Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN

YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA
UJIAN TENGAH SEMESTER I, T.A. 2020/2021

Mata kuliah: Keuangan International


Hari/Tanggal: Senin / 14 Desember 2020
100 Menit (9.45 – 11.30)
Durasi:
Upload jawaban paling lama diterima jam 11.30, Senin, 14 Desember 2020.
Nama Dosen: Theresia Trisanti
No HP WA : 081328564933
Grup: B
Nama: Kiko Armenita Julito
No. Mhsw 121900656
No.HP.Mhsw 081364793879

Petunjuk mengerjakan soal:


1. Jawaban dikerjakan dilembar soal yang telah disiapkan, dikirim dalam bentuk file: Pdf. Hasil
pekerjaan disave dalam bentuk PDF kemudian di upload di web STIE YKPN.
2. Pemberian Nama file jawaban ujian: no mahasiswa, nama mahasiswa. Contoh: 1234_Erna
3. Ujian ini berisi 6 pertanyaan dan 1 kasus, saudara wajib mengerjakan semua soal tersebut.
4. Perhatikan waktu maksimal untuk upload hasil ujian. Keterlambatan upload hasil ujian
mengakibatkan saudara dianggap tidak mengikuti ujian.
5. Waktu pengerjaan soal 90 menit dan waktu upload 10 menit (Jangan gunakan waktu upload
untuk mengerjakan soal)
6. TIDAK ADA TOLERANSI UNTUK KETERLAMBATAN UPLOAD JAWABAN.

Pertanyaan:
1. Perbedaan manajemen keuangan internasional dan manajemen keuangan domestik?

2. Apa yang dimaksud dengan keunggulan komparatif? Berikan contoh

3. Agar pasar derivative dapat berfungsi dengan efisien, ada 2 jenis pemain yang dibutuhkan

yaitu: hedger dan speculator. Jelaskan?

4. Mengapa kebanyakan posisi kontrak berjangka ditutup melalui perdagangan sebaliknya

daripada dilakukan pelepasan?

5. Jelaskan implikasi paritas suku bunga terhadap penentuan nilai tukar.

6. Jelaskan apa perbedaan antara pasar ritel atau nasabah dan pasar grosir atau antar bank untuk

valuta asing?

Kasus

Kasus Malinda Dee – Citibank.

Malinda Dee, 47 tahun, Terdakwa atas kasus pembobolan dana Citibank, terbukti diketahui
memindahkan beberapa dana nasabah dengan memalsukan tandatangan nasabah didalam
formulir transfer. Kejadian ini terungkap didalam dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam

1
sidang perdana di PN Jakarta Selatan, Selasa [8/11/2011]. “Sebagian tandatangan yang tertera
pada blangko formulir transfer adalah tanda-tangan nasabah.” ujar Tatang Sutarma, Jaksa
Penuntut Umum.

Terdakwa kasus pencucian uang Malinda Dee didakwa membobol dana nasabah Citigold
Citibank selama 4 tahun, sejak Januari 2007 hingga Februari 2011. Selama itu, menurut dakwaan
jaksa, Malinda berhasil mengelabui 37 nasabah Citigold Citibank dengan menggunakan puluhan
miliar uang mereka tanpa izin untuk berbagai keperluan pribadinya.

Kemudian nasabah N Susetyo Sutadji berhasil dibobol Malinda sebanyak 9 kali dengan jumlah
total Rp 4.961.000.000 dan US$ 10.100. Lalu nasabah Gaby M Bakrie berhasil dibobol sebanyak
8 kali dengan jumlah total Rp 460 juta dan US$ 197.500.

Nasabah Sukardi berhasil dibobol sebanyak 7 kali dengan jumlah total Rp 789.100.000 dan US$
180.500. Selanjutnya, nasabah Surjati T Budiman Rp 611.200.000 dan US$ 120 ribu. Terakhir,
nasabah Mirtati Kartohadiprodjo berhasil dibobol Malinda sebanyak 5 kali dengan jumlah total
Rp 1.179.000.000 dan US$ 10 ribu.

Aksi Malinda tersebut terbongkar saat salah satu nasabah Surjati T Budiman mengeluhkan
kepada Citibank soal kejanggalan transaksi dalam rekeningnya. Saat pihak Citibank melakukan
audit internal terhadap rekening nasabah tersebut, terungkap bahwa Malinda telah melakukan
pemindahbukuan dan pentransferan dana bukan atas perintah atau permintaan atau izin dan tanpa
diketahui oleh pemilik rekening yang bersangkutan.

Malinda diduga melakukan aksinya tersebut dengan meminta tandatangan nasabah dalam
formulir transfer yang masih kosong atau menandatangani sendiri formulir transfer tersebut.
Selanjutnya, Malinda mengisi formulir transfer tersebut dengan data-data yang tidak sah atau
palsu. Mulai dari nama nasabah pengirim, nama penerima, jumlah nominal uang hingga isi pesan
diisi oleh Malinda sehingga seolah-olah para nasabah benar-benar melakukan transaksi
pentransferan dana.

Jaksa mencatat, Malinda melakukan 117 transaksi pemindahan dana tanpa izin dan tanpa
sepengetahuan pemilik rekening. Transaksi tersebut terdiri dari 64 transaksi dalam rupiah,
dengan nilai Rp 27.369.065.650 dan 53 transaksi dalam dolar AS dengan nilai US$ 2.082.427.
Jika ditotal, kira-kira uang sebanyak Rp 46,1 miliar telah dikeruk Malinda dari puluhan
nasabahnya.

Dalam dakwaan yang dibacakan Selasa (11/8) kemarin, terungkap nama-nama 37 nasabah
Citigold Citibank yang rekeningnya dibobol Malinda. Dimana dana milik nasabah bernama
Rohli bin Pateni paling banyak dan paling sering dibobol oleh Malinda, yakni sebanyak 24 kali
dengan total Rp 9.065.281.000 dan US$ 550.700.

Malinda berhasil memalsukan tandatangan Rohli bin Pateni. Pemalsuan dilakukan hingga 6 kali
pada formulir transfer Citibank nomor AM 93712 yang bernilai 150.000 dollar AS pada tanggal
31 Agustus 2010. Pemalsuan tanda tangan dilakukan juga di formulir nomor AN 106244 yang
dikirim ke PT. Eksklusif Jaya Perkasa sebesar Rp. 99 juta. Dalam transaksi transfer ini, Malinda
dee menulis “Pembayaran Bapak Rohli untuk pembayaran interior”, pada kolom pesan.

Pemalsuan tanda tangan yang lain pada formulir nomor AN 86515 tanggal 23 Desember 2010
dengan penerima PT. Abadi Agung Utama. “Penerima Bank Artha Graha senilai Rp. 50 juta dan
pada kolom pesan tertulis DP pembelian unit apartment 3 lantai 33 combin unit” baca jaksa
penuntut umum. Malinda juga dengan menggunakan nama serta tanda-tangan palsu Rohli,
Malinda Dee mengirim uang sebesar Rp. 250 juta pada formulir AN 86514 kepada PT.
Samudera Asia Nasional tanggal 27 December 2010 dan AN 61489 sebesar nilai yang sama pada
tanggal 26 January 2011. Pemalsuan dalam formulir AN 134280 pengiriman kepada Rocky

2
Deany C. Umbas senilai Rp. 50 juta tanggal 28 January 2011 pembayaran pemasangan CCTV,
milik Rohli.

Pertanyaan:

1. Adanya kesalahan/kelalaian pelaku usaha, Bagaimana pertanggung jawaban CitiBank

terhadap hak nasabah yang dirugikan?

2. Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Menurut Saudara dengn adanya kasus Malinda Dee apakah fungsi ini masih berlaku?

3. Nasabah bank dapat menggugat pihak yang menimbulkan kerugian atas produk dan jasanya

tersebut. Menurut Saudara apa yang harus dilakukan nasabah bank?

4. Adanya kerugian yang dialami oleh nasabah bank, bagaimana hak dan kewajiban nasabah

serta perlindungan hukumnya?

5. Malinda Dee telah menggunakan sarana bank sehingga mengakibatkan nasabah bank atau

pihak lain menderita kerugian. Menurut Saudara apakah CitiBank lalai mengawasi

karyawannya? Saran Saudara untuk mengatasi kejadian ini agar tidak terulang lagi.

===****** The End ******===


Jawaban Pertanyaan
1.  Ada tiga dimensi utama yang Ada tiga dimensi utama yang membedakan

keuangan internasional dari domestik keuangan. Pertama risiko valuta

asing dan politik, kedua ketidaksempurnaan pasar, dan ketiga set

kesempatan yang diperluas.

2.  Teori keunggulan komparatif adalah teori yang menyatakan bahwa barang yang

memiliki nilai kegunaan pasti juga memiliki nilai penukaran. David Ricardo

merupakan orang pencetus teori keunggulan kompetitif. Teori tersebut

menyatakan bahwa kesejahteraan ekonomi akan meningkat jika setiap

warga negara menghasilkan apa yang mereka memiliki keunggulan

komparatif dalam berproduksi dibandingkan dengan warga negara lain,

dan kemudian memperdagangkan produk. Contohnya minsal dua negara

indonesia dan singapore, menggunakan tenaga kerja sebagai input untuk

menghasilkan dua barang kain dan sepatu. Asumsinya upah kedua negara

adalah sama dan jumlah produksi kain dan sepatu per jam untuk masing

3
adalah indonesia kain 100, sepatu 120. Singapore untuk kain 100 dan

sepatu 80. Dapat disimpulkan indonesia memiliki absolute atas kain dan

sepatu karena dapat menghasilkan unit kain dan sepatu yang lebih banyak

dibandngkan singapore.

3.  Heager merupakan orang yang menaruh dana di deposito dan tabungan dan

tidak beresiko, orang yang berinvestasi obligasi dalam rupiah juga

termasuk hedger. Tujuan dari hedger adalah untuk menjaga keutuhan

modal. Dan memperoleh keuntungan dari pergerakan harga pasar.

Speculator merupakan orang atau trader yang tidak ragu mengambil resiko

besar agar mendapatkan hasil keuntungan yang besar juga.

4.

5.  Dengan asumsi bahwa nilai tukar berjangka merupakan prediktor yang

tidak bias dari nilai tukar spot masa depan, IRP dapat ditulis sebagai:

S = [(1 + I £) / (1 + I $)] E [St + 1 | It].

Nilai tukar dapat ditentukan oleh suku bunga relatif, dan nilai tukar spot

masa depan yang diharapkan, tergantung pada semua informasi yang

tersedia, pada saat ini. Dengan demikian, orang dapat mengatakan bahwa

harapan adalah pemenuhan diri. Karena kumpulan informasi akan terus

diperbarui saat berita memasuki pasar, nilai tukar akan menunjukkan

perilaku acak yang sangat dinamis.

6.  Pasar valuta asing dapat dilihat sebagai pasar dua lapisan Satu tingkat

adalah pasar grosir atau antar bank dan tingkat lainnya adalah pasar eceran

atau klien. Pasar grosir maksudnya pasar antar bank internasional yang

menyesuaikan posisi persediaan mereka atau melakukan perdagangan

spekulatif dan arbitrase. Sementara pasar ritel atau nasabah merupakan

pasar tempat bank-bank internasional melayani nasabah yang memerlukan

valuta asing untuk melaksanakan perdagangan internasional dan

4
perdagangan aset keuangan internasional. Bank internasional menyediakan

inti pasar Valas. Mereka bersedia membeli atau menjual mata uang asing

untuk rekening mereka sendiri. Bank internasional ini melayani klien ritel,

korporasi atau individu mereka, dalam melakukan perdagangan luar negeri

atau melakukan investasi internasional dalam aset keuangan yang

membutuhkan valuta asing. Akun transaksi ritel hanya sekitar 16 persen

dari perdagangan FX. 84 persen lainnya adalah perdagangan antar bank

antara bank internasional, atau dealer non-bank yang cukup besar untuk

bertransaksi di pasar antar bank.

Jawaban Kasus
1. Kesalahan dari pelaku usaha adalah kurang nya pengendalian internal dari
CityBank sehingga karyawan dengan mudah memalsukan tandatangan nasabah
CityBank. Pertanggung jawaban dari CityBank harusnya mengganti dana yang
digelapkan oleh karyawannya.

2. Seharusnya fungsi utama bank tetap harus berlaku. Masalah internal perusahaan
dengan karyawan harusnya tidak boleh menanggu proses pelayanan bank secara
umum.

3. Nasabah bank dapat menuntut hak nya ke CityBank

4. Bank harusnya mengganti rugi yang dialami oleh nasabah, karena kasus yang
terjadi disebabkan oleh karyawan yang menggelapkan dana nasabah.

5. Menurut saya CityBank telah lalai mengawasi karyawannya sehingga karyawan


dengan mudah membobol dana nasabah, sebaiknya CityBank lebih menigkatkan
lagi pengendalian internalnya agar tidak terjadi kasus seperti ini lagi.

>>>>>>>>>>>>>>>>the end & good luck<<<<<<<<<<<<<<<<

Anda mungkin juga menyukai