Anda di halaman 1dari 41

PEMERIKSAAN TELINGA HIDUNG

TENGGOROK
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA (KU) :
- Pastikan apa yang menjadi keluhan (simptom)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS) :


- keluhan utama diuraikan (lamanya, sifatnya dll)
- ditanyakan simptom yang lain di organ yang sama
- organ yang lain tidak ada keluhan cukup ditulis dbn
- ditanyakan pula penyakit lain yang mungkin menyertai
- ditanyakan faktor lingkungan/kebiasaan yg berkaitan
ANAMESIS……………..

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (RPD) :


- ditanyakan penyakit dahulu yang serupa
- ditanyakan penyakit lain yang mungkin berkaitan

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA (RPK) :


- apakah keluarga ada yg sakit serupa

- ditanyakan penyakit genetik yg berkaitan


PEMERIKSAAN TELINGA

ALAT-ALAT STANDAR YANG


DIPERLUKAN UNTUK PEMERIKSAAN
TELINGA :

Alat-alat standar yang diperlukan • 6. Aligator (cunam) : − untuk


untuk pemeriksaan telinga : mengambil benda asing −
untuk mengangkat polip liang
1. Lampu kepala
telinga
2. Garpu tala
• 7. Cerumen hook
3. Spekulum telinga beberapa
• 8. Obat anestesi lokal : larutan
ukuran (kecil, sedang, besar)
Lidokain 2%
4. Pinset telinga
• 9. Otoskop
5. Aplikator (pelintir
• 10. Tampon Steri
kapastelinga
Otoskop dan
Pinset bayonet
speculum telinga

garpu tala Cerumen hook

Head lamp aligator


PEMERIKSAAN TELINGA
1. PEMERIKSAAN AURIKULA
INSPEKSI :
- pre auricular
- auricular
- retroauricular

PALPASI
- pre auricular
- auricular
- retroauricular
• 2. PEMERIKSAAN CANALAIS AURIKULARIS
EKSTERNA
• Dengan/tanpa memakai spekulum telinga :
• - CAE normal, sempit, stenosis, atresia
• - kulit ada inflamasi, masa tumor
• - sekret, darah, atau serumen
3. PEMERIKSAAN MEBRANA TIMPANI (cara kerja)
Dengan spekulum telinga/otoskop, diperiksa :
- pars tensa, pars flasida, cone of light, perforasi
- warna MT normal seperti mutiara keabu-abuan
4. PEMERIKSAAN PATENSI TUBA
VALSAVA TEST :
- hasil positif bila MT bergerak ke lateral
TOYNBEE TEST :
- positif bila MT tertarik ke medial
PEMERIKSAAN TELINGA………….

PEMERIKSAAN TES PENDENGARAN

1. VOICE TEST/TES SUARA


- suara bisik (sering)
- bisa tahu ada/tidaknya ketulian
- tidak dapat mengetahui jenis ketulian
SYARAT :
- ruangan cukup sepi dg kebisingan maksimal 40 dB
- ruangan cukup lebar, jarak 6 m
- materi tes pemakai perkataan yang digunakan sehari
- harus terlatih mengucapkan materi tes
- pengucapan dimulai setelah ekspirasi maksimal
- bersifat kuantitatif/kurang cermat
PEMERIKSAAN TELINGA……….

2. TES GARPU TALA (PENALA)


Bertujuan untuk mengetahui tuli atai tidaknya seseorang,
serta membedakan jenis ketuliannya
(CHL,SNHL,MHL)
- Macamnya :RINNE, WEBER, SCHWABACH
PEMERIKSAAN RINNE :
Prinsip :
Membandingkan hantaran udara dan hantaran tulang pada
satu telinga
RINNE TEST
PEMERIKSAAN TELINGA………

PEMERIKSAAN WEBER
Prinsip :
- Membandingkan hantaran tulang pada telinga kanan dan kiri
Hasil :
Test weber

hasil
PEMERIKSAAN SCHWABACH
Prinsip :
- Membandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksa,
dengan syarat BC pemeriksa dalam batas normal
Hasil :
1. Normal, BC pasien = BC pemeriksa
2. Diperpendek, BC pasien < BC pemeriksa, pada SNHL
3. Diperpanjang, BC pasien > BC pemeriksa, pada CHL
SCHWABACH TEST
PEMERIKSAAN TELINGA………..

3. PEMERIKSAAN AUDIOMETRI NADA MURNI


Audiometer adalah suatu alat elektronik yang diguna
kan untuk mengukur ketajaman pendengaran secara
kuantitatif dan kualitatif.
FUNGSI AUDIOMETRI :
1. Mengetahui seseorang menderita ketulian atau tidak
2. Mengetahui jenis ketulian
3. Mengetahui jenis penyakit
PEMERIKSAAN HIDUNG DAN
SPN
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
 Tempat dan pencahayaan
 Persiapan alat
spekulum hidung kaca rinoskopi posterior
spatel lidah lampu spritus
spray tenggorok lampu kepala
pinset hidung
 Posisi pasien dan pemeriksa

LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN HIDUNG


 Inspeksi
 Rinoskopi anterior
 Rinoskopi posterior
Spekulum hidung Head lamp

Tongue spatel Lampu spritus

kaca laring dan faring


(rhinoskopi posterior)
dan (laringoskopi
indirek)
PEMERIKSAAN HIDUNG DAN SPN
1. HIDUNG BAGIAN LUAR
Inspeksi :
- ada/tidak deformitas, rinore, kelainan lain
Palpasi :
- krepitasi, nyeri tekan sinus

2. RINOSKOPI ANTERIOR
(posisi dan alat)

Diperiksa :
- Konka nasalis
- Septum nasi
- Meatus media
- Masa dalam rongga
Yang Diperiksa dari rhinoskopi anterior :
- Konka nasalis
- Septum nasi
- Meatus media
- Masa dalam rongga
3. RINOSKOPI POSTERIOR
(alat bahan dan cara kerja)
Bagian yang dilihat dari rhinoskopi posterior:
- Permukaan belakang uvula
- Permukaan atas palatum mole
- Koana
- Tepi belakang septum nasi
- Ujung belakang konka media dan inferior
- Osteum tuba eustachius
- Torus tubarius
- Atap nasofaring
- Kelainan : tumor, polip, sekret, adenoid hipertrofi, atresia koana
PEMERIKSAAN MULUT, FARING DAN LARING
1. MULUT
Inspeksi
- bibir : labioskisis, radang, tumor
- gigi dan gingiva : karies dentis
- lidah : gerakan, radang, tumor
- palatum : palatoskisis, tumor
- uvula : gerakan, radang, uvula bivida

2. FARING
- nasofaring, dengan rinoskopi posterior
- hipofaring, dengan laringoskopi indirek
- orofaring
tonsil : besarnya, kripte, detritus, radang, tumor
dinding posterior : warna mukosa, granulasi, post nasal drip
TONSIL

• T0 : tonsil yang sudah diangkat total lewat operasi


• T1 : tonsil yang normal, tersembunyi di balik pilar tonsil
• T2 : tonsil yang membesar mencapai pilar tonsil
• T3 : tonsil yang membesar melebihi pilar tonsil
• T4 : tonsil yang membesar hingga melewati batas tengah (uvula)
3. LARINGOSKOPI INDIREK
(ALAT DAN BAHAN)
3. LARINGOSKOPI INDIREK

Bagian yang dapat dilihat :


1. Radix linguae
2. Valleculla epiglottica
3. Epiglotis
4. Tuberculum epigloticum
5. Plica ventricularis
6. Plica vokalis
7. Rima glotis
8. Tuberculum cuneiforme
9. Tuberculum corniculatum
10. Hypopharynx
INDIKASI DILAKUKAN
LARINGOSKOPI INDIREK
• Batuk kronis
• Dyspnea
• Disfonia
• Stridor
• Perubahan suara
• Sakit tenggorokan kronis
• Disfagia
• Epistaksis
• Skrining karsinoma nasofaring
PEMERIKSAAN LEHER
a.Inspeksi leher :
-simetris/ asimetris
-tortikolis
-tumor
-limfadenopati
b. Palpasi leher :
Ada tumor atau limfadenopati : single/ multiple, ukuran,
konsistensi (lunak,kistik, padat, keras)
permukaan (licin, berbenjol-benjol)
fiksasi (mudah digerakkan/ tidak)
 nyeri tekan;
tanda radang
sakit pada saat digerakkan/ tidak.
 Tiroid : membesar/ tidak; bila ada pembesaran tiroid, apakah
single/ multiple, berapa ukurannya, konsistensi (lunak, kistik,
padat, keras), permukaan (licin, berbenjol-benjol); fiksasi
(mudah digerakkan/ tidak
• nyeri tekan apakah sakit pada saat digerakkan/
tidak.disertai pembesaran limfonodi/ tidak; ikut bergerak
pada saat menelan/tidak; disertai suara serak/tidak,
adanya tanda gangguan hormon tiroid (hipertiroid/
hipotiroid).
TUGAS

• 1.Teknik anamnesis di tht kl

Anda mungkin juga menyukai