Anda di halaman 1dari 87

Metodologi Penelitian

Kuliah I
Prof. dr. J. M. L. Umboh, MS

Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK UNSRAT

Kepustakaan
1. Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan
Proposal, Bumi Aksara, 2006
2. Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk
Praktis untuk Peneliti Pemula, Gadjah Mada
University Press, 2004
3. Narbuko & Achmadi, Metodologi Penelitian,
Bumi Aksara, 2003
4. Rakhmat J, Metode Penelitian Komunikasi, PT
Remaja Rosdakarya Bandung, 1991
5. Dikti, Materi Dasar Pendidikan Program Akta
Mengajar V Buku I B Metodologi Penelitian,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981

Ilmu pengetahuan berawal pada kekaguman
manusia akan alam.
Manusia dibekali hasrat ingin tahu yang dapat
disaksikan sejak kanak-kanak.
Ini apa?, itu apa? kemudian mengapa begini?,
mengapa begitu? kemudian bagaimana hal itu
terjadi?, bagaimana memecahkannya?
Ternyata yang dikejar itu esensinya adalah
pengetahuan yang benar atau kebenaran.
Dua pendekatan untuk
memperoleh kebenaran
Pendekatan Non Ilmiah :(a) akal sehat,
(b) prasangka, (c) intuisi, (d) penemuan
kebetulan dan coba-coba, (E) pendapat
otoritas ilmiah dan pikiran kritis.
Pendekatan ilmiah.
Tugas-tugas ilmu dan penelitian
Mengadakan deskripsi (memerikan)
Menerangkan (eksplanasi)
Menyusun teori
Prediksi
Pengendalian
Penelitian research berasal dari
kata re dan to search yang
berarti mencari

Penelitian Suatu proses yang
berbentuk siklus bersusun yang
sinambung (helix) yang tanpa batas.
Penelitian dimulai dari hasrat
keingintahuan atau permasalahan,
kemudian diteruskan dengan
penelaahan landasan teoritis dalam
kepustakaan untuk mendapatkan
jawaban sementara atau hipotesis,
kemudian dirancang dan dilakukan
pengumpulan fakta atau data untuk
menguji hipotesis melalui analisis
data,

sehingga diperoleh kesimpulan untuk
menjawab permasalahannya.
Dengan terjawabnya permasalahan
atau dalam proses pemecahan
masalah akan timbul permasalahan
baru, dengan demikian siklus akan
terulang secara sinambung sampai tak
terbatas.

Klasifikasi Metode Penelitian
Metode historis: merekonstruksi masa lalu
secara sistematis dan objektif dengan
mengumpulkan, menilai, memverifikasi,
dan mensintesiskan bukti untuk
menetapkan fakta dan mencapai kongklusi
yang dapat dipertahankan.
Metode deskriptif : melukiskan secara
sistematis fakta atau karakteristik populasi
atau bidang tertentu secara faktual dan
cermat.
Klasifikasi Metode Penelitian
(Lanjut)
Metode eksperimen : memungkinkan
peneliti memanipulasi variabel dan
meneliti akibat-akibatnya.
Metode kuasi-eksperimen : digunakan
untuk mendekati kondisi eksperimen pada
suatu situasi yang tidak memungkinkan
manipulasi variabel.
Menggali Masalah Penelitian : Cara
mempeluas nuansa pengetahuan.
Membaca Buku Teks (Text Book)
Membaca Jurnal Ilmiah
Membaca Majalah Semi Ilmiah / Majalah Populer
Membaca Surat Kabar
Menghadiri Seminar Ilmiah
Menghadiri Pameran Industri
Terjun Secara Langsung ke Masyarakat
Sumber Data
Sumber data dalam bentuk benda nyata
Sumber data dalam bentuk abstrak
Sumber data dalam bentuk
peristiwa/gejala
Sumber data kuantitatif
Sumber data kualitatif
Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian baik terdiri dari benda yang
nyata, abstrak,peristiwa ataupun gejala
yang merupakan sumber data dan
memiliki karakter tertentu dan sama.
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang
memiliki sifat-sifat yang sama dari objek
yang merupakan sumber data.
Filosofi Penelitian dengan Sampel
dari Populasi
1. Ukuran populasi dapat tak terbatas ataupun
terbatas tetapi dengan jumlah yang cukup besar
2. Apabila penelitian dengan harus merusak,
sampel menjadi andalan. Misalnya penelitian
kuat tekan beton dilakukan sampai merusak,
penelitian tentang kekuatan mekanik beton
harus dilakukan sampai beton pecah
3. Masalah biaya, penelitian dengan sampel akan
lebih meringankan dibandingkan dengan
penelitian populasi
Lanjut
4. Masalah waktu, penelitian populasi selalu
memerlukan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan penelitian sampel
5. Masalah ketelitian, penelitian dengan model
sampel lebih memungkinkan menghindari
kejenuhan dan kecerobohan sehingga akan
meningkatkan ketelitian
6. Masalah ekonomis, apabila hasil dari penelitian
populasi tidak sepadan dengan biaya, waktu,
dan tenaga yang dikeluarkan maka dipilih
penelitian sampel
Menentukan Jumlah Sampel
Sampel yang baik harus memenuhi syarat
ukuran dan besar agar meyakinkan
kestabilan ciri-ciri populasi
Jumlah/besar sampel tergantung pada
sifat populasi dan tujuan penelitian.
Semakin besar sampel akan semakin kecil
kemungkinan salah menarik kesimpulan
terhadap populasi
Menentukan Jumlah Sampel
Baiky (1982):

Untuk penelitian yang akan menggunakan
analisis data dengan statistik, jumlah
sampel paling sedikit adalah 30, walaupun
diakui juga bahwa banyak penelitian
menganggap jumlah sampel sebesar 100
merupakan jumlah yang minimum.
Menentukan Jumlah Sampel
dengan Pendekatan Statistik
Rumus Yamane (1967):




n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Presisi
N
n = ----------
N d + 1
Contoh Perhitungan
Akan diduga proporsi penyakit TBC dari
populasi 3000 orang. Presisi ditetapkan
5% (dengan tingkat konfidensi 95%
(Z=1,96). Berapa sampel yang
dibutuhkan?

N
n = ----------
N d + 1
3000
= ------------------
(3000x0,0025)+1
3000
= -------
7,5+1

= 353

Teknik Pengambilan Sampel
1. Probability Sampling (Pengambilan sampel berdasarkan
peluang)
a. Random Sampling (Pengambilan sampel secara acak)
1. Cara Undian
2. Cara Ordinal
3. Cara Undian dengan pengembalian
4. Cara Random
b. Systematic Random Sampling (Pengambilan sampel secara acak
sistematis)
c. Stratified Random Sampling (Pengambilan sampel secara acak
berlapis)
1. Proporsional Stratified Random Sampling, apabila proporsi atau
prosentasi sampel yang diambil pada setiap lapisan sama
2. Non Proporsional Stratified Random Sampling, apabila proporsi atau
prosentasi sampel yang diambil pada setiap lapisan tidak sama
d. Cluster Random Sampling (Pengambilan sampel secara acak
berkelompok)
Teknik Pengambilan Sampel
(lanjutan..)
2. Non Probability Sampling (Pengambilan sampel
tidak berdasarkan peluang)
a. Accidental Sampling ( Pengambilan sampel secara
kebetulan)
b. Quota Sampling (Pengambilan sampel berdasarkan
jumlah)
c. Purposive Sampling (Pengambilan sampel
berdasarkan tujuan)
d. Snowball Sampling (Pengambilan sampel seperti
bola salju)

Teknik Pengumpulan Data
A. Observasi : adalah pengamatan atau pencatatan suatu
objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki

Jenis Teknik Observasi:
1. Observasi Partisipan: Observer terlibat langsung dan
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
subjek yang diamati
2. Observasi Non Partisipan: Observer berada diluar
subjek yang diamati
3. Observasi Sistematik: Observer telah membuat
kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur
terlebih dahulu
B. Kuesioner (Questioner)
adalah teknik pengumpulan data dengan
mengirimkan suatu daftar pertanyaan
kepada responden untuk diisi.
Kuesioner bisa:
- Pertanyaan terbuka (Opened End Items)
- Pertanyaan tertutup ( Closed End Items)
C. Interview (Wawancara)

adalah suatu proses tanya jawab lisan dalam mana 2
orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat
melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga
sendiri dari suaranya

Kelebihan Interview:

1. Merupakan metode yang baik untuk menilai keadaan
pribadi
2. Tidak dibatasi dengan tingkatan umur atau pendidikan
subjek
3. Dapat digunakan sebagai alat verifikasi terhadap data
yang diperoleh dari observasi atau kuesioner
4. Dapat dilakukan bersama sambil mengadakan obeservasi

Lanjutan
Kelemahan Interview:

1. Tidak efisien (boros waktu, tenaga dan biaya)
2. Tergantung kemampuan, kesedian responden
sehingga informasi tidak dapat diperoleh secara
teliti
3. Jalan dan isi interview sangat mudah dipengaruhi
oleh keadaan yang mungkin memberi tekanan
4. Untuk masyarakat yang heterogen perlu
interviewer yang cukup banyak dan waktu lama
5. Interviewer harus betul-betul menguasai bahasa
responden dan teknik komunikasi
D. Studi Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data
yang ditujukan kepada subjek penelitian.

Dokumen dibedakan menjadi:
1. Dokumen primer, contoh otobiografi
2. Dokumen sekunder, contoh biografi
Jenis dan Tujuan Utama Penelitian
Seorang Peneliti berusaha untuk dapat menjawab
suatu masalah dengan menanyakan:
Apa (What)
Siapa (Siapa)
Untuk siapa (Whom)
Mengapa (Why)
Dimana (Where)
Bilamana (When)
Bagaimana (How)
A. Jenis Penelitian
1. Berdasarkan atas pemakaian hasil
a. Penelitian Dasar (Basic Research)
1. Pola pikir bertolak dari ilmu dasar yaitu ilmu alam, budaya
dan kimia
2. Berusaha untuk menemukan konsep-konsep ilmu yang baru
3. Hasilnya belum dapat diaplikasikan secara langsung di
masyarakat
b. Penelitian Terapan (Applied Research)
1. Merupakan aplikasi penelitian dasar
2. Pola pikir bertolak dari ilmu terapan
3. Hasilnya dapat diaplikasikan secara langsung di masyarakat
2. Berdasarkan atas data yang dikumpulkan
a. Penelitian Kuantitatif
1. Data yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk
nilai absolut
2. Pada umumnya dilakukan pada penelitian rekayasa
3. Hasilnya bersifat lebih objektif
b. Penelitian Kualitatif
1. Data yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk
nilai relatif
2. Pada umumnya dilakukan pada penelitian sosial
3. Hasilnya bersifat objektif, berlaku sesaat dan
setempat
3. Berdasarkan atas pengelompokan ilmu
a. Penelitian ilmu-ilmu sosial
1. Data ditekankan pada pola tata hubungan
masyarakat
2. Kejadian lebih bersifat situasional dan dinamis
3. Hasil penelitian dapat digeneralisir sejauh
variabelnya sama
b. Penelitian ilmu-ilmu eksakta
1. Data diutamakan dari hasil eksperimen
2. Hasilnya dapat dites kapan saja
3. Generalisasi hasil dapat dilakukan sejauh
variabelnya sama
4. Berdasarkan atas tingkatannya
a. Penelitian Penjajagan (Exploratory)
1. Tujuannya untuk mengenal atau memperoleh pandangan
baru tentang suatu gejala
2. Dapat merumuskan masalah penelitian dengan lebih tepat
3. Dapat merumuskan hipotesis
b. Penelitian Penjelasan (Explanatory)
1. Untuk menguji hubungan sebab-akibat
2. Terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat
3. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak
simetrik yang diartikan penyebabnya ada terlebih dahulu
baru terjadi akibat.
c. Penelitian Deskriptif
1. Bertujuan menggambarkan lebih teliti ciri-ciri sesuatu
2. Menentukan frekuensi terjadinya sesuatu
3. Prosedur penelitian harus mengikuti ketentuan-ketentuan
yang baku
5. Berdasarkan atas jumlah bidang ilmu
a. Penelitian Monodisiplin
1. Dilakukan secara mendalam pada suatu objek
tertentu
2. Pengembangan ilmu ke arah vertikal
3. Keterkaitan dengan bidang ilmu lain tidak terlihat
nyata
b. Penelitian Multi disiplin/Interdisiplin
1. Melibatkan berbagai kepakaran ilmu
2. Penelitian bersifat multi sektoral
3. Bertujuan menyelesaikan masalah di masyarakat
secara holistik
6. Berdasarkan atas jumlah peneliti
a. Penelitian Mandiri
1. Berarah pada pendalaman disiplin ilmu
2. Ruang lingkup penelitian terbatas
3. Kegiatan analisis, pembahasan dan penyimpulan
dilakukan oleh seorang peneliti
b. Penelitian Kelompok
1. Mengarah pada penelitian multi disiplin
2. Salah satu anggota peneliti bertindak sebagai
penanggung jawab
3. Berusaha mengambil kesimpulan secara holistik
B. Tujuan Utama Penelitian
Peneliti ingin mendapatkan sesuatu yang
baru
Peneliti ingin mengembangkan sesuatu
yang sudah ada dengan peningkatan atau
melakukan modifikasi
Peneliti ingin membuktikan kebenaran dari
suatu teori atau hasil penelitian yang lain
Terima Kasih

Atas Perhatiannya
Metodologi Penelitian

Kuliah II
Prof. dr. J. M. L. Umboh, MS

Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK UNSRAT

1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan
permasalahan penelitian
2. Studi kepustakaan
3. Perumusan hipotesis
4. Identifikasi, Klasifikasi dan pemberian
definisi operasional variabel
5. Penyusunan rancangan penelitian
6. Penentuan alat pengambilan data (instrumen)
7. Pengumpulan, pengaturan dan analisis data
8. Penyusunan laporan penelitian

I. IDENTIFIKASI, PEMILIHAN DAN
PERUMUSAN PERMASALAHAN
PENELITIAN
Permasalahan/problem penelitian
kesenjangan antara apa yang seharusnya
dengan yang ada dalam kenyataan; antara
apa yang diperlukan dengan apa yang
tersedia; antara harapan dan capaian.

Penelitian adalah kesenjangan antara das
sollen dan das sein
Untuk mendapatkan jawaban
permasalahan sangat diperlukan
pembatasan yang jelas dan spesifik
dari apa yang akan dituju,
dimensi dari studi yang akan
dilakukan,
hipotesis yang diajukan serta asumsi-
asumsi yang mendasarinya.
Langkah pertama yang harus dilakukan
oleh seorang peneliti
mengidentifikasi permasalahan
penelitian.

3 alasan perlunya penelitian di
suatu bidang tertentu:
Tidak ada informasi sama sekali pada
aspek tertentu dalam bidang tersebut
Informasi yang belum lengkap tentang
aspek tertentu dalam bidang tersebut
Informasi sudah banyak tetapi belum
dibuktikan kembali kebenarannya
Untuk memperoleh masalah penelitian,
peneliti harus peka terhadap permasalahan

Jika selama ini selalu menerima apa adanya
tanpa curiga, maka harus merubah
pandangan dan presepsinya tentang:

semua yang ditulis dalam literatur
prosedur dari para instruktur dan
seniornya
praktek-praktek profesi yang selama ini
dikerjakan dan dilihatnya.
Sikap kritis, berfikir logis dapat memudahkan
mendapatkan permasalahan penelitian,
seorang peneliti harus selalu alergi terhadap
alasan yang diberikan oleh para kolega, instruktur,
senior, atau tulisan dalam literatur.

Harus mengembangkan ketajaman presepsi,
meragukan setiap kesimpulan yang tidak cukup
bukti atau tidak berdasarkan data yang lengkap
atau datanya tidak valid.

Jika semuanya itu dianggap memerlukan
pembuktian, maka seorang peneliti telah sampai
pada permasalahan penelitian.
Melokalisir permasalahan penelitian dapat
dilakukan dengan cara:
lakukan eksplorasi literatur pada aspek
tertentu dalam suatu bidang kelilmuan,
kumpulkan teori-teori, pelajari
perkembangan, kelemahannya,
kesenjangannya/inkonsistensinya.
menghadiri untuk menangkap permasalahan
dalam seminar, pertemuan ilmiah profesi,
kuliah tamu/mengunjungi pusat-pusat
penelitian lapangan.
dari pengalaman sehari-hari dalam
melakukan praktek profesinya.
Langkah-langkah kunci yang dapat ditempuh
untuk mendapatkan permasalahan penelitian:
- Lakukan analisis terhadap semua yang telah
diketahui, yang telah diteliti
- Carilah kesenjangan dalam penjelasannya, carilah
kesimpulan yang belum diuji
- Dapatkan konflik pendapat tentang sesuatu hal
- Carilah saran kongkrit yang harus diteliti lebih
lanjut dari suatu laporan penelitian
- Selalu mempertanyakan kebenaran dari suatu
prosedur rutin yang selalu dipakai setiap hari
- Bacalah, dengar, dan refleksikan dalam
pertanyaan: mengapa, bagaimana, jika, dan
seterusnya.
Observasi atau mengidentifikasi permasalahan
penelitian, calon peneliti harus berbekal

scientific mind berpandangan obyektif
(dapat melepaskan disri dari praduga dan
opini sendiri), independent (tidak terpengaruh
dengan pandangan orang lain) dan
berwawasan (tidak ada otoritas dalam sains

prepared mind selalu siap untuk dapat
menangkap permasalahn yang timbul selama
melakukan observasi.
Permasalahan penelitian kadang-kadang
muncul dari hint tertentu.

Hint Fenomena-fenomena aktual yang
muncul dalam keseharian yang
diamati, dirasakan, dibicarakan,
tetapi belum ada konfirmasi jelas
tentang fenomena tersebut.
Permasalahan yang telah diidentifikasi
kadang sifatnya masih umum, belum
konkrit dan spesifik.

Jika demikian, maka permasalahan yang
demikian harus dipersempit agar lebih
konkrit dan spesifik melalui pemecahan
menjadi sub-sub permasalahan atau
sederet pertanyaan yang releven dengan
permasalahan pokok
Contoh:
Permasalahan pokok (P) berdasarkan pengalaman
pribadi para klinisi, menurunnya kepekaan Nisseria
gonorhoe terhadap derivat penisilin menyulitkan
pengobatan penyakit kelamin GO.

Sub permasalahan atau pertanyaan yang
menyertainya (Q)
1. Faktor apa yang menyebabkannya? Dosis, cara
pemberian ataukah bentuk sediaannya.
2. Antibiotik lain apa yang dapat digunakan untuk
pengganti derivat penisilin?
3. Adakah obat tradisional yang dapat digunakan
untuk pengobatan GO?
Permasalahan penelitian yang tidak
perlu dipecahkan menjadi sub
permasalahan :
seberapa besar pengaruh keasaman
(pH) terhadap jumlah kalsium yang
terlarut dari email gigi buatan
Dari sub permasalahan (Q) yang telah
tersusun, kemudian dipilih salah satu
atau lebih yang baik.

Baik disini mengandung pengertian
layak dan sesuai.

Layak secara objektif dan layak secara
subjektif
Sub- permasalahan adalah permasalah yang
harus dijawab dulu untuk dapat memecahkan
problem utama.

Langkah-langkah seperti : penentuan alat
atau instrumen pengambilan data, penentu
metode sampling dan penentuan besar
sampel, serta penentu metode analisis data,
disebut dengan pseudo sub permasalahan
yaitu merupakan permasalahan peneliti,
bukan permasalahan penelitian.
Penelitian yang hampir universal
hendaknya:
mempunyai kontribusi profesional
mempunyai derajat keunikan dan
keaslian
layak untuk dilaksanakan

Kualifikasi umum yang harus
dipenuhi oleh seorang peneliti:
mempunyai motivasi dan keuletan
tertarik pada masalah yang diteliti
mempunyai naluri intelektual ingin tahu
mampu memilih dan mengevaluasi penelitian
yang berkaitan dengan penelitiaannya
dapat menalar secara logis
menulis ide-ide tajam
mempunyai sifat: teliti, sabar dan tabah
Batasan permasalahan penelitian
yaitu rumusan dari:
- Judul penelitian
- Tujuan penelitian
- Hipotesis penelitian
- Asumsi dasar penelitian
- Lingkup penelitian
- Definisi terminologi yang digunakan dalam
penelitian
Judul Penelitian
Judul penelitian harus menunjukkan lingkup
dari penelitian, dan sepenuhnya menyatakan
subyek utama penelitian yang sebenarnya.

Penting untuk diperhatikan bahwa kejelasan
judul akan mengorbankan keringkasan,
maka kata-kata yang tidak diperlukan harus
dihilangkan
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan
jelas dan ringkas.

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai
kalimat pernyataan yang kongkrit dan jelas
tentang apa yang akan diuji, dikonfirmasi,
dibandingkan, dikolerasikan dalam
penelitian
Hipotesis Penelitian
adalah dugaan peneliti
tentang hasil yang akan didapat

Jika telah dinyatakan hipotesis, maka
diuji apakah hipotesis tersebut
diterima atau ditolak berdasarkan data
yang diperoleh dan harus ada
kesimpulan dari setiap hasil pengujian
hipotesis
Asumsi dasar
adalah suatu peryataan yang dianggap
benar tanpa perlu menampilkan data
untuk membuktikannya.

Lingkup Penelitian
Scope penelitian merupakan bingkai
penelitian, menggambarkan batas
penelitian, mempersempit
permasalahan, membatasi area
penelitian.
Keterbatasan penelitian adalah: kondisi
dimana peneliti tidak dapat berbuat apa-
apa.

Keterbatasan yang sering dijumpai dalam
penelitian antara lain sampel yang
digunakan adalah sukarelawan, bukan
diambil secara random, jumlah sampel yang
terlalu kecil, kuesioner dikirim lewat pos
dan presentase yang dikembalikan tidak
mencukupi dari yang dibutuhkan.
Definisi terminologi

Setiap terminologi unik yang digunakan
dalam penelitian harus diberi definisi.
Terminologi yang telah jelas artinya dan
pilah, sekalipun bersifat teknis, tidak
perlu didefinisikan.

Studi kepustakaan dikatakan six hours in
library save six mounths in field or
laboratory

Tujuan dan kegunaan dari studi kepustakaan
pada dasarnya adalah menunjukkan jalan
memecahkan permasalahan penelitian. Jika
peneliti tahu apa yang dilakukan peneliti
lain, peneliti akan lebih siap dengan
pengetahuan yang lebih mendalam dan
lengkap
Secara singkat studi kepustakaan
dapat membantu peneliti dalam
berbagai keperluan misalnya:

-Mendapat gambaran atau informasi
tentang penelitian yang sejenis dan
berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti.
-Mendapat metode, teknik/cara
pendekatan pemecahan permasalahan
yang digunakan
Lanjut..

-Sebagai sumber data sekunder
-Mengetahui historis dan perspektif dari
permasalahan penelitiannya
-Mendapat informasi tentang cara
evaluasi atau analisis data yang dapat
digunakan
-Memperkaya ide-ide baru
-Mengetahui siapa saja peneliti lain
dibidang yang sama dan siapa pemakai
hasilnya.
Berdasarkan fungsinya kepustakaan
dibedakan atas dua macam yaitu:

1. Acuan umum: berisi konsep-konsep,
teori-teori dan informasi lain yang
bersifat umum

2. Acuan khusus yaitu: berisi hasil-hasil
penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian yang
diteliti.
Agar diperoleh informasi yang
terbaru dan berkaitan erat dengan
permasalahan, maka kepustakaan
yang dicari dan digunakan harus
mutahir dan relevan.
III. PERUMUSAN HIPOTESIS

Hipotesis berasal dari kata hipo (lemah)
dan tesis pernyataan.

Jadi hipotesis adalah pernyataan yang
masih lemah, maka perlu dibuktikan
untuk menegaskan apakah hipotesis
dapat diterima atau ditolak, berdasarkan
fakta atau data empirik yang telah
dikumpulkan dalam penelitian
Kegunaan hipotesis penelitian adalah:
- Memberikan batas, lingkup atau jangkauan
penelitian
- Mensiagakan peneliti agar dapat memilih data
apa yang harus dikumpulkan dan yang tidak
perlu
- Sebagai panduan memilih metode analisis data

Disamping itu hipotesis diperlukan sebagai
sasaran ke arah mana penelitian dijalankan
dalam rangka mencari data yang relevan dan
sekaligus menggambarkan motif dari
penelitiannya.
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan dua
cara pendekatan yaitu:
1. Menguji konsistensi terhadap logika
2. Mencocokkan dengan data yang ada

Canon Moll dari John Stuart Mill berdasarkan
aksioma bahwa :
- Apa yang terjadi selalu ada penyebabnya
- Jika ada perbedaan efek selalu ada
perbedaan sebab
- Tiap efek adalah penyebab efek berikutnya

5 macam prosedur pembuktian
hipotesis menutut Canon Mill:

1. Metode kesamaan (agreement)
2. Metode perbedaan (diference)
3. Metode persamaan dan perbedaan
4. Metode pertinggal (residual)
5. Metode variasi beriring
(concomitabt-variation)
IV. IDENTIFIKASI, KLASIFIKASI DAN
DEFINISI VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah semua ciri atau faktor yang
dapat menunjukkan variasi.
Berdasarkan fungsinya variabel dibedakan
atas 3 fungsi:
1. Variabel sebab (independen)/Variabel bebas
Variabel moderator
Variabel kendali
Variabel random (rambang)
2. Variabel penghubung (intervening)
3. Variabel akibat (dependen)
Variabel bebas adalah faktor yang menjadi
pokok permasalahan yang ingin diteliti
Variabel penghubung adalah yang terjadi dalam
daun, yang tidak dapat diamati secara langsung
peristiwanya, tetapi dapat diamati hasilnya
Variabel tergantung atau kriteria adalah variabel
yang besarnya tergantung dari variabel bebas
yang diberikan dan diukur untuk menentukan
ada tidaknya pengaruh (kriteria) dari variabel
bebas
Variabel random (rambang) adalah variabel
sebab yang diabaikan pengaruhnya
Variabel moderator adalah variabel yang
penting tetapi tidak diutamakan
Variabel kendali atau kontrol, adalah variabel
yang dikendalikan atau dikontrol, dibuat sama
antara kelompok yang diteliti.
V. PENYUSUNAN RANCANGAN
PENELITIAN

Rancangan eksperimen yang
digunakan tergantung dari metode
penelitian yang akan dan atau
hipotesis yang akan diuji serta
variabel yang akan diamati.
VI. PENENTUAN ALAT PENGAMBIL
DATA (INSTRUMEN)

Dua kategori alat atau instrumen yang
digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Instrumen yang digunakan untuk
memperoleh informasi atau data tentang
keadaan obyek atau proses yang diteliti
2. Instrumen yang digunakan untuk
mengontrol obyek atau proses penelitian
Dalam sebuah penelitian yang sederhana
mempunyai dua sub sistem instrumen,
yang satu untuk mengumpulkan data dan
yang satu lagi untuk menganalisis data.
Tiap sub biasanya terdiri dari 3 komponen
yaitu: masukan (input), proses (modifier),
keluaran (out put). Keluaran dari sub
sistem instrumen mengumpul data akan
merupakan masukan bagi sub sistem
instrumen analisis data.
Prinsip utama pemilihan instrumen adalah
memahami sepenuhnya tujuan
penelitiannya sehingga peneliti dapat
memilih instrumen yang diharapkan dapat
mengantar tujuan penelitiannya.
Pedoman umum dalam pemilihan instrumen,
khususnya peneliti pemula:

Pakailah instrumen seperti yang telah
digunakan oleh peneliti terdahulu

Buatlah daftar instrumen yang tersedia,
kemudian kategorikan tiap instrumen sesuai
dengan input yang diperlukan dan output
yang dihasilkan, baru pilihlah yang paling
sesuai
Syarat-syarat instrumen penelitian:
- Akurasi (accuracy) akurasi instrumen pada
hakekatnya berkaitan dengan validitas
instrumen. Apakah instrumen benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur.
- Presisi (precision) berkaitan erat dengan
keterandalan (reliability), yaitu kemampuan
memberikan kesesuaian hasil pada
pengulangan pengukuran.
- Kepekaan (sensetivity) berkaitan erat
dengan validitas kuantitatif. Peneliti yang
ingin mengetahui adanya perubahan harga
besaran variabel tertentu, membutuhkan
instrumen yang dapat mendeteksi besarnya
perubahan, makin kecil perubahan yang
terjadi harus makin peke instrumen yang
digunakan.
Instrumen penelitian dibedakan atas dua
bentuk:
1. Perangkat keras (hardware) adalah seperangkat
komponen mesin dan elektronik
2. Perangkat lunak (software) adalah instruksi-
instruksi yang tedapat dalam programnya.

Secara garis besar dapat dilakukan pengukuran
tentang:
- Informasi langsung dari obyek
- Mengevaluasi obyek atau tindakannya oleh
pengamat
- Mengukur langsung kemampuan pengetahuannya
- Mengukur secara tidak langsung tentang
kepercayaan, sikap atau perilaku obyek
Dalam penelitian diperlukan pengukuran
(measurement) variabel. Pengukuran adalah
fungsi matematis yang korespondensi.

Dalam pengukuran diperlukan himpunan
obyek yang diukur (x), himpunan angka (y)
dan suatu perintah yang menghubungkan (x)
dan (y) secara korespondensi. Artinya setiap
anggota himpunan x mempunyai pasangan
satu anggota dalam himpunan y. Tidak boleh
lebih atau kurang.
VII. PENGUMPULAN, PENGATURAN
DAN ANALISIS DATA

Data segala informasi mengenai variabel
yang diteliti
Data primer data yang dikumpulkan oleh
peneliti sendiri selama penelitian berjalan.
Data sekunder data yang diperoleh dari
penelitian orang lain
Data plural, data singular berasal dari kata
dare to give data yang diamati peneliti
yang diberikan oleh situasi tertentu.
Fakta berasal dari kata latin facere berarti
to makesuatu yang dibuat dan dihasilkan
oleh suatu situasi atau sesuatu yang
dimanifestasikan oleh suatu situasi.
Berdasarkan skala pengukurannya,
data dibedakan atas:

1. Skala nominal
2. Skala ordinal
3. Skala interval
4. Skala rasio
Data dengan skala nominal angka-angka
yang diletakkan dalam skala nominal hanya
untuk pembedaan antara yang satu dengan
yang lain.

Ciri-ciri data nominal cara mendapatkan
datanya dengan cara menghitung (counting)
Data dengan skala ordinal data
tersusun atas jenjang, disini sudah
ada keteraturan (order) bahwa suatu
nilai (skor) lebih tinggi atau lebih
rendah dari yang lain.
Data dengan skala interval
disamping sudah ada keteraturan
atau jenjang, juga sudah
mempunyai sifat aditif. Pada skala
interval belum ada harga nol
mutlak.
Dengan skala rasio
mempunyai derajat yang paling
tinggi diantara skala yang lain.
Skala rasio telah mempunyai
harga nol mutlak.
VIII. PENYUSUNAN LAPORAN
PENELITIAN
Laporan penelitian bukan sekedar kelengkapan
administrasi penelitian, tetapi yang lebih penting
adalah menjamin keterbukaan pengetahuan ilmiah
untuk diuji kembali atau dipergunakan bagi yang
memerlukan.

Betapapun hebatnya suatu hasil penelitian, jika tidak
ditulis dalam bentuk laporan atau publikasi akan tidak
ada artinya.

Penulisan laporan penelitian hendaknya mengikuti
kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang lazim dan
konsisten
Terima Kasih

Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai