PROPOSAL SKRIPSI
Ditulis Oleh:
AJENG KARTINI
NIM. 171010502210
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Penyusunan proposal skripsi ini merupakan langkah dari salah satu persyaratan
Selatan, Banten.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari
terima kasih untuk kedua orang tua saya yang telah melahirkan, merawat dan
1. Bapak Dr. (H.C). H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya Pamulang
ii
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si. selaku Rektor Universitas
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA., CMA selaku Dekan
Banten.
4. Bapak Dr. Kasmad, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Sarjana
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi
6. Seluruh staff Program Studi Sarjana Manajemen yang telah membantu dalam
7. Kedua orang tua saya atas do’a, pengertian, perhatian, dukungan moral,
motivasi serta kasih sayang yang diberikan sangat tulus kepada saya.
Kota Tangerang.
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
iii
Atas kebaikan, bantuan serta dukungan dari semua pihak, saya ucapkan
terima kasih dan semoga Allah SWT membalas dengan seluruh bantuan yang
Ajeng Kartini
NIM. 171010502210
iv
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
BAB II ................................................................................................................... 10
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 10
2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 10
v
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 59
vi
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kompetisi antar pengusaha dan antar perusahaan ini terletak pada sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu faktor terpenting adalah pengelolaan
telekomunikasi yang berdiri sejak tahun 2000 yang memenuhi kebutuhan internet
sebagian besar masyarakat yang memiliki berbagai cabang di berbagai daerah. PT.
dan terbuka tersebut perusahaan ini membutuhkan sumber daya manusia yang
yang optimal dari karyawan tidak mudah, karena dibutuhkan kesadaran dan rasa
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai
tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan
serius oleh perusahaan, karena kinerja karyawan dengan berbagai aspek yang ada
Tabel 1. 1
Data Kinerja Karyawan PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet) Kota
Tangerang
Jumlah Aktual Standar
No Pernyataan
Karyawan (%) (%)
1 Tingkat kesalahan kerja 103 59 100
2 Pencapaiaan target kerja 103 69 100
3 Tingkat kerjasama dalam kerja 103 78 100
4 Tanggung jawab atas hasil kerja 103 76 100
5 Inisiatif dalam menyelesaikan tugas 103 67 100
Sumber : PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) Kota Tangerang(2022)
Keterangan :
target kerja 69%, tingkat kerjasama dalam kerja 78%, tanggung jawab atas hasil
kerja 76%, dan inisiatif dalam menyelesaikan tugas 67%. Tentunya hal ini masih
2
jauh dari harapan perusahaan yang menginginkan kinerja karyawannya dapat
mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu perusahaan masih membutuhkan
kebutuhan dari para pegawai, diantaranya adalah Lingkungan Kerja Fisik dan
Budaya Organisasi.
Lingkungan kerja fisik di sekitar tempat kerja harus dijaga agar tidak
sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan
yang dimaksud adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada disekitar
sekitar tempat kerja harus dijaga agar tidak mengganggu kinerja, seperti tata letak
letak peralatan kerja seperti meja, kursi, komputer dan fasilitas kerja lainnya harus
sesuai dengan kondisi dan besar ruangan, agar tidak mengganggu aktivitas kerja
pegawai, pengawasan dari pimpinan dan hubungan kerja baik dengan atasan
maupun dengan rekan kerja, agar tercipta kondisi lingkungan yang kondusif.
3
Adapun tabel lingkungan kerja fisik yang ada pada PT. Supra Primatama
Nusantara (Biznet).
Tabel 1. 2
Data Kondisi Lingkungan Kerja Fisik PT. Supra Primatama Nusantara
(Biznet) Kota Tangerang
No Pernyataan Aktual % Standar %
1 Fasilitas perusahaan yang memadai 65 100
2 Keamanan kerja cukup memadai 72 100
Penerangan di tempat kerja cukup
3 80 100
memadai
Kelengkapan fasilitas penunjang
4 75 100
pekerjaan
5 Suasana kekeluargaan antar karyawan 80 100
Kenyamanan dalam pekerjaan yang
6 74 100
baik
Rata-rata 74 100
Sumber : PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) Kota Tangerang (2022)
kerja di perusahaan ini dapat dikatakan masih dibawah kurang baik, dimana
pada aspek fasilitas hanya mencapai 65%, Keamanan kerja cukup memadai
gerak, kebersihan, dan fasilitas) agar karyawan dapat lebih optimal dalam
bekerja.
4
lingkungan kerja fisik yang baik, hal tersebut dapat berpengaruh ke dalam
ditentukan oleh memadai atau tidaknya manajemen sumber daya manusia yang
dilaksanakan.
membangkitkan komitmen terhadap keyakinan dan nilai yang lebih besar dari
Tabel 1. 3
Budaya Organisasi PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet) Kota
Tangerang
No Dimensi Aktual (%) Standar (%)
1 Bekerja dengan fleksibel. 50 100
Mematuhi nilai-nilai serta
2 70 100
aturan yang berlaku.
Taat terhadap aturan perilaku
3 52 100
dalam pekerjaan.
5
No Dimensi Aktual (%) Standar (%)
4 Taat terhadap norma perusahan 69 100
Rata-Rata 60,25 100
Sumber : PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) Kota Tangerang (1011)
ini ada beberapa permasalahan dengan masih adanya karyawan yang tidak bekerja
dengan fleksibel, tidak taat terhadap aturan perusahaan, tidak taat terhadap
perilaku dalam pekerjaan, dan tidak taat peraturan lainya, dimana masih di bawah
6
2. Apakah terdapat Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada
Tangerang?
penelitian ini bermaksud untuk menguji Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan. Secara spesifik, tujuan yang ingin
dicapai yakni:
1. Secara Teoritis
7
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan yang lebih komperhensif dengan objek
2. Secara Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak
lebih positif.
3. Secara Akademik
karyawan.
membacanya. Penulis membagi menjadi tiga bab antara lain didalam bab-bab
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Menerapkan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari itu penting.
dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia.
perencanaan yang dikelola secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
10
2. Fungsi Manajemen
setiap fungsi dasar manajemen yang disebut sebagai dari proses manajemen.
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
pekerjaan bawahan.
d. Pengarahan/kepemimpinan (Directing)
e. Pengendalian (Controlling)
11
tingkat produksi, memeriksa untuk melihat bagaimana prestasi yang
masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna fungsi manajemen
merupakan struktural yang meliputi kajian ilmu untuk mencapai suatu tujuan
Manajemen Sumber Daya Manusia itu sendiri. Manajemen berasal dari kata to
seperti ini maka perusahaan wajib memiliki manajer personalia yang handal
keharmonisan semua komponen perusahaan akan terbangun, hal ini tentu saja
daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu”.
manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana cara mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki individu secara efisien serta
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
masyarakat”.
13
kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perorangan,
yang berkualitas, memiliki loyalitas yang tinggi dan integritas yang tinggi
a. Fungsi Manajerial
1) Perencanaan
ditetapkan.
2) Pengorganisasian
14
3) Pengarahan
4) Pengendalian
b. Fungsi Operasional
1) Pengadaan (Procurement)
Adalah kegiatan jenis dan jumlah karyawan yang tepat dan sesuai
2) Pengembangan (Development)
3) Pengintegrasian (integration)
menguntungkan.
4) Kompensasi (Compensation)
15
imbalan ataupun penghargaan atas pekerjaan yang telah dilakukan dalam
5) Pemeliharaan (Maintenance)
6) Pemberhentian (Separation)
perusahaan atau organisasi, dimana ternyata antara fungsi yang satu dengan
yang lainya terdapat suatu keterkaitan yang erat dan secara berurutan dan
tahap demi tahap membentuk suatu kesatuan yang membantu perusahaan atau
karena tidak bisa dipisahkan dengan fungsi manajemen yang lainya karena
16
3. Komponen Sumber Daya Manusia
a. Pengusaha
b. Karyawan
dicapai.
manajerial (pimpinan).
c. Pimpinan (Manajer)
17
adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau
tertentu yang ingin mereka capai dalam memanajemeni setiap sumbar dayanya
dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial.
legal.
d. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer ini mencapai
tujuan.
e. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antara pekerja
18
untuk meyakinkan bahwa tidak menghambat organisasi dalam mencapai
tujuan.
kerja didesain sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja yang
dan nyaman. Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja
serta waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan
kerja”.
fasilitas pendukung untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan
misi perusahaan”.
19
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
aktifitas. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan
Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai
kerja dapat dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan semakin tinggi dan
sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh
suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu lingkungan dikatakan baik atau
a. Hubungan Sosial
b. Kelembapan
c. Bau
mengganggu disekitar.
d. Siklus Udara
dan 0,9% gas campuran. Siklus udara yang tidak baik apabila
terdapat gejala sesak nafas pada tubuh orang normal. Maka siklus
e. Penerangan
f. Kebersihan
21
bersih pasti akan menimbulkan rasa senang bagi karyawan. Dan
g. Keamanan
h. Getaran Mekanis
otot.
sebagai berikut :
a. Pencahayaan
b. Warna
terpelihara.
c. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara
d. Suara
alat- alat yang memiliki suara yang keras, seperti mesin ketik,
tugasnya.
adalah cara orang berperilaku dalam organisasi dan ini merupakan satu set
norma yang terdiri dari keyakinan, sikap, nilai-nilai inti, dan pola perilaku
karena nilai-nilai yang terkandung dalam budaya pada suatu perusahaan dapat
budaya organisasi dari suatu perusahaan baik, maka tidak mengherankan jika
dan sebaliknya bila budaya organisasi dalam suatu perusahaan tidak baik
Budaya organisasi membatasi fisik dan non fisik antara satu organisasi
dengan organisasi yang lain mengenai apa yang boleh dan yang tidak
anggota.
persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu, dan juga
menyelesaikan tugas-tugas,
2.1.5 Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Pada dasarnya pengertian kinerja berkaitan dengan tanggung jawab
individu atau organisasi dalam menjalankan apa yang menjadi wewenang dan
perusahaan, semakin baik kinerja yang ditunjukkan oleh para karyawan akan
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
maupun lembaga swasta. Kinerja berasal dari kata Job Performance atau
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan sesuai
dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu.
kinerja.
karyawan.
bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapihan
pekerjaan baru.
menguntungkan.
29
e. Kreatifitas (Creativity)
f. Inovasi (Inovation)
g. Inisiatif (Initiative)
a. Kualitas Kerja
dikerjakan.
b. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu
masing-masing.
30
c. Pelaksanaan Tugas
akurat.
tersebut akan dijelaskan pada Tabel 2.1 meliputi nama peneliti, judul penelitian,
metode penelitian dan hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut sebagai
berikut:
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
NO NAMA JUDUL METODE HASIL
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
1. Siti Maisarah Pengaruh Metode (H1) :
Hasibuan & Kepemimpinan, penelitian yang kepemimpinan
Syaiful Bahri Lingkungan dilakukan berpengaruh
(2018) Kerja dan adalah positif dan
Motivasi Kerja penelitian signifikan
Jurnal Ilmiah Terhadap eksploratif, terhadap kinerja
Magister Kinerja Metode personil dari nilai
Manajemen pengumpulan 0,011< 0,05 dan
data dilakukan thitung 2,590 >
Vol. 1, No. 1, dengan 1.662 ttabel.
31
NO NAMA JUDUL METODE HASIL
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
September, wawancara (H1) : lingkungan
Hal 71-80 (interview). kerja berpengaruh
positif dan
ISSN 2623- signifikan
2634 terhadap kinerja
dari nilai 0,037 <
Pascasarjana 0,05 dan thitung
Universitas 2,118 > 1,662
Muhammadi ttabel
yah Sumatera (H3) : motivasi
Utara kerja berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
personil polri dari
nilai 0,030 < 0,05
dan nilai thitung
2.207 > 1,662
(H4) : F hitung
sebesar 9,792 > F
tabel 2.71 dan
signifikansinya
adalah sebesar
0.000 < 0,05.
Maka dengan
demikian Ho
ditolak dan
variabel bebas
yaitu
kepemimpinan,
lingkungan kerja
dan motivasi
kerja berpengaruh
secara simultan
dan positif
terhadap kinerja
personil polri.
2. Elfiana Pengaruh Teknik yang (H1) : lingkungan
Septiya Rini, Lingkungan digunakan kerja
Siti Maria, & Kerja, Budaya adalah menunjukkan
Syaharuddin Organisasi Dan observasi, hasil memiliki
(2018) Stres Kerja wawancara dan pengaruh positif
Terhadap penyebaran dan signifikan
Jurnal Forum Kinerja Pegawai kuesioner. terhadap kinerja
32
NO NAMA JUDUL METODE HASIL
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
Ekonomi Di Puskesmas Metode analisis karyawan dilihat
Merancang data yang dari nilai
Vol. 20, Kabupaten digunakan signifikansi 0,000
No.2, 2018, Berau adalah analisis < 0,05, dan
Hal 81-86 regresi linier thitung 5,340 >
berganda 1,668 ttabel.
ISSN Online: (H2) : budaya
2528-150X organisasi
menunjukkan
Fakultas hasil memiliki
Ekonomi dan pengaruh positif
Bisnis dan signifikan
Universitas terhadap kinerja
Mulawarman, karyawan dilihat
Samarinda dari nilai
signifikansi 0,009
< 0,05 dan thitung
2.747 > 1,668
ttabel.
(H3) :
stres kerja
menunjukkan
pengaruh negatif
dan tidak
signifikan
terhadap kinerja
karyawan dilihat
dari nilai
signifikansi nilai
signikansi 0,081
> 0.05 dan thitung
-1,793 < 1,668
ttabel.
(H4) : nilai
fhitung adalah
11,505 sedangkan
ftabel dengan
taraf signifikansi
0,05 dengan
df1=3 dan df2=36
adalah sebesar
0,349 maka
fhitung 11,505 >
0,349 ftabel dan
33
NO NAMA JUDUL METODE HASIL
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
juga nilai
signifikan 0,000 <
0,05 maka dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa lingkungan
kerja, budaya
organisasi dan
stres kerja secara
bersama-sama
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
pegawai.
3. Dewi Lingkungan penelitian ini (H1) : lingkungan
Fitriani, kerja fisik, adalah kerja fisik
Nurlaela & lingkungan kerja penelitian Diperoleh nilai
Dirarini non fisik, dan kuantitatif, signifikan t
Sudarwadi disiplin kerja dengan sebesar 0,449 dan
(2018) Terhadap pendekatan alpha 0,05
kinerja pegawai asosiatif. (0,449 > 0,05)
Management guru smk negeri maka dapat
Business 1 manokwari disimpulkan Ho
Journal diterima dan H1
ditolak yang
Vol. 1, No.1, berarti bahwa
2018, Hal variable
119-133 lingkungan kerja
fisik secara
Fakultas parsial tidak
Ekonomi dan berpengaruh
Bisnis, signifikan
Universitas terhadap kinerja
Papua, pegawai.
Indonesia (H2) : lingkungan
kerja non fisik
diperoleh nilai
signifikan t
sebesar 0,961 dan
alpha 0,05 (0,961
> 0,05) maka
dapat disimpulkan
Ho diterima dan
34
NO NAMA JUDUL METODE HASIL
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
H2 Ditolak yang
berarti bahwa
variabel
lingkungan kerja
non fisik secara
parsial tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
pegawai
(H3) : Disiplin
kerja diperoleh
nilai signifikan t
0,000 dan alpha
0,05. Karena
nilai signifikan t
kurang dari alpha
(0,000 < 0,05)
maka dapat
Disimpulkan Ho
ditolak dan H3
diterima. Yang
berarti bahwa
variabel disiplin
kerja secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel
kinerja pegawai.
(H4) : Nilai
signifikan F
sebesar 0,000 dan
Alpha 0,05.
Dengan nilai
signifikansi F
kurang dari alpha
0,05 (0,00 < 0,05)
maka dapat
disimpulkan
bahwa semua
variabel bebas
lingkungan
Kerja fisik,
35
NO NAMA JUDUL METODE HASIL
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
lingkungan kerja
non fisik, disiplin
kerja secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel
terikat kinerja
pegawai.
antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan
“Kerangka berpikir merupakan inti dari teori yang telah dikembangkan yang
46
mendasari perumusan hipotesis yaitu teori yang telah dikembangkan dalam rangka
Karyawan
maksimal.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan & Bahri (2018: 71-80),
Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sebesar 29,8% . Dengan
demikian apabila lingkungan kerja baik maka kinerja juga akan membaik dan hal
tersebut dapat dilihat dari nilai signifikan terhadap kinerja dari nilai 0,037 < 0,05
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini, Maria dkk (2018:81-86), Pengaruh
Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi Dan Stres Kerja terhadap Kinerja Pegawai
kesimpulan bahwa “nilai signifikansi variabel lingkungan kerja 0,000 < 0,05, dan
thitung 5,340 > 1,668 ttabel, hal ini menunjukan bahwa variabel lingkungan kerja
Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
47
Guru Smk Negeri 1 Manokwari, dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan
terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari signifikan t sebesar 0,449 dan alpha
Karyawan Dan Dampaknya Pada Kinerja Bank Aceh Syariah Di Kota Banda
diperoleh t-hit sebesar 2,577 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,9840, dengan nilai
Organisasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mega Perintis
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 41,4%. Uji
hipotesis secara parsial diperoleh t hitung > t tabel atau (6,623 > 1,999).
48
Kinerja Pegawai, dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa “Budaya
dari nilai t-hitung sebesar (0,958) < t-tabel (1,673), memiliki nilai signifikan
persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya
paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
organisasi tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada
didalamnya.
lainnya dalam penelitian. Dalam penelitian ini, ada 2 faktor yang dianggap
Organisasi. Kedua faktor ini akan diuji untuk dapat diketahui pengaruhnya
Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
49
Karyawan, dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa “Budaya
secara positif dengan nilai koefisien standardized 0,895 dan nilai p sebesar 0,000.
kinerja karyawan secara positif dengan nilai koefisien standardized 0,866 dan nilai
p sebesar 0,000”.
Lingkungan Kerja Fisik dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
kesimpulan bahwa “Semua variabel penelitian yang ada, terdapat satu variabel
50
Lingkungan Kerja (X1)
1. Pencahayaan
2. Warna
3. Suara Kinerja Karyawan (Y)
4. Udara 1. Kualitas kerja
2. Kuantitatas kerja
Sumber : Farida (2016:108) 3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab
Sumber :
Budaya Organisasi (X1) Mangkunegaran
1. Keberanian (2019:75)
mengambil resiko
2. Perhatian terhadap
detail atau ketelitian
3. Berorientasi kepada
hasil
4. Berorientasi tim
5. Agresifitas
Sumber : Robins (2018:63)
Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir
baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang
51
Sedangkan menurut Suryani & Hendryadi (2015:105), “Hipotesis adalah
dugaan sementara dari masalah yang diajukan pada rumusan masalah dugaan ini
H01 : β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara Lingkungan Kerja Fisik (X1) terhadap
Kota Tangerang.
Kota Tangerang.
Kota Tangerang.
Tangerang.
H01,2 : β1,2 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara Lingkungan Kerja Fisik (X1) dan
Ha1,2 : β1,2 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara Lingkungan Kerja Fisik (X1) dan
52
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Tujuan adanya metode
antara dua variabel atau lebih”. Metode asosiatif ini berbentuk kausal yaitu
hubungan yang sifatnya sebab akibat yang artinya keadaan satu variabel
disebabkan atau ditentukan oleh keadaan satu atau lebih variabel lain.
53
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal
(Biznet) yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin, Ruko Mahkota Mas Blok C No.3-
4 Cikokol - Tangerang.
Tabel 3. 1
Jadwal Penelitian
Feb Mar Apr
No Keterangan Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Pendaftaran Seminar
3 Revisi Proposal
atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
54
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang akan diteliti, yaitu
Lingkungan Kerja Fisik (X1) dan Budaya Organisasi (X1) sebagai variabel bebas
serta Kinerja Karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Variabel penelitian ini dapat
lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur atau dipilih oleh peneliti
itu, dan juga sebagai suatu pola asumsi-asumsi mendasar yang dipahami
55
hasil, Berorientasi tim, Agresifitasi.
disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau terikat yaitu variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dalam melaksanakan tugasnya
yang digunakan sebagai berikut: kualitas kerja, kuantitas kerja, pengetahuan kerja,
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Penelitian
Definisi Operasional Nomor
Variabel Indikator Skala
Variabel Kuesioner
Lingkungan Lingkungan kerja adalah
Kerja (X1) segala sesuatu yang ada Pencahayaan 1,2,3
disekitar para pekerja/
Sumber: karyawan yang dapat
Affandi mempengaruhi kepuasan
(2018:71) kerja karyawan dalam
melaksanakan Warna 4,5
pekerjaannya sehingga
akan diperoleh hasil kerja Skala
yang maksimal, dimana Likert
dalam lingkungan kerja
tersebut terdapat fasilitas Suara 6,7
kerja yang mendukung
karyawan dalam
menyelesaikan tugas
yang dibebankan kepada
Udara 8,9,10
karyawan guna
meningkatkan kerja
56
Definisi Operasional Nomor
Variabel Indikator Skala
Variabel Kuesioner
karyawan dalam suatu
perusahaan
Budaya Budaya organisasi adalah Keberanian
Organisasi suatu persepsi bersama mengambil 1,2
(X1) yang dianut oleh risiko
anggota-anggota Perhatian
Sumber: organisasi itu, dan juga terhadap 3,4
Robbins sebagai suatu pola detil/ketelitian Skala
(2018:63) asumsi-asumsi mendasar Berorientasi Likert
yang dipahami bersama 5,6
kepada hasil
dalam sebuah organisasi
terutama dalam Berorientasi tim 7,8
memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi. Agresifitas 9.10
Kinerja adalah hasil kerja
dan perilaku kerja yang Kuantitas kerja 1,2
telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas- Kualitas kerja 3,4
Kinerja
tugas dan tanggung
Karyawan
jawab yang diberikan
(Y)
dalam suatu periode Pengetahuan 5,6
Skala
tertentu”. Makna dari kerja
Sumber: Likert
pernyataan tersebut
Mangkuneg
adalah kinerja Pelaksanaan 7,8
ara
merupakan hasil kerja tugas
(2019:75)
seorang karyawan dalam
menyelesaikan tugas
Tanggung jawab 9,10
yang diberikan dalam
periode tertentu.
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2018:215) “Populasi adalah jumlah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti
57
Dari pengertian di atas, disimpulkan populasi adalah keseluruhan
karakteristik atau sifat subjek atau objek yang dapat ditarik sebagai sampel.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2018:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa
Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di
namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Rumus Slovin
𝑁
n=
1+𝑁 (𝑒)2
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat Kesalahan
58
Penelitian ini dilakukan di PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet) Kota
Tangerang dengan jumlah karyawan 103 orang dengan tingkat kesalahan 5%.
Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel yang diperoleh penelitian ini adalah :
103
n= = 82
1+103(0,05)2
penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 82 orang atau sekitar 79% dari
seluruh total karyawan PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet) Kota Tangerang.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil
pengujian yang lebih baik. Sampel yang diambil berdasarkan teknik probability
yang sama bagi setiap anggota populasi (karyawan) untuk dipilih menjadi sampel
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu sendiri.
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
(2016:115), “Teknik pengumpulan data adalah apa dan bagaimana cara peneliti
Dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data adalah suatu hal yang
59
dari berbagai sumber data maka pengumpulan data dapat menggunakan data
yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama terkait dengan variabel yang
akan diteliti. Data primer dapat diperoleh melalui survei langsung ke lapangan
dengan alternatif jawaban yang dipilih oleh responden dan diukur menggunakan
mengukur pendapat, sikap, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial”.
Tabel 3. 3
Skala Likert
No Kriteria Skor
1. Sangat tidak setuju 1
2. Tidak setuju 2
3. Ragu-ragu 3
4. Setuju 4
5. Sangat setuju 5
60
ada. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data sekunder. Data
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya dari orang lain
untuk meajawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan
masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian”. Data
yang akan dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan antara
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
ukur”. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 } {𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }
61
Keterangan :
X : Skor butir
N : Jumlah responden
1. Apabila rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan
valid.
2. Apabila rhitung < rtabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan
tidak valid.
memberikan hasil relatif konsisten bila dilakukan pengukuran ulang pada subyek
yang sama, fungsi dari uji realibilitas adalah mengetahui sejauh mana keadaan alat
yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, instrument
yang reliable berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama”, uji reliabilitas
kuesioner menggunakan prosedur yang sama dengan uji validitas. Reliabel artinya
konsisten atau stabil, suatu alat ukur dikatakan reliable apabila hasil alat ukur
tersebut konsisten sehingga dapat dipercaya. Cara yang digunakan untuk menguji
62
𝑘 ∑ 𝜏𝜃2
𝑟11 = [ ] [1 − ]
(𝑘−1) 𝜎21
Keterangan :
k : Reliabilitas instrument
2
∑𝜎 : Total varians butir
𝑏
2
𝜎1 : Total varians
1. Data dianggap reliabel jika rhitung > rtabel (Pada Taraf signifikan 5%)
regresi dapat digunakan atau tidak. Menurut Ghozali (2018:33), “Uji asumsi
klasik juga akan menguji instrumen yang digunakan dalam penelitian tidak bias
atau memenuhi kriteria Best Linear Unbias Estimator (BLUE)”. Uji asumsi klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi
distribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik”.
a. Analisis Grafik
Analisis grafik ini salah satu cara termudah untuk mengetahui normalitas
63
dengan penyebaran data pada sumber diagonal pada 60 grafik normal P-
garis diagonal atau grafik histogramnya hal ini menujukkan bahwa pola
2) Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan ataupun tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram hal ini tidak
b. Analisis Statistik
Selain dengan menggunakan grafik normal P-Plot, uji statistik yang dapat
√𝒏𝟏+𝒏𝟐
KD : 1,36
𝒏𝟏𝒏𝟐
Keterangan :
64
1) Apabila nilai Sig > 0,05 maka nilai residual bersdistribusi normal.
2) Apabila nilai Sig < 0,05 maka nilai residual bersdistribusi tidak normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas ini dimaksudkan untuk menguji apakah terdapat
korelasi yang tinggi atau sempurna antara variabel bebas atau tidak dalam
model regresi. Untuk mendeteksi adanya korelasi yang tinggi antar variabel
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Asumsi dari
berikut:
a. Jika VIF > 10 dan nilai Tolerance < 0.10 maka terjadi multikolinearitas.
b. Jika VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0.10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
𝟏
VIF =
𝟏− 𝑹𝟐𝟏
Keterangan :
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018:139) “heteroskedastisitas memiliki arti bahwa
65
terdapat varian variabel pada model regresi yang tidak sama”. Apabila terjadi
sebaliknya varian variabel pada model regresi miliki nilai yang sama maka
ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel
heteroskedastisitas.
b. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
dengan uji scatterplot adalah dengan melakukan uji glejser. Uji Glejser
Ln = (𝜺𝟐𝟏 ) = 𝜷𝟎 + 𝑳𝒏𝑿𝒊 + 𝝁𝒊
Keterangan :
Ln : Regresi
66
𝜷𝟎 : Konstanta regresi
𝝁𝒊 : Residual test
b. Jika nilai signifikasi antara variabel independen dengan absolut residual >
4. Uji Autokorelasi
Menurut Ghazali (2018:93) “Uji autokorelasi ini dimaksudkan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan
Model regresi yang dianggap baik apabila terlepas dari autokorelasi. Dalam
dL), hasilnya tidak dapat disimpulkan karena berada pada daerah yang
autokorelasi negatif.
Tabel 3. 4
Pedoman Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson (DW Test)
Kriteria Keterangan
<1,000 Ada autokorelasi
1,100 - 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 - 2,460 Tidak ada autokorelasi
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
>2,900 Ada autokorelasi
dari satu variabel independen. Menurut Ghozali (2018) “analisis regresi linear
berganda digunakan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variable
sebagai berikut :
Y = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝑒
Keterangan :
Y : Kinerja
𝛼 : Konstanta
68
𝛽1 𝛽2 : Koefisien regresi linier masing-masing variabel
𝑋2 : Budaya Organisasi
e : Standar kesalahan
angka hubungan kuatnya antara dua variabel atau lebih.”. Arah dinyatakan dalam
suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan
variabel lain.
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
rxy =
√{∑ 𝑥 2 −∑ 𝑥 2 } {∑ 𝑦 2 ∑ 𝑦 2 }
Keterangan :
rxy : Koefisien
n : Banyaknya responden
69
3.6.6 Uji Koefisien Determinasi (R1)
Uji R2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam
regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang
terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat mengukur seberapa
Priyatno (2017) “Adjusted R Square adalah R Square yang telah disesuaikan dan
nilai ini selalu lebih kecil dari R Square”. Angka ini bisa memiliki nilai negatif
bahwa untuk regresi dengan lebih dua variabel bebas digunakan Adjusted R
Koefisien determinasi sama dengan 1 atau 100% berarti variabel dependen dapat
dapat dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien penentuan, yang dirumuskan
sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD : Koefisien Determinasi
kecilnya kontribusi atau sambungan variabel babas (X1 dan X2) terhadap variabel
terikat (Y).
70
3.6.7 Uji Hipotesis
1. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Menurut Ghozali (2018:23) ” Uji t ini bertujuan untuk mengetahui
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
terikat”. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter
dalam model sama dengan nol. Apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0
dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain menerima hipotesis
71
𝑅 2 /𝑘
F=
(1 − 𝑅2 )/(𝑛 − 𝑘 −1)
Keterangan :
72
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Wardiah, M. L. (2016). Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Pustaka
Setia.
Hasibuan, M. S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Sucahyowati, H. (2017). Manajemen Sebuah Pengantar
Firmansyah, A. (2018). Pengantar Manajemen. Edisi ke-1. yogyakarta:
Deepublish.
Bintoro, & Daryanto. (2017). Manajemen Penlaian Kinerja Karyawan.
Yogyakarta: Gava Media.
Sedarmayanti. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.
Farida, U. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia II. Ponorogo: Pusat
Penerbitan Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Manullang, M. 2015. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Jurnal :
Siti Maisarah Hasibuan & Syaiful Bahri (2018), Pengaruh Kepemimpinan,
Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja, Jurnal Ilmiah
Magister Manajemen, Vol. 1, No. 1, ISSN : 2623-2634, Hal : 71-80.
73
Elfiana Septiya Rini, Siti Maria & Syaharuddin (2018), Pengaruh Lingkungan
Kerja, Budaya Organisasi dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di
Puskesmas Merancang Kabupaten Berau, Jurnal Forum Ekonomi, Vol. 20,
No.2, E-ISSN : 2528-150, Hal : 81-86
Dewi Fitriani, Nurlaela dan Dirarini Sudarwadi (2018), Lingkungan Kerja Fisik,
Lingkungan Kerja Non Fisik, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Guru Smk Negeri 1 Manokwari, Management Business Journal, Vol. 1, No.1,
Hal : 119-133.
Fachreza, Said Musnadi & M. Shabri Abd Majid (2018), Pengaruh Motivasi
Kerja, Lingkungan Kerja, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan dan Dampaknya Pada Kinerja Bank Aceh Syariah Di Kota Banda
Aceh, Jurnal Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah,
Vol. 2, No. 1, ISSN 2302-019, Hal : 115-122
Lili Sularmi & Nurul Hikmah Apriyanti (2019), Pengaruh Budaya Organisasi dan
Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mega Perintis Tbk. Jurnal
Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol 3, No.1, Hal : 125-139.
Lucia Maduningtias (2019), Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi
Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. L’ESSENTIAL, Jurnal Ilmiah,
Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 2, No. 3, Hal : 394-400
Nur Buana, Mansyur Ramly & Ramlawati Ramlawati (2019), Pengaruh Budaya
Organisasi, Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai, Center Of Economic Student Journal, Vol 2, No. 2, Hal : 77-85.
Nico Harumanu Feel, Toni Herlambang, & Yusron Rozzaid (2018), Pengaruh
Disiplin Kerja, Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai, Jurnal Penelitian Ipteks, Vol. 3, No. 2, E-ISSN: 2528-057, Hal 176-
185.
Rizki Wahyuniardi, Sidik Nurjaman, & Muhamad Rafi Ramadhan (2018),
Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
dan Kinerja Karyawan, Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 17, No. 2, E-
ISSN: 2442-8795, Hal : 143-151.
74
Syahrul Ihsan & Azhar Latief (2021), Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kehutanan Provinsi
Kalimantan Timur, Vol. 3, No. 1, eISSN : 2721-5725, Hal : 928-936.
75