MATA
Dr Esma Kindangen, SpM
ORGANON VISUS
Terdiri dari :
• Okulus
• Organa okuli asesoria
OKULUS
Terdiri dari
• Bola mata
• Saraf optik
ORGANA OKULI ASESORIA
Terdiri dari :
• Muskuli okuli
• Fasia orbitalis
• Palpebra
• Konjungtiva
• Aparatus lakrimalis
BOLA MATA
Dibentuk oleh :
⍟Inti bola mata → media refraksi
⍟Tunika fibrosa okuli
⍟Tunika vaskulisa okuli
⍟Tunika nervosa okuli
INTI BOLA MATA
Terdiri dari :
Akuous humor
Lensa kristalina
Korpus vitreus
Tunika Fibrosa Okuli
Terdiri dari :
• Kornea
• Sklera
Tunika Vaskulosa Okuli
Terdiri dari :
• Koroid
• Korpus siliaris
• Iris
Tunika Nervosa Okuli
Retina
ORBITA
Bentuk piramid
→ puncak : foramen optikum
→ dinding atas, dinding bawah, dinding
tengah,
dinding samping
Dibentuk oleh 7 tulang
Rima orbita : paling tebal
Atap Orbita (dinding atas)
Frontal (terutama)
Sphenoid lesser wing (di
posterior)
Dinding tengah (medial)
• Prosesus frontalis Maxila
• Lakrimal
• Ethmoid
• Sphenoid lesser wing
Dinding samping (lateral)
• Zygoma
• Sphenoid greater wing
Dinding bawah
• Zygoma
• Maxilla
• Palatina
Paling tipis--- “blow-out” fraktur
ORBITA
Tiga Lubang Dibelakangnya :
• Foramen Optikum
• Fissura Orbitalis Superior
• Fissura Orbitalis Inferior
Foramen Optikum
Dilalui oleh :
• N. Optikus
• A. Ophthalmicus
• Serabut simpatis dari carotid plexus
Fissura Orbitalis Superior
Dilalui oleh :
• Lacrimal nerve of V1
• Frontal nerve of V1
• Cranial nerve IV
Superior and inferior division of cranial nerve III
Nasociliary branch of V1
Symphathetic roots of ciliary ganglion
Cranial nerve VI
Superior ophthalmic vein
Inferior ophthalmic vein
Fissura Orbitalis Inferior
Dilalui oleh :
• Infraorbital nerve of V2
• Zygomatic nerve of V2
• Orbital nerve from pterygopalatine
ganglion
• Inferior ophthalmic vein
ORBITA
Berisi :
• Bola mata
• Kelenjar lakrimalis
• Saraf
• Pembuluh darah
• Celah antara yang berisi lemak fasia
FUNGSI ORBITA
1. Melindungi bola mata terhadap trauma
dari luar
2. Membatasi pergerakan bola mata
3. Menentukan perkembangan dari
penglihatan binokuler
PALPEBRA
• Palpebra superior
• Palpebra inferior
• Fisura palpebra
• Margo palpebra
• Kantus eksternus
• Kantus internus
PALPEBRA
• KULIT
• JARINGAN BAWAH KULIT
• JARINGAN OTOT
• TARSUS
• FASIA
• KONJUNGTIVA PALPEBRALIS
OTOT PALPEBRA
• M. orbicularis oculi ← N. VII
• Menutup palpebra
• M. levator palpebra ← N. III
• Membuka palpebra
• M. Tarsalis (M. Müller) ← N. Simpatikus
• Membantu m. levator palpebra
Silia
• Palpebra superior : 2-3 baris
100-150 helai
• Palpebra inferior : 50-100 helai
• Jangka waktu untuk hidup : 3-5 bulan
• 2 minggu untuk tumbuh kembali
KELENJAR
• Kelenjar Meibome
• Kelenjar Zeiss
• Kelenjar Moll
• Kelejar Lakrimalis Asesorius:
–Kelenjar Krause
–Kelenjar Wolfring
Kelenjar Meibome
• Merupakan kelenjar sebasea
• 25 buah pada kelopak mata atas
• 20 buah pada kelopak mata bawah
• Menghasilkan sekret berupa lemak yang
mencegah penguapan air mata.
Supersilia
• Terletak diatas palpebra
• Berfungsi mencegah penguapan air
mata dan mencegah keringat masuk
ke dalam mata
Fungsi Palpebra
• Melindungi mata terutama terhadap
debu/kotoran
• Menutup mata waktu tidur
• Membantu air mata melewati bagian
depan bola mata
• Mengatur cahaya yang masuk → sama
dengan daun pintu
Menutup Mata
Menutup mata yang normal ada dua cara :
• Mengejapkan mata→ diluar kesadaran
• Mengedipkan mata→ disadari
Pada refleks mengejap terjadi
penutupan rapat palpebra
yang membuat bantalan
jaringan setebal ± 1 cm di
depan bola mata; pada waktu
yang sama mata berotasi ke
atas yang memberikan
perlindungan tambahan
KONJUNGTIVA
• Lapisan selaput lendir yang tipis dan
transparan
• Melapisi permukaan dalam kelopak mata
• Menutupi sebagian bola mata
• Membentuk kantong yang disebut sakus
konjungtivalis
KONJUNGTIVA
• Dibagi tiga :
– Konjungtiva palpebralis / konjungtiva
tarsalis
– Konjungtiva bulbi
– Konjungtiva fornises
KORNEA
• Bagian depan bola mata
• Bersifat jernih dan transparan
• Tebalnya kira-kira 1 mm
• Dalam keadaan normal tidak mempunyai
pembuluh darah
• Mempunyai pembuluh limfe
• Daya refraksi 40-50 dioptri
KORNEA
Terdiri dari :
• Lapisan epitel
• Membrana Bowman
• Stroma
• Membrana Descemen
• Endotel
KORNEA
• Suplai nutrisi :
– Sistem limfe
– Pembuluh darah di limbus
– Air mata
– Akuos humor
OTOT EKSTRINSIK :
Otot yang mengatur pergerakan bola mata
OTOT-OTOT EKSTRAOKULER
• Maksud gerakan-gerakan bola mata ialah
untuk mendapatkan suatu penglihatan
binokuler tunggal
→ bayangan benda yang difokuskan
pada makula lutea tiap mata akan
disadari sebagai suatu bayangan
tunggal.
APARATUS LAKRIMALIS
• Mengalirkan air mata pada bagian depan
bola mata.
• Fungsi air mata :
1. Memelihara permukaan kornea agar tetap
licin sebagai media untuk refraksi
2. Memberi makanan untuk kornea
3. Mengandung enzim lisosim untuk melawan
kuman yang masuk ke mata
4. Alirannya membawa keluar benda-benda
asing yang menempel pada kornea
APARATUS LAKRIMALIS
• Terdiri dari
– Bagian sekresi
• Kelenjar lakrimalis
• Kelenjar lakrimalis asesorius
– Bagian ekskresi
• Punktum lakrimalis
• Kanalikulus lakrimalis
• Sakus lakrimalis
• Duktus nasolakrimalis
APARATUS LAKRIMALIS
Air mata dapat mengalir karena :
1. Gaya berat
2. Daya tarik kapiler
3. Mengejapkan mata
Pada saat kedua palpebra terbuka,
puncta berhubungan dengan lacrimal
lake dimana air mata terkumpul (di
medial). Kanalikuli tetap terbuka
sedangkan saccus lacrimalis kolaps.
Dengan tertutupnya palpebra maka air
mata terdorong ke medial. Deep heads of
pretarsal muscles berkontraksi,
memendekkan kanalikuli dan menutup
ampullanya. Pada saat yang bersamaan,
fascia dari saccus lacrimalis (diafragma
lakrimalis) tertarik ke lateral dan
menghasilkan tekanan negatif di dalam
saccus lacrimalis. Saat palpebra terbuka
kembali, diafragma lakrimalis kembali ke
posisi relaksasi, memberi tekanan yang
cukup untuk mendorong air mata ke
ductus nasolacrimalis. Kanalikuli
kembali terbuka dan memungkinkan
dikumpulkannya lebih banyak air mata.
MEKANISME PEMBENTUKAN
BAYANGAN