Anda di halaman 1dari 68

RADIOLOGI

Pembimbing
dr. Oktina Rachmi Dachlia, Sp. Rad
Pneumonia, Bronkopneumonia,
Atelektasis, Bronkitis Kronis
Pneumonia
• Peradangan pada parenkim paru dengan etiologi bermacam-macam (bakteri, virus,
jamur, lesi kanker, radiasi ion )

• Berdasarkan predileksi infeksi pneumonia terbagi atas :


• Pneumonia Lobaris  dapat meliputi sebagian atau seluruh lobus
• Bronkopneumonia  Bercak yang mengiikutsertakan alveoli secara tersebar
• Pneumonia interstisial

• Gambaran foto ro :
– Gambaran konsolidasi radang berupa bayangan homogen berdensitas tinggi pada
satu segmen, lobus paru ( karena udara didalam alveoli digantikan cairan radang
(eksudat ) , sehingga bagian paru tersebut tampak opak.
– Air bronchogram sign.
Pneumonia pada
lobus bawah
paru kiri
Batas jantung
tampak paru
jelas

Pneumonia pada
lingula paru kiri
Menunjukkan
adanya
shilhoutte sign
( batas paru
jantung kabur )
Airspace consolidation with air bronchograms in the right lower zone,
clearly shown in the right middle lobe on the lateral projection. 
typical bacterial pneumonia
• Patchy airspace opacities and interstitial thickening throughout both lungs
 atypical pneumonia
• Bilateral ground-glass alveolar consolidation with peripheral
distribution  viral pneumonia
Bronkopneumonia
• Dsebabkan oleh : bakteri, virus maupun jamur
• Gambaran Radiologis
• Adanya bercak kesuraman pada lapangan paru
dengan melibatkan banyak segmen, tidak seperti
pada pneumonia lobaris pada bronkopneumonia
tidak ditemukan adanya air bronkogram
Bercak opasitas di seluruh lapangan paru kanan. Paru kiri tidak ada
kelainan. Efusi pleura (-)
Tampak bercak opasitas multipel yang bilateral, lebih dominan di
lower zone.
BRONKITIS
• Bronkitis akut : gambaran Ro tidak khas
• Bronkitis kronis
– Definisi :Serangan batuk produktif min selama 3 bulan dalam setahun, dan
diderita selam 2 tahun berturut-turut
– Temuan Radiologi :
– X-ray Thorax :
– Hiperinflasi dan oligemia (dapat terjadi ketika tidak ada emfisema),
dinding bronkial menebal.
– Dirty chest : peningkatan batas paru  hilangnya kejelasan pembuluh
paru
– CT-Scan : Penebalan dinding bronkial dengan air-filled outpouchings atau
divertikula (dikarenakan pembesaran kelenjar mukosa dan herniasi mukosa)
▶ lumen jalan napas menonjol dan kolaps dengan manuver maksimum
paksa udara ekspirasi (dikarenakan defek pada kartilago bronkial dan sering
terjadi di lower lobes)
Atelektasis
• Atelektasis merupakan kehilangan volume disebagian atau seluruh
paru.
• Gambaran klinis :
• Sesak
• Batuk
• Hemoptisis
• Asimptomatis
• Gejala yang berhubungan dengan penyakit yang mendasari (penurunan berat
badan, kahekia, anorekia dan keringat malam).

Soetikno, Ristaniah D. 2011. Radiologi Emergensi. Bandung : Refika Aditama


Gambaran radiologi
Dasar: berkurangnya airasi pengurangan volume
bagian paru , peningkatan densitas bayangannya
lebih suram.
Pengurangan volume paru.
Peningkatan densitas (suram/opaq).
Distorsi struktur anatomi
Berat emfisema kompensasi.
Tanda langsung:
Penarikan fisura interlobaris.
Peningkatan densitas.
Tanda tak langsung:
Penarikan diagragma, hilus, mediastinum.
Hiperinflasi kompensasi.
Penyempitan sela iga.
Jenis atelektasis:
1.Atelektasis lobaris atas.
Bayangan densitas tinggi di lobus atas.
Penarikan fisura interlobaris ke atas.
Trakea tertarik ke arah atelektasis.
2. Atelektasis lobaris tengah kanan.
Sering disebabkan peradangan atau penekanan bronkus
oleh kelenjar getah bening.
3. Atelektasis lobaris bawah.
Jika terjadi di kiri, di belakang jantung
pada fo to PA: difragma letak tinggi.
4. Atelektasis segmental.
Pada foto PA sulit dikenal foto lateral, obliq.

5. Atelektasis lobularis.
Soetikno, Ristaniah D. 2011. Radiologi Emergensi. Bandung : Refika Aditama
Soetikno, Ristaniah D. 2011. Radiologi Emergensi. Bandung : Refika Aditama
Soetikno, Ristaniah D. 2011. Radiologi Emergensi. Bandung : Refika Aditama
Soetikno, Ristaniah D. 2011. Radiologi Emergensi. Bandung : Refika Aditama
EMFISEMA
EMFISEMA

Hyperinflation  flat diafrag, increase radiolucent lung, widen ribs,


sternal bowing
vascular change  HT pulm (RVH, increase central artery diameter
BRONKIEKTASIS
Bronkiektasis
• Dilatasi bronkus abnormal yang irreversible  biasanya disebabkan
oleh infeksi
• Gejala : infeksi paru rekuren, batuk produktif >2 bulan, 3 layer
sputum, sputum bau, dan hemoptysis, demam
BRONKIEKTASIS

Tram track opacity  cylindrical bronkiektasis


Air fluid level (air bronchogram)
PNEUMOTHORAX
PNEUMOTHORAX
EFUSI PLEURA
EFUSI PLEURA
ABSES PARU
TUMOR PARU
TUMOR MEDIASTINUM
TB AKTIF
TB PASIF
TB
NEONATUS
NEONATAL PNEUMONIA
https://radiopaedia.org/cases/neonatal-pneumonia William Herring, Learning radiology 3 rd edition
Hyaline Membrane Disease (HMD)
https://radiologi.id/hyaline-membrane-disease-hmd/
Transient Tachypnea of the Newborn
(TTN)
William Herring, Learning radiology 3 rd edition

https://radiologykey.com/neonatal-chest-imaging/
Meconium Aspiration Syndrome
Meconium Aspiration Syndrome
Gambaran Radiologi
• Bilateral diffuse patchy opacities
• Hiperinflasi paru
• Dapat ditemukan efusi pleura
• Pneumotorax dan
pneumomediastinum pada 20-40%
kasus
Meconium Aspiration Syndrome

William Herring, Learning radiology 3 rd edition


17. Hernia Diagfragmatika
Bochdalek hernia:
Morgagni hernia:
18. Subdural hemorrhage - acute
Subdural hemorrhage - subacute
Subdural hemorrhage - chronic
Subdural hemorrhage – acute on chronic
SUBDURAL HEMATOM
19. EDH
20. Intraventrikuler Hemoragic(IVH)
Gambaran Radiologi IVH
Intraventrikular Hemmorhage
Subarachnoid Hemorrhage
Subarachnoid Hemorrhage
Intracerebral Hemorrhage
Intracerebral hemmorhage
DIFFUSE AXONAL INJURY
PENINGKATAN TIK
GAMBARAN RADIOLOGI INFARK
CEREBRI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai