Anda di halaman 1dari 16

FURUNKEL PADA HIDUNG

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan
Penyakit radang di daerah kulit hidung biasanya disebabkan
oleh bakteri dan mungkin bisa bermanifestasi di bagian kulit
yang terbuka atau bagian dermis. Walaupun penyakit-
penyakit ini termasuk dalam bidang kompetensi dokter
spesialis kulit, namun dokter spesialis THT akan sering
menghadapi penyakit radang tersebut.1 apabila tidak diterapi
sedini mungkin, penyakit-penyakit radang tersebut dapat
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Anatomi Hidung
Histologi Hidung
FISIOLOGI HIDUNG
1. Sebagai jalan napas
2. Alat pengatur kondisi udara
3. Penyaring Udara
4. Sebagai indera penghidu
5. Membantu proses bicara
Definisi
Nasal furunkel atau
furunkel hidung adalah
infeksi pada kulit dan
folikel rambut di daerah
vestibulum nasi, biasanya
disebabkan oleh kuman
Staphylococcus aureus
Epidemiologi
Usia tua >>>

Etiologi
• Infeksi  Staphylococcus Aureus
• Trauma lokal kulit di vestibulum nasi
• Memotong rambut hidung
Patofisiologi

Sering Infeksi kuman


mencabut bulu Staphylococcus
FURUNKEL
hidung aureus
PADA HIDUNG
Penegakan Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisis
• Udem
• Nyeri pada ujung • Hiperemis
• Krusta
hidung
• Riwayat demam
• Sering mencabut
bulu hidung
• Sering mengkorek
hidung
• Malaise
Diagnosa Banding
Kompres hangat

Kompres hangat
Penatalaksanaan

Kompres Hangat Antibiotik


Kompres hangat dapat memberikan efek Furunkel nasi disebabkan oleh infeksi bakteri
vasodilatasi pembuluh darah untuk Staphylococcus aureus yang merupakan gram
mempercepat fase penyembuhan dan positif. Antibiotik yang digunakan Peniciline,
mengurangi nyeri erythromicin, cephalosporin

FURUNKE
L
Analgetik Anti Inflamasi
KOMPLIKASI

1. Selulitis
2. Abses
3. Trombosis Sinus Cavernosus
Edukasi
• Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian hidung
• Tidak memencet atau melakukan insisi pada furunkel
• Personal hygiene
Prognosis
• Bonam
• Malam ; jika furunkel dapat menyebar ke sinus cavernosus
Daftar pustaka
1. Probst R, Grevers G, Iro H. A Step By Step Guide Learning. Basic Otolaryngology. Stugart, New York ; Thieme. 2011
2. Higler PA. Penyakit Hidung dalam Boies Buku ajar penyakit THT
3. (BOIES Fundamental of Otolaryngology). Edisi 6. Jakarta ; EGC. 1997
4. Staphylococcus aureus. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus_aureus
5. Bhargava KB et all. A Short Textbook of ENT Diseases, 6th ed. Mumbai ; Usha Publication. 2013
6. Nasal Vestibulitis. Available at http://www.merckmanuals.com/home/sec19/ch221/ch221f.html
7. Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. Gray’s Anatomy for Student. Philadelphia ; Elsevier. 2015.
8. Nasal Vestibule. Available at http://en.wikipedia.org/wiki/Nasal_vestibule
9. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC. 2007.
10. Hawke M, et all. Diagnostic Handbook of Otorhinolaryngology. 2nd Ed. Taylor and Francis Publisher. 2002
11. Dhingra PL. Diseases of Ear Nose and Throat. 4th Ed. India ; Elsevier.
12. Johnson JT, Myers E, Thearle P, Sigler B, Schramm V. Antimicrobial prophylaxis for contaminated head and surgery. Laryngoscope. 1984;94:46-51.
13. Lee KJ. Essential Otolaryngology : Head and Neck Surgery, 8th Ed. USA : McGraw-Hill. 2003
14. Becker W, Naumann HH, Pfaltz CR. Ear Nose Throat Diseases. A pocket reference. 2nd rev. Ed. New York ; Thieme Medical Publisher. 1994
15. Ganiswara SG. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta ; Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2003.
16. Ikatan Dokter Indonesia. 2014. Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014.
17. Prof.dr.Soepardi .dkk.Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT. Edisi VII.Jakarta:Fakultas Kedokteran UI.2012.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai