Anda di halaman 1dari 13

DIAGNOSIS KELAINAN

HIDUNG DAN SINUS


PARANASAL

dr. Ahmad Fauzi, SpTHT-KL


RSAU dr. Esnawan Antariksa
Meliputi :
Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang

Anamnesis
Keluhan utama meliputi:
 Sumbatan hidung:

terus menerus/ hilang timbul


pada satu sisi/kedua lobang hidung
riwayat kontak dg bahan alergen
riwayat pemakaian obat tetes hidung
 Bersin

rasa gatal +/-


sesekali atau frekuent
riwayat kontak dg alergen

 Sekrethidung
keluar ke nares anterior/nasofaring
(PND)
konsistensi : serous,mukus,purulen atau
bercampur darah
waktu keluar: pagi atau musim tertentu
keluar dari satu sisi atau kedua sisi
 Nyeri daerah muka dan kepala >>
vacuum headache ok tekanan pada sinus
turun, ex sinusitis
Pressure headache organ satu menekan
organ lain, ex deviasi septi

 Epistaksis
perdarahan dapat keluar dari bagian
depan hidung atau belakang hidung
kemudian keluar melalui mulut
satu sisi atau kedua sisi
berhenti spontan atau profuse
 Gangguan penghidu
anosmia: hilangnya penciuman
hiposmia: berkurangnya penciuman
perlu ditanyakan riwayat infeksi
hidung, sinus dan riwayat
trauma kepala
lama keluhan
Pemeriksaan fisik hidung

Pemeriksaan hidung luar


o Inspeksi:
apakah ada kelainan bentuk hidung;
deviasi, depresi, pembengkakan hidung,
kelainan kongenital
o Palpasi:
adakah nyeri tekan daerah hidung dan sinus
apakah ada krepitasi tulang: fraktur hidung
Pemeriksaan kavum nasi:
o Rinoskopi anterior :
Alat: lampu kepala/head lamp,
spekulum hidung

* Evaluasi hidung dari depan ke belakang:


vestibulum, septum nasi, konka inferior, konka
media, meatus nasi inferior, meatus nasi media,
atap kavum nasi, mukosa kavum nasi, koana
* Bila terjadi kongesti hidung shg tidak semua
bagian dapat dievaluasi: pasang tampon kapas
adrenalin lidokain (1:100000) ± 5 menit
o Pemeriksaan bagian belakang hidung dan nasofaring
(Rinoskopi posterior)
* Alat: lampu kepala,
spatel lidah,
kaca laring ukuran kecil
lampu spritus/air hangat

* Cara: kaca laring dipegang dg tangan kanan,


panaskan, tangan kiri memegang spatel lidah
dan menekan lidah, kaca laring dimasukkan ke
daerah orofaring, dibelakang bawah uvula
arahkan ke atas, akan tampak atap
nasofaring, koana, ostium tuba eustachius
o Nasoendoskopi:
alat: endoskop
cara: pasang tampon adrenalin lidokain di KN
alat endoskop dimasukkan ke rongga
hidung secara perlahan lalu evaluasi
bagian hidung
alat tersebut juga dapat dimasukkan
sampai ke nasofaring
kelemahan: alat mahal
* Evaluasi:
- bagian nasofaring mis atap nasofaring,
ostium tuba dll
- bagian belakang hidung:
koana,
ujung belakang konka inferior
ujung belakang konka media
- jaringan patologis dari hidung maupun
nasofaring
Pemeriksaan penunjang:
pemeriksaan yang diperlukan untuk membantu
menegakkan diagnostik

 Transiluminasi: pencahayaan pada sinus dalam


ruang gelap. Berguna pada daerah yang
memiliki sarana terbatas.
cara: senter khusus
dimasukkan ke rongga
mulut/dibawah alis, evaluasi sinar yg
keluar pada rongga pipi/dahi
normal: terang
abnormal/pipi tebal: suram
 X- ray:
foto polos, posisi: Water’s,
Caldwell,
lateral view
CT scan posisi koronal
MRI

Anda mungkin juga menyukai