TES PENDENGARAN
Kelompok 3
FAKULTAS FARMASI
2021
I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pendengaran individu berkurang atau tidak
2. Untuk mengetahui lokasi penyebab ketulian.
Adanya halangan masuknya bunyi dari luar menuju telinga tengah dapat
menyebabkan penurunan ketajaman pendengaran dan penentuan lokalisasi bunyi.
Penentuan lokalisasi bunyi merupakan salah fungsi indera pendengaran yang sangat
penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan diri.
B. TES WEBER
1. Peneliti meletakkan pangkal garputala yang sudah digetarkan pada
puncak probandus
2. Probandus memperhatikan intensitas suara di kedua telinga
3. Apabila probandus mendengar lebih keras pada sisi sebelah kanan disebut
lateralisasi ke kanan. Disebut normal bila antara sisi kanan dan kiri
intensitas suaranya sama.
C. TES SWABACH
1. Penguji meletakkan pangkal garpu tala yang sudah digetarkan pada
puncak kepala probandus
2. Probandus akan mendengar suara garpu tala itu semakin lama makin
melemah dan akhirnya tidak mendengar suara garpu tala itu lagi
3. Saat probandus mengatakan tidak mendengar suara garpu tala, maka
penguji dengan segera memindahkan garpu tala itu ke puncak kepala orang
yang diketahui normal ketajaman pendengarannya ( pembanding).
D. TES SUARA
1. Pada tes suara penguji dapat menguji probandus dengan detak jam
tangan, gesekan jari, dan bisikan
2. Pada bagian bisikan penguji akan mengucapkan kata-kata yang harus
ditirukan oleh probandus. Jika pribandus dapat menirukan kata dari penguji
minimal
80% maka pendengaran probandus dinyatakan normal. Namun, jika kurang
dari 80% maka penguji akan memperkeras kata yang dilontarkan
V. HASIL PRAKTIKUM
2. Auricle
3. Helix
4. Saluran telinga
5. Tulang rawan
6. Auricular lobule
8. Saluran ½ lingkaran
9. Koklea
Uji Pendengaran