Tu j u a n U m u m : Tu j u a n K h u s u s :
• Bagi pemerintah
• Penunjang dalam memberikan perhatian lebih terhadap program kesehatan
khususnya tentang penanganan diabetes agar tidak menimbulkan komplikasi ke
retinopati diabetik
• Bagi Masyarakat
• Memberikan informasi kepada masyarakat akan pentingnya penanganan akan
diabetes agar tidak sampai komplikasi menjadi retinopati diabetik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
- Diabetik Retinopati Komplikasi dari diabetes melitus yang dapat menyebabkan kebutaan.
- Perkembangan retinopati berkaitan dengan hiperglikemia yang diawali oleh keberadaan
mikroaneurisma yaitu pelebaran sakular yang kecil dari arteriola retina. Hal ini yang
menyebabkan terjadinya neovaskularisasi dan jaringan parut yang dapat menimbulkan
kebutaan dan disebut dengan retinopati.
Retinopati diabetik terjadi sebagai akibat lamanya menderita Diabetes Melitus. Patofisiologi
pada retinopati diabetik melibatkan lima proses yang terjadi yaitu14:
1. Pembentukan mikroaneurisma
2. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
3. Penyumbatan pembuluh darah
4. Proliferasi pembuluh darah baru (neovaskular) dan jaringan fibrosa di retina
5. Kontraksi dari jaringan fibrosis kapiler dan jaringan vitreus.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Diabetik
Retinopati
1. Lama Menderita DM
2. Kontrol Glukosa
3. Kontrol Tekanan Darah
Lama menderita DM : Prevalensi retinopati diabetik pada tahun ke tiga
adalah 8%, 25% pada tahun ke lima, 60% pada tahun ke sepuluh, dan 80%
pada tahun ke lima belas
Kontrol gula darah: Meskipun kontrol glukosa darah secara intensif tidak dapat
mencegah terjadinya retinopati secara sempurna, namun dapat mengurangi risiko
timbulnya retinopati diabetik dan memburuknya retinopati diabetik yang sudah
ada.
Kontrol tekanan darah: Hipertensi adalah salah faktor risiko yang penting
dalam perkembangan dan / memburuknya retinopati diabetik. Peningkatan
tekanan darah menyebabkan stress endotel dengan pelepasan Vascular
Endothelial Growth Factor (VEGF) yang mengubah autoregulasi retina,
mengakibatkan peningkatan tekanan perfusi
KERANGKA TEORI
HOST Environtmen
-Jenis Kelamin
- Penggunaan Obat obat DM
-Fasilitas pemeriksaan gula darah dan
-Usia tekanan darah
Diabetik
Retinopati
Kerangka konsep
Jenis Kelamin
Usia
Tekanan Darah
Diabetes Melitus
Usia anak
Jenis kelamin anak
Diabetik
Retinopati
BAB III METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Desain Penelitian • Variabel bebas: Jenis kelamin, Usia,
Tekanan Darah
• Jenis penelitian yang dilakukan • Variabel terikat: Diabetik Retinopati
adalah bersifat deskriptif retrospektif
dengan menggunakan data rekam
medis Kriteria Inklusi & Eklusi
JENIS KELAMIN
47%
20 orang
53%
23 orang
Laki-laki Perempuan
Dari hasil rekam medik, di dapatkan bahwa lebih banyak pasien laki-laki daripada
perempuan yang menderita diabetik retinopati di RS FMC pada tahun 2015-2016.
Hasil serupa didapatkan juga oleh Juniar Anugrah pada penelitiannya di RSUD dr. Soedarso
tahun 2010. Didapatkan laki-laki 58.97% dan perempuan 41.03%.
Menurut Chomi, tingginya distribusi pasien diabetik pada jenis kelamin laki-laki kemungkinan
disebabkan karena laki-laki dibandingkan dengan perempuan lebih jarang datang berkonsultasi
kepada dokter dan kalaupun mereka datang untuk berkonsultasi ke dokter, sangat sedikit
informasi yang mereka ceritakan tentang kondisi mereka Didapatkan hasil penelitiannya 29
pasien laki-laki dan 21 pasien perempuan.
Diagram distribusi diabetik retinopati berdasarkan usia di Rumah Sakit FMC
Usia dibagi 4 kategori ≤ 25 tahun, 26-45 tahun, 46-65 tahun dan >65 tahun
USIA
2%
1 orang
12%
5 orang 14%
6 orang
72%
31 orang
Berdasarkan kelompok usia didapatkan hasil jumlah pasien retinopati terbanyak adalah pada
kelompok umur 46-65 tahun dengan jumlah sebanyak 31 orang (72%)
Tetapi berbeda dengan hasil penelitian dari Juniar Anugrah (2010) didapatkan jumlah terbanyak
pasien retinopati diabetik pada usia 60-69 tahun sebanyak 33,33%. .
100%
7.06%
Perbandingan dengan
10.26%
90% pengelompokanyang sama
80% 27.90%
33.33%
70%
60%
50% >70 tahun 60-69 tahun 50-59 tahun 40-49 tahun <40 tahun
41.80% 28.21%
40%
30%
20% 20.51%
18.60%
10%
4.65% 7.69%
0%
Aditya Januar
Diagram distribusi diabetik retinopati berdasarkan tekanan darah di Rumah Sakit FMC
Tekanan darah dibagi menjadi 4 kategori. Normal, Pre hipertensi, Hipertensi tahap 1 dan
Hipertensi tahap 2
TEKANAN DARAH
5%
16%
47%
33%
Berdasarkan tekanan darah, didapatkan bahwa pasien retinopati diabetik paling banyak
mengalami prehipertensi dan hipertensi tahap 1. Selain kontrol gula darah, pasien retinopati
diabetik harus kontol tekanan darah juga supaya tidak ada komplikasi lebih parah
KESIMPULAN
- Diharapkan kepada pasien juga untuk mengontrol asupan
makanan dan kebutuhan kalori yang diperlukan disertai dengan
berolahraga secara teratur. Selain itu perlu untuk mengontrol
kadar kolestrol agar dapat mencegah komplikasi lebih dini. Untuk
pasien dengan adanya riwayat diabetes melitus agar segera
berobat dan rutin mengontrol sehingga dapat mencegah terjadinya
retinopati.