai sistem pelayanan kesehatan baru seperti Nursing Care (perawat rumah), telenursing (perawatan jarak jauh).
4. Legal Etik Dalam Praktik Keperawatan
a. Pengertian lgal dan issue legal dalam praktik keperawatan Legal adalah sesuatu yang dianggap sah oleh hukum dan undang-undang. Askep legal yang sering pula disebut dasar hukum praktik keperawatan mengacu pada hukum nasional yang berlaku disuatu negara. Issue legal dalam praktik keperawatan adalah suatu peristawa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi dimasa mendatang dan sah sesuai demgan undang-undang hukum mengenai tindakan mandiri profesional melalui kerja sama dengan klien bik individu, keluarga, dan komunitas dan berkaloborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenangan dan tanggung jawabnya. b. Tipe Tindakan Legal 1. Tindakan sipil berkaitan dengan issue antar individu-individu 2. Tindakan kriminal berkaitan dengan perselisihan antara individu dengan masyarakat secara keseluruhan. 5. Proses Legalisasi Praktik Keperawatan Legalisasi keperawatan adalah proses perbuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada, mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik keperawatan (Sand, Robbles 1981). Legalisasi(registrasi dan praktek keperawatan) keputusan mentri kesehatan No.1239/Menkes/XI/2001,latar belakang perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab dan berwewenang memberikan layanan keperawatan secara mandiri dan berkaloborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya. a. Tujuan Legalisasi Keperawatan - Tujuan utama legalisasi adalah untuk menlindungi masyarakat serta melindungi perawat. - Tujuan lainnya adalah: 1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 2. Melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan 3. Menetapkan standar pelayanan keperawatan 4. Menapis IPTEK keperawatan 5. Menilai boleh tidaknya praktik 6. Menilainnya kesalahan dan kelalaian b. Prinsip Dasar Legalisasi Untuk Praktik Keperawatan 1. Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga keperawatan 2. Badan yang mengurus legalisasi bertanggung jawab atas sistem keperawatan 3. Pemberian lisensi bedasarkan keberhasilan pendidikan dan ujian sesuai ketetapan 4. Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat c. Fungsi Legislasi Keperawatan 1. Memberi perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan 2. Memelihara kualitas layanan keperawatan yang diberikan 3. Memberi kejelasan batas kewenangan setiap kategori memberi kejelasan batas kewenangan setiap kategori tenaga keperawatan 4. Menjamin adanya perlindungan hukum bagi perawat 5. Motifasi pengembangan profesi 6. Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan. 6.Kode Etik Kode etik merupakan persyaratan profesi yang memberi penentuan dalam mempertahankan dan meningkatkan standard profesi. Kode etik menunjukkan bahwa tanggung jawab terhadap kepercayaan masyarakat telah diterima oleh profesi (Kelly, 19870. Jika anggota profesi melakukan suatu pelanggaran terhadap kode etik tersebut, maka pihak organisasi berhak memberikan sanksi bahkan bisa mengeluarkan pihak tersebut dari organisasi tersebut. Dalam keperawatan kode etik tersebut bertujuan sebagai penghubung antara perawat dengan tenaga medis, klien, dan tenaga kesehatan lainnya, sehingga tercipta kolaborasi yang maksimal. Daftar Pustaka
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti