Anda di halaman 1dari 26

Refreshing

Penyakit Paru
Obstruksi
Kronik
Pembimbing:
Dr. Suginem Mudjiantoro, Sp.Rad (K), Onk. Rad
Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi
R S Islam Jakarta Pondok Kopi
Disusun Oleh : Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Mochamad Fajar Al Falah Universitas Muhammadiyah Jakarta
Definisi
Merupakan kondisi paru – paru heterogen yang di tandai dengan gangguan
pernapasan kronis dengan gejala seperti (dispnea, batuk, produksi sputum
meningkat atau eksaserbasi) akibat ketidak abnormalitas saluran
nafas(bronchitis, bronkiolitis) dan/ atau aveoli (emfisema) yang
menyebabkan obstruksi saluran udara yang persiste, seringkali progresif
Epidemiologi
Perkiraan pervalesi terendah adalah yang didasarkan pada pelaporan diri dari
diagnosis dokter tentang PPOK atau kondisi yang setara. Misalnya, sebagian
besar data nasional menunjukan bahwa <6% populasi orang dewasa telah
diberitahu bahwa mereka menderita COPD. Hal ini kemungkinan besar
merupakan cerminan dari kurangnya pengakuan yang meluas dan kurang
terdiagnosis PPOK.
Konsep Dasar
Klasifikasi
Bronkitis Kronis
Dirty Chest Tubular Shadow Tramline
Bronkiolitis

Infiltrate Air Trapping


Adanya infiltrate yang menyebar Namun bisa menimbulkan hiperlusen jika
namun ini dapat menyerupai sekret pekat bercampur sel nekrosis yang
pneumonia menyumbat menyebabkan air traping
Bronkiektasis
1. Bronkiektasis silindris atau tubular, ditandai dengan
dilatasi saluran napas.
2. Bronkiektasis varikosa (dinamai demikian karena
gambarannya mirip dengan vena varikosa), ditandai
dengan area konstriktif fokal disertai dengan dilatasi
saluran napas sebagai akibat dari defek pada dinding
bronkial.
3. Bronkiektasis kistik atau sakular, ditandai dengan
dilatasi progresif saluran napas yang berakhir pada
kista ukuran besar, sakula, atau gambaran grape-like
clusters (gambaran ini adalah gambaran
bronkiektasis yang paling berat)
Bronkiektasis
Emfisema

Sentriasinar/Sentrilobular Panasinar Paraseptal/Distalasinar


Tipe yang paling sering Paling  Menghancurkan • Merusak alveoli pada
banyak pada perokok seluruh alveolus dan lobus bagian bawah
Menyebabkan kerusakan di biasanya melibatkan • Adanya bulla sehingga
bronkiolus, biasanya di bagian bagian bawah paru sebab dari
atas paru. Inflamasi dimulai di  Biasanya ditemukan pneumothorax spontan
bronkiolus dan menyebar ke arah pada pasien defisiensi
perifer, namun biasanya kantung AAT
alveolus masih ada  Ditemukan juga pada
bagian dasar paru
perokok
Emfisema pada Radiologi
Emfisema Obstruktif : Emfisema Non - Obstruktif
1. Akut 1. Kompensasi
2. Kronik 2. Senilis (postural)
3. Bullous
Gambaran
Radiologi
Foto toraks PA dan lateral berguna untuk
menyingkirkan penyakit paru lain.
Pada emfisema terlihat gambaran :
1. Hiperinflasi
2. Hiperlusen
3. Ruang retrosternal melebar
4. Diafragma mendatar
Pada gambaran foto toraks diatas terlihat gambaran hiperinflasi 5. Jantung menggantung (jantung
pada paru dan hemidiafragma yang mendatar. Pada proyeksi
lateral terlihat peningkatan diameter anteroposterior“barrel
pendulum / tear drop / eye drop
chest” karena peningkatan udara di ruang retro sternal. appearance)
Sentriasinar/
Sentrilobular
Terlihat gambaran lusen pada
lapangan atas paru kiri dan kanan.

Emfisema sentrilobular biasanya mengenai


lapangan paru atas dan tengah. Tipe ini
biasanya sulit dideteksi dengan
pemeriksaan foto toraks, kecuali sudah
menimbulkan kerusakan yang berat.
Panasinar

Gambaran diatas menunjukan foto toraks penderita emfisema


panasinar. Terlihat gambaran lusen di lapangan bawah paru kiri dan
kanan
Paraseptal/
Distalasinar
Emfisema paraseptal didefinisikan
berdasarkan distribusikelianan bukan tipe
kelainan. Gambaran emfisema paraseptal
sama dengangambaran emfisema
sentribular dan emfisema bullosa. Namun,
lokasinya berada di region sbpleura.

Emfisema paraseptal sulit dideteksi melalui


pemeriksaan thoraks
Emfisema Lobaris

Gambaran radiologinya berupa bayangan radiolusen pada bagian


paru yang bersangkutan dengan pendorongan mediastinum kearah
kontra-lateral
Emfisema Bulla
Emfisema Idiopatik Unilateral Emfisema Hipertrofik Kronik

Hiperlusen idiopatik unilateral ialah Terjadi sebagai akibat komplikasi penyakit


emfisema yang unilateral dengan paru seperti asma bronkhial yang parah,
hipoplasi arteri pulmonalis dan bronkiektasis, peradangan paru berat,
gambaran bronkiektasis. Secara pneumokinosis ganas, dan tuberkulosis.
radiologik, paru yang terkena lebih
radiolusen tanpa penambahan ukuran Pada gambaran radiologik menunjukkan
paru seperti pada umumnya emfisema peningkatan aerasi dan penambahan ukuran
lainnya. toraks yang biasanya hanya terjadi pada satu
sisi. Sering ditemukan bulla yang berupa
bayangan radiolusen tanpa struktur jaringan
paru.
Emfisema Bulla
Emfisema Kompensasi
Keadaan ini merupakan usaha tubuh secara fisiologik menggantikan
jaringan paru yang tidak berfungsi (atelektasis) atau mengisi toraks bagian
paru yang terangkat pada pneumoektomi.
Emfisema Sinilis

Emfisema senilis, bentuk toraks yang


silindrik dengan kedua diafragma letak
rendah dan mendatar
Emfisema Pulmonal

Emfisema pulmonal pada proyeksi foto AP


dan Lateral
Penyebab lain PPOK
Asma
Disebabkan oleh remodelling pada saluran pernafasan yang lambat
laun menyebabkan perubahan yang ireversibel menyebabkan
terjadinya keterbatasan aliran udara yang persisten

Post TB
Karena infeksi TB paru menyebabkan terganggu faal paru yang
menyebabkan ventilasi tidak berjalan dengan baik menyebabkan
banyak udara tersisa didalam alveolus atau disebut air trapping

Obesitas
Karena sel adiposity melepaskan memproduksi sejumlah molekul
proinflamasi yang berperan dalam sistem imun seperti interleukin
(IL)-6, eotaxin, tumor necrosis factor (TNF)-α, transforming growth
factor (TGF)-β1, leptin, dan adiponektin yang menyebabkan memicu
inflamasi pada saluran pernafasan yang kemudian menjadi asma.
Lambat laun terjadi remodelling maka menimbulkan perubahan yang
ireversibel.
Hubungan PPOK dengan cor Pulmonale
Hipoksia yang terjadi
akibat gangguan perfusi
menyebabkan Terjadi remodelling
vasokontriksi pada pada dinding ventrikel
Arteri pulmonalis Hipertensi Pulmonal Cor Pulmonale
kanan

Jalan Jalan udara terjadi Meningkatkan tekanan Beban kerja pada Terjadi cardiomegaly
obstruksi menyebabkan pada A.Pulmonalis Ventrikel kanan pada ventrikel kanan
gangguan ventilasi meningkat
Tatalaksana
Penatalaksanaan utama pada pasien emfisema adalah untuk meningkatkan kualitas hidup,
memperlambat perkembanganproses penyakit dan mengobati obstruksi saluran nafas yang berguna
untuk mengatasi hipoxia. Pendekatan terapi mencakup :

Pemberian terapi untuk meningkatkan ventilasi dan menurunkan kerja nafas:


1. Mencegah dan mengobati infeksi
2. Teknik terapi fisik untuk memperbaiki dan meningkatkan ventilasi paru
3. Memelihara kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk memfasilitasi pernafasan.
4. Support psikologis
5. Patient education and rehabilitation.

Jenis obat yang diberikan


1. Bronchodilators
2. Aerosol therapy
3. Treatment of infection
4. Corticosteroids
5. Oxygenation
Referensi

1. Ekayuda I. 2005. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua FKUI.


2. Pahal P, Avula A, Sharma S. Emfisema. [Diperbarui 26
Januari 2023]. Di: StatPearls [Internet]. Pulau Harta Karun
(FL): Penerbitan StatPearls; 2023 Januari-. Tersedia dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482217/
3. Silbernagl, S. and Lang, F. (2007) Teks & Atlas Berwarna
Patofisiologi. Jakarta: EGC.
4. Konsesus PDPI Tentang PPOK
Terimakasih

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai