“Kami
ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah
kepadaku ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
2
PERDARAHAN
ANTEPARTUM (ANTEPARTUM
HEMORRHAGE )
Prinsip
• Diagnosis segera
• Kenali kemampuan untuk bertahan dan
kompensasi
• Siapkan tindakan resusitasi
• Identifikasi faktor penyebab
Perlu diketahui:
• Batasan dan Insidens
• Faktor etiologi and risiko
• Diagnosis
• Penatalaksanaan
– maternal dan bayi
– Resusitasi
– penyelesaian masalah/komplikasi
Insidens
PLASENTA PREVIA
38
◻ PLASENTA IMPLANTASI DI SBR
◻ KLASIFIKASI:
🞑 PLASENTA PREVIA TOTALIS
🞑 PLASENTA PREVIA PARSIALIS
🞑 PLASENTA PREVIA MARGINALIS
🞑 PLASENTA LETAK RENDAH
• Perdarahan tanpa
rasa nyeri Pemeriksaan Fisik •
Penunjang •
Laboratorium:
Crossmatch, kadar
Hb, L, Tr, Ht,
golongan darah,
fibrinogen, D-Dimer,
BT, CT, PT, APTT.
• CTG
• USG
Tatalaksana Umum
• Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam sebelum tersedia
kesiapan untuk seksio sesarea. Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara
hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.
•Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl
0,9% atau Ringer Laktat).
•Lakukan penilaian jumlah perdarahan.
•Jika perdarahan banyak dan berlangsung, persiapkan seksio
sesarea tanpa memperhitungkan usia kehamilan.
• Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi prematur,
pertimbangkan terapi ekspektatif.
Tatalaksana Ekspektatif
persalinan.
Indikasi
• Plasenta previa totalis.
• Plasenta previa pada primigravida
• Plasenta previa janin letak lintang atau letak
sungsang • Anak berharga dan fetal distress
• Plasenta previa lateralis jika
• Pembukaan masih kecil dan perdarahan
banyak. • Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.
• Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior). •
Perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.
Partus
Pervaginam •Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau
lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal atau
prematur. •Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5
cm), ketuban dipecah (amniotomi) jika his lemah, diberikan
oksitosin drip. •Bila perdarahan masih terus berlangsung,
dilakukan SC. •Tindakan versi Braxton-Hicks dengan
pemberat untuk menghentikan perdarahan (kompresi atau
tamponade bokong dan kepala janin terhadap plasenta)
hanya dilakukan pada keadaan darurat, anak masih kecil atau
sudah mati, dan tidak ada fasilitas untuk melakukan operasi.
2. SOLUSIO PLASENTA
ABRUPTIO PLASENTAE
46
2. SOLUSIO PLASENTA
ABRUPTIO PLACENTAE
47
◻ INSIDENS : 1 % PERSALINAN
◻ PENYEBAB:
🞑 HIPERTENSI / PE / E
🞑 TRAUMA
🞑 DEKOMPRESI UTERUS (KPD, GEMELLI)
🞑 OBAT-OBATAN: KOKAIN, MEROKOK,
AMFETAMIN 🞑 TALIPUASAT PENDEK
• Syok tidak sesuai
dengan jumlah darah
keluar (tersembunyi) •
Anemiaberat
• Gawat janin atau
hilangnya djj
• Uterus tegang
Penunjang •
Laboratorium:
49
Tatalaksana
• Kasus solusio plasenta tidak boleh ditatalaksana pada fasilitas
kesehatan dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap.
• Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi)
dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
• Jika pembukaan serviks lengkap, lakukan persalinan dengan
ekstraksi vakum
• Jika pembukaan serviks belum lengkap, lakukan persalinan dengan
seksio sesarea
• Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda- tanda
syok, tindakan bergantung pada denyut jantung janin (DJJ):
◻ PENANGANAN:
🞑 FETAL MONITORING SECARA
KONTINYU 🞑 PERBAIKI KU IBU: IVFD,
TRANFUSI
🞑 PERIKSA FAKTOR PEMBEKUAN
DARAH 🞑 PECAHKAN KETUBAN
🞑 INDUKSI PERSALINAN
🞑 TERMINASI KEHAMILAN DENGAN SC
Prosedur Diagnostik
• Riwayat persalinan dan pemeriksaan fisik
• Ultrasound
– konfirmasi plasenta previa
– sulit untuk mengenali pasti solusio plasenta
• Electronic Fetal Monitoring
– kontraksi dan kesejahteraan janin
• Spekulum
– konfirmasi secara ultrasonik
– jangan melakukan periksa dalam pada dugaan
plasenta previa
Perdarahan pervaginam
Faktor risiko Pemeriksaan konfirmatif
Penilaian Fetal /
Maternal
🞑 KEMATIAN FETAL
🞑 PERDARAHAN → SYOK
HIPOVOLEMIK 🞑 KELAINAN
PEMBEKUAN DARAH 🞑
KEGAGALAN GINJAL
🞑 ATONIA UTERI
🞑 KEMATIAN MATERNAL
Vasa Previa
Pembuluh darah pada selaput ketuban
yang melintas di depan ostium serviks
Umumnya disertai insersi vilamentosa atau
lobus suksenturia
62
Vasa Previa
• Pembuluh darah pada selaput ketuban
yang melintas di depan ostium serviks •
Umumnya disertai insersi vilamentosa
atau lobus suksenturia
Insersi Filamentosa
Diagnosis & prognosis
• Diagnosis
– perdarahan setelah amniotomi atau pecahnya
selaput ketuban
– bradikardia janin akibat perubahan hemodinamik
• Prognosis
– Mortalitas janin dapat mencapai 50-70%
PENANGANAN
• Penilaian status kesehatan dan stabilitas ibu
• Penilaian kesejahteraan bayi
• Lakukan resusitasi yang sesuai
• Tentukan penyebab perdarahan – jangan
lakukan periksa dalam
• Terapi expektatif bila memungkinkan •
Terminasi atas dasar kondisi ibu dan/atau
janin
DOA SESUDAH BELAJAR
مب ْ ه ْ م
ِ ِ َّلال الهس
ِ ر ِحي ِمر ح َ ِن اله
ْ ْ ُ ْ َوأ َ ْ
ناب زقَُوار
َ َ
هنا ا ج َِت
َبَا ِط َل بَا ِطالًِرنا ال
َ ه ه َ ْ ُْ ْ ًّه َ
َِه لال َ هنا ات زقا َوار ق َح
ُ قحِرنا الم أ َُ ـ بَا ع
Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami
dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan
sehingga kami dapat menjauhinya