Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat Analisis Observasional dengan rancangan penelitian Cross
Sectional. yaitu status gizi sebagai variable bebas dan kadar Hemoglobin sebagai variable
terikat. Agar dapat mengetahui Hubungan Status Gizi Dengan Kadar Hemoglobin Pada
Pemulung Di Tempat Pembuangan Akhir Desa Alue Liem, Kecamatan Blang Mangat, Kota
Lhokseumawe.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di TPA Desa Alue Liem, Kecamatan Blang Mangat,
Kota Lhokseumawe

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan November 2020 – Desember 2020.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pemulung di TPA Desa Alue Liem,
Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe yaitu 36 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian


Responden dalam penelitian ini ditentukapn dengan metode Total Sampling.
Responden pada penelitian ini adalah pemulung di sekitar tempat pembuangan akhir dengan
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
1. Kriteria Inklusi
- Responden bersedia
- Dapat berkomunikasi dengan baik
- Bersifat kooperatif selama pengambilan data

2. Kriteria Ekslusi
- Tidak hadir pada saat dilakukan penelitian.
3.3.3 Besar Sampel
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 orang pemulung di TPA
Desa Blang Alue Liem, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.

3.3.4 Teknik Pengambilan Sampel


Ditentukan dengan metode Total Sampling.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


3.4.1 Variabel penelitian
1. Variabel independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah status gizi
2. Variabel dependen
Variabel dpenden pada penelitian ini adalah kadar hemoglobin

3.4.2 Definisi Operasional


Tabel 3. 1Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala
. Operasional Ukur Ukur
1. Status gizi Status gizi Timbangan IMT= 1. Kurang:
dapat di badan BB( kg) <18,5 Ordinal
tentukan digital dan TB2 (m) 2. Normal:
dengan microtoise 18,5-24,5
pengukuran 3. BB lebih:
antropometri >25
melalui indeks 4. Pra-Obes:
massa tubuh 25,0-29,9
(IMT) 5. Obesitas I:
30,0 -34,9
6. Obesitas II:
35,0-39,9
7. Obesitas III:
>40,0
2. Kadar Pengecekan Digital Wawanc 1. Pria dewasa:
Hemoglobi kadar Hb anak Easy Touch ara 13,0 g/dl Ordinal
n sekiat tempat 2. Wanita
pembuangan dewasa: 12,0
sampah g/dl
dengan metode - Ringan: 9,5-
digital Easy 10,9gr/dl
Touch. - Sedang: 8-
9,4 gr/dl
- Berat: 6,5-
7,9
- Mengancam
nyawa:
<6,5gr/dl

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang terdiri dalam 3
tingkatan, yaitu:
1. Identitas
Identitas sampel meliputi nama, tanggal lahir, umur,dan alamat dengan mengisi
formulir identitas pada lembar kuisioner.
2. Metode kadar hemoglobin
Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan dengan menggunakan alat digital easy
touch. Nilai batas normal kadar Hb pada pria 13,0 g/dl dan wanita12,0 g/dl
3. Metode Antropometri
Status gizi bisa diperoleh melalui pengukuran secara antropometri. Langkah-langkah
pengukuran berat badan dengan timbangan Injak digital merek GEA dengan tingkat
ketelitian 0,1kg dan tinggi badan dengan microtoise dengan tingkat ketelitian 0,1cm :
1. Cara Menggunakan Timbangan Injak Berat Badan
a) Aktifkan alat timbangan dengan cara menekan kaca alat timbang, mula-mula akan
muncul angka 8,88 dan tunggu sampai muncul angka 0,00. Bila muncul angka 0,00
kaca display, berarti timbangan siap digunakan.
b) Sampel diminta naik ke alat timbang dengan posisi kaki tepat ditengah alat timbang
tetapi tidak menutupi jendela baca
c) Timbang sampel dengan tidak memakai alas kaki (kaus kaki, sepatu) tidak
memakai perhiasan apapun (jam tangan, kalung, gelang,cincin dan lain sebagainya
yang memiliki berat maupun yang barang terbuat dari logam) dan pakaian luar
seperti jaket. Disaat menimbang sebaiknya sampel menggunakan pakaian seringan
mungkin untuk mengurangi bias atau error saat pengukuran.
d) Setelah itu mintalah sampel untuk naik ke atas timbangan, kemudian berdiri
tegak pada bagian tengah timbangan dengan pandangan lurus ke depan.
e) Pastikan pula sampel dalam keadaan rileks / tidak bergerak-gerak.
f) Catat hasil pengukuran dalam satuan kilogram (Kg)
2. Cara Menggunakan Microtoise
a. Pilih bidang vertikal yang datar (misalnya tembok/ bidang pengukuran lainnya)
sebagai tempat untuk meletakkan
b. Pasang Microtoise pada bidang tersebut dengan kuat dengan cara meletakkannya di
dasar bidang / lantai), kemudian tarik ujung meteran hingga 2 meter ke atas
secara vertikal atau lurus hingga Microtoise menunjukkan angka nol.
a. Pasang penguat seperti baut dan lakban pada ujung Microtoise
agar posisi alat tidak bergeser (hanya berlaku pada Microtoise portable).
d. Mintalah sampel yang akan diukur untuk melepaskan alas kaki dan
melonggarkan ikatan rambut (bila ada)
e. Persilahkan sampel untuk berdiri tepat di bawah Microtoise.
f. Pastikan sampel berdiri tegap, pandangan lurus ke depan, kedua lengan berada di
samping, posisi lutut tegak / tidak menekuk, dan telapak tangan menghadap ke paha
(posisi siap).
g. Setelah itu pastikan pula kepala, punggung, bokong, betis dan tumit menempel pada
bidang vertikal / tembok / dinding dan sampel dalam keadaan rileks.
h. Turunkan Microtoise hingga mengenai / menyentuh rambut subjek namun tidak
terlalu menekan (pas dengan kepala) dan posisi Microtoise tegak lurus.
i. Catat hasil pengukuran dalam satuan meter.

3.6 Prosedur Penelitian


a. Kunjungan ke lokasi sekitar tempat pembuangan akhir untuk melakukan Observasi.
b. Membuat surat permohonan izin penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe yang di tujukan kepada Badan Lingkungan Kebersihan
Kota Lhokseumawe.
c. Peneliti menjelaskan kepada mandor mengenai rencana penelitian.
d. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mengindentifikasi responden yang
memenuhi kriteria inklusi penelitian.
e. Peneliti menanyakan kesediaan responden kemudian menjelaskan tujuan penelitian
kepada responden
f. Melakukan inspeksi terhadap Hubungan Status Gizi Dengan Kadar Hemoglobin Pada
Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Desa Alue Liem, Kecamatan Blang
Mangat, Kota Lhokseumawe.
g. Menilai status gizi dengan menggunakan pengukuran antropometri melalui indeks
massa tubuh (IMT).
h. Menilai kadar hemoglobin dengan menggunakan Digital Easy Touch.

3.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data


3.7.1 Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing
Peneliti melakukan pengecekan data untuk memeriksa kelengkapan data agar tidak
terjadi kesalahan.
2. Entry
Kegiatan memasukkan data ke dalam computer.
3. Cleaning
Kegiatan melakukan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan untuk
mengetahui apakah terdapat kesalahan dalam pengetikan.
4. Tabulating
Peneliti memasukkan data ke dalam kerangka tabel.
5. Computing
Peneliti memasukkan data kedalam komputer dan mengelolanya dengan
menggunakan software static.

3.7.2 Analisis Data


a. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan masing- masing variabel dan
dianalisis berdasarkan presentase yaitu nama, usia, berat badan, tinggi badan dan
kadar hemoglobin dalam darah.
b. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan status gizi dengan kadar
hemoglobin pada anak sekitar tempat pembuangan sampah akhir. Uji data
menggunakan program Chi Square. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai p
value jika p value < 0,05. Jika data didapatkan tidak berdistribusi normal, maka
peneliti memilih Uji Fisher.

Anda mungkin juga menyukai