Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

SUPERVISI DAN PENILAIAN

“MANAJEMEN KINERJA”

Dosen Pengampu :

Dr. Erpidawati.SE.M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2

Laila Nurjannah : 191000213461003

ANISA FITRI. : 191000213461048

ISTIQRAHMI. : 191000213461046

YOGI OKTARINANDO : 191000213461058

PROGRAM STUDI D III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

BUKITTINGGI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “MANAJEMEN KINERJA”. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Supervisi Dan Penilaian.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bukittinggi, 14 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penulisan

BAB II: PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Kinerja

2. Karakteristik Manajemen Kinerja

3. Ruang Lingkup Manajemen Kinerja

4. Model Manajemen Kinerja

BAB III: PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu cabang ilmu social, teori dan penerapan ilmu manajemen telah

menyentuh keselurh jenis organisasi an seluruh aspek kehidupan, ari yang sifatnya

pribadi hingga Negara. Manajemen biasanya diartikan sebagai proses mencapai hasil

melalui dan dengan orang lain dengan memaksimumkan pendayagunaan sumber daya

yang tersedia.

Manajemen merupakan suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia

perusahan, karena dalam proses manajemen terdapat langkah-langkah atau tahapan

dalam mencapai tujuan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan tersebut secara

efektif dan efisien.

Selain proses manajemen yang perlu diperhatikan dalam sebuah instansi atau

organisasi, kinerja dalam sebuah instansi juga perlu diperhatikan. Karena, kinerja

merupakan hasil kerja dan juga penilaian atas kerja seseorang yang berkecimpung

dalam dunia kerja sebuah instansi. Oleh karenanya, kinerja juga membutuhkan

manajemen, agar hasil yang diperoleh atau kinerja dari para pekerja atau karyawan

dapat mencapai hasil yang ditujukan oleh perusahaan.

Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahan-

perubahan terjadi begitu cepat dan kadang-kadang tidak dapat diduga. Perubahan-

perubahan ini antara lain dalam bidang ekonomi, teknologi, pasar dan persaingan.

Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah semua kebiasaan yang sudah

dilakukan selama ini untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi dan untuk

mencapai sasaran yang diinginkan. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan baru dalam
mengevaluasi kinerja karyawan yang dikenal dengan Manajemen Kinerja (Performance

Management).

Melaksanakan manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi organisasi, tim,

dan individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan

mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada keseluruhan unit kerjanya.

Semuanya akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen, kinerja, dan manajemen kinerja?
2. Apa karakteristik dari manajemn kinerja?
3. Apa ruang lingkup manajemen kinerja?
4. Apa saja model dari manajemen kinerja?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen
pembimbing, selain itu makalah yang berjudul Manajemen Kinerja juga untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca serta dapat dijadikan refrensi .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen, Kinerja, dan Manajemen Kinerja

Istilah manajemen(management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan

perspektif yang berbeda. Manajemen berasal dari kata to manage yang diartikan dengan

mengendalikan, menangani atau mengelola. Secara umum, pengertian manajemen

adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang lain untuk bekerja.

Menurut G. R. Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri

atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan

untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber

daya manusia dan sumber daya lainnya.

Menurut James A. F. Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota

organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan

menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan

efisien. Yakni dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti, perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pelaksanaan, pengawasan, dll. Manajemen dapat

didefenisikan sebagai sebuah proses yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian.
Sementara itu, Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang

padanannya dalam bahasa Inggris adalah performance, yang sering diindonesiakan

menjadi kata performa.

Dari kedua kata manajemen dan kinerja, jika digabungkan menjadi satu kata baru

yaitu Manajemen Kinerja (Performance Management). Beberapa definisi diungkapkan

oleh para ahli sebagai berikut:

1. Manejemen kinerja sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara

terus menerus dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan

langsungnya. Proses komunikasi ini meliputi kegiatan membangun

harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan

dilakukan (Bacal, 1994).

2. Manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih

baik dari organisasi, tim dan individu dengan cara memahami dan

mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar, dan persyaratan-

persyaratan atribut yang disepakati (Armstrong, 2004).

3. Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen yang dasarnya adalah

komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan yang menyangkut

penetapan tujuan, memberikan umpan balik baik dari manajer kepada

karyawan maupun sebaliknya (Schwartz, 1999)

4. Manajemen kinerja merupakan dasar dan kekuatan pendiring yang berada

di belakang semua keputusan organisasi, usaha kerja dan alokasi

sumberdaya (Costello, 1994)


Dengan memperhatikan pendapat para ahli, maka dapat dirumuskan bahwa pada

dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumberdaya

yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan

berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu

sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan

kinerja organisasi, kelompok, dan individu yang digerakkan oleh para manajer.

Manajemen kinerja mencakup pengkajian ulang terhadap kinerja secara

berkesinambungan dan dilakukan secara bersama berdasarkan kesepakatan mengenai

sasaran, keahlian, kompetensi, rencana kerja dan pengembangan, serta

pengimplementasian rencana peningkatan dan pengembangan lebih lanjut.

Kinerja sendiri adalah suatu hal yang berorientasi ke masa depan, disesuaikan

spesifik berdasarkan kondisi khusus dari setiap organisasi/individu dan didasarkan atas

suatu model kausal yang menghubungkan antara input dan output.

Jadi, kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang

kinerja secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja

lebih lanjut.

Penilaian kinerja merupakan alat yang bermanfaat tidak hanya untuk

mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan

memotivasi karyawan. Pada intinya, penilaian kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk

memverifikasi bahwa karyawan memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan.

Penilaian kinerja dapat pula merupakan cara untuk membantu karyawan mengelola

kinerja mereka.
B. Karakteristik Kinerja
Berikut ini adalah beberapa karakteristik kinerja yaitu:

 Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

 Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

 Memiliki tujuan yang realistis.

 Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.

 Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukannya.

 Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

C. Ruang Lingkup
Cakupan manajemen kinerja meliputi kegiatan menganalisis tujuan unit kinerja
dan memastikan bahwa terdapat hubungan dengan tujuan menyeluruh organisasi,
menganalisis keterampilan pekinerja dan penugasan yang diberikan dalam kaitannya
dengan tujuan unit kinerja.
D. Model Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja adalah manajemen yang membahas tentang bagaimana cara
untuk menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen
kinerja terpusat pada apa yang dibutuhkan oleh suatu manajer, organisasi, dan pekinerja
untuk mencapai keberhasilan. Manajemen kinerja adalah tentang bagaimana kinerja
dapat dikelola untuk memperoleh hasil sukses dan bisa mencapai tujuannya.
Proses Model Manajemen Kinerja
Proses tentang bagaimana suatu manajemen kinerja yang seharusnya dilaksanakan
dan dijalankan dengan metode yang berbeda-beda di antara para pakar ahlinya, dari
yang sangat sederhana dan mendasar sampai pada proses yang sangat mendalam.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Model Deming
Proses manajemen kinerja dimulai dengan menyusun rencana,
melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor jalannya dan hasil
pelaksanaan, dan akhirnya melakukan review atau peninjauan kembali
atas jalannya pelaksanaan dan kemajuan pekinerjaan yang telah dicapai.

Gambar diatas adalah bentuk dari model manajemen kinerja Deming.

2. Model Torrington dan Hall


Proses dari manajemen kinerja yaitu dengan dengan terlebih
dahulu merumuskan harapan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan
dari suatu kinerja. Ditentukan suport yang diberikan terhadap kinerja
untuk dapat mencapai yang akan menjadi tujuannya. Kemudian
peninjauan kembali dan penilaian terhadap kinerja. Lalu melakukan
pengelolaan terhadap standar kinerja. Sangat di perlukannya untuk
menjaga Standar kinerja, karena dengan menjaga standar kinerja supaya
tujuan yang diharapkan bisa tercapai.

Gambar diatas adalah bentuk dari model manajemen kinerja Torrington dan Hall.
3. Model Costello
Siklus ini start (dimulai) dari melakukan persiapan perencanaan
sehingga nantinya dapat dibuat dengan mudah suatu rencana dalam bentuk
rencana kinerja dan pengembangan untuk kedapannya. Untuk dapat
mengoptimalkan kinerja, diberikan pelatihan pada sumber daya manusia
dan dilaksanakannya pengukuran kemajuan kinerja. Peninjauan kembali
selalu dilakukan terhadap kemajuan pekinerjaan dan apabila diperlukan
perubahan rencana. pelatihan dan review dilaksanakan dalam penilaian
kinerja tahunan dan dipergunakan untuk dapat meninjau kembali
pengembangan kinerjanya.

Gambar diatas adalah bentuk dari model manajemen kinerja Costello.

4. Model Armstrong dan Baron


Gambar diatas adalah bentuk dari Model Armstrong dan Baron

Siklus dari manajemen kinerja sebagai suatu pernyataan-pernyataan yang urutan


dan pelaksanaan eksekusinya runtut atau berurutan, oleh Armstrong dan Baron dijelaskan
dalam bentuk gambar dengan penjelasan sebagai berikut ini :

a. Misi Organisasi dan Tujuan Strategis


merupakan titik awal proses manajemen kinerja yang dijadikan
acuan bagi tingkat manajemen bawah untuk memastikan bahwa setiap
kegiatan selanjutnya harus sejalan dengan tujuan tersebut dan dapat
memberikan kontribusi pada prestasi
b. Rencana dan Tujuan Bisnis dan Departemen
Penjabaran dari misi organisasi dan tujuan strategis. Pada kasus
tertentu dapat terjadi rencana dan tujuan bisnis ditetapkan lebih dahulu,
kemudian dijabarkan dan dibebankan pada departemen yang
mendukungnya. Akan tetapi, sebaliknya yang dapat terjadi bahwa
kemampuan departemen untuk menjadi faktor pembatas dalam
menetapkan rencana dan tujuan bisnis, oleh karena itu tujuan departemen
ditentukan terlebih dahulu.
c. Kesepakatan Kinerja dan Pengembangan
Kesepakatan kinerja sering dinamakan kontrak kinerja. Kontrak
kinerja adalah dasar untuk dapat mempertimbangkan dari rencana kinerja
yang harus dibuat untuk dapat memperbaiki kinerja.
d. Rencana Kinerja dan Pengembangan
Eksplorasi bersama tentang apa yang harus perlu dilaksanakan dan
diketahui oleh setiap individu untuk memperbaiki kinerjanya dan dapat
mengoptimalkan, mengembangkan keterampilan dan kompetensinya, dan
bagaimana manajer bisa memberikan suport (dukungan) dan bimbingan
yang merela butuhkan.
e. Tindakan Kinerja dan Pengembangan
Melaksanakan manajemen kinerja dapat mempermudah orang
untuk siap bertindak sehingga mereka mencapai hasil seperti yang
diharapkan. Apabila diperlukan, maka dapat dilaksanakannya pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia.
f. Monitoring dan Umpan Balik Berkelanjutan
Konsep yang terpenting dari manajemen kinerja dan sering terus
berulang adalah proses mengelola dan mengembangkan standar kinerja
yang dapat mencerminkan praktik yang baik secara normal tentang
menetapkan arah tujuan, monitoring dan mengukur kinerja SDM,
mengusahakan adanya umpan balik (feedback), dan mengambil tindakan.
g. Review Formal dan Umpan Balik
Review mencakup pencapaian sasaran, tingkat kompetensi yang
dicapai, kontribusi terhadap nilai-nilai utama, pencapaian pelaksanaan
rencana pengembangan pribadi, pertimbangan tentang masa depan,
perasaan dan aspirasi tentang pekinerjaan, dan komentar terhadap
dukungan manajer. Hasil review menjadi umpan balik bagi kontrak
kinerja.
h. Penilaian Kinerja Menyeluruh
Tingkatan penscorean (penilaian) yang nilainya lebih dari lima
maka akan mengurangi diskriminasi dalam memberi pertimbangan.
Penamaan tingkat penilaian dapat bermacam-macam bisa bersifat angka,
alfabet, maupun skala. Oleh karena itu, setiap instansi yang ingin
melaksanakan manajemen kinerja sebaiknya mengembangkan model
manajemen kinerjanya sendiri sehingga dapat disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dan kebutuhannya sendiri.

5. Model Ken Blanchard dan Garry Ridge


Model Ken Blanchard dan Garry Ridhe ini merupakan Model
kinerja yang cukup sederhana dan mereka menyebutnya sebagai sistem.
Menurut pandangan mereka, sistem manajemen kinerja yang efektif terdiri
atas 3 bagian, yaitu:
a. Perencanaan kinerja (performance planning),
b. Coaching setiap hari (day-to-day coaching) atau
pelaksanaan (execution), dan
c. Evaluasi kinerja (performance evaluation) atau peninjauan
ulang dan pembelajaran (review and learning).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan
kinerja organisasi, kelompok, dan individu yang digerakkan oleh para manajer.
Manajemen kinerja mencakup pengkajian ulang terhadap kinerja secara
berkesinambungan dan dilakukan secara bersama berdasarkan kesepakatan mengenai
sasaran, keahlian, kompetensi, rencana kerja dan pengembangan, serta
pengimplementasian rencana peningkatan dan pengembangan lebih lanjut.
Kinerja sendiri adalah suatu hal yang berorientasi ke masa depan, disesuaikan
spesifik berdasarkan kondisi khusus dari setiap organisasi/individu dan didasarkan atas
suatu model kausal yang menghubungkan antara input dan output.
Jadi, kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang
kinerja secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja lebih
lanjut.
B. Saran
Berdasarkan hasil makalah diatas saran yang dapat kami berikan untuk kita semua
yaitu hendaknya kita dapat mengembangkan setiap kemampuan dan kinerjanyadan selalu
menggunakan waktusecara berkualitas agar kinerjanya juga menjadi berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulanmakalah2012.blogspot.com/2015/02/makalah-manajemen-kinerja-

penegrtian.html?m=1#:~:text=Jadi%2C%20kesimpulan%20dari%20manajemen

%20kinerja,dan%20mengembangkan%20kinerja%20lebih%20lanjut.&text=Manajemen

%20kinerja%20harus%20mengaitkan%20kegiatan%20pegawai%20dengan%20tujuan

%20orgaisasi

https://pakdosen.co.id/kinerja-adalah/
https://www.webillian.com/2020/02/manajemen-kinerja-pengertian-proses-model-ruang-
lingkup-tantangan-kriteria.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai