Anda di halaman 1dari 40

KKD

Ilmu THT-KL
S Subjektif
O Objektif
A Assasement
P Planing
14/06/23 2
SUBJEKTIF /ANAMNESIS

 Sebutkan 5 keluhan paling sering yang


dikeluhkan pasien dengan masalah THT-KL
!
 Gali lebih dalam mengenai keluhan tersebut
!
 Buatlah kerangka berpikir (spider map) !

14/06/23 3
OBJEKTIF

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

14/06/23 4
PF THT-KL

Meliputi :
 Maxillo facial  sinus-sinus paranasalis
 Telinga
 Hidung
 Mulut, kelenjar ludah dan tenggorokan
 Leher

14/06/23 5
PRINSIP PEMERIKSAAN FISIK

 INSPEKSI
 PALPASI
 PERKUSI
 AUSKULTASI

14/06/23 6
Kepala

14/06/23 7
14/06/23 8
Mulut, kelenjar ludah dan
faring

14/06/23 9
14/06/23 10
14/06/23 11
14/06/23 12
14/06/23 13
14/06/23 14
14/06/23 15
Pemeriksaan Pendengaran
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
2. Tes Berbisik
3. Tes Penala (garpu tala)
a. Tes Rinne
b. Tes Weber
c. Tes Schwabach
d. Tes Bing
4. Audiometri
5. Timpanometri
14/06/23 17
Membran Timpani
 Bagian paling luar telinga
tengah
 Secara anatomi : 4 kuadran
 Bayangan penonjolan bgn II
I
bawah maleus Umbo
 Reflex cahaya  gerakan
serabut yang radier dan
sirkuler.
UMBO
IV
 Reflek cahaya jam 7 untuk III
MT kiri dan jam 5 utk MT
kanan RC
Membrana Timpani
Perforasi membrana tympani
2. Tes Berbisik
 Merupakan tes semikuantitatif
 Tujuan : menentukan derajat ketulian secara kasar
 Orang normal daat mendengar bisikan dari jarak 6-10
meter
 Cara pemeriksaam:
– Ruangan cukup tenang, dengan panjang 6 meter
– Berbisik pada akhir ekspirasi
– Dimulai dari jarak 6 meter dan makin lama makin
mendekat, maju tiap satu meter sampai dapat mengulangi
tiap kata dengan benar
– Telinga yang tidak diperiksa ditutup, orang yang diperiksa
tidak boleh melihat pemeriksa (pemeriksa berdiri di sisi
telinga yang diperiksa)
..con’t

 Interpretasi :

– Normal : 5/6 sampai 6/6

– Tuli ringan bila suara bisik 4 meter

– Tuli sedang bila suara bisik antara 2 - 3 meter

– Tuli berat bila suara bisik antara 0 - 1 meter


3. Tes Penala (Garpu Tala)
 Dasar fisiologi pemeriksaan:
– Telinga dalam (koklea) terletak pada kavitas
bertulang di dalam os temporalis (labyrinth tulang)
 getaran di seluruh tulang tengkorak dapat
menyebabkan getaran pada cairan koklea
– Masking phenomenon adanya bunyi akan
menurunkan kemampuan seseorang mendengar
bunyi lain  masa refrakter relatif dan absolut
reseptor dan serat n.auditorik  berkaitan dengan
nada
a. Tes Rinne
 Merupakan tes kualitatif
 Tujuan: membandingkan hantaran melalui
udara dan hantaran melalui tulang
 Cara pemeriksaan:
– Penala digetarkan
– Dasar penala diletakan pada prosesus mastoideus
telinga yang akan diperiksa
– Jika op tidak mendengar bunyi lagi, penala di
pindahkan ke depan liang telinga, ± 2,5 cm dari
liang telinga
– Normal  AC : BC = 2:1
– Rinne (+)  AC > BC 
Telinga normal atau tuli saraf
– Rinne (-)  AC < BC 
Tuli Konduktif
b. Tes Weber

 Tujuan : membandingkan hantaran tulang


telinga kiri dengan telinga kanan
 Cara pemeriksaan:
– Penala digetarkan
– Dasar penala diletakkan pada garis tengah
kepala : ubun-ubun, glabella, dagu, pertengahan
gigi seri paling sensitif)
Tak ada lateralisasi  normal
Lateralisasi ke yang sakit  telinga tsb tuli konduktif
Lateralisasi ke yang sehat  telinga yang sakit tuli saraf
31
c. Tes Schwabach
 Tujuan : membandingkan hantaran tulang orang yang
diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal
 Cara pemeriksaan :
– Penala digetarkan
– Dasarnya diletakkan ada prosesus mastoideus op
– Bila sudah tidak didengar lagi, penala dipindahkan pada
proc.mastoideus pemeriksa
– Bila masih terdengar kesan: pendengaran op memendek
– Bila pemeriksa juga tidak mendengar  ulangi tes kembali.
– Penala digetarkan kembali dan diletakkan di proc.mastoideus
pemeriksa terlebih dahulu, bila sudah tidak terdengar lagi
pindahkan pada op
 Interpretasi :
– Normal apabila BC op = BC pemeriksa
– Bila BC op < pemeriksa  Schwabach
memendek  telinga op yang diperiksa tuli
saraf
– Bila BC OP > pemeriksa  Schwabach
memanjang  telinga op yang diperiksa tuli
konduktif
Kesimpulan Tes Penala
Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach Interpretasi

Positif Lateralisasi tidak Sama dengan Normal


ada pemeriksa

Negatif Lateralisasi ke Memanjang Tuli Konduktif


telinga yang sakit

Positif Lateralisasi ke Memendek Tuli sensorineural


telinga yang sehat
d. Tes Bing (Tes Oklusi)
 Cara pemeriksaan :
– Tragus telinga yang diperiksa ditekan (ditutup)
sehingga terdapat tuli konduktif kira2 30 Db.
– Penala digetarkan, diletakkan di tengah kepala
seperti pada tes weber
 Interpretasi:
– Lateralisasi ke telinga yang ditutup  telinga
normal atau tuli saraf
– Tidak ada lateralisasi ke telinga yang ditutup (yang
diperiksa)  telinga tersebut tuli konduktif
4. Audiometri
 Tujuan : untuk menentukan sifat kelainan pendengaran
 Merupakan earphone sederhana yang dihubungkan
dengan ossilator elektronik yang mampu memancarkan
suara murni dengan kisaran frekuensi rendahtinggi
 Tingkat intensitas nol pada masing2 frekuensi adalah
kekerasan yang hampir tidak bisa didengar oleh telinga
normal
 Volume dapat ditingkatkan,bika harus ditingkatkan
hingga 30 desibel dari normal org tsb dikatakan
kehilangan pendengaran 30 dB untuk frekuensi tertentu
Audiometri
TERIMA
KASIH…..
14/06/23

Anda mungkin juga menyukai