Anda di halaman 1dari 9

UAS ILMU KESEHATAN ANAK

Dosen Pembimbing :Dr.RincheAnnur,Sp.A

DI SUSUN OLEH :

KARNILA

1815301309

PROGRAM STUDI SARJANATERAPAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

BUKITTNGGI

TP : 2020/2021
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

ESSAY
Jelaskan dengan kalimat yang benar dan ringkas!

1. Ibu Wina hari ini datang kePuskesmas stempat saudara bertugas dengan keluhan nyeri
pinggang menjalar ke Ari-ari sejak 6 jam sebelumnya..dari anamnesis didapatkan usia
kehamilan 34-35 minggu. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, ternyata TD 150/90 mmhg
dan pembukaan hampir lengkap. Jelaskan alur resusitasi bayi yang akan saudara berikan
nanti pada kondisi ini…
2. Jelaskan factor risiko terjadinya pneumonia pada Negara berkembang
3. Jelaskan prinsip peresepan obat pada bayi dan anak
4. buatlah tatalaksana sesuai MTBM utk pasien usia 4 hari, dengan kulit tampak ikterik
sampai paha atas,anak masih mau menyusu, tidak ada demam, ibu tidak pernah diperiksa
darah, lahir spontan pervaginan, A/S 8/9. suhu 37 C, BB 3000.
5. Seorang anak usia 3 tahun, BB8 kg, tinggal diBukittinggi, dibawa oleh ibunya ke
Puskesmas dengan keluhan demam dan BAB encer sejak 3 hari yang lalu, frekuensi+ 5-7
x/ hari. Anak tampak gelisah. Riwayat imunisasi belumlengkap. Belum pernah
mendapatkan kapsul vitamin A sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi
100x/menit, nafas 56x/ menit, suhuaksila = 38,6C, mata cekung, tidak ada tanda anemia,
masih dapat minum, tampak haus tapi menolak makan. Tidak didapatkan stridor maupun
retraksi dinding dada. Cubitan kulit lambat kembalinya. Tidak ada edema, uji torniquet
(-).
Coba atasi masalah pasien sesuai MTBS.
6. Saat sedang berada di puskesmas, tiba-tiba beberapa orang penduduk desa mengantarkan
seorang anak dengan perkiraan usia 5 tahun tidak bernafas dan tidak bergerak, detak
jantung terdengar lemah, frekuensi 50x/menit. Jelaskan alur resusitasi yang akan saudara
lakukan
JAWABAN
1. Resusitasi pada bayi premature dengankondisi APGAR SCORE
bayitersebutrendah,makaakandilakukanbeberapatindakkanberikutini:
 Pemberianstimulasiatauransanganuntukmemancingbayibernafassendiri
 Buka jalan nafas dan periksa apakah korban bernapas
 Pada bayi jika terdapat sumbatan karena benda asing maka pada bayi dapat dilakukan
teknik 5 kali back blows(slaps) aau 5 chest thrust.
 Jika korban tidak sadar dan tidak dicurigai adanya trauma,buka jalan nafas dengan
teknik Head Tilt-Chin Lift Manuver dan jangan menekan jaringan lunak bawah dagu
karena akan menyebabkan sumbatan.pada yang dicurigai trauma leher gunakan teknik
Jaw-Thrust Manuver untuk membuka jalan napas
 Periksa napas
 Lihat gerakan dinding dada dan perut(Look)
 Dengarkan suara nafas pada hidung dan mulut(Listen)
 Rasakan hembusan udara pada pipi(Feel)
 Kompresi atau menekan dada bayi secara konsisten untuk merangsang kerja jantung dan
melancarkan sirkulasi darah bayi
a) Periksa nadi
 Periksa pada arteri brakhialis dan pemeriksa nadi tidak boleh lebih dari 10 detik.
b) Kompresi jantung luar
 Jika nadi kurang dari 60 x/menit dan tidak ada napas tidak adekuat,maka lakukan
kompresi jantung luar.
 Pada bayi lakukan teknik kompresi di sternun dengan dua jari(two-finger chest
compression technique) yang diletakkan 1 jari dibawah garis imajiner intermammae
atau two yhumb-encircling hands technique jika dua penolong.
 Kompresi yang baik yaitu :
1) Push hard : kedalam kompresi berkisar 1/3-1/2 diameter anteroposterior dada.
2) Pust fast : kecepatan kompresi 100 x/menit.
3) Lepaskan tahanan hingga dada mengembang penuh.
4) Minimalisasi interupsi
 Pemberian obat-obatan untuk membantu memulihkan kondisi bayi, jika diperlukan
 Intervensi untuk mencegah hiportemia lebih lanjut seperti :metode kangaroo mother care
(KMC),perawatan kulit,dan penggunaan platik juga dapat dilakukan target suhu tubuh pada
bayi premature baru lahira dalah : 36,5-37,5 celcius. Serta masukan bayi ke incubator.
Apabila telah dilakukan resusitasi bayi juga tidak bernafas maka lakukan tindakan
intubasi pada bayi untuk memberikan nafas bantuan setelah itu bayi perlu menjalani
perawatan diruang NICU, terutama jika kondisi bayi meelemah dan tidak stabi lsetelah
dilakukan resusitasi.

2. Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan angka kejadian pneumonia di negara
berkembang yaitu: kurangnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, gizi buruk, polusi
udaradalam ruangan, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kurangnya imunisasi
campak.
a. Kurangyapemberian ASI
Kurangnya pemberian ASI akan berdampak bagi kekebalan tubuh seseorang.
b. Giziburuk
Beberapa studi melaporkan bahwa kekurangan gizi akan menurunkan kapasitas
kekebalan untuk merespon infeksi pneumonia termasuk gangguan fungsi granulosit,
penurunan fungsi komplemen,dan juga menyebabkan kekurangan
mikronutrien(Sunyataningkamto, 2004). Oleh karena itu, pemberian nutrisi yang
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan balita dapat mencegah anak terhindar
dari penyaki tinfeksi sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi
optimal.
c. Polusi udara dalam ruangan
Polusi udara dalam ruangan disebabkan karena asap rokok. Banyak orang tua atau
perokok yang tidak tahu dampak dari asap rokok, terutama bagi bayi.
d. Bayi Berat Lahir Rendah
Pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) pembentukan zat anti kekebalan
kurang sempurna ,berisiko terkena penyakit infeksi terutama pneumonia
e. Kurang imunisasi campak
Balita yang telah mendapatkan imunisasi campak diharapkan terhindar dari penyakit
campak dan pneumonia merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada anak
yang mengalami penyakit campak. Oleh karena itu, imunisasi campaks angat penting
membantu mencegah terjadinya penyakit pneumonia (UNICEF-WHO, 2006 )

3. Jelaskan prinsip peresepan obat pada bayi dan anak


a. Apakah obat tersebut benar – benar diperlukan atau tidak
b. Jika terapi obat diperlukan, pilih oba tmana yang sesuai
c. Lihat jenis sediaan apa yang diperlukan
d. Memperkirakan dosis obat :
e. Lama pemberian obat
f. Informasi pengobatan / KIE
g. Ketaatan minum obat dan pendidikan pasien
prinsip serta prosedur pemberian obat pada balita dan bayi yaitu :
a. Menanyakan umur balita dan bayi
b. Menanyakan keluhan yang sedang dirasakan oleh balita dan bayi saat ini
c. Menanyakan sudah beberapa hari balita dan bayi mersakan keluhan tersebut
terjadi
d. Menanyakan obat apa saja yang telah diberikan kepada balita dan bayi
e. Setelah itu menegakkan diagnosa
f. Meresepkan obat sesua idenga numur dan keluhannya
g. Setelah itu memberikan penkes dan tata cara meminum obatnya
Pinsip 6 benar pemberian obat :
1. Benar pasien
Sebelum memberikan cek kembali identitas pasien
2. Benar obat
Sebelum memberikan obat kepada pasien,label pada botol atau kemasan harus
diperiksa minimal 3 kali
3. Benar dosis
Sebelum memberikan obat harus memeriksa kembali obat dengan hati-hai dan
telii,jika ragu harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum dilanjutkan
ke pasien.
4. Benar cara/rute
Adanaya banyak rute/cara dalam meberikan obat,perawat harus telii dan berhati-
hati agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat.
5. Benar waktu
Ketepatan waktu sangat penting khususnya bagi obat yang efektivitas tergantung
untuk mencapai atau mepertahankan darah yang memadai,ada beberapa obat yang
diminum sesudah atau sebelum makan,juga dalam pemberian antibiotik tidak boleh
diberikan bersamaan dengan susu karna susu dapat mengikat sebagian besar obat
itu sebelum diserap tubuh.
6. Benar dokumentasi
Setelah obat diberikan kita harus mendokumentasikan dosis,rute,waktu dan oleh
siapa obat diberikan dan jika pasien menolak pemberian obat maka harus
didokumentsaikan juga alasan pasien menolak pemberian obat.

4. Cara memeriksanya yaitu :


 TANYAKAN : Apakah bayi kuning?

: Apakah warna tinja bayi pucat?

 LIHAT :Lihat adakah kuning pada bayi?

:Tentukan warna kuning sampai didaerah tubuh mana?

TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN /


PENGOBATAN
1. Timbul kuning pada IKTERUS -Lakukan asuhandasar
usia 4 hari bayimuda
2. Kuning ditemukan -Menyusu lebihs ering
sampai paha atas -Nasehati untuk
kembali segera
-Beritahu kunjungan
ulang

5. Coba atasi masalah pasien sesuai MTBS.


 Lihat dan Periksa :
 Tanyakan riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam 1-2 minggu terakhir,dan
tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi karena bukittinggi bukan daerah
endemis malaria.
Memeriksa tanda bahaya umum
 Apakah letargis atau tidak sadar?
 Apakah anak rewel/mudah marah?
 Apakah anak matanya cekung?
 Apakah anak bisa minum aau malas minum?
 Apakah haus,minum dengan lahap?
 Tanyakan keluhan utama?
 Apakah anak diare?
 Apakah anak demam?
 Apakah anak mempunyai masalah telinga?
 Periksa Status Gizi dan Anemia,Riwayat Imunisasi
 Identifikasi/Klasifikasi Masalah Penatalaksanaan
 Campak
 Diare Dehidrasi Berat
 Perlu Suplementasi Vitamin A
 Tindakan/ pengobatan
 Campak : beri vitamin A
 Diare dehidrasi berat :
1) Jika tidak ada klasifikasi berat lain : Beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet
Zinc sesuai rencana terapi C
2) Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain :
3) Rujuk segera
4) Jika masih bisa minum,berikan ASI dan laruan oralit selama perjalanan
5) Jika anak >2 tahun dan ada wabah kolera di daearh tersebut,beri antibioik untuk
kolera.

6. Jelaskan alur resusitasi yang akan dilakukan


 Memeriksa kesadaran balita
 Panggil balita dan lihat apakah bergerak atau memberikan respon
 Berikan stimulasi dengan menggerakkan bahu balita
 Tidak ada respon artinya korban tidak sadar maka ssegera panggil bantuan tenaga
medis
 Mengatur posisi korban
 Penderita yang tidak sadar ditempatkan pada tempat yang datar dan keras dengan
posisi terlentang
 Jika harus membalikkan posisi penderita maka lakukan seminimal mungkin gerakan
pada leher dan kepala
 Buka jalan nafas dan periksa apakah korban bernapas
 Pada anak yang tidak sadar dilakukan teknik abdominal thrusts dengan posisi
terlentang
 Jika korban tidak sadar dan tidak dicurigai adanya trauma,buka jalan nafas dengan
teknik Head Tilt-Chin Lift Manuver dan jangan menekan jaringan lunak bawah dagu
karena akan menyebabkan sumbatan.Pada yang dicurigai trauma leher gunakan teknik
Jaw-Thrust Manuver unutk membuka jalan napas
 Periksa napas
 Lihat gerakan dinding dada dan perut(Look)
 Dengarkan suara nafas pada hidung dan mulut(Listen)
 Rasakan hembusan udara pada pipi(Feel)
 Berikan bantuan napas
 Berikan napas dengan dan tanpa alat
 Periksa nadi
 Periksa pada arteri karotis ataupun femoralis dan pemeriksa nadi tidak boleh lebih dari
10 detik.
 Kompresi jantung luar
 Jika nadi kurang dari 60 x/menit dan tidak ada napas tidak adekuat,maka lakukan
kompresi jantung luar.
Kompresi yang baik yaitu :
 Push hard : kedalam kompresi berkisar 1/3-1/2 diameter anteroposterior dada.
 Pust fast : kecepatan kompresi 100 x/menit.
 Lepaskan tahanan hingga dada mengembang penuh.
 Minimalisasi interupsi
Resusitasi jantung paru untuk anak :
 Penolong dikakukan 5 siklus selama 2 meni,setiap siklusnya terdiri dari 30 x
kompresi jantung luar dan 2 x bantuan napas.
 2 penolong.kompresi jantung luar : 15 x dan 2 x bantuan napas.
 Evaluasi tindakan setelah 2 menit atau 5 siklus resusitasi jantung paru.
 Nilai kembali nadi,napas,warna,kesadaran,pupil.

Anda mungkin juga menyukai