Anda di halaman 1dari 65

FOTO THORAX

Yekti Sulistyowati, dr, Sp.Rad


Instalasi Radiologi RS Bhayangkara Surabaya
Sinar X
Radiasi buatan berbentuk gelombang elektromagnetik berenergi tinggi,
yang diperoleh dengan mengalirkan aliran listrik tegangan tinggi ke
dalam tabung pesawat rontgen .
Sifat sinar X:
-Mempunyai daya tembus tinggi.
-Menghitamkan film.
-Menimbulkan ionisasi.
-Menimbulkan efek biologis.
Yang dinilai pada X Foto Toraks:
1. Kulit dan jaringan lunak.
- Pembengkakan /sweelling.
- Tumor/massa.
- Emfisema subkutis.
- Pembesaran kelenjar limfe.
2. Tulang.
- Struktur tulang
- Destruksi.
- Diskontinuitas tulang.
- Lesi litik-sklerotik
3. Mediastinum Ruangan di dalam rongga toraks yang di batasi oleh:

Depan: sternum dan kartilago kosta.


Belakang: columna vertebralis Th I-XII.
Atas: apertura torakalis superior.
Bawah: apertura torakalis inferior.
Lateral: pleura mediastinalis.
Organ - organ di dalamnya:
1. Mediastinum superior:
- Trakea .
- V. inominata.
- Esofagus.
- V. cava superior.
- Duktus thoracicus.
- Timus.
- Arcus aorta.
- N. vagus & phrenicus.
Mediastinum inferior.
- Jantung.
- Bronkus.
- a. pulmonalis.

Batas mediastinum superior dan inferior:


Pertengahan manubrium sterni
4. Hilus.
5.Diafragma.
Posisi: N kanan lebih tinggi
Permukaan:
N: domshape.
Tenting
Scalloping.
Bulging
6. Pleura.
N tidak tampak, dapat tampak asal tidak menebal.

7. Sudut kostofrenikus.
N lancip
8. Paru
Bandingkan kanan-kiri.
Gambaran radioopaq/luscent, kelainan apa tidak.
Corakan bronkovaskuler mengikuti pola dikotom.
Fisura.
Pleural line
9. Hemitoraks.
- Simetris apa tidak.
- Densitasnya lebih suram atau lebih luscent
KELAINAN PARU
ATELEKTASIS

Pengurangan volume udara paru disertai volume paru, atau disebut juga kolaps paru.

Penyebab:
1. Bronkus tersumbat.
- Tumor bronkus.
- Benda asing.
- Cairan sekresi.
- Akibat penekanan dari luar:
pembesaran kelenjar limfe, tumor sekitar bronkus ada inverted S sign.
2. Tekanan ekstra pulmoner.
- Pneumotoraks.
- Efusi pleura.
- Peninggian diafragma.
- Herniasi organ intraabdomen ke rongga toraks.
- Tumor intratorakal tapi ekstrapulmoner
3. Paresis atau paralisis gerak pernafasan.

Gerak nafas terganggu.

Pengeluaran sekret bronkus terganggu.

Penyumbatan bronkus.

atelektasis
4. Hambatan gerak pernafasan oleh kelainan pleura atau trauma toraks.

Menghambatan pengeluaran sekret bronkus.

atelektasis
Gambaran radiologi
Dasar:
berkurangnya airasi pengurangan volume bagian paru , peningkatan
densitas  bayangannya lebih suram.
- Pengurangan volume paru.
- Peningkatan densitas (suram/opaq).
- Distorsi struktur anatomi
Berat  emfisema kompensasi.
Jenis atelektasis:
1.Atelektasis lobaris atas.
- Bayangan densitas tinggi di lobus atas.
- Penarikan fisura interlobaris ke atas.
- Trakea tertarik ke arah atelektasis.

2. Atelektasis lobaris tengah kanan.


- Sering disebabkan peradangan atau penekanan bronkus oleh
kelenjar getah bening
3. Atelektasis lobaris bawah.
Jika terjadi di kiri, di belakang jantung
 pada foto PA: difragma letak tinggi.

4. Atelektasis segmental.
Pada foto PA sulit dikenal
 foto lateral, obliq.

5. Atelektasis lobularis
BRONKIEKTASIS

Suatu keadaan bronkus atau bronkiolus melebar akibat hilangnya


elastisitas dinding otot bronkus.

Disebabkan obstruksi atau peradangan kronis, kelainan kongenital.


Pemeriksaan X Foto Toraks:
- Corakan bronkovaskuler kasar.
- Garis – garis transluscen panjang menuju hilus, dengan bayang
konsolidasi sekitarnya akibat peradangan sekunder.
- Bulatan – bulatan transluscen: gambaran sarang tawon (honey comb
appearance)
EMFISEMA
Suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi udara, sehingga ukuran
paru bertambah.
Jenis:
1. Emfisema obstruktif.
2. Emfisema non obstruktif.
Gambaran foto toraks:
- Kifosis (penambahan ukuran paru antero posterior).
- Diafragma letak rendah (penambahan ukuran vertikal).
- Bayangan lebih radioluscen.
- Pendorongan mediastinum ke kontralateral.
- Sela iga melebar
EFUSI PLEURA

Cairan dalam rongga pleura.

Penyebab:
- Infeksi.
- Tumor.
- Metastase
- Sistemik: hambatan aliran getah bening, penyakit ginjal, penyakit hati,
gagal jantung.
- Trauma.
Cairan dapat berupa:
1. Cairan transudat, terdiri dari cairan bening, pada: gagal jantung,
gagal ginjal, gangguan fungsi hati, pemberian cairan infus
berlebihan, fibroma ovarii.
2. Cairan eksudat, cairan keruh, pada: TBC dan penyakit kolagen.
3. Darah, pada trauma, infark, karsinoma.
4. Cairan getah bening, pada filariasis, metastase
Foto toraks PA
- Perselubungan homogen menutupi struktur paru bagian bawah,
- permukaan atas cekung, berjalan dari lateral ke medial bawah.
- Jaringan paru terdorong ke sentral.
- Mendorong mediastinum ke kontralateral.
PNEUMOTORAKS
Adanya udara dalam rongga pleura.
Dibedakan:
1. Pneumotoraks spontan.
Penyebab:
- Bula yang pecah,
- Trauma tertutup dinding toraks,
- Fistula bronkopleural akibat neoplasma atau inflamasi.
2. Udara lingkungan luar masuk kedalam rongga pleura.
- Luka tusuk.
- Pneumotoraks artifisial: pengecilan kavitas, membedakan massa
paru/mediastinum, tindakan biopsi dan pengeluaran cairan
3. Masuknya udara melalui mediastinum.
Disebabkan:
- Trauma pada trakea atau esofagus akibat tindakan pemeriksaan.
- Benda asing tajam yang tertelan.
- Keganasan mediastinum.
4. Udara berasal dari subdiafragma karena adanya robekan lambung akibat
trauma atau abses subdiafragma
Gambaran radiologis:
- Bayangan radioluscent tanpa struktur jaringan paru (avascular
pattern).
- Jika luas menekan jaringan paru ke arah hilus/paru menjadi kolaps ke
arah hilus.
- Mendorong mediastinum ke kontralateral.
- Sela iga melebar.
TUBERKULOSIS PARU
Dibagi menjadi 2:
1. Tuberkulosis anak (infeksi primer).
2. Tuberkulosis sekunder (reinfeksi)
TUBERKULOSIS PRIMER
- Infeksi mycobacterium tuberculosis melalui jalan pernafasan
(inhalasi).
- Biasanya pada anak.
- Lokasi bisa dimana saja.
- Sering disertai pembesaran kelenjar limfe regional.
Tuberkulosis sekunder:
- Kronis, terjadi pada dewasa.
- Reinfeksi pada seseorang yang dimasa kecilnya pernah menderita
tuberkulosis primer.
- Biasanya di lapangan atas dan segmen apikal lobus bawah.
- Jarang disertai pembesaran kelenjar limfe.
Gambaran pada foto rontgen:
- Sarang berbentuk awan/bercak, dengan densitas rendah atau sedang,
dengan batas tak tegas proses aktif.
- Lubang/kavitas proses aktif. Sarang seperti garis-garis (fibrotik) atau
bintik-bintik kapur (kalsifikasi) proses tenang
PNEUMONIA
Peradangan paru.

Etiologi:
- Bakteri.
- Bahan kmia.
- Virus.
- Lesi kanker.
- Protozoa.
- Radiasi ion.
- Jamur.
Foto Toraks :
- Gambaran konsolidasi radang.
- Udara dalam alveoli digantikan oleh cairan dan sel radang bayangan
homogen densitas tinggi pada satu segmen, lobus, sekumpulan
segmen lobus berdekatan.
- Beda dengan atelektasis tidak terdapat pengurangan volum.
- Bercak sekitar bronkus, melibatakan alveoli bronkopneumonia
ABSES PARU
Peradangan pada jaringan paru yang menimb ulkan nekrosis dengan
pengumpulan nanah.

Foto Toraks:
- Kavitas dengan dinding tebal.
- Dapat ditemukan air fluid level.
- Lokasi 75 % lobus bawah paru kanan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai