Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN GARPU TALA

Nor Umi Izati Binti Khalidi (112019176)

Pembimbing :
dr. Arroyan Wardhana, Sp. THT-KL

Kepaniteraan Daring Klinik THT


Periode 25 Februari 2021 – 13 Maret 2021
Fakultas Kedokteran UKRIDA
Rumah Sakit Umum Daerah Koja
 Tes garpu tala atau penala merupakan salah satu pemeriksaan evaluasi pendengaran.
 Tujuan
Membedakan kepekaan konduktif dan sensorineural serta membantu dalam
mendiagnosa penyakit-penyakit telinga

Tuli konduktif Tuli sensorineural

Terdapat gangguan Kelainan pada telinga dalam


hantaran suara. Terjadi (koklea), nervus VIII atau di
kelainan di telinga luar atau pusat pendengaran
tengah
JENIS PENALA

 512 Hz
 1024 Hz
 2048 Hz
Penggunaan garpu tala ini
tidak terlalu dipengaruhi suara
bising dari luar
Bersifat kualitatif
MACAM PEMERIKSAAN GARPU TALA
1. Tes Rinne
 Tujuan : membandingkan hantaran udara & tulang pada satu telinga pasien
 Cara
 1. penala di getarkan lalu diletakkan tegak lurus di planum mastoid (posterior dari
MAE) sampai penderita tidak mendengar kemudian segera pindahkan ke depan MAE
penderita
 Jika masih mendengar : Rinne +
 Jika tidak mendengar : Rinne –

Interpretasi

Normal : Rinne +
Tuli sensorineural : Rinne +
Tuli konduktif : Rinne -
2. Tes weber
 Tujuan : membandingkan hantaran tulang telinga kiri dan kanan
 Cara
 1. penala digetarkan lalu diletakkan pada garis tengah kepala, pasien diminta
menunjukkan pada telinga mana suara terdengar lebih keras/ terjadi lateralisasi
 2. bila mendengar pada satu telinga disebut lateralisasi ke sisi telinga tersebut, bila
kedua telinga tidak mendengar atau sama2 mendengar berarti tidak ada lateralisasi

Interpretasi

Normal : tidak ada lateralisasi


Tuli sensorineural : lateralisasi ke sisi yang sehat
Tuli konduktif : lateralisasi ke sisi yang sakit
3. Tes Swabach
 Tujuan : membandingkan hantaran tulang pasien dan pemeriksa
 Syarat : telinga pemeriksa harus normal
 Cara
 1. penala digetarkan dan letakkan pada mastoid pasien. Bila tidak terdengar, dipindahkan
ke mastoid pemeriksa
 Bila pemeriksa masih mendengar : Swabach memendek
 Bila pemeriksa tidak mendengar : ulangi tes kembali
 Penala digetarkan dan diletakkan pada mastoid pemeriksa lebih dulu, bila sudah tidak
terdengar lagi pindahkan ke pasien
 Bila pasien masih mendengar : Swabach pasien memanjang
 Bila pasien dan pemeriksa kira2 sama mendengarnya disebut Swabach sama dengan
pemeriksa
Interpretasi
 Normal : jika pasien mendengar=pemeriksa
 Tuli sensorineural : Swabach memendek
 Tuli konduktif : Swabach memanjang

Anda mungkin juga menyukai