Anda di halaman 1dari 53

Evaluasi Status

Mental
dr. Juwita Saragih, Sp. KJ
Status Mental

Pemeriksaan status
Pemeriksaan
mental berguna
psikiatri yang
untuk kunjungan
mengeksplorasi
berikutnya dan
semua area fungsi Pemeriksaan status memantau
mental dan mental memberikan perubahan dari
menunjukkan bukti gambaran kepada waktu ke waktu
tanda dan gejala klinisi tentang status
penyakit mental mental pasien pada
saat wawancara
OVERVIEW BAHASAN

01 Gambaran umum 03 Bicara


02 Mood dan afek 04 Gangguan persepsi

07 Pengendalian impuls 05 Pikiran


08 Pertimbangan dan tilikan 06 Sensorium dan kognitif
09 Reliabilitas

Referensi: Kaplan & Sadock, Sinopsis Psikiatri Edisi ke 7 Jilid I


1. Gambaran Umum
• PENAMPILAN

• Keadaan fisik : tampak seperti usia berapa tahun? Lebih


muda/lebih tua. Tampak sakit/sehat secara fisik?
• Cara berpakaian: pakaian sesuai dengan keadaan dan
cuaca atau aneh? Perhiasan tubuh? Apakah sesuai dengan
konteks?
• Perawatan diri: memperhatikan penampilan/kebersihan
diri? Tanda bekas luka atau menyakiti diri sendiri?
Perawatan dan kebersihan dapat pula menjadi petunjuk
tingkat fungsi pasien
• Pembawaan : tenang, tampak tua/muda, kekanakan?
• Gejala Ansietas : Tangan basah, Dahi berkeringat,
Gelisah, Sikap tegas, Mata terbelalak
PERILAKU DAN AKTIVITAS
PSIKOMOTOR

• Normal
• Bradikinesia
• Hiperkinesia (agitasi, agresi)
• Gerakan/postur tidak wajar
Katatonia (gerakan abnormal tubuh)
• Mannerism, stereotipik,
ekopraksia, posturing, flexibilitas
cerea, echolalia, stupor katatonia
• tremor, tik, kedutan/gerakan
menyentak Gerakan abnormal ini bisa juga jadi petunjuk dari
• Gaya berjalan efek samping obat, seperti
• Tardive diskinesia
• Akatisia
• Gejala parkinson dari obat antipsikotik
SIKAP TERHADAP
PEMERIKSA

• Bekerja sama
• Bersahabat
• Penuh perhatian
• Tertarik
• Datar • Merendahkan
• Menggoda • Kebingungan
• Bertahan • Apatis
• Bermusuhan
• Bermain-main
• Menyenangkan
• Mengelak atau
berlindung
2. Mood dan MOOD
Suatu perasaan yang pervasif dan bertahan lama

Afek yang dialami secara subjektif yang dilaporkan oleh


pasien serta dapat dilihat orang lain.

EUTIMIK
Normal, tidak ada depresi dan elevasi mood

HIPERTIMIK
Perasaan yang memperlihatkan semangat atau kegairahan yan
berlebihan terhadap kegiatan aktivitas (iritabel, euphoria,
ekstaksia labil)

HIPOTIMIK

Secara subyektif mengeluhkan tentang kesedihan dan


kehilangan semangat (disforia, anhedonia, depresi)
1. Disforik : mood yang tidak menyenangkan
2. Iritable : Mudah marah atau tersinggung
3. Euforia : Elasi yang kuat dengan perasaan kebesaran (gembira berlebihan)
4. Anhedonia : Hilangnya minat dan menarik diri dari semua aktivitas biasa dan
menyenangkan
5. Elasi: perasaan gembira, euforia, kepuasaan diri yang intens, optimisme
6. Mania : Keadaan mood yang ditandai dengan elasi yang kuat
7. Hipomania : Abnormalitas mood yang ditandai dengan ciri kualitatif mania
namun kurang intens
8. Labil : mudah berubah-rubah antara euforia dan depresi atau kecemasan  Mood
labil contoh tertawa terbahak-bahak dan meluap-luap pada satu waktu, menangis dan
kecewa pada waktu selanjutnya

9. Depresi : Pesaan kesedihan yang psikopatologis


10.Aleksitimia : ketidakmampuan mendeskripsikan moodnya
AFEK
Ekspresi emosi yang terlihat; mungkin tidak konsisten dengan emosi yang dikatakan

Luas Tumpul
• Menunjukkan keadaan
normal dimana semua • Ekspresi yang tampak
perasaan diekspresikan hanya sedikit (ekspresi
penuh dan diekspresikan sangat kurang) 
dengan tepat Tampak tatapan mata
kosong, irama suara
monoton Datar
Sempit Tidak ada ekspresi
Pandangan mata kosong,
• Penurunan intensitas sikap tubuh kaku, irama
irama perasaan yang suara seperti robot,
tidak separah afek datar, gerakan sngt minimal
tapi jelas menurun.
KESESUAIAN AFEK

• Serasi : Terdapat kecocokan atau keharmonisan yang menyertai pikiran atau


pembicaraan.
• Tidak Serasi : Terdapat ketidak cocokan yang menyertai pikiran atau
pembicaraan menceritakan suasana duka cita tetapi dengan wajah riang dan
tertawa-tawa).
3. Bicara
Gagasan, pikiran, yang dikspresikan melalui bahasa;
komunikasi melalui peggunaan kata-kata dan bahasa
Tekanan bicara
Bicara cepat yaitu peningkatan jumlah dan
kesulitan untuk memutus pembicaraan

Kemiskinan bicara

Pembatasan jumlah bicara yang digunakan; jawaban


mungkin hanya satu suku kata

Kekacauan

Bicara yang aneh dan disritmik, yang mengandung


semburan yang cepat dan menyentak
Gangguan Bicara

Pengulangan atau perpanjangan suara atau suku kata


Gagap yang sering, menyebabkan gangguan kefasihan bicara yang
jelas

Bicara tidak Respon verbal yang diberikan hanya jika ditanya atau
dibicarakan langsung; tidak ada bicara yang dimulai dari
spontan diri sendiri

Disprosodi Hilangnya irama bicara yang normal

Disartria Kesulitan dalam artikulasi, bukan dalam penemuan kata


atau tata bahasa
Gangguan Bicara

• Bicara yang lemah atau keras secara berlebihan :


hilangnya modulasi volume bicara normal
• Latah : Gaya bicara serampangan yang tidak berirama, terdiri
atas seruan spontan dan cepat
• Akulalia : Gaya bicara yang tidak masuk akal terkait dengan
gangguan pemahaman yang cukup bermakna
• Bradilalia : Gaya bicara lambat yang abnormal
• Disfonia : Kesulitan atau nyeri saat bicara
Afasia
• Afasia motorik : bicara terhenti-henti, susah
payah, dan tidak akurat
• Afasia sensorik : kehilangan kemampuan
organik dalam mengerti arti kata
• Afasia nominal : kesulitan untuk menemukan
nama yang tepat untuk suatu benda
• Afasia sintikal : ketidakmampuan menyusun
kata dalam urutan yang tepat
• Afasia logat khusus : kata – kata yang
dihasilkan seluruhnya neologistik
• Afasia global : kombinasi afasia yang tidak fasih
dan afasia fasih yang berat
4. Persepsi
Halusinasi
1. Apakah pernah mendengar suara atau bunyi lain saat tidak ada orang

lain disekitar anda? Ilusi

2. Apakah pernah mempunyai penglihatan atau melihat sesuatu yang Derealisasi

tampaknya tidak dilihat orang lain?


Depersonalisasi
3. apakah pernah mengalami adanya sensasi aneh pada tubuh yang

tampaknya tidak dirasakan orang lain?


• Halusinasi hipnagogik (terjadi saat orang
jatuh tertidur)
• Halusinasi hipnopompik (saat orang
terbangun)
Halusinasi • Halusinasi pendengaran (auditoris)
• Halusinasi penglihatan (visual)
• Halusinasi penghidu (olfaktoris)
Persepsi sensoris yang palsu yang tidak disertai dengan • Halusinasi pengecapan (gustatoris)
stimuli eksternal yang nyata
• Halusinasi raba (taktil, haptic)
• Halusinasi somatik
Sistem sensoris yang terlibat
● Auditorius • Halusinasi liliput
● Visual • Halusinasi yang sejalan dengan mood
● Olfaktorius ( mood-congruent hallucination)
● taktil

Halusinasi mungkin juga terjadi dalam waktu tertentu


dari stres pada pasien individual.
5. Pikiran
Pikiran dibagi menjadi proses dan isi pikir.
• Proses pikir merupakan cara saat seseorang menyatukan semua ide-ide
dan asosiasi yang membentuk pemikiran seseorang. Proses atau bentuk
pikir dapat bersifat logik dan koheren atau tidak logik dan tidak
komprehensif.

• Isi pikir merujuk pada apa yang dipikirkan oleh seseorang berupa ide,
keyakinan, preokupasi, dan obsesi.
Gangguan Umum dalam proses pikir
(bentuk pikir)

1. Gangguan mental : sindroma prilaku atau psikologis yang bermakna secara


klinis, di sertai dengan penderitaan atau ketidakmampuan.
2. Psikosis : ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari fantasi.
3. Tes realitas : pemeriksaan dan pertimbangan objektif tentang dunia di luar diri.
4. Gangguan pikiran formal : gangguan dalam bentuk pikiran, malahan isi
pikiran; berpikir ditandai dengan kekenduran asosiasi,neologisme, dan
konstruksi yang tidak logis; proses berpikir mengalami gangguan dan orang
didefinisikan sebagai psikotik.
5. Berpikir tidak logis : berpikir mengandung kesimpulan yang salah atau
kontradiksi internal; hal ini adalah patologis jika nyata dan tidak disebabkan
oleh nilai kultural atau defisit intelektual.
6. Dereisme : aktivitas mental yang tidak sesuai dengan logika atau
pengalaman.
7. Berpikir autistik : preokupasi dengan dunia dalam dan pribadi;
istilah digunakan agak sama dengan dereisme.
8. Berpikir magis : suatu bentuk pikiran dereistik; berpikir adalah
serupa dengan fase praoperasional pada masa anak-anak, dimana
pikiran, kata-kata, atau tindakan mempunyai kekuatan.
9. Proses berpikir primer : istilah umum untuk berpikir yang
dereistik, tidak logis, magis; normalnya ditemukan pada mimpi,
abnormal pada psikosis.
Gangguan Spesifik dalam proses pikir
(bentuk pikir)

• Neologisme : kata baru yang diciptakan oleh pasien, seringkali dengan mengkombinasikan suku
kata dari kata-kata lain, untuk alasan keanehan psikologis
• Word salad (gado-gado kata) : campuran kata dan frasa yang membingungkan
• Sirkumtansialitas : bicara yang tidak langsung yang lambat dalam mencapai tujuan tetapi
akhirnya dari titik awal mencapai tujuan yang diharapkan
• Tangensialitas : ketidakmampuan untuk mempunyai asosiasi pikiran yang diarahkan oleh tujuan;
pasien tidak pernah berangkat dari titik awa menuju tujuan yang diinginkan
• Inkoherensi (pembicaraan yang tidak logis) : pikiran yang biasanya tidak dapat dimengerti;
berjalan bersama pikiran/kata-kata dengan hubungan yang tidak logis atau tanpa tata bahasa
• Perseverasi : respon terhadap stimulus sebelumnya yang menetap setelah stimulus baru diberikan
sering disertai dengan gangguan kognitif
• Verbigerasi : pengulangan kata-kata atau frasa-frasa spesifik yang tidak mempunyai arti
• Ekolalia : pengulangan kata-kata atau frasa-frasa seseorang lain secara psikopatologis
• Kondensasi : penggabungan berbagai konsep menjadi satu konsep
• Jawaban yang tidak relevan : jawaban yang tidak harmonis dengan pertanyaan
yang ditanyakan (seperti mengabaikan pertanyaan)
• Pengenduran asosiasi : aliran pikiran dimana gagasan bergeser dari satu subjek ke
subjek lain dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan
• Keluar dari jalur (derailment) : penyimpangan yang mendadak dalam urutan
pikiran tanpa penghambatan
• Flight of ideas : verbalisasi atau permainan kata-kata yang cepat dan terus menerus
yang menghasilkan pergeseran terus menerus dari satu ide ke ide lain
• Asosiasi bunyi (clang association) : asosiasi kata-kata yang mirip bunyinya tetapi
berbeda artinya
• Penghambatan (blocking) : terputusnya aliran berpikir secara tiba-tiba sebelum
pikiran atau gagasan diselesaikan
• Glossolalia : ekspresi pesan-pesan yang relevan melalui kata-kata yang tidak dapat
dipahami
Isi Pikir
Gangguan isi pikir termasuk
● Delusi (tidak dapat membedakan hal yang nyata atau tidak)
● preokupasi (pikiran yang terus menerus munvul dan bertahan di 1 titik)
● Obsesi (pikiran berulang-ulang)
● Kompulsi (perilaku berulang-ulang ingin cuci tangan terus
● fobia (ketakutan berlebih terhadap situasi yang tidak membahayakan)
● rencana
● Kehendak
● ide rekuren tentang bunuh diri dan pembunuhan (sudah ingin bunuh diri rencana bisa
ada/ belum)
● dorongan antisosial
Gangguan Spesifik Isi Pikir
Kemiskinan isi • Pikiran yang memberikan sedikit informasi karena tidak ada pengertian,pengulangan
pikir kosong, atau frasa yang tidak jelas.

Gagasan yang • keyakinan palsu yang dipertahankan dan tidak beralasan yang dipertahankan secara
berkebihan kurang kuat dibandingkan dengan suatu waham.

Kecenderungan • Pemusatan isi pikiran pada ide tertentu, disertai dengan irama afektif yang kuat (paranoid
atau preokupasi
pikiran atau preokupasi tentang bunuh diri atau membunuh.

Egomania • Preokupasi pada diri sendiri yang patologis.

Monomania • Preokupasi dengan suatu objek tunggal.

• Keprihatinan yang berlebihan tentang kesehatan pasien yang didasarkan bukan pada patologi
Hipokondria organik yang nyata, tetapi pada interpretasi yang tidak realistic terhadap tanda atau sensasi fisik
yang abnormal.
• Ketekunan yang patologis dari suatu pikiran atau perasaan yang tidka dapat ditentang yang tidak dapat
Obsesi
dihilangkan dari kesadaran oleh usaha logika, yang disertai dengan kecemasan.

Koprolalia • Pengungkapan secara kompulsif dari kata-kata yang cabul.

• Kebutuhan yang patologis untuk melakukan suatu impuls yang jika ditahan menyebabkan kecemasan,
Kompulsi
perilaku berlulang sebagai respon suatu obsesi atau dilakukan menurut aturan tertentu.

• Suatu wahyu dimana terjadi pencerahan yang besar sekali disertai dengan perasaan bahwa pasien telah
Noesis
dipilih untuk memimpin dan memerintah.

• Suatu perasaan yang meluap, pasien secara mistik bersatu dengan kekuatan yang tidak terbatas; tidak
Unio mystica
dianggap suatu gangguan dalam isi pikiran jika sejalan dengan keyakinan pasien atau lingkungan kultural.
Fobia sederhana : rasa takut yang jelas terhadap objek atau situasi yang
jelas (cth: rasa takut terhadap ular atau laba-laba)

Fobia sosial : rasa takut akan keramaian masyarakat, (cth: rasa takut
Fobia : Rasa takut
berbicara, bekerja, atau makan dalam masyarakat)
patologis yang
persisten, irasional,
berlebihan, dan
selalu terjadi
Akrofobia : rasa takut terhadap tempat tinggi
terhadap suatu jenis
stimulasi atau situasi
tertentu.
Agorafobia : rasa takut terhadap tempat yang terbuka

Algofobia: rasa takut terhadap rasa nyeri


Ailurofobia : rasa takut terhadap kucing

Eritrofobia : rasa takut terhadap warna merah (rasa takut


terhadap berdarah)

Fobia : Rasa takut patologis


Panfobia : rasa takut terhadap segala sesuatu
yang persisten, irasional,
berlebihan, dan selalu terjadi
terhadap suatu jenis
stimulasi atau situasi
Klaustrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tertutup
tertentu.

Xenofobia : rasa takut terhadap orang asing

Zoofobia : rasa takut terhadap binatang


Waham WAHAM : keyakinan yang salah, didasarkan pada
kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak
sejalan dengan inteligensia pasien dan latar belakang
kultural, yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan .

Waham yang kacau (Bizzare delusion)


• keyakinan palsu yang aneh, mustahil dan sama sekali tidak masuk akal (cth : jiwa dan pikiran mereka
dikendalikan oleh televisi atau mereka hendak diculik oleh makhluk luar angkasa)
Waham tersistematisasi
• keyakinan yang palsu yang digabungkan oleh sesuatu tema atau peristiwa tunggal. (cth:pasien dimata
matai oleh agen rahasia,mavia)
Waham yang sejalan dengan mood
• waham dengan isi yang sesuai dengan mood.(cth: seorang pasien depresi percaya bahwa ia
bertanggung jawab atas penghancuran dunia)
Waham yang tidak sejalan dengan mood
• waham dengan isi yang tidak mempunyai hubungan dengan mood atau merupakan mood-netral. (cth:
pasien depresi mempunyai wahan control pikiran atau siar pikiran)
Waham nihilistik
• perasaan palsu bahwa dirinya, orang lain, dan dunia adalah tidak ada atau berakhir.
Waham kemiskinan
• keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau akan terampas semua hartanya.

Waham somatik
• keyakinan palsu menyangkut fungsi tubuh pasien.(cth: keyakinan bahwa otak pasien ada berakar atau mencair)

Waham menyalahkan diri sendiri


•keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih pasien adalah tidak jujur

Waham ketidaksetiaan (waham cemburu)


•keyakinan yang palsu tentang penyesalan yang dalam dan rasa bersalah.

Erotomania
• keyakinan waham, lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki, bahwa seseorang sangat mencintai dirinya

Pseudologin phantastica
•suatu jenis kebohongan, dimana seorang tampaknya percaya terhadap kenyataan fantasinya dan bertidak
atas kenyataan,disertai sindrom munchausen, berpura pura sakit yang berulang)
Waham persekutorik : keyakinan palsu bahwa
pasien sedang diganggu, ditipu, atau disiksa

Waham paranoid : termasuk


waham persekutorik dan
waham referensi, kontrol, dan Waham kebesaran : gambaran kepentingan,
kebesaran (dibedakan dari ide
paranoid, dimana kecurigaan kekuatan, atau identitas seorang yang berlebihan
adalah lebih kecil dari bagian
waham)

Waham referensi : keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain


ditunjukkan pada dirinya; bahwa peristiwa, benda-benda, atau orang
lain mempunyai kepentingan tertentu dan tidak biasanya, umumnya
dalam bentuk negative (cth:pasien percaya bahwa orang di
televisiberbicara padanya atau membicarakan dirinya)
Penarikan pikiran (thought withdrawl) : waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari
ingatannya oleh orang lain atau tenaga lain.

Penanaman pikiran (thought insertion) : waham bahwa pikiran ditanam dalam pikiran pasien
oleh orang atau tenaga lain.

Waham pengendalian diri sendiri :


perasaan palsu bahwa kemauan,
pikiran, atau perasaan pasien
dikendalikan oleh tenaga luar.
Siar pikiran (thought broadcasting) : waham bahwa pikiran pasien dapat didengar oleh orang
lain (cth: pikiran mereka sedang disiarkan ke udara)

Pengendalian pikiran (thought control) : waham bahwa pikiran pasien sedang dikendalikan
oleh orang atau tenaga lain.
6. Sensorium & kognitif
A. Kesiagaan dan tingkat kesadaran
B. Orientasi
C. Daya ingat
D. Konsentrasi dan perhatian
E. Kapasitas untuk membaca dan menulis
F. Kemampuan visuospasial
G. Pikiran abstrak
H. Sumber informasi dan kecerdasan
Disorientasi: Gangguan orientasi waktu, tempat atau orang
Gangguan Kesadaran Pengaburan kesadaran: penurunan kewaspadaan terhadap
lingkungan secara menyeluruh
Stupor: hilangnya reaksi dan ketidaksadaran terhadap
lingkungan sekeliling
Delirium: Kebingungan, gelisah, reaksi disorientasi yang
disertai rasa takut dan halusinasi
Koma: Derajat ketidaksadaran yang berat
Koma Vigil: Koma di mana pasien tampak tertidur tetapi
dapat segera di bangunkan
Keadaan temaram (twilight state): Gangguan kesadaran
dengan halusinasi
Keadaan seperti mimpi (dreamlike state): sering digunakan
secara sinonim dengan kejang parsial kompleks atau
epilepsi psikomotor
Somnolensi: Mengantuk yang abnormal yang sering
ditemukan pada proses organik
Gangguan Atensi
1. Distraktibilitas: Ketidakmampuan untuk memusatkan atensi; penarikan atensi
kepada stimuli eksternal yang tidak pentong/relevan.
2. Inatensi selektif: Hambatan hanya pada hal-hal yang menimbulkan kecemasan.
3. Hipervigilensi: Atensi dan pemusatan berlebihan pada semua stimuli internal dan
eksternal, biasanya sekunder dari keadaan delusi/paranoid
4. Keadaan tak sadarkan diri: Atensi yang terpusat dan kesadaran yang berubah,
biasanya terlihat pada hipnosis, gangguan disosiatif dan pengalaman religius yang
luar biasa.
Gangguan Sugestibilitas
Definisi: Kepatuhan dan respons yang tidak kritis terhadap gagasan atau pengaruh
1. Folie a deux: Penyakit emosional yang berhubungan antara dua (atau tiga )orang.
2. Hipnosis: Modifikasi kesadaran yang diinduksi secara buatan yang ditandai dengan
peningkatan sugestibilitas.
Waktu:
Orientasi - Apakah sekarang siang/malam?
- Sekarang hari apa/ bulan berapa/ tahun berapa?
Tempat:
- Sekarang bapak sedang berada di mana?
Orang:
-Mampu mengenali diri sendiri
-Mampu mengenali orang sekitar dan mengerti peranan orang
tersebut dalam hubungannya dengan mereka.
Contoh :
- Apakah bapak mengenal orang ini? Bisa bapak jelaskan bagaimana
hubungan orang tersebut dengan bapak?
- Apakah bapak tau siapa yang memeriksa bapak tadi?
Daya Ingat

1. Segera (immediate): pengingatan hal-hal yang dirasakan dalam beberapa


detik sampai menit.(minta untuk mengulangi enam angka maju dan
selanjutnya mundur)
2. Baru (recent): pengingatan peristiwa yang telah lewat baru saja, seperti
(tanya pada pasien apa yg mereka makan sebagaiVision
sarapan?)
3. Masa Lalu yang Belum Lama (recent past): pengingatan peristiwa yang
telah lewat selama beberapa bulan (minta untuk mengingat peristiwa baru
yang penting dari bbrp bulan terakhir)
4. Jauh (remote): Pengingatan peristiwa yang telah lama terjadi (tanya
tentang masa anak-anak)
Gangguan Daya Ingat

1. Amnesia: Ketidakmampuan sebagian/keseluruhan untuk


mengigat pengalaman masa lalu.

a. Anterograde: Amnesia untuk peristiwa yang terjadi setelah


suatu titik waktu.
b. Retrograde: Amnesia sebelum suatu titik waktu
2. Paramnesia: Pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan

 Fausse reconnaissance: Pengenalan yang palsu


 Pemalsuan retrospektif: Ingatan secara tidak diharapkan (tidak disadari) menjadi
terditorsi saat disaring melalui keadaan emosional, kognitif dan pengalaman pasien
sekarang
 Konfabulasi: membuat jawaban palsu yang tidak disadari jika daya ingat terganggu)
 Déjà vu: Ilusi pengenalan visual dimana situasi yang baru secara keliru dianggap
sebagai suatu pengulangan ingatan sebelumnya
 Deja entendu: Ilusi pendengaran auditoris
 Deja pense: Ilusi bahwa suatu pikiran baru dikenali sebagai pikiran yang sebelumnya
telah dirasaka atau diekspresikan
 Jamais vu: Perasaan palsu tentang ketidakkenalan terhadap situasi nyata yang telah
dialami oleh seseorang
3. Hipermnesia: Peningkatan derajat penyimpanan dan pengingatan
4. Eidetic image: Ingatan visual tentang kejelasan halusinasi
5. Screen memory: Ingatan yang dapat di toleransi secara sadar menutupi
ingatan yang menyakitkan
6. Represi: Suatu mekanisme pertahanan yang ditandai oleh pelupaan
secara tidak disadari terhadap gagasan atau impuls yang tidak dapat
diterima
7. Letologika: Ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama
atau suatu kata benda yang tepat
Konsentrasi dan Perhatian

● Penilaian konsentrasi bisa dilakukan dengan:


1. Dengan pengurangan kelipatan 7 dari angka 100.
2. Bila pasien tidak dapat melakukannya, maka boleh dengan pengurangan
kelipatan 3.
3. Atau yang lebih mudah: 4 x 9, 5 x 4?

● Perhatian (atensi) dinilai dengan:


 menyuruh pasien mengeja terbalik kata ‘dunia’ atau kata lain, atau boleh
dengan menyebutkan lima benda dengan awalan huruf tertentu.
● Gangguan Atensi dapat berupa:
1. Perhatian yang mudah teralih (Distraktibilitas) : tidak mampu
memusatkan perhatian
2. Gangguan perhatian selektif : hanya mengabaikan hal yang
menimbulkan ansietas
3. Hipervigilensi : perhatian dan fokus berlebihan pada stimulus interna-
ekserna
4. Trans : atensi terpusat, tapi kesadarn berubah (seperti hipnotis)
Kapasitas Untuk Membaca dan Menulis

●Pasien diminta membaca suatu kalimat, misal: “pejamkan matamu”


kemudian mengerjakan hal yang diperintahkan kalimat tersebut.
F. Kemampuan Visuospasial

Pasien harus diminta untuk menyalin suatu gambar, seperti segi-lima


bertumpuk atau bagian depan jam dinding.
G. PIKIRAN ABSTRAK
Berpikir Abstrak adalah kemampuan pasien untuk berhadapan
dengan konsep. Pasien yang datang dengan gangguan cara dimana
mereka mengkonseptualisasikan atau menangani gagasan.

Sebagai contoh : dapatkah pasien menjelaskan persamaan antara


buah apel dan buah pir? atau persamaan antara kebenaran dan
kecantikan?
Contoh lain : menjelaskan makna dari “panjang tangan, buah
tangan, dll”
H. SUMBER INFORMASI DAN
INTELEGENSIA
Sumber informasi jika dicurigai suatu kemungkinan adanya
gangguan kognitif.
Sebagai contoh : Apakah pasien dapat menghitung uang kembalian
dari Rp. 1.000 apabila telah dibelanjakan Rp.550,-

Inteligensia adalah berhubungan dengan perbendaharaan kata dan


sumber pengetahuan umum. Inteligensia harus memperhitungkan
tingkat pendidikan dan status sosialekonomi pasien.
Sebagai contoh : Siapa presiden Republik Indonesia?
7. Pengendalian Impuls

• Apakah pasien mampu mengendalikan impuls seksual, agresif, atau


lainnya?
• Memastikan kesadaran pasien tentang perilaku yang sesuai secara sosial
dan menilai tentang kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya sendiri
atau orang lain.
• Biasanya sulit dikendalikan pada pasien kelainan kepribadian
• Dinilai dari riwayat pasien sekarang dan perilaku yang diobservasi
selama wawancara
PERTIMBANGAN DAN TILIKAN
(INSIGHT )

 Secara umum tilikan atau insight adalah kemampuan untuk


menilai suatu kondisi dalam situasi tertentu. Menurut PPDGJ III,
derajat tilikan merupakan tingkat kesadaran penderita tentang
kondisinya yang sedang sakit.

 Pemahaman pasien akan dirinya, tentang yang dialami, dirasakan


dan termasuk paham apakah dirinya terganggu secara kejiwaan
 Orang yang menderita gangguan jiwa cenderung egosentrik,
menyalahkan orang lain dan menolak introspeksi diri.
8. TINGKATAN DERAJAT TILIKAN

TILIKAN 1
Penderita menyangkal sepenuhnya terhadap keadaan sakitnya.

TILIKAN 2
Penderita sedikit menyadari tentang kondisinya, namun pada saat
bersamaan menolak dan menyangkal sakitnya.

TILIKAN 3
Pasien menyadari penyakitnya namun menyalahkan orang lain, faktor
eksternal bahkan faktor organik
TILIKAN 4
Pasien menyadari dirinya sakit namun tidak mengetahui penyebab sakitnya

TILIKAN 5 / Tilikan intelektual


Pasien mengakui sepenuhnya bahwa dirinya sakit dan –mengetahui penyebab sakitnya
adalah perasaan irasional atau gangguan-gangguan yang dialaminya, tetapi tidak
menggunakan pengetahuan ini mengubah pengalaman di masa mendatang

TILIKAN 6 / Tilikan Emosional


Kesadaran emosional tentang motif dan perasaan di dalam diri pasien dan orang yang
penting dalam kehidupannya, yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam
perilaku.
Pertimbangan (judgement)
• Pertimbangan mengacu pada kapasitas seseorang untuk
membuat keputusan yang baik dan bertindak berdasarkan
keputusan tersebut

• Penilaian yang terganggu secara signifikan menjadi alasa


untuk mempertimbangkan tingkat perawatan

• Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari


perilakunya?
• Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan
dilakukannya di dalam suatu situasi khayalan.
• Seperti, apa yang akan dilakukan oleh pasien jika ia
mencium bau asap di dalam ruang bioskop yang padat?
9. RELIABILITAS
Reliabilitas merupakan bagian dari pemeriksaan status mental dari menyimpulkan
kesan dokter psikiatrik terhadap reabilitas pasien dan kemampuan untuk melaporkan
situasinya dengan akurat.

Bagian ini memasukan suatu perkiraan kesan dokter


psikiatrik pada kebenaran atau kejujuran pasien.
Ex : Jika seorang pasien terbuka tentang penyalahgunaan
zat secara aktif dan bermakna atau tentang keadaan yang
diketahui pasien dapat mencerminkan kejahatan, dokter
psikiatrik dapat memperkirakan kejujuran pasien adalah
baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis. 7th ed. Wiguna IM, editor.

2. Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis. Jilid 1. Wiguna IM, editor. 2010.

3. Kaplan & Sadock’s. Synopsis of psychiatry. Twelfth edition. Philadelphia; 2022


Teurimeng geunaseh

Anda mungkin juga menyukai