Anda di halaman 1dari 35

Gambaran

Radiologi
Emfisema
2
Definisi
● Emfisema pulmonum adalah suatu keadaan dimana ● Emfisema pulmonum merupakan gangguan
paru lebih banyak berisi udara, sehingga ukuran pengembangan paru-paru yang ditandai oleh
paru bertambah, baik anterior-posterior maupun pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai
ukuran paru secara vertikal ke arah diafragma. destruksi jaringan

More info on how to use this template at slidescarnival.com/help-use-presentation-template


This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep the Credits slide or mention SlidesCarnival and other
resources used in a slide footer.

3
Etiologi
● Merokok
● Polusi udara
● Infeksi
● Faktor genetik
● Obstruksi jalan napas

4
5


Menurut The Amerika Thoracic Sosciety, emfisema paru dibagi atas
Paracicatrial : terdapat pelebaran saluran udara dan kerusakan dinding alveolus
di tepi suatu lesi fibrotik paru.
● Lobular : pelebaran saluran udara dan kerusakan dinding alveolus di asinus/
lobules sekunder.

” 6
Emfisema paru dibagi lagi menurut tempat proses terjadinya, yaitu :
● Sentrolobular (centriacinar/centrilobular emphysema): kerusakan terjadi di daerah sentral
asinus. Daerah distalnya tetap normal.

● Panlobular (panacinar/panlobular emphysema) : kerusakan terjadi di seluruh asinus.

● Tak dapat ditentukan : kerusakan terdapat diseluruh asinus, tetapi tidak dapat ditentukan dari
mana mulainya.

7
Gambar 1 Gambar 2.
Menunjukkan emfisema sentrolobular, tanda panah Gambar menunjukkan emfisema
menunjukkan kerusakan terjadi di daerah sentral panlobular. Tanda panah menunjukkan
asinus, sedangkan daerah distalnya tetap normal kerusakan terjadi diseluruh daerah
asinus.
DIAGNOSIS
Anamnesis
● riwayat menghirup rokok, terpajan zat kimia, penyakit emfisema pada keluarga, terdapat
faktor predisposisi pada masa bayi misalnya BBLR, infeksi saluran napas berulang,
lingkungan asap rokok dan polusi udara, sesak napas waktu beraktivitas terjadi bertahap
dan pelan-pelan memburuk dalam beberapa tahun
● riwayat sesak napas dengan batuk kadang-kadang disertai sputum mukoid
● Gejala lain yang dapat timbul adalah batuk kronis, kelelahan, kehilangan nafsu makan
dan kehilangan berat badan.

9
Pemeriksaan Fisik
Perkusi
Inspeksi • Pada emfisema hipersonor dan batas jantung
● Pursed-lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu) mengecil, letak diafragma rendah, hepar
● Barrel chest (pelebaran diameter antero-posterior) terdorong ke bawah.
● Penggunaan otot bantu pernapasan
● Hipertropi otot bantu pernapasan
● Pelebaran sela iga
● Bila terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
jugularis di leher dan edema tungkai.

Auskultasi
• Suara napas vesikuler normal atau melemah
Palpasi Terdapat ronki dan atau mengi pada waktu
bernapas biasa atau pada saat ekspirasi paksa
● Fremitus melemah, sela iga melebar
dan ekspirasi memanjang

10
GAMBARAN RADIOLOGI
Gambaran Radiologi Konvensional
Diagnosis foto polos thoraks ini disarkan pada:
● Tanda hiperinflasi (diafragma datar, peningkatan ruang retrosternal, kadang dada besar/ Barrel chest).
● Kriteria Vaskular (menurunnya pembuluh darah perifer, daerah avaskular local, arteri paru besar).

11
12
Bayangan vaskuler perifer sedikit, khususnya
daerah basal. Lengkungan diafragma letak
rendah dan meningkatnya jumlah aerasi Gambar 6. B. Foto thoraks posisi lateral
jaringan paru. Tampak gambaran jantung yang Tampak bayangan vaskuler perifer
ramping sedikit, khususnya daerah basal.

13
Emfisema cetriobular

Emfisema sentrilobular biasanya mengenai lapangan paru


atas dan tengah
14
Panaciner emfisema

Gambaran emfisema panasinar pada foto toraks sulit dibedakan dengan emfisema
sentrilobular, namun umumnya emfisema panasinar merusak lapangan paru bagian
bawah
15
Panah menunjukan gambaran bullae pada paru
penderita emfisema

16
Obstruktif emfisema

bendungan udara dengan


deviasi mediastinum ke sisi
yang normal, dan restriksi dari
hemidiafragma ipsilateral pada
saat ekspirasi.

17
Emfisema dengan bronkitis kronis

menunjukkan gabungan antara


hiperinflasi, hipertensi arteri
pulmonalis, dan peningkatan
tanda bronkovaskuler yang
disebut dirty chest. 

18
GAMBARAN RADIOLOGI
Jadi, pada gambaran foto thoraks dari emfisema paru ditemukan gambaran radiologi sebagai
berikut:  
● Hiperinflasi paru
● Hemidiafragma letak rendah
● Hemidiafragma datar (jarak ≤1,5 cm antara garis yang menghubungkan sudut costa
dan cardioprenicus dengan puncak midhemidiafragma)
● Ruang udara retrosternal > 2,5 cm
● Barrel chest
● Pemangkasan dan distorsi vaskuler paru (hipertensi arteri pulmonal)
● Pembesaran jantung kanan
● Bulla

19
GAMBARAN RADIOLOGI
CT-SCAN
● Analisis kuantitatif
● Grade visual

.
A) CT-Scan pasien dengan
emfisema paru, tampak udara
dalam bulla
B) CT-Scan thoraks pada
perokok menunjukkan
emfisema sentrilobular.

20
GAMBARAN RADIOLOGI
HRCT (High-resolution computer tomography

Karena merokok mengakibatkan


centrilobular emfisema. Pinggiran
paru (panah biru), Arteri centrilobular
(panah kuning) terlihat di tengah area
hipodens.

21
GAMBARAN RADIOLOGI
HRCT (High-resolution computer tomography

Paraseptal emfisema dengan bulla

22
GAMBARAN RADIOLOGI
HRCT (High-resolution computer tomography

Panlobular emfisema

23
GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI
Pada paru dengan emfisematous menunjukkan hilangnya dending alveolar dengan
akibat terjadi destruksi pada bagian dasar kapiler. Untaian parenkim berisi pembuluh
darah yang kadang-kadang dapat berjalan melewati ruang udara dilatasi.

Tanda panah adalah histophatologi


emfisema dengan pembesaran abnormal
ruang udara, ditandai dengan overdistensi
seluruh alveoli.

24
DIAGNOSIS BANDING
○ Pneumothoraks
Bayangan udara dalam rongga pleura memberikan bayangan radiolusen yang tanpa struktur
jaringan paru (avaskuler patern) dengan batas paru berupa garis radiopak tipis berasal dari pleura
visceral.

25
Tanda panah menunjukkan daerah yang
hiperlusen avaskuler pada daerah seluruh
hemitoraks kanan dan jaringan paru yang
kolaps di bagian sentral.

26
DIAGNOSIS BANDING
○ Asma
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukan
gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga
intercostalis, serta diafragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka
kelainan yang didapat adalah sebagai berikut:
• Bila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah.
• Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusen akan semakin
bertambah.

27
● gambaran hiperinflasi pada paru-paru
yakni radiolusen yang bertambah dan
peleburan rongga intercostalis, serta
diafragma yang menurun

28
KOMPLIKASI
Kollaps paru (Pnenumothoraks)
● Udara masuk kedalam rongga pleura karena lemahnya dinding
alveolus dan pleura visceral yang terjadi secara tiba tiba dan tak
terduga didalam empisema terjadi pecahnya bled sub pleura
pada permukaan paru paru atau penyakit bula lokal.(22)
Heart problem (hipertensi paru)
● Emfisema dapat meningkatkan tekanan darah di arteri, Mula
mula takikardi kemudian bradicardi jika otot jantung tidak
cukup mendapat O2, peningkatan tekanan darah yang diikuti
penurunan tekanan darah jika hipoksia tidak diatasi. Keadaan ini
biasa disebabkan oleh yang biasa disebut kor pulmonal.(22)
.

29
Pemberian O2  jangka panjang, pemberian O2  jangka panjang telah terbukti berguna pada pasien-pasien dengan
bronkitis kronik emfisema paru yang lanjut dengan hipoksia kronik.

Operasi
● Reduksi volume paru (Lung Volume Reduction). Pada prosedur ini, proses pembedahan mengangkat
sebagian jaringan paru yang rusak dan terlalu meluas. Pengangkatan sebagian jaringan paru yang rusak ini agar
bagian paru yang lain dan otot diafragma membaik dan bekerja lebih efisien agar dapat memperbaiki proses
bernapas.
● Transplantasi paru (Lung Transplant), Transplantasi paru dilakukan pada emfisema yang berat dan
semua pilihan telah gagal. Akan tetapi pendekatan ini memiliki batasan karena terbatasnya organ-organ dari
donor, dan banyaknya jumlah pasien yang membutuhkan.

30
PENATALAKSANAAN

Pencegahan
● Rokok : hubungan rokok dengan penyakit ini sudah jelas. Karena itu merokok harus
diberhentikan. Meskipun sukar, penyuluhan dan usaha optimal harus dilakukan.

● Menghindari lingkungan polusi : sebaiknya dilakukan penyuluhan berkala khususnya pada


pekerja pabrik, terutama pada pabrik- pabrik yang mengeluarkan zat-zat polutan yang berbahaya
terhadap saluran.

● Vaksin : dianjurkan vaksinasi untuk mencegah eksaserbasi, terutama terhadap influensa


dan infeksi pneumokokus.

Show and explain your web, app or software projects using these gadget templates.

31
Terapi farmakologis
1. Pemberian Bronchodilator( 1) 
untuk mengurangi obstruksi jalan napas yang masih mempunyai komponen yang refersibel meskipun
sedikit.
• Pemberian Bronkodilator yaitu Golongan teofilin biasanya diberikan dengan dosis 10-15
mg/kgBB per oral. Dalam pemberian obat ini harus diperhatikan kadar teofilin dalam darah karena
metabolisme sangat berfariasi pada setiap indifidu. Konsentrasi dalam darah yang baik adalah 10-
15 mg/L.
• Pemberian golongan Agonist B 2 sebaiknya diberikan secara aerosol atau nebuliser. Dapat
juga diberikan kombinasi antara obat secara aerosol dan obat oral sehingga diharapkan efek
bronkodilator lebih kuat.
2. Pemberian kortikosteroid

3. Mengurangi sekresi mukus


• Minum cukup, supaya tidak terjadi dehidrasi dan mukus menjadi lebih encer
• Ekspektoran, yang sering digunakan adalah gliseril guaikolat, kalium yodida, dan amonium
klorida.
• Nebulisasi dan humidifikasi dengan uap air menurunkan viskositas dan mengencerkan sputum.
• Mukolitik, dapat digunakan asetilsistein atau bromheksin.

32
PROGNOSIS
Prognosis jangka pendek maupun jangka panjang bergantung
pada umur dan gejala klinis waktu berobat. Penderita yang berumur
kurang dari 50 tahun dengan : sesak ringan, 5 tahun kemudian akan
terlihat ada perbaikan. Sesak sedang, 5 tahun kemudian 42% penderita
akan sesak lebih berat dan meninggal. (1)

You can insert graphs from Excel or Google Sheets

33
Competitor Matrix HIGH VALUE 2
BAB III
KESIMPULAN
 
Emfisema pulmonum adalah suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi udara,
sehingga ukuran paru bertambah, baik anterior-posterior maupun ukuran paru secara vertikal ke
arah diafragma. Emfisema pulmonum merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang
ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru- paru disertai destruksi jaringan. Sesuai
dengan definisi tersebut, maka dappat dikatakan bahwa tidak termasuk emfisema jika ditemukan
kelainan berupa pelebaran ruang udara (alveolus) tanpa disertai adanya destruksi jaringan
Untuk mendiagnosis emfisema berdasarkan gambaran klinis yaitu dari anamnesis,

HIGH VALUE 1
LOW VALUE 1

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan radiologi dapat diperiksa
berdasarkan foto polos thorax, CT scan maupun HRCT. Pada foto thorax didapatkan Tanda
hiperinflasi (diafragma datar, peningkatan ruang retrosternal, kadang dada besar/ Barrel
chest) dan Kriteria Vaskular (menurunnya pembuluh darah perifer, daerah avaskular local, arteri
paru besar).
penatalaksanaan emfisema paru dapat dibagi atas pencegahan, farmakologi, pemberian O 2
jangka panjang maupun operasi. Karena emfisema proses yang irreversibel, tindakan mencegah
progresifitas penyakit dan menghindari serangan akut merupakan pendekatan utama. Prognosis
jangka pendek maupun jangka panjang pada emfisema bergantung pada umur dan gejala klinis
waktu berobat.

LOW VALUE 2 34
Thanks!

35

Anda mungkin juga menyukai