Anda di halaman 1dari 45

REFERAT

“ KEGAWATDARURATAN RADIOLOGI PADA THORAX”

Oleh:
Finaldy Agung Pranadita G4A018009

Pembimbing:
dr. Rochmawati Istutiningrum, Sp. Rad

SMF ILMU RADIOLOGI


RSUD PROF DR MARGONO SOEKARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
PENDAHULUAN

Thorax dibatas oleh thoracic inlet dan thoracic
outlet
Rongga thorax dibagi bagian 2: paru-paru dan
mediastinum
Thoracic inlet: permukaan ventral vertebra
torakal I (posterior), bagian medial dari iga I
kiri dan kanan (lateral), serta manubrium
sterni (anterior)
Thoracic outlet: dibatasi oleh sisi ventral
vertebra torakal XII, lateral oleh batas bawah
iga dan anterior oleh processus xiphoideus
PENDAHULUAN

Peranan pemeriksaan radiologi sangatlah
penting karena dapat memperlihatkan
kelainan yang ditimbulkan akibat trauma
atau cedera.
Kegawatdaruratan
Thorax

Atelektasis

 Atelektasis: kolapsnya paru (alveoli) dan
berkurangnya udara di dalam ruang intrapulmonal
akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk
hilang. semua atau sebagian paru.

ETIOLOGI: OBSTRUKTIF NON-OBSTRUKTIF


• Sumbatan bronkus atau • Pneumothoraks
saluran yang lebih kecil • Tumor
• Peradangan intraluminar • Pembesaran KGB
airway • Anestesia/pembedahan
• Tekanan ektra pulmonary • Tirah baring jangka
• Paralisis atau paresis panjang tanpa perubahan
gerakan pernafasan posisi
• Hambatan gerak • Pernafasan dangkal
pernafasan • Penyakit paru-paru
GEJALA

- Gangguan pernafasan - Nyeri dada


- Bunyi nafas berkurang - Batuk
- Pucat - Cemas
- Sianosis - Gelisah
- Takikardia - Jika disertai infeksi:
demam, ↑N, syok

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Gambaran (bagian lobaris, segmental atau seluruh paru)  densitas tinggi,


dengan penarikan mediastinum kearah atelektasis, diafragma tertarik ke
atas dan sela iga menyempit.
1. Atelektasis lobaris bawah
(diafragma letak tinggi)
2. Atelektasis lobaris tengah kanan
(peradangan/penekanan bronkus oleh pembesaran KBG)
3. Atelektasis lobaris atas
(densitas tinggi, penarikan fissure interlobaris ke atas dan
trakea ke arah atelektasis.
4. Atelektasis lobularis
Penyumbatan bronkus kecil, akan terjadi bayangan
horizontal tipis)
5. Atelektasis pada lobus atas paru kanan
Gambaran dengan fisura minor bagian superior dan mendial
yang mengalami pergeseran. Tanda klasik “S Sign of Golden”
Atelektasis
Hemothorax

 Hemothorax: penimbunan darah bebas pada rongga
pleura.
 Penyebab utama: laserasi paru, pembuluh darah interkosta
atau a. Mamaria interna akibat trauma tumpu;/tajam
JEJAS INTRAPELURA
JEJAS EKSTRAPELURA • Jejas tumpul atau tajam
terhadap arteri atau vena
• Sumber perdarahan
besar dalam toraks atau
pada jejas ektrapleura
jantung.
adalah arteri mamaria
• Jejas yang menghubungkan
interna dan arteri perikardium dan pleura.
interkosta • Metastasis tumor serta
pecahnya aneurisma
DIAGNOSIS
1. Manifestasi
- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Respon hemodinamik: tanda gejala syok
- Respon respiratorik: sesak nafas, takipneu
- Empiema

2. Pemeriksaan Fisik
- Gerakan nafas tertinggal
- Pekak
- Bunyi nafas menurun/hilang

3. Pemeriksaan Penunjang
- Rontgen dada
Peningkatan opasitas atau ground-glas appearance
- WSD
- Panah: perselubungan opak
(hematom) pada extra pleura
kiri atas
- Tampak pula kontusio paru
bilateral yang masif pada
kedua paru

Extrapleural Hematom
Pneumomediastinum
(emfisema mediastinum)

Masuknya udara ekstra alveolar ke dalam mediastinum
dan intertitial paru di luar oesofagus dan trakhea

Etiologi : INTRATHORAKS EKSTRATHORAKS


- Ruptur alveolar - Trauma wajah
- Laserasi cabang - Cedera laring,
trakeobronkial - Tindakan trakeostomi
- ruptur bleb - Retroperitoneum
- Peningkatan tekanan (lubang divertikulum
intrapulmoner dan atau ulkus duodenum)
penyakit paru - Dinding dada
konstruktif (asma, (emfisema subkutis
batuk yang keras, disekitar drain
muntah) trakeostomi)
Patofisiologi

MACKLIN EFFECT : alveoli ruptur
 udara keluar melalui intertitial
pulmonum  menekan mediastinum.
Ruptur oesophagus  udara 
kedalam mediastinum.
Udara dari leher, retroperitoneum
bisa masuk ke mediastinum
Manifestasi klinis: nyeri retrosternal,nyeri leher, dyspneu, batuk,
disfagia, nyeri abdomen bagian atas, muntah-muntah
PF: emfisema subkutis, hamman sign, cruching sound

spinnaker sail sign

pneumoprekardium
Ring around the Double
artery sign bronchial
wall sign

Tubular artery sign Continuous diaphragma sign


Extrapleural sign

Naclerio’s V
sign
Pneumonia

 Peradangan yang mengenai parenkim paru, bronkiolus
terminalis distal yang mencakup bronkiolus respiratorius
dan alveoli, peradangan ini menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat
Etiologi • Infeksi melalui droptet: FR Usia >65 tahun, aspirasi sekret
Streptococus orofaringeal, infeksi
pneumonia pernapasan, imunodefisiensi
• Selang infus: (DM), penyakit pernapsan
Stapylococtts Aureus kronik (COPD, asma kistik
• Pemakaian ventilator: fibrosis), kanker paru,
P.aeruginosa dan trakeostomi, bedah abdominal
Enterobacter atau toraks, fraktur tulang iga,
AIDS, riwayat merokok,
• Virus influenza tipe A,
alkoholisme, malnutrisi
B dan adenovirus
Patomrkanisme
Klasifikasi
• Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis
Pneumoni topikal Pneumoni atipikal
Gambaran: opasitas Gambaran: infiltrate paru bilateral
lobus/lobaris yang difus
Etio: S.pneumonia, Etio: Mycoplasma pneumonia, virus
K.pneumonia, H.Influenza Legionella pneumophila dan
Clamidia psittae
• Berdasarkan anatomi
Pneumoni alveolar Pneumoni interstisial
Gambaran: konsolidasi Edema dinding bronkioli,
homogen pada perifer, air- edema jaringan interstisial
bronkogram peribronkial, kadang alveoli
terisi eksudat
Pneumoni lobular Etio: infeksi virus, mycoplasma
Gambaran: konsolidasi
berdensitas tinggi pada satu Pneumoni campuran
segmen atau lobus Gabungan ketiganya
Etio: stapilococus
Klasifikasi
• Berdasarkan inang dan lingkungan
Pneumoni rekurens
Pneumoni komunitas Berdasarkan penyakit paru
• Bersifat sporadik dan kronik
endemik
• Menyerang tua/muda Pneumoni aspirasi
Penderita alkoholik dan
usia tua
Pneumoni nosokomial
Riwayat perawatan di Pneumoni pada gangguan
RS umum
pasien transplantasi,
onkologi, AIDS
• Perselubungan padat
homogen atau inhomogen
• Batas tidak tegas, kecuali
jika mengenai 1 segmen
lobus
• Volume paru tidak berubah
• Air bronchogram
• Sillhoute sign
 Pneumonia lobaris  Pneumonia Lobularis
(Bronkopneumonia)

Perselubungan
inhomogen
pada lobus
medius di
kedua lapangan
paru

perselubungan homogen
pada lobus paru kanan Bercak berawan, batas tidak
tengah dengan tepi yang tegas, konsolidasi dapat
tegas berupa lobular,
subsegmental, atau
segmental.
 Pneumonia interstisial

Etio: infeksi virus


Gambaran “bronchial cuffing”
• Dinding alveoli edematous,
edem di jar. Intertisial
peribronkial
• Semptm alveolus: infiltrat
limfosit, histiosit, neutrofil, sel
plasma
Pemeriksaan Penunjang (CT Scan)

• Beberapa kasus ct-scan dapat mendeteksi


pneumonia yang tidak terlihat pada foto
thorak
• lndikasi Pemeriksaan:
• Tumor, massa
• Aneurisma
• Abses
• Lesi pada hilus atau mediastinal
Efusi Pleura

 Keadaan penumpukan cairan (transudat, eksudat, darah,
getah bening) di dalam kavum pleura (pleura parietalis
dan pleura viseralis)
 Cairan dapat bebas yg generalized/setempat
(circumscribed) dan encapsulated (terbungkus kapsul).
 Normal rongga pleura mengandung cairan sebanyak 10-20
ml, dengan kadar protein < 1,5 gr/dl.
ETIOLOGI
• Kelainan paru
• Kelainan sistemik
• Trauma kecelakaan atau tindakan pembedahan
• Idiopatik
Manifestasi klinis

• Sesak, berupa rasa penuh dalam dada atau dispneu, nyeri


• Pada efusi unilateral, biasanya lebih nyaman tidur miring
kearah bagian paru yang mengalami efusi, deviasi trachea
menjauhi tempat yang sakit

Pemeriksaan Penunjang (Rontgen Thorax)


- Posisi PA

Sudut Costophrenicus yang tumpul


Mendorong mediastinum ke Loculated pleural
kontralateral effusion
Efusi Pleura


Efusi pleura :
- perselubungan
homogen pada
lateral/laterobasal
hemitoraks
- sinus kostofrenikus
tumpul (normal
lancip). Meniscus
sign.
- Posisi lateral - Posisi lateral decubitus

Cairan <250 ml Cairan <100 ml


pengisian cairan di sudut cairan akan berkumpul
costofrenikus posterior disisi samping bawah.
Massive
 perselubungan
homogen pada
hemitoraks
 disertai deviasi
trakhea maupun
mediastinum ke sisi
kontralateral.
Pemeriksaan Penunjang (CT Scan)

Gambaran cekung ke atas karena


tendensi recoil dari paru.
Dalam posisi terlentang  cairan
menumpuk di posterior sulkus
kostofrenikus
Pemeriksaan Penunjang (USG) Pemeriksaan Penunjang (MRI)

Khas dari efusi pleura: lapisan


anechoic antara pleura visceral
dan pleura parietal • Hematopericard (panah terbuka),
“elbow position” Hematothorax (panah)
• Efusi pleura (kepala panah)
• Ada vena paru abberant mengalir
ke ventrikel kiri (buka panah).
• Perut menunjukkan asites (tanda
bintang)
Pneumothorax

 Terkumpulnya udara di dalam kavum pleura
 Adanya udara di kavum pleura pasti terjadi salah satu
diantara keadaan berikut ini:
 Adanya saluran atau lesi yang menghubungkan rongga
alveolar dengan pleura
 Adanya hubungan secara langsung dan tidak langsung
antara atmosfer dan rongga pleura.
 Adanya mikroorganisme dalam kavum pleura yang dapat
memproduksi gas
KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI

Pneumothorax spontaneous prier


• >> pria, usia muda, tinggi Pneumothorax sekunder
badan relative tinggi, kurus, •Akibat sudah adanya kelainan
tidak memiliki riw. Penyakit pada paru sebelumnya (>>
paru dan trauma PPOK)
• Etio: rupture bula pada lapisan
subpleura, ↑ porositas pleura
akibat inflamasi
• Nyeri dada seperti ditusuk-tusuk
dan biasanya menghilang 24
jam

Pneumothorax traumatic
Pneumothorax iatogenic • 40% dari semua kasus
• Akibat komplikasi dari pneumothorax
tindakan medis (>> kanulasi • Etio: trauma langsung yang
vena sentral) mengenai thorax
Klasifikasi berdasarkan jenis fistulanya
Pneumothorax tertutup
• Tidak ada luka terbuka dari
dinding dada
• Tekanan udara di rongga pleura
>> tekanan pleura pada sisi
hemithorax kontralateral, tetapi
<< tekanan atmosfir

Tension pneumothorax Pneumothorax terbuka


• Mekanisme check-valve. • Luka terbuka pada dinding
• Tekanan di dalam rongga dada  saat inspirasi udara
pleura akan meningkat dapat keluar melalui lubang
melebihi tekanan atmosfir. tersebut.
• Pneumothorax ini sering • Saat ekspirasi mediastinum
disebut pula pneumothorax bergeser kearah dinding
ventil dada yang terluka.
MANIFESTASI KLINIS

• Sesak napas (80-100%)


• Nyeri dada (75-90%)
• batuk-batuk (25-35%)
• asimptomatis (5-10%) biasanya pada PSP.

PEMRIKSAAN FISIK

• Takikardi ringan
• Suara napas melemah – menghilang
• Fremitus melemah – menghilang
• Perkusi normal/hipersonor
• Pneumothorax tension: takikardia berat, hipotensi dan
pergeseran mediastinum dan trakea ke kontralateral

Dianjurkan pemeriksaan dengan inspirasi dan ekspirasi penuh.


Selama ekspirasi maksimal (rongga pleura lebih didorong
keapeks) sehingga rongga intrapleura di apeks jadi lebih besar.,
Posisi udara ditengah

white
Pleural
Line
TENSION PNEUMOTORAKS

Pergeseran mediastinum ke
kontralateral, hemidiafragma
ipsilateral tampak mendatar,
kollaps paru ipsilateral.
CT Scan

“Gold standart" untuk deteksi dini dari pneumotoraks pada


pasien trauma
• Ruang pleura yang paling kecil yaitu cekungan anteromedial
dan subpulmonik terlihat pada pasien dengan posisi AP
• Penumpukan udara terdapat pada kedua ruang diawali
dengan peluasan lebih jauh ke arah lateral dan apikal
Klasifikasi menurut Wolfman
• Pneumothorax minimal:
pengumpulan udara tipis
sampai ketebalan 1 cm pada
irisan terbesar
• Pneumothorax anterior:
pengumpulan udara pleura >
1 cm, berlokasi anterior, tidak
meluas sampai garis mid-
koronal
• Pneumothorax anterolateral:
udara pleura yang meluas
hingga garis mid-koronal
USG

pengulangan garis horizontal, menunjukkan


kurangnya pergerakan paru yang dikenal
sebagai"barcode" atau"stratosphere sign"

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai