Anda di halaman 1dari 29

Pemeriksaan Telinga, Hidung, Tenggorok,

dan Leher
Koas : Luminto (112019228)
Pembimbing : dr. Zulrafli, Sp.THT-KL

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit THT


Periode 31 Mei 2021 – 3 Juli 2021
RS Bayukarta – Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Pemeriksaan Umum

Evaluasi Evaluasi Evaluasi


wajah kepala leher

Melihat kesimetrisan & adanya kelainan kongenital


Pemeriksaan Telinga
Inspeksi
luar

Memasang lampu kepala


Pemeriksaan Telinga
Cara duduk & posisi duduk
Pemeriksaan Telinga
Cara memegang telinga
Pemeriksaan Telinga

Otoskop
Spekulum Otoskop pneumatik

Mikroskop pengoperasi
Pemeriksaan Telinga
Tes berbisik

Tujuan
Menentukan derajat
ketulian secara kasar

Cara pemeriksaan
Penderita berdiri 6 meter dari pemeriksa dan berdiri
di sisi telinga yang diperiksa.
Kata-kata dibisikkan pemeriksa pada akhir ekspirasi Interpretasi
dan kata-kata terdiri dari 1 atau 2 suku kata yang Normal : 5/6 sampai 6/6
dikenal penderita. Tuli ringan bila suara bisik 4 m
Dimulai dari jarak 6 meter dan makin lama makin Tuli sedang bila suara bisik antara 2-3 m
dekat, bila penderita tidak dapat mendengar bisikan Tuli berat bila suara bisik antara 0-1 m
dengan baik, maju tiap 1 meter sampai penderita
dapat mengulangi tiap kata dengan benar.
Bila penderita masih tidak mendengar dipakai suara
yang lebih keras (sampai teriakan).
Pemeriksaan Telinga
Uji Rinne

Jika bunyi terdengar lebih keras bila garputala


diletakkan di depan liang telinga  telinga yang
diperiksa normal/menderita tuli sensorineural 
Rinne positif

Jika bunyi terdengar lebih keras bila garputala


diletakkan di tulang mastoid  telinga yang
diperiksa menderita tuli konduktif  Rinne negatif
Pemeriksaan Telinga

Uji Weber

Bila pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sehat (lateralisasi
ke telinga yang sehat)  telinga yang sakit menderita tuli sensorineural

Bila pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sakit (lateralisasi
ke telinga yang sakit)  telinga yang sakit menderita tuli konduktif
Pemeriksaan Telinga
Uji Schwabach

Schwabach memanjang: jika penderita masih dapat mendengar bunyi

Jika penderita tidak mendengar maka ada 2 kemungkinan: Schwabach memendek/normal.


Untuk memastikannya maka tes dibalik, yaitu tes ke penderita terlebih dahulu baru ke
pemeriksa

Schwabach memendek: jika pemeriksa masih dapat mendengar bunyi

Normal: jika pasien tidak mendengar dan pemeriksa juga sudah tidak mendengar bunyi
Pemeriksaan Telinga
Kesimpulan Tes Penala
Pemeriksaan Telinga
Audiometri nada murni

Menggunakan alat listrik yang dapat menghasilkan bunyi


nada-nada murni dari frekuensi bunyi yang berbeda-
beda, yaitu 250, 500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 Hz dan
2 sumber yaitu
1. Earphone; hantaran suara
2. Osilator/vibrator; hantaran tulang

Audiogram normal
Pemeriksaan Telinga
Timpanometri

Definisi: pengukuran tekanan telinga


yang berhubungan dengan tuba saluran
eustachius pada membran timpani
Pemeriksaan Hidung
Inspeksi Dorsum nasi
luar Vestibulum nasi

Sinus
Frontal

Palpasi

Sinus
Maksila
Dorsum nasi
Vestibulum nasi
Pemeriksaan Hidung
Rinoskopi anterior
Perhatikan & nilai
konka inferior,
konka media,
cairan hidung,
nanah, warna
mukosa,
pembengkakan
mukosa, septum
hidung, polip,
tumor, dan lain-
lain
Pemeriksaan Hidung
Rinoskopi posterior Kaca mulut
dimasukkan
secara perlahan
hingga terlihat
bayangan hidung
bagian belakang
(jangan sampai
menyentuh
dinding posterior
faring). Dengan
perlahan-lahan,
miringkan kaca
mulut dari kanan
ke kiri
Pemeriksaan Hidung
Uji aliran udara

Metode kualitatif Metode kuantitatif

Menggunakan spatel lidah Rhinomanometri


Pemeriksaan Sinus Paranasal
Sinus frontal

Lampu diletakkan di dasar sinus, lihat


kedua sisi kanan-kiri secara
bergantian, pancaran sinar pada dahi
penderita

Sinus maksila

Lampu dimasukkan dalam rongga


mulut  lihat pancaran lampu di
daerah infra orbital kanan/kiri

Sinus maksila

Lampu diletakkan di Fossa Canina


kanan/kiri bergantian  lihat pancaran
lampu pada dasar sinus & palatum
Pemeriksaan Sinus Paranasal
Pemeriksaan radiologik:
- Foto posisi Water: untuk menilai sinus maksila
- Foto posisi PA: untuk menilai sinus frontalis dan sinus etmoid
- Foto posisi lateral: untuk menilai sinus sfenoid

Pemeriksaan CT scan: untuk menilai kompleks osteomeatal

Endoskopi 0° dan 30°  spesialis THT dapat melihat lebih mudah, kelainan di daerah
nasofaring & dinding lateral hidung
Pemeriksaan Tenggorok
Rongga mulut

Lampu kepala diarahkan ke rongga mulut  keadaan


bibir, mukosa rongga mulut, lidah & gerakan lidah
Derajat pembesaran tonsil
T0: Tonsil telah diangkat
T1: Tonsil dalam fosa tonsilaris
T2: Tonsil keluar dari salah 1 pilar
T3: Tonsil keluar dari kedua pilar
T4: Tonsil bertemu di garis median
Pemeriksaan Tenggorok
Nasofaring Laring
Pemeriksaan Tenggorok

Nasofaringolaringoskop
serat optic fleksibel

Dimasukkan lewat hidung


dengan penglihatan
langsung setelah
vasokonstriksi & anestesi
yang sesuai
menggunakan semprot
nasal
Pemeriksaan Leher
Regio Colli

Palpasi
Inspeksi
Dilakukan pada tulang hyoid, tulang
Untuk melihat adanya asimetri, denyutan rawan tiroid, kelenjar tiroid, muskulus
abnormal, tumor, keterbatasan ROM, sternokleidomastoideus, pembuluh
pembesaran kelenjar limfe & tiroid karotis & kelenjar limfe. Dilakukan
bilateral secara bersamaan
Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan trakea

Inspeksi

Untuk melihat adanya deviasi trakea, simetris,


asimetris

Palpasi

Dilakukan dengan cara ujung jari telunjuk &


jari manis menekan pada daerah M.
sternokleidomastoideus kanan & kiri dengan
trakea dan pasien diminta menelan ludah.
Bandingkan pada kedua sisi. Bila kedua jari
tangan bisa masuk maka posisinya normal,
tapi bila salah 1 jari ada yang terhalang
berarti ada deviasi ke arah sisi ini
Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan kelenjar limfonodi

Inspeksi Palpasi
Untuk melihat adanya pembesaran, Pada keganasan kelenjar getah bening, terutama
peradangan pada limfonodi seperti penyakit limfoma, dinilai kelenjar mana saja yang
TBC, limfoma maligna, metastase, membesar, multiple atau tunggal, permukaannya,
HIV/AIDS mobile/terfiksasi, konsistensi, nyeri tekan/tidak,
adakah luka pada kelenjar tersebut

Kiri: pocket lymphadenopathy cervicalis posterior pada TBC


Kanan: metastase karsinoma nasofaring ke kelenjar limfe
leher
Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan kelenjar tiroid

Inspeksi

Dilakukan dari posisi depan untuk menilai


apakah terdapat pembesaran, derajat
pembesaran, & tanda inflamasi
Palpasi

Dilakukan dimulai dari depan, kemudian juga dari


belakang

Istirahat Menelan
Pemeriksaan Fisik pada Anak

Anak kecil diperiksa di pangkuan


orang tuanya.

Ibu memegang kepala dengan


satu tangan & kedua lengan
anak dipegang dengan tangan
lain.

Tungkai ibu dikaitkan di kedua


tungkai anak
Sumber
● Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editor.
Buku ajar ilmu kesehatan: telinga, hidung, tenggorok, kepala
& leher. Ed 7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2017.h.1-9
● Lucente FE, Har-El G. Ilmu THT esensial. Ed 5. Jakarta:
EGC; 2011.h.57-85
● Suselo YH, Jusup SA, Harioputro DR. Buku manual
keterampilan klinik topik: head and neck examination.
Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret;
2019.
● Irwan AG, Sugianto. Pemeriksaan tenggorok. Dalam: atlas
berwarna teknik pemeriksaan kelainan telinga hidung
tenggorok. Jakarta: EGC; 2008.
● Bull TR, Almeyda JS. The pharynx and larynx. Dalam: color
atlas of ENT diagnosis. London: Thieme; 2003.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai