Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN EVALUASI PROGRAM POKOK PUSKESMAS

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


DI PUSKESMAS I WANGON

Disusun Oleh :
Rasyiqah Fitriyah G4A017043

Pembimbing Lapangan :
dr. Tulus Budi Purwanto

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS), Cuci
Tangan Pakai Sabun,
Pengelolaan Air Minum dan
Sanitasi belum Makanan Rumah Tangga,
menjadi prioritas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pengamanan Sampah Rumah
pembangunan di Tangga, dan Pengamanan
daerah Limbah Cair Rumah Tangga

Target Puskesmas I Jangka Menengah Nasional


Wangon (30%) (RPJMN) 2015-2019 yang
Cakupan Desa STBM Puskesmas I Wangon : 28,5% menetapkan tarcapainya
akses universal 100% air
minum, 0% pemukiman
kumuh dan 100% stop
bebas buang air besar
sembarangan (SBS).

707 kasus
(masuk dalam 10 Angka kejadian diare pada bulan Januri-Oktober
2018
besar penyakit)
Input

Process

Output

Outcome
Input Proses Output Outcome

MAN MONEY
• 4 Dokter umum Sumber anggaran program gizi tentang
• 20 Bidan ASI Ekslusif berasal dari BOK dan
• 13 Perawat swadaya
• 1 Tenaga Kesehatan Masyarakat
• 2 Ahli gizi
• 2 Tenaga Kesehatan Lingkungan MATERIAL
telah mendapatkan pelatihan STBM
Sesuai Permenkes No.75 tahun 2014 •Fasilitas puskesmas: leaflet, baliho, kertas
karton, proyektor, alat-alat untuk simulasi
Bantuan : kader 336 orang
tersebar di 7 desa
Input Proses Output Outcome

METHOD
• Kegiatan penyuluhan kepada
masyarakat (metode diskusi) MARKET
• simulasi air terkontaminasi
• permainan alur kontaminasi • seluruh masyarakat terutama
• Penelusuran Wilayah yang belum melaksanakan
pilar-pilar STBm
MINUTE
• 7 kali dalam setahun
Input Proses Output Outcome

1. PERENCANAAN • Penyuluhan
• Transect Walk
•Permenkes No 3 tahun 2014 (Penelusuran
•Renstra Puskesmas I Wangon 2014-2018 Wilayah)
•Rencana Usulan Kerja Rencana Pelaksanaan • Permainan alur
Kegiatan kontaminasi
• Praktik Simulasi air
terkontaminasi.
2. PENGGERAKAN-PELAKSANAAN
•Kerjasama lintas program dan lintas sektor
•Pelaksanaan : tenaga kesehatan lingkungan, bidan
desa, tenaga promkes
Dibantu perangkat desa dan kader
Input Proses Output Outcome

3. PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN

Pengawasan dan Pengendalian


a. tim internal puskesmas (Kepala Puskesmas, tenaga kesling),
dilaksanakan melalui rapat kordinasi dan rapat akhir tahun
Puskesmas I Wangon. Termasuk juga bidan desa dan bidang
promosi kesehatan

b. tim eksernal : Dinkes Kab. Banyumas

Penilaian program: Berdasarkan target Kabupaten  laporan Dinkes


Kab.Banyumas
Input Proses Output Outcome

Target dan cakupan desa STBM pada tahun 2017 di


Puskesmas I Wangon

Indikator Target Realisasi


Desa STBM (2017) 30% 28.5 %
Proporsi Penduduk dengan akses jamban 79% 96.8%
Proporsi Penduduk dengan akses air minum 80% 80%
Proporsi pengelolaan sampah RT memenuhi syarat 50% 40%
Proporsi rumah dengan saluran pembuangan air 50% 20%
limbah sesuai standar
Input Proses Output Outcome

Tahun 2017 Wilayah Puskesmas I Wangon


• 2 Desa memenuhi syarat Desa STBM
Dari 7 Desa
28.5%

Desa STBM
50.00%
42.80%
40.00%
28.5% 28.5%
30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
2015 2016 2017
Input Proses Output Outcome

•Jumlah kasus
Rendahnya
Diare 707 (Januari-
Desa STBM
Oktober 2018)
Strange

Weakness

opport
unity

Threat
STRENGTH WEAKNESS

• Tenaga kesling sudah mendapatkan


• Tenaga Kesehatan Lingkungan hanya 1 orang
pelatihan STBM
yang memegang tanggung jawab di 7 desa
• inovasi kegiatan berupa permainan
• Media untuk sosialisasi Puskesmas I Wangon
mengenai alur kontaminasi dan simulasi
masih minim dan belum tersedia dengan baik.
air terkontaminasi
• Peran Bidan desa dalam tugas pendampingan,
• Tersedianya sarana untuk melakukan
pemantauan, dan evaluasi belum berjalan
sosialisasi, permainan dan simulasi air
dengan baik
terkontaminasi yang cukup memadai.
• Kurang tersedianya dana dalam pembangunan
• Kerjasama lintas program dengan
sarana sanitasi
bidang promkes berjalan baik
OPPORTUNITY TREATH

• Kurangnya pemanfaatan kader-kader


• Adanya dukungan dari kader,
kesehatan di tiap desa dalam
perangkat desa, dan pemerintah
penyebarluasan informasi saluran
setempat terutama dalam penyediaan
pembuangan air limbah sesuai standar
lokasi program STBM
• Belum adanya pemanfaatan posyandu
• Warga ikut berpartisipasi dalam
yang dapat menjadi wadah kelembagaan
sosialisasi
di masyarakat
• Adanya lokasi yang memadai berupa
• Kebiasaan dan budaya warga yang sudah
halaman luas untuk pelaksanaan
lama terjalin
program di desa target.
• Adanya keterbatasan dana dalam
membangun sarana sanitasi
PEMBAHASAN ISU STRATEGIS DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

• Memasifkan Poster, Flyer, atau Baliho


Kebiasaan Masyarakat • Mengoptimalkan Fungsi Bidan Desa, kader, dan posyandu

• Mengadvokasi pemerintah desa untuk mengalokasikan dana


Kurangnya Dana pembangunan desa untuk sarana sanitasi
• Memanfaatkan pengumpulan dana swadaya lewat posyandu

Kurang optimalnya • pemberian pemahaman dan evaluasi berkala kepada bidan


desa
peran bidan desa
Kurang optimalnya • Pelatihan kader berkala terkait STBM

kader desa
Kesimpulan
Cakupan desa STBM wilayah kerja Puskesmas I Wangon tahun 2017
adalah 28,5%
Masalah  Tenaga sanitasi hanya terdapat 1 orang yang memegang 7 desa di wilayah kerja
Puskesmas I Wangon, adanya faktor kebiasaan yang sudah melekat lama di masyarakat, belum adanya
media yang masif untuk mengedukasi warga, belum optimalnya fungsi bidan desa, kader, dan
posyandu, serta kurangnya dana untuk pembangunan sarana sanitasi seperti jamban dan saluran
pembuangan air limbah.
Upaya  poster, flyer, atau baliho, mengoptimalkan fungsi bidan desa, mengoptimalkan fungsi kader
dan pemanfaatan posyandu, mengadvokasi pemerintah desa dalam bantuan pendanaan
pembangunan sarana sanitasi, memberikan apresiasi kepada warga yang telah melaksanakan STBM
saran
Puskesmas Kader Masyarakat

• Menambah petugas • Melatih kader-kader • Pendekatan khusus


kesehatan pada setiap desa dengan perangkat
khususnya di bidang yang bertugas desa terkait
kesehatan dalam pendataan bantuan pendanaan
lingkungan agar masyarakat, untuk membangun
dalam menjalankan pemantauan, dan sarana sanitasi di
program, tidak evaluasi kegiatan masyarakat yang
terkendala masalah program kesehatan memenuhi standar.
petugas yang lingkungan.
kewalahan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai