Anda di halaman 1dari 16

FARMAKOLOGI Mentarry Bafadal, S.Farm., M.

Sc
Selasa, 5 Maret 2019
Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kendari
Definisi
Ilmu yang mempelajari hubungan antara obat
dengan makhluk hidup.

Farmakologi
Berasal dari bahasa Yunani yaitu
pharmakon = senyawa bioaktif
Logos = ilmu

Ilmu yang memepelajari tentang efek dan


nasib obat dalam tubuh
Sejarah Perkembangan Farmakologi
Perkembangan obat didasarkan pada pengalaman empirik
dahulu masyarakat (daun seledri untuk penyakit hipertensi) dan observasi
ilmiah (penemuan penisilin dari fungi dari genus penicillium).

Obat baru dikembangkan oleh pakar kimia organik atau kimia


medisinal yang berkolaborasi dengan pakar farmakologi mulai dari
Era pengetahuan dasar obat tersebut, efek dan mekanisme aksi,
sekarang hingga target molekulnya.

Pakar kimia organic dan kimia medisinal melakukan penemuan


obat sedangkan pakar farmakologi yang melakukan uji aktivitas
biologis obat meliputi khasiat dan keamanan obat.
Ruang Lingkup
Farmakologi
Kimia Medisinal
Kajian mengenai struktur kimia obat yang dapat memberikan
informasi berkaitan dengan hubungan struktur dengan aktivitas
obat, mekanisme aksi, farmakokinetika, stabilitas dan nasib
obat dalam tubuh.

Pada kajian hubungan struktur dengan aktivitas, modifikasi


struktur kimia obat dapat mengubah aktivitas, jenis efek maupun
nasib obat dalam tubuh  dapat digunakan sebagai petunjuk dalam
menentukan mekanisme aksi obat dan sisi aktif obat.
Farmakodinamika
• ilmu yang mengkaji pengaruh obat terhadap tubuh

• Studi hubungan konsentrasi obat dengan efek biologi (fisiologi atau


biokimia) yang ditimbulkan.

• Mencakup oksi obat, mekanisme aksi obat, target aksi obat baik pada
organ, jaringan maupun sel.

• Target kebanyakan obat dalam tubuh adalah reseptor , yang merupakan


makromolekul dalam membran sel atau dalam sel dmana obat berinteraksi
untuk menghasilkan efek.
Farmakokinetika
• Ilmu yang mempelajari efek tubuh terhadap obat, yang mencakup ADME.
• Absorpsi merupakan proses perpindahan obat dari tempat aplikasinya menuju
ke sirkulasi sistemik.
• Parameter keefektifan suatu obat dalam proses absorpsi disebut ketersediaan
hayati atau bioavailibilitas.
• Distribusi merupakan perpindahan obat dari sirkulasi sistemik menuju kesuatu
tempat didalam tubuh (cairan dan jaringan).
• Pada proses distribusi, obat terikat protein diedarkan ke sirkulasi sistemik
dengan bantuan protein plasma darah sedangkan obat bebas didistribusikan
menuju jaringan-jaringan tubuh.
• Hanya obat bebas (tidak terikat protein ) yang dapat menembus jaringan tubuh
karena jika terikat oleh protein menyebabkan ukurannya menjadi lebih besar
sehingga tidak bisa menembus pori-pori membran untuk menuju ke jaringan-
jaringan tubuh.
• Metabolisme yaitu perubahan suatu senyawa menjadi senyawa lainnya yang di
sebut metabolit yang terjadi pada sistem biologis.
• Obat mengalami proses metabolisme sebagian besar tujuannya untuk memper
siapkan proses eksresi obat dari tubuh.
• Organ utama proses metabolisme adalah hati.
• Eksresi adalah proses terakhir nasib obat dalam tubuh.
• Eksresi  perpindahan obat dari sirkulasi sitemik (darah) menuju ke organ
eksresi. Proses ini diperlukan untuk detoksifikasi obat karena jika obat tidak
mengalami eksresi maka akan tinggal lama didalam tubuh menyebabkan
ketoksikan.
• Organ utama proses eksresi adalah ginjal dan obat dieksresikan bersamaan
dengan urin. Diorgan lain yang terlibat dalam proses eksresi obat adalah hati,
paru-paru dan kulit. Obat yang dieksresi bersamaan dengan feses adl obat yg
tidak mengalami absorbsi di saluran pencernaan (usus) atau obat atau
metabolitnya yang mengalami eksresi melalui empedu.
Farmakologi Klinik dan Terapi
Farmakologi klinik • aplikasi baik farmakodinamika dan farmakokinetika pada pasien dengan
penyakit.
• Mempelajari interaksi obat dengan organisme hidup yaitu manusia.
• Digunakan sebagai dasar bagi penggunaan obat yang rasional pada manusia
yaitu manjur, aman tepat serta biaya yang terjangkau.

• Berhubungan dengan penggunaan obat untuk pencegahan dan pengobatan suatu


Farmakoterapi penyakit serta penggunaan obat untuk mengubah fungsi normal tubuh untk tujuan
tertentu.
• Mempelajari penggunaan obat yang menghasilkan efek yg sesuai atau diinginkan
tanpa menghasilkan efek samping atau mempunyai efek samping yang minimum.

Farmakologi klinik dan terapi menitikberatkan pada beberapa aspek antara lain:
• penggunaan terapi suatu obat dan indikasi
• kontraindikasi
• faktor-faktor yang dapat mngubah aksi dan nasib obat dalam tubuh
• regimen dosis
• bioavailabilitas obat
• Evaluasi medication eror
TOKSIKOLOGI
• Ilmu farmakologi yang berhubungan dengan efek samping atau sifat
toksik suatu senyawa kimia.

• Toksikologi forensik  aspek medikolegal penggunaan senyawa kimia


yang berbahaya terhadap manusia atau hewan.
• Toksikologi klinik  toksisitas yang dipacu oleh penggunaan obat pada
pasian.

• Hampir semua obat mempunyai efek toksik karena sebenarnya


“OBAT ITU ADALAH RACUN”
• Obat dengan dosis tertentu ...?
• Obat dengan dosis rendah....?
• Obat dengan dosis berlebih...?

• Pada dosis terapi, obat dapat memberian efek samping.


Senyawa kimia pada dosis tertentu digunakan dalam diagnosa,
penanganan atau pencegahan penyakit.
Senyawa yang beraksi dalam tubuh, berinteraksi dengan molekul
target, menstimulasi atau menghambat proses fisiologi normal.

obat
Senyawa ketika masuk dalam tubuh dapat mem
pengaruhi fungsi tubuh berupa suatu efek,
sedangkan pengaruh tubuh terhadap senyawa
tersebut merupakan nasib obat dalam tubuh
berupa absorpsi, distribusi, metabolisme dan
eksresi (ADME).
Obat pertama kali yang digunakan berasal dari tanaman / jamu

Dianggap kurang memuaskan

mulai melakukan isolasi zat aktif

Menghasilkan serangkaian zat-zat kimia sebagai obat :


Efedrin : Ephedra vulgaris
Atropin : Atropa belladona
Morfin : Papaver somniferum
Digoksin : Digitalis lanata
Reserpin : Rauwolfia serpentina
Vinblastin dan vinkristin : Vinca rosea
Menurut Permenkes RI
No. 949/Menkes/Per/VI/2000
1. Obat bebas
2. Obat bebas terbatas
3. Obat keras
4. Obat wajib apotek
5. Obat narkotika
6. Obat psikotropika
Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000
Obat Bebas Obat yang dapat dijual Minyak kayu putih, OBH,
bebas kepada umum OBP, Paracetamol, Vit. C,
tanpa resep dokter B Komplex, dll.

Obat Bebas Obat bebas yang pada Antihistamin, klorokuin,


penjualannya disertai kalii kloras, suppositoria,
Terbatas (W :
tanda peringatan. dll.
waarschuwing)

Obat Keras Obat berbahaya jika Adrenalin, antibiotika,


pemakaiannya tidak antihistamin, dll.
(G : Gevaarlijk) berdasarkan resep
dokter.

Obat Wajib Apotik Obat keras yang dapat Linestrenol, antasid,


diserahkan oleh apoteker salbutamol, basitrasin
tanpa resep dokter. krim, ranitidin, dll.
Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000

Narkotika Zat atau obat yang berasal dari tanaman Tanm. Papaver
atau bukan, sintetis atau semisintetis yang somniferum, kokain,
dapat menyebabkan penurunan atau ganja, heroin, morfin,
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, opium, kodein, dll.
mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri.

Psikotropika Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis Lisergida, psilosibina,
bukan narkotika yang berkhasiat amfetamin, diazepam,
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada fenobarbital,
SSP yang menyebabkan perubahan khas klordiazepoksida, dll.
pada aktifitas mental dan perilaku.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai