Anda di halaman 1dari 91

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 14/Pid.Pra/2022/PN.Sby.

“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

ne
ng
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara

Pra Peradilan telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

do
gu Nama : LUCKY KARTANTO ;

In
Tempat/Tgl Lahir : Bojonegoro, 14 Maret 1976 ;
A
Umur : 46 Tahun ;
ah

lik
Jenis Kelamin : Laki-Laki ;

Agama : Kristen ;
am

ub
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia ;

Pekerjaan : Konsultan Pajak ;


ep
k

Status Perkawinan : Kawin ;


ah

Alamat sesuai KTP : Jalan Wonorejo Permai Selatan X No.11,


R

si
RT 002 RW 005, Kelurahan Wonorejo,

ne
ng

Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya ;

Alamat Domisili (Saat Ini) : Jalan Graha Anggrek Mas B2 No. 21,

do
gu

Kabupaten Sidoarjo ;

dalam perkara ini diwakili oleh Kuasanya yaitu Muchammad Assegaf,,


In
A

SH., MH., Advokat pada kantor Hukum “Muchamad Assegaf &


ah

lik

Partners” yang berkantor di Jalan Kampung Seng V No.15-17

Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Mei 2022,


m

ub

selanjutnya disebut sebagai…..........................................…..Pemohon ;

Lawan
ka

ep

Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Keuangan


ah

Republik Indonesia c.q. Direktur Jenderal Pajak c.q.


R

es

Direktur Penegakan Hukum c.q. Kantor Wilayah DJP Jawa


M

ng

Timur I yang berkantor di Jalan Jagir Wonokromo No. 104,


on

Hal.1 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kota Surabaya, dalam perkara ini diwakili oleh Kuasanya

si
yaitu Dewi Sulaksminijati, SH. M.Kn., Dkk, beralamat di Jalan

Jagir Wonokromo Nomor 100-104, Lt.6-8, Kota Surabaya,

ne
ng
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Mei 2022,

do
gu selanjutnya disebut sebagai…............................….Termohon ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

In
A
Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara ;

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara ;


ah

lik
Setelah memperhatikan bukti surat-surat dan keterangan saksi ;

Menimbang, bahwa Pemohon didalam permohonannya tertanggal 17


am

ub
Mei 2022 yang didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya

pada tanggal 17 Mei 2022, dengan Register Perkara Nomor 14/Pid.Pra/2022/


ep
k

PN.Sby, mengemukakan sebagai berikut :


ah

R
Dasar Hukum Permohonan Praperadilan :

si
1. Bahwa keberadaan lembaga praperadilan berkaitan langsung

ne
ng

dengan perlindungan hukum terhadap hak-hak asasi manusia yang

sekaligus berfungsi sebagai sarana pengawas secara horisontal. Pasal 1

do
gu

angka 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981

tentang Hukum Acara Pidana (untuk selanjutnya cukup disebut “Kitab


In
A

Undang-undang Hukum Acara Pidana” atau “KUHAP”) memberikan


ah

lik

pengertian terhadap praperadilan, yaitu sebagai berikut:

“Praperadilan adalah wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa dan


m

ub

memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini, tentang:


ka

a. sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas


ep

permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa


ah

tersangka;
R

es

b. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian


M

ng

penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan;


on

Hal.2 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau

si
keluarganya atau pihak lain yang atas kuasanya yang perkaranya

tidak dilanjutkan ke pengadilan.”

ne
ng
2. Bahwa Pasal 77 KUHAP mengatur lebih lanjut mengenai

do
gu praperadilan, yaitu sebagai berikut:

“Pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa dan memutus sesuai

In
A
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini tentang:

a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian


ah

lik
penyidikan atau penghentian penuntutan;

b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara


am

ub
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.”
ep
k

3. Bahwa dalam perkembangannya kemudian, sebagaimana


ah

menurut Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) Nomor:


R

si
21/PUU-XII/2014, tanggal 28 April 2015, objek gugatan praperadilan

ne
ng

meliputi sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian

penyidikan, penghentian penuntutan, dan tindakan lainnya, serta

do
gu

permintaan ganti kerugian dan/atau rehabilitasi, penetapan tersangka,

penggeledahan, dan penyitaan. Dengan demikian, merujuk pada Pasal 77


In
A

huruf a jo Putusan MKRI No. 21/PUU-XII/2014, tanggal 28 April 2015,

permohonan praperadilan PEMOHON mempunyai dasar hukum, sehingga


ah

lik

sudah seharusnya menurut hukum permohonan praperadilan PEMOHON


m

ub

dapat diterima.

4. Bahwa sesuai Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia


ka

ep

(SEMA RI) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Larangan Pengajuan


ah

Praperadilan Bagi Tersangka yang Melarikan Diri atau Dalam Status Daftar
R

Pencarian Orang (DPO), tanggal 23 Maret 2018 (untuk selanjutnya cukup


es
M

ng

disebut “SEMA RI No. 1 Tahun 2018”), salah satunya menentukan, “Jika


on

Hal.3 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan praperadilan tersebut tetap dimohonkan oleh penasihat

si
hukum atau keluarganya, maka hakim menjatuhkan putusan yang

menyatakan permohonan praperadilan tidak dapat diterima”. Dengan

ne
ng
demikian, secara a contrario, permohonan praperadilan yang diajukan

do
gu sendiri oleh PEMOHON telah sesuai dengan SEMA RI No. 1 Tahun 2018,

sehingga sudah seharusnya menurut hukum permohonan praperadilan

In
A
PEMOHON dapat diterima.

5. Bahwa sesuai SEMA RI Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penerapan


ah

lik
Beberapa Ketentuan dalam Penanganan Tindak Pidana di Bidang

Perpajakan, tanggal 29 November 2021 (untuk selanjutnya cukup disebut


am

ub
“SEMA RI No. 4 Tahun 2021”), salah satunya menentukan, “Praperadilan
ep
terkait tindak pidana di bidang perpajakan diadili oleh pengadilan negeri di
k

daerah hukum tempat kedudukan penyidik atau kedudukan penuntut


ah

si
umum dalam hal permohonan pemberhentian penuntutan.” In casu Kantor

Wilayah DJP Jawa Timur I berkedudukan di Jalan Jagir Wonokromo No.

ne
ng

104, Kota Surabaya. Dengan demikian, PEMOHON yang mengajukan

do
permohonan praperadilan di bidang perpajakan di Pengadilan Negeri
gu

Surabaya telah sesuai dengan SEMA RI No. 4 Tahun 2021, sehingga


In
sudah seharusnya menurut hukum permohonan praperadilan PEMOHON
A

dapat diterima.
ah

lik

ALASAN DAN DASAR PERMOHONAN PRAPERADILAN:


m

ub

6. Bahwa PEMOHON adalah warga negara Indonesia dan

merupakan wajib pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 09 748
ka

ep

461 2-165 000.


ah

7. Bahwa TERMOHON memperlihatkan kepada PEMOHON adanya


R

Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ


es
M

ng

on

Hal.4 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11/2021, tanggal 9 November 2021, yang ditandatangani oleh Kepala

si
Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I atas nama Direktur Jenderal Pajak.

ne
ng
8. Bahwa TERMOHON menyerahkan kepada PEMOHON Surat

Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021 perihal Pemberitahuan Pemeriksaan

do
gu Bukti Permulaan, tanggal 9 November 2021. Pokok surat tersebut memuat

kewajiban bagi PEMOHON di satu sisi dan memberikan kewenangan bagi

In
A
TERMOHON di sisi yang lain, sebagaimana dikutip sebagai berikut:

“Untuk kelancaran pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan, Saudara


ah

lik
berkewajiban untuk:
am

ub
1. Memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti Permulaan

untuk memasuki dan/atau memeriksa tempat atau ruang, barang


ep
bergerak dan/atau barang bergerak yang diduga atau patut diduga
k
ah

digunakan untuk menyimpan Bahan Bukti,


R

si
2. Memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti Permulaan

ne
untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara
ng

elektronik,

do
gu

3. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan Bahan Bukti kepada

pemeriksa Bukti Permulaan,


In
A

4. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis kepada pemeriksa

Bukti Permulaan, dan


ah

lik

5. Memberi bantuan kepada pemeriksa Bukti Permulaan guna

kelancaran Pemeriksaan Bukti Permulaan.”


m

ub

9. Bahwa PEMOHON menerima “TANDA TERIMA PEMINJAMAN”


ka

tertanggal 18 November 2021 yang diterbitkan oleh TERMOHON


ep

sehubungan dengan adanya Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan


ah

Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021.


es
M

ng

on

Hal.5 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa pada tanggal 18 November 2021, TERMOHON telah

si
melakukan “perolehan/pengambilan data yang dikelola secara elektronik

dengan cara content folder image berdasarkan persetujuan dari Wajib

ne
ng
Pajak (yang diwakili oleh ) dengan perincian sebagaimana

do
gu terlampir, ...” yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh PEMOHON. Perbuatan

TERMOHON tersebut tertuang dalam “BERITA ACARA

In
A
PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG DIKELOLA SECARA

ELEKTRONIK” dan “LAMPIRAN RINCIAN PEROLEHAN/PENGAMBILAN


ah

lik
DATA YANG DIKELOLA SECARA ELEKTRONIK”.

11. Bahwa dalam rangka pemeriksaan bukti permulaan berdasarkan


am

ub
pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-
ep
013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021, PEMOHON menerima
k

beberapa surat panggilan untuk memberikan keterangan dari


ah

si
TERMOHON, yaitu sebagai berikut:

ne
11.1. Surat Nomor PANG.BP-49/WPJ.11/BD/04/2022, perihal
ng

Panggilan untuk Memberikan Keterangan, tanggal 19 Januari

do
gu

2022, yang ditujukan kepada “Yth. Sdr. LUCKY KARTANTO

Direktur KAP LUCKY KARTANTO & HARYANTO POERNAWAN


In
A

dan REKAN Jalan Graha Anggrek Mas B2 No. 21, Sidoarjo”.

11.2. Surat Nomor PANG.BP-50/WPJ.11/BD/04/2022, perihal


ah

lik

Panggilan untuk Memberikan Keterangan, tanggal 19 Januari


m

ub

2022, yang ditujukan kepada “Yth. Sdr. LUCKY KARTANTO

Direktur KAP PERDATA LUCKY, DJUNIARTO dan REKAN Jalan


ka

ep

Graha Anggrek Mas B2 No. 21, Sidoarjo”.


ah

11.3. Surat Nomor PANG.BP-51/WPJ.11/BD/04/2022, perihal


R

Panggilan untuk Memberikan Keterangan, tanggal 19 Januari


es
M

ng

2022, yang ditujukan kepada “Yth. Sdr. LUCKY KARTANTO


on

Hal.6 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Direktur PT. AVEDEO MANDIRI SUKSES Jalan Graha Anggrek

si
Mas B2 No. 21, Sidoarjo”.

ne
ng
11.4. Surat Nomor PANG.BP-52/WPJ.11/BD/04/2022, perihal

Panggilan untuk Memberikan Keterangan, tanggal 19 Januari

do
gu 2022, yang ditujukan kepada “Yth. Sdr. LUCKY KARTANTO

Direktur CV. AVEDEO JAYA SELALU Jalan Graha Anggrek Mas

In
A
B2 No. 21, Sidoarjo”.

11.5. Surat Nomor PANG.BP-53/WPJ.11/BD/04/2022, perihal


ah

lik
Panggilan untuk Memberikan Keterangan, tanggal 19 Januari
am

ub
2022, yang ditujukan kepada “Yth. Sdr. LUCKY KARTANTO

Direktur CV. DORATEXCON Jalan Graha Anggrek Mas B2 No. 21,


ep
Sidoarjo”.
k
ah

SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN NOMOR PRIN BP-


R

si
013/WPJ 11/2021, TANGGAL 9 NOVEMBER 2021, TIDAK SAH:

ne
ng

12. Bahwa diketahui Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan

Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021, yang

do
gu

diterbitkan oleh TERMOHON berdasarkan pada ketentuan Pasal 43A ayat

(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 tentang


In
A

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa


ah

kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7


lik

Tahun 2021 (untuk selanjutnya cukup disebut “UU No. 6 Tahun 1983
m

ub

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 7 Tahun

2021”) yang mengatur, “Direktur Jenderal Pajak berdasarkan informasi,


ka

ep

data, laporan, dan pengaduan berwenang melakukan pemeriksaan bukti


ah

permulaan sebelum dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang


R

perpajakan.”
es
M

ng

on

Hal.7 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa sesuai Pasal 43A ayat (4) UU No. 6 Tahun 1983

si
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 7 Tahun

2021 diketahui tata cara pemeriksaan bukti permulaan di bidang

ne
ng
perpajakan diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Pasal 2 ayat (1)

do
gu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 239/PMK.03/2014

tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana di Bidang

In
A
Perpajakan (untuk selanjutnya cukup disebut “PMK No.

239/PMK.03/2014”) yang mengatur, “Direktur Jenderal Pajak berwenang


ah

lik
melakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan berdasarkan Informasi, Data,

Laporan, dan Pengaduan.”


am

ub
14. Bahwa diketahui kemudian, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan
ep
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-146/PJ/2018 tentang
k

Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak kepada Para Pejabat di


ah

si
Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (untuk selanjutnya cukup disebut

“Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-146/PJ/2018”). Di dalam

ne
ng

Lampiran III Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-146/PJ/2018

do
pada “Nomor Urut 17” disebutkan wewenang Direktur Jenderal Pajak
gu

untuk menerbitkan surat perintah pemeriksaan bukti permulaan


In
dilimpahkan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP. Berdasarkan ketentuan
A

ini, yang mempunyai kewenangan untuk menerbitkan surat perintah


ah

lik

pemeriksaan bukti permulaan adalah Kepala Kantor Wilayah DJP yang

menunjukkan wewenangnya, tanggung jawabnya, dan tanggung gugatnya,


m

ub

bukan lagi Direktur Jenderal Pajak.


ka

15. Bahwa dengan adanya Surat Perintah Pemeriksaan Bukti


ep

Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021,


ah

yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I atas
es
M

nama Direktur Jenderal Pajak, menunjukkan Direktur Jenderal Pajak yang


ng

on

Hal.8 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berwenang, bertanggung jawab, dan bertanggung gugat, sedangkan

si
Direktur Jenderal Pajak sesungguhnya telah melimpahkan kewenangan

tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah DJP sebagaimana ditentukan di

ne
ng
dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-146/PJ/2018. Oleh

do
gu karena itu, dengan merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.

KEP-146/PJ/2018, seharusnya Surat Perintah Pemeriksaan Bukti

In
A
Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021,

ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, bukan lagi
ah

lik
Direktur Jenderal Pajak dengan mencantumkan adanya frasa “atas nama”.

16. Bahwa dengan adanya Surat Perintah Pemeriksaan Bukti


am

ub
Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021,
ep
yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I atas
k

nama Direktur Jenderal Pajak jelas bertentangan dengan Keputusan


ah

si
Direktur Jenderal Pajak No. KEP-146/PJ/2018, sehingga Surat Perintah

Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal

ne
ng

9 November 2021, tersebut tidak sah dan tidak dapat menjadi dasar

do
hukum bagi TERMOHON untuk melakukan perbuatan-perbuatan terhadap
gu

PEMOHON, karena telah cacat menurut hukum. Dengan demikian, sudah


In
seharusnya menurut hukum Hakim Pemeriksa Perkara a quo menyatakan
A

tidak sah Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-
ah

lik

013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021.

TERMOHON TIDAK BERWENANG UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN


m

ub

BUKTI PERMULAAN TERHADAP PEMOHON:


ka

ep

17. Bahwa PEMOHON telah mengirimkan permohonan pemindahan


ah

tempat wajib pajak Pemohon yang sebelumnya berada dalam wilayah


R

Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I berpindah ke dalam wilayah Kantor


es
M

Wilayah DJP Jawa Timur II. Permohonan PEMOHON tersebut telah


ng

on

Hal.9 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Utara

si
sebagaimana Bukti Penerimaan Surat (BPS) Nomor S-7249S/WPJ 24/KP

1103/2021, tanggal 21 September 2021.

ne
ng
18. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 20 ayat (4) Peraturan

do
gu Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-04/PJ/2020 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak, Sertifikat Elektronik,

In
A
dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (untuk selanjutnya cukup disebut

“Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-04/PJ/2020”), apabila


ah

lik
jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja telah terlampaui dan Kepala

KPP Lama tidak menerbitkan keputusan, baik mengabulkan atau menolak,


am

ub
maka permohonan pemindahan tempat wajib pajak dianggap dikabulkan.
ep
Pada faktanya, sampai dengan permohonan praperadilan ini diajukan,
k

Kepala KPP belum memberikan keputusan berupa mengabulkan atau


ah

si
menolak permohonan pemindahan tempat wajib pajak badan yang

dimohonkan oleh PEMOHON. Dengan demikian, berdasarkan ketentuan

ne
ng

Pasal 20 ayat (4) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-

do
04/PJ/2020, permohonan pemindahan tempat wajib pajak badan yang
gu

dimohonkan oleh PEMOHON menurut hukum telah dikabulkan, sehingga


In
setidak-tidaknya sejak tanggal 28 September 2021 Status Terdaftar
A

Pemohon wajib pajak Orang Pribadi yang sebelumnya berada dalam


ah

lik

wilayah Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I berpindah ke dalam wilayah

Kantor Wilayah DJP Jawa Timur II.


m

ub

19. Bahwa sampai dengan tanggal 28 Februari 2021, PEMOHON


ka

tidak pernah menerima surat balasan dari TERMOHON mengenai surat


ep

permohonan dari PEMOHON.


ah

20. Bahwa sesuai dengan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Direktur


es
M

Jenderal Pajak Nomor Per-04/PJ/2020, penelitian dilakukan untuk


ng

on

Hal.10 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memastikan bahwa wajib pajak tidak berada lagi di wilayah kerja KPP

si
lama.

ne
ng
21. Bahwa sudah jelas PEMOHON sudah tidak berada lagi di wilayah

kerja Kantor Pelayanan Pajak Lama, yaitu Kantor Pelayanan Pajak

do
gu Pratama Surabaya Rungkut dalam wilayah Kantor Wilayah DJP Jatim I.

22. Bahwa berpindahnya tempat Kedudukan Wajib Pajak dari

In
A
Pemohon ke dalam wilayah Kantor Wilayah DJP Jawa Timur II sebenarnya

juga diakui kebenarannya oleh TERMOHON melalui 5 (lima) surat


ah

lik
panggilan untuk memberikan keterangan yang ditujukan kepada
am

ub
PEMOHON, yaitu Surat Nomor PANG.BP-49/WPJ.11/BD/04/2022, Surat

Nomor PANG.BP-50/WPJ.11/BD/04/2022, Surat Nomor PANG.BP-


ep
51/WPJ.11/BD/04/2022, Surat Nomor PANG.BP-52/WPJ.11/BD/04/2022,
k
ah

dan Surat Nomor PANG.BP-53/WPJ.11/BD/04/2022 yang kesemuanya


R

si
tertanggal 19 Januari 2022 dan tujuan surat beralamat di Jalan Graha

ne
Anggrek Mas B2 No. 21, Sidoarjo.
ng

23. Bahwa berdasarkan permohonan pemindahan tempat wajib pajak

do
gu

badan yang dimohonkan oleh PEMOHON yang menurut ketentuan Pasal

20 ayat (4) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-04/PJ/2020


In
A

dikabulkan serta diakuinya kebenaran tersebut oleh TERMOHON melalui 5

(lima) surat panggilan untuk memberikan keterangan yang ditujukan


ah

lik

kepada PEMOHON, maka TERMOHON sudah tidak berwenang lagi untuk


m

ub

melakukan pemeriksaan bukti permulaan sebagaimana didasarkan pada

Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ


ka

ep

11/2021, tanggal 9 November 2021, karena PEMOHON nyata-nyata sudah


ah

tidak lagi berada dalam wilayah Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I. Dengan
R

demikian, sudah seharusnya menurut hukum Hakim Pemeriksa Perkara a


es
M

quo menyatakan TERMOHON tidak berwenang untuk melakukan


ng

on

Hal.11 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemeriksaan bukti permulaan sebagaimana didasarkan pada Surat

si
Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ

11/2021, tanggal 9 November 2021.

ne
ng
PENGGELEDAHAN OLEH TERMOHON TIDAK SAH:

do
gu 24. Bahwa kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh TERMOHON

kepada PEMOHON melalui Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021

In
A
perihal Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan, tanggal 9

November 2021, yang didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti


ah

lik
Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021,
am

ub
telah memberikan akibat hukum sekaligus kewenangan kepada

TERMOHON untuk melakukan penggeledahan terhadap PEMOHON. Oleh


ep
karena itu, dengan merujuk pada Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang
k
ah

Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana


R

si
(untuk selanjutnya cukup disebut “KUHAP”), penggeledahan oleh

ne
TERMOHON terhadap PEMOHON harus dengan surat izin ketua
ng

pengadilan negeri setempat. Alasan dan dasar hukum ini mengingat

do
gu

bahwa kewenangan-kewenangan TERMOHON sangat jelas membatasi

hak asasi manusia yang melekat pada diri PEMOHON.


In
A

25. Bahwa selain tidak adanya surat izin ketua pengadilan negeri

setempat untuk melakukan penggeledahan terhadap PEMOHON oleh


ah

lik

TERMOHON sesuai Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021 perihal


m

ub

Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan, tanggal 9 November 2021,

yang didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan


ka

ep

Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021, nyata-


ah

nyata Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-


R

013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021, juga telah cacat hukum,


es
M

karena bertentangan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-


ng

on

Hal.12 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
146/PJ/2018 serta tidak ada lagi kewenangan TERMOHON dengan

si
merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-04/PJ/2020.

Dengan demikian, sudah seharusnya menurut hukum Hakim Pemeriksa

ne
ng
Perkara a quo menyatakan tidak sah penggeledahan oleh TERMOHON

do
gu yang didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan

Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021.

In
A
PENYITAAN OLEH TERMOHON TIDAK SAH:

26. Bahwa sesuai Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021 perihal


ah

lik
Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan, tanggal 9 November 2021,
am

ub
dan Surat Nomor S-018/WPJ.11/BD/0700/2022, perihal Permintaan

Peminjaman, tanggal 20 Januari 2022, yang kedua surat tersebut


ep
didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor
k
ah

PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021, terdapat


R

si
kewajiban bagi PEMOHON untuk meminjamkan bahan bukti kepada

ne
pemeriksa bukti permulaan. Di samping itu, PEMOHON juga telah
ng

menerima “TANDA TERIMA PEMINJAMAN”, “BERITA ACARA

do
gu

PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG DIKELOLA SECARA

ELEKTRONIK”, dan “LAMPIRAN RINCIAN PEROLEHAN/ PENGAMBILAN


In
A

DATA YANG DIKELOLA SECARA ELEKTRONIK”, yang kesemuanya

tertanggal 18 November 2021, yang diterbitkan oleh TERMOHON


ah

lik

sehubungan dengan adanya Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan

Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021. Merujuk


m

ub

pada surat-surat tersebut, maka perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh


ka

TERMOHON dimaksudkan dan termasuk ke dalam pengertian melakukan


ep

penyitaan dengan alasan-alasan sebagai berikut:


ah

26.1. Di dalam “TANDA TERIMA PEMINJAMAN”, “BERITA


es
M

ACARA PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG DIKELOLA


ng

on

Hal.13 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SECARA ELEKTRONIK”, dan “LAMPIRAN RINCIAN PEROLEHAN/

si
PENGAMBILAN DATA YANG DIKELOLA SECARA ELEKTRONIK”,

yang kesemuanya tertanggal 18 November 2021, TERMOHON

ne
ng
tidak mencantumkan batas waktu peminjaman bahan bukti,

do
gu sehingga tidak diketahui dengan pasti batas peminjaman. Oleh

karena itu, peminjaman tersebut dimaknai sebagai penyitaan.

In
A
26.2. Di dalam Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021 perihal

Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan, tanggal 9 November


ah

lik
2021, yang didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti

Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November


am

ub
2021, disampaikan ep adanya kewajiban PEMOHON untuk

meminjamkan bahan bukti kepada pemeriksa bukti permulaan.


k

Adanya kewajiban untuk meminjamkan mengandung pengertian


ah

si
meminta dengan memaksa. Oleh karena itu, kewajiban

meminjamkan tersebut termasuk ke dalam pengertian penyitaan.

ne
ng

26.3. Di dalam Surat Nomor S-018/WPJ.11/BD/0700/2022,

do
gu

perihal Permintaan Peminjaman, tanggal 20 Januari 2022, yang

didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan


In
A

Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021,

dicantumkan frasa “... diminta kepada Saudara untuk meminjamkan


ah

lik

dokumen/berkas/data/barang lainnya ...” dan “... dapat kami terima

paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tanggal surat ini.”


m

ub

merupakan beschikking yang diterbitkan pejabat pemerintah yang


ka

bersifat memaksa (imperatif), sehingga wajib dikuti sepanjang surat


ep

tersebut belum dicabut atau dibatalkan oleh pejabat atau lembaga


ah

yang berwenang. Oleh karena bersifat imperatif, memberikan


es
M

keterangan dan membawa dokumen dimaksudkan untuk menyita


ng

on

Hal.14 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan dan menyita dokumen-dokumen yang dimaksud.

si
Dengan demikian, pengertian meminta keterangan, membawa

dokumen, dan meminjam dokumen merupakan perluasan arti dari

ne
ng
pengertian penyitaan.

do
gu 26.4. Apabila peminjaman bahan bukti sebagaimana diuraikan di

atas bukan dianggap sebagai bagian dari penyitaan, maka berakibat

In
A
hukum bahan-bahan bukti yang sudah dipinjamkan oleh PEMOHON

kepada pemeriksa bukti permulaan dapat sewaktu-waktu diminta


ah

lik
kembali oleh PEMOHON. In casu, PEMOHON tidak dapat sewaktu-

waktu meminta kembali bahan bukti yang disita oleh TERMOHON.


am

ub
26.5. Mengingat peminjaman bahan bukti oleh TERMOHON
ep
termasuk sebagai bagian dari penyitaan dan merujuk pada Pasal 38
k
ah

KUHAP, penyitaan yang dilakukan oleh TERMOHON harus dengan


R

si
surat izin ketua pengadilan negeri setempat. Alasan dan dasar

ne
hukum ini mengingat bahwa kewenangan-kewenangan
ng

TERMOHON sangat jelas membatasi hak asasi manusia yang

do
gu

melekat pada diri PEMOHON.

27. Bahwa selain tidak adanya surat izin ketua pengadilan negeri
In
A

setempat untuk melakukan penyitaan sesuai Surat Nomor PEMB BP-

013/WPJ 11/2021 perihal Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan,


ah

lik

tanggal 9 November 2021, yang didasarkan pada Surat Perintah


m

ub

Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal

9 November 2021, nyata-nyata Surat Perintah Pemeriksaan Bukti


ka

ep

Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021,


ah

juga telah cacat hukum, karena bertentangan dengan Keputusan Direktur


R

Jenderal Pajak No. KEP-146/PJ/2018 serta tidak ada lagi kewenangan


es
M

TERMOHON dengan merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak


ng

on

Hal.15 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor Per-04/PJ/2020. Dengan demikian, sudah seharusnya menurut

si
hukum Hakim Pemeriksa Perkara a quo menyatakan tidak sah penyitaan

oleh TERMOHON yang didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan

ne
ng
Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November

do
gu 2021.

PENGHENTIAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN:

In
A
28. Bahwa mengingat Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan

Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021, telah cacat


ah

lik
hukum, karena bertentangan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
am

ub
No. KEP-146/PJ/2018 serta tidak ada lagi kewenangan TERMOHON

dengan merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-


ep
04/PJ/2020, maka secara mutatis-mutandis semua perbuatan-perbuatan
k
ah

yang dilakukan dan surat-surat yang diterbitkan oleh TERMOHON yang


R

si
didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor

ne
PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021, menjadi tidak sah.
ng

Dengan demikian, sudah seharusnya menurut hukum Hakim Pemeriksa

do
gu

Perkara a quo memerintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan

pemeriksaan bukti permulaan terhadap PEMOHON.


In
A

Berdasarkan alasan dan dasar hukum sebagaimana tersebut di atas,

PEMOHON memohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Negeri


ah

lik

Surabaya c.q. Hakim Pemeriksa Perkara a quo agar berkenan memeriksa


m

ub

dalam sidang praperadilan serta memberi putusan yang amarnya adalah

sebagai berikut:
ka

ep

1. Menerima dan mengabulkan permohonan praperadilan


ah

PEMOHON.
R

es

2. Menyatakan tidak sah penggeledahan dan/atau penyitaan yang


M

ng

dilakukan oleh TERMOHON yang didasarkan pada Surat Perintah


on

Hal.16 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal

si
9 November 2021, sehingga secara mutatis-mutandis TERMOHON tidak

lagi berwenang untuk melakukan pemeriksaan bukti permulaan serta

ne
ng
segala keputusan dan/atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh

do
gu TERMOHON yang berdasarkan surat perintah in casu menjadi batal demi

hukum.

In
A
3. Membebankan biaya perkara ini menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.


ah

lik
Apabila Ketua Pengadilan Negeri Surabaya c.q. Hakim Pemeriksa Perkara a
am

ub
quo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, untuk


ep
Pemohon dan Termohon masing-masing hadir Kuasanya sebagaimana
k
ah

tersebut diatas ;
R

si
Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon

ne
telah menanggapi dengan mengajukan Jawaban tertanggal 03 Juni 2022, yang
ng

isinya sebagai berikut :

do
gu

1. Bahwa Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil

PEMOHON dalam perkara Praperadilan a quo yang ditujukan terhadap


In
A

TERMOHON kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas oleh

TERMOHON.
ah

lik

2. Bahwa yang menjadi objek permohonan dalam Permohonan

Praperadilan a quo adalah sebagai berikut:


m

ub

a. Tindakan Termohon dalam tahapan Pemeriksaan Bukti


ka

Permulaan;
ep

b. Termohon tidak berwenang melakukan tindakan Pemeriksaan


ah

Bukti Permulaan karena Surat Perintah Pemeriksaan Bukti


es
M

Permulaan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan Nomor PRIN.BP-


ng

on

Hal.17 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
013/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021 dianggap tidak sah

si
berdasarkan pelimpahan wewenang;

c. Termohon tidak berwenang melakukan tindakan Pemeriksaan

ne
ng
Bukti Permulaan karena Surat Permohonan Pemindahan Wajib

do
gu Pajak Terdaftar dianggap oleh PEMOHON telah dikabulkan secara

Fiktif Positif;

In
A
d. Tindakan Perolehan/Pengambilan Data Elektronik dalam proses

Pemeriksaan Bukti Permulaan yang dianggap oleh PEMOHON


ah

lik
sebagai Penggeledahan;

e. Tindakan Peminjaman berkas/dokumen/data/barang lainnya


am

ub
yang dianggap oleh PEMOHON sebagai Penyitaan.

3. Bahwa dalam permohonannya PEMOHON mengajukan petitum


ep
k

sebagai berikut :
ah

R
a. Menerima dan mengabulkan permohonan praperadilan

si
PEMOHON;

ne
ng

b. Menyatakan tidak sah penggeledahan dan/atau penyitaan yang

dilakukan oleh TERMOHON yang didasarkan pada Surat Perintah

do
gu

Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN.BP-013/WPJ.11/2021

tanggal 9 November 2021, sehingga secara mutatis-mutandis


In
A

TERMOHON tidak lagi berwenang untuk melakukan pemeriksaan


ah

lik

bukti permulaan serta segala keputusan dan/atau penetapan yang

dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang berdasarkan surat


m

ub

perintah in casu menjadi batal demi hukum;


ka

c. Membebankan biaya perkara ini menurut peraturan perundang-


ep

undangan yang berlaku.


ah

4. Bahwa tindakan Pemeriksaan Bukti Permulaan dalam perkara a


R

es

quo dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kewenangan yang


M

ng

diperintahkan oleh undang-undang sebagai bagian dari tindakan Termohon


on

Hal.18 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk mengamankan penerimaan negara dari sektor perpajakan yang

si
merupakan komponen utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) yang sangat dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan.

ne
ng
Selanjutnya atas Permohonan Praperadilan a quo, Termohon berikan

do
gu tanggapan sebagai berikut :

I.ASPEK FORMIL PERMOHONAN

In
A
Yang Mulia Hakim Praperadilan,

Sebelum menanggapi pokok permasalahan yang didalilkan oleh


ah

lik
PEMOHON, TERMOHON sampaikan terlebih dahulu beberapa kekeliruan

mendasar dari permohonan praperadilan a quo sebagai berikut :


am

ub
SELURUH OBJEK PERMOHONAN PRAPERADILAN A QUO JELAS DAN TERANG
BUKAN MERUPAKAN OBJEK PRAPERADILAN SEBAGAIMANA DIATUR SECARA
LIMITATIF DALAM PASAL 1 ANGKA 10 JO. PASAL 77 KUHAP JO. PUTUSAN
ep
MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR NO. 21/PUU-XII/2014 JO. PASAL 2 AYAT (1)
k

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016


ah

R
1. TERMOHON berkeyakinan bahwa permohonan praperadilan a

si
quo telah melampaui objek maupun lingkup kewenangan mengadili

ne
ng

lembaga praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10

Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor No.

do
gu

21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung

Nomor 4 Tahun 2016.


In
A

2. Bahwa lingkup kewenangan mengadili lembaga praperadilan telah


ah

lik

diatur secara jelas, tegas, dan terbatas berdasarkan Pasal 1 Angka

10 KUHAP yang menyatakan sebagai berikut:


m

ub

a. sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan


ka

atas permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain


ep

atas kuasa tersangka;


ah

b. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau


R

es

penghentian penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum


M

ng

dan keadilan;
on

Hal.19 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka

si
atau keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang

perkaranya tidak diajukan ke pengadilan.

ne
ng
3. Bahwa lingkup kewenangan mengadili lembaga praperadilan

do
gu dipertegas berdasarkan Pasal 77 KUHAP adalah sebagai berikut:

a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian

In
A
penyidikan atau penghentian penuntutan;

b. Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara


ah

lik
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;

4. Selanjutnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-


am

ub
XII/2014 menambah objek praperadilan dalam ketentuan Pasal 77

KUHAP, sehingga objek praperadilan diperluas, yaitu termasuk sah


ep
k

atau tidaknya penetapan tersangka, sah atau tidaknya


ah

R
penggeledahan dan sah atau tidaknya penyitaan.

si
5. Dengan demikian, objek maupun lingkup kewenangan mengadili

ne
ng

lembaga praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10

Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor No.

do
gu

21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung

Nomor 4 Tahun 2016 adalah sebagai berikut:


In
A

1) Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian


ah

lik

penyidikan atau penghentian penuntutan;

2) Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara


m

ub

pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;


ka

3) Sah atau tidaknya penetapan tersangka, penggeledahan,


ep

dan penyitaan.
ah

6. Berdasarkan Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan


R

es

Mahkamah Konstitusi Nomor No. 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 Ayat


M

ng

(1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016 diketahui


on

Hal.20 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa praperadilan hanya menguji upaya paksa/tindakan yang

si
dilakukan oleh Penyidik dalam proses Penyidikan (pro justitia). Hal ini

ditegaskan pula dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

ne
ng
65/PUU-IX/2011 tanggal 1 Mei 2011 pada halaman 28 yang

do
gu menyatakan sebagai berikut:

“…Adapun maksud dan tujuan yang hendak ditegakkan dan

In
A
dilindungi dalam proses praperadilan adalah tegaknya hukum dan

perlindungan hak asasi manusia sebagai tersangka/terdakwa dalam


ah

lik
pemeriksaan penyidikan dan penuntutan.”

7. Bahwa dalam Hukum Acara Pidana dikenal asas nullum iudicium


am

ub
sine lege sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (selanjutnya


ep
k

disebut KUHAP), yang menyatakan penegakan hukum pidana


ah

R
(termasuk peradilan) diselenggarakan menurut cara yang diatur

si
dalam peraturan perundang-undangan; Hukum Acara Pidana yang

ne
ng

mengatur proses beracara dengan segala kewenangan yang ada

harus tertulis (asas lex scripta); harus dirumuskan secara tepat dan

do
gu

jelas (asas lex certa), dan harus ditafsirkan secara ketat (asas lex

stricta). Konsekuensi selanjutnya, ketentuan dalam Hukum Acara


In
A

Pidana tidak dapat ditafsirkan selain dari apa yang tertulis.


ah

lik

8. Bahwa objek yang dapat dimohonkan praperadilan dan

kewenangan lembaga praperadilan atas permohonan praperadilan


m

ub

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77


ka

KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014


ep

tanggal 28 April 2015 Jo. Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Mahkamah


ah

Agung Nomor 4 Tahun 2016 bersifat imperatif dan limitatif, tegas


R

es

dan terbatas, tidak dapat ditafsirkan, diperluas ataupun diartikan


M

ng

lain.
on

Hal.21 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa lebih lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 9/PUU-

si
XVII/2019 tanggal 15 April 2019 halaman 23 - 28 pada pokok nya

juga menimbang bahwa Penyelidikan dan Penyidikan hal yang

ne
ng
sangat berbeda oleh karena itu terhadap Lembaga Praperadilan

do
gu sudah diberikan ruang limitatif sehingga penyelidikan TIDAK

DAPAT dilakukan pengujian melalui pranata praperadilan dan

In
A
ada mekanisme tersendiri apabila ingin menguji tindak penyelidikan

dengan melaporkan kepada pihak yang menjadi pengawas atas


ah

lik
kinerja penyelidik.

“Meskipun hasil penyelidikan tidak dapat dilakukan pengujian


am

ub
melalui pranata praperadilan, namun sebenarnya tidak

menghilangkan hak pelapor/pengadu untuk mengetahui proses


ep
k

penyelidikan kepada pihak penyelidik. Terdapat mekanisme untuk


ah

R
mempermasalahkan bagi pelapor/pengadu yaitu dengan melaporkan

si
kepada pihak yang menjadi pengawas atas kinerja penyelidik

ne
ng

tersebut dan tentunya dapat diberikan punishment apabila terbukti

penyelidik tersebut melakukan pelanggaran.”

do
gu

10. Bahwa sebagaimana TERMOHON sebutkan di atas, bahwa

dalam permohonan Praperadilan a quo, PEMOHON mengajukan


In
A

objek permohonan Praperadilan sebagai berikut:


ah

lik

a. Tindakan TERMOHON melakukan Pemeriksaan Bukti

Permulaan;
m

ub

b. TERMOHON tidak berwenang melakukan tindakan


ka

Pemeriksaan Bukti Permulaan karena Surat Perintah


ep

Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana di Bidang


ah

Perpajakan Nomor PRIN.BP-013/WPJ.11/2021 tanggal 9


R

es

November 2021 dianggap tidak sah berdasarkan pelimpahan


M

ng

wewenang, sebagaimana disampaikan PEMOHON dalam


on

Hal.22 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Permohonannya halaman 5 s.d 7 dan Petitum angka 2;

si
c. TERMOHON tidak berwenang melakukan tindakan

Pemeriksaan Bukti Permulaan karena Surat Permohonan

ne
ng
Pemindahan Wajib Pajak Terdaftar dianggap oleh PEMOHON

do
gu telah dikabulkan secara Fiktif Positif, sebagaimana

disampaikan PEMOHON dalam Permohonannya halaman 7 s.d

In
A
8 dan Petitum angka 2;

d. Tindakan Perolehan/Pengambilan dalam proses


ah

lik
Pemeriksaan Bukti Permulaan yang oleh Pemohon dianggap

sebagai Penggeledahan, sebagaimana disampaikan


am

ub
PEMOHON dalam Permohonannya halaman 9 s.d 10 dan

Petitum angka 2;
ep
k

e. Tindakan peminjaman berkas/dokumen/data/barang


ah

R
lainnya dalam tahap Pemeriksaan Bukti Permulaan yang

si
oleh PEMOHON dianggap sebagai Penyitaan, sebagaimana

ne
ng

disampaikan PEMOHON dalam Permohonannya halaman 10

s.d 12 dan Petitum angka 2;

do
gu

11. Bahwa seluruh objek permohonan a quo mempersoalkan


In
A

tindakan TERMOHON yang dilakukan pada tahapan Pemeriksaan

Bukti Permulaan (Penyelidikan), sehingga jelas, terang dan berdasar


ah

lik

hukum bahwa seluruh objek permohonan praperadilan a quo bukan

merupakan objek dan ruang lingkup praperadilan.


m

ub

12. Bahwa Posita dan Petitum permohonan a quo memang


ka

terkait sah atau tidaknya penggeledahan dan/atau penyitaan yang


ep

merupakan objek praperadilan, namun apabila diteliti dan dicermati


ah

keseluruhan Posita dan Petitum dalam Permohonan a quo, sangat


es
M

terang benderang dan nyata bahwa PEMOHON sebenarnya


ng

on

Hal.23 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempermasalahkan mengenai peminjaman bahan bukti berupa

si
dokumen dalam rangka tindakan Pemeriksaan Bukti Permulaan

tindak pidana di bidang perpajakan (yang dipersamakan dengan

ne
ng
Penyelidikan) yang jelas BUKAN termasuk objek dan lingkup

do
gu kewenangan mengadili Lembaga Praperadilan

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas dan terang keseluruhan

In
A
permohonan a quo, BUKAN objek praperadilan sehingga BUKAN

merupakan lingkup kewenangan mengadili dari Lembaga Praperadilan


ah

lik
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan

Mahkamah Konstitusi No. 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 Jo. Pasal 2


am

ub
ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016.

A. PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN BUKAN MERUPAKAN


ep
k

LINGKUP KEWENANGAN PRAPERADILAN SEBAGAIMANA DIATUR


ah

R
DALAM PASAL 1 ANGKA 10 Jo. PASAL 77 KUHAP Jo. PUTUSAN

si
MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR No. 21/PUU-XII/2014 Jo. PASAL 2

ne
ng

AYAT (1) PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016

do
1. Bahwa tindakan Pemeriksaan Bukti Permulaan (pen yelidikan)
gu

adalah kewenangan atributif yang diperintahkan oleh undang-


In
undang di bidang perpajakan.
A

a. Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan


ah

lik

Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun


m

ub

2009 (UU KUP) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang


ka

Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan


ep

Perpajakan (UU HPP).


ah

Pasal 1 angka 27:


R

es

Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang


M

ng

dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang


on

Hal.24 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang

si
perpajakan.

Pasal 43A ayat (1) dan ayat (4):

ne
ng
(1) Direktur Jenderal Pajak berdasarkan informasi, data,

do
gu laporan,

pemeriksaan
dan

bukti
pengaduan

permulaan
berwenang

sebelum
melakukan

dilakukan

In
A
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

(4) Tata cara pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di


ah

lik
bidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan


am

ub
Menteri Keuangan.

Penjelasan Pasal 43A ayat (1):


ep
k

Informasi, data, Laporan dan Pengaduan yang diterima oleh


ah

R
Direktorat Jenderal Pajak akan dikembangkan dan dianalisis

si
melalui kegiatan inteljen dan/atau kegiatan lain yang hasilnya

ne
ng

dapat ditindaklanjuti dengan pemeriksaan, pemeriksaan Bukti

Permulaan atau tidak dilanjuti.

do
gu

Pemeriksaan Bukti Permulaan memiliki tujuan dan kedudukan


In
A

yang sama dengan penyelidikan sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang yang mengatur mengenai hukum acara


ah

lik

pidana.
m

b. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata


ub

Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan


ka

ep

(PP 74/2011)

Pasal 1 angka 8:
ah

Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang


es
M

dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang


ng

on

Hal.25 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang

si
perpajakan.

Pasal 60:

ne
ng
(1) Berdasarkan hasil pengembangan dan analisis terhadap

do
gu infomasi, data, laporan, dan pengaduan, Direktur Jenderal

Pajak berwenang melakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan

In
A
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43A Undang-Undang.

(2) Pemeriksaan Bukti Permulaan sebagaimana


ah

lik
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara tertutup

atau secara terbuka.


am

ub
(3) Pemeriksaan Bukti Permulaan secara tertutup
ep
dilakukan tanpa pemberitahuan kepada Wajib Pajak.
k

(4) Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka


ah

si
dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis kepada

Wajib Pajak.

ne
ng

(5) Dalam melaksanakan Pemeriksaan Bukti

Permulaan, pejabat yang melakukan Pemeriksaan Bukti

do
gu

Permulaan secara terbuka berwenang:


In
a. meminjam dan memeriksa buku atau
A

catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau


ah

lik

pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan

dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha,


m

ub

pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang


ka

pajak;
ep

b. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola


ah

secara elektronik;
R

es

c. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang,


M

ng

barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga


on

Hal.26 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku

si
atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan

atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang

ne
ng
yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan

do
gu yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib

Pajak, atau objek yang terutang pajak;

In
A
d. melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu

serta barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak;


ah

lik
e. meminta keterangan dan/atau bukti yang

diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan


am

ub
dengan Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Bukti

Permulaan melalui Direktur Jenderal Pajak


ep
k

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54;


ah

R
f. meminta keterangan kepada pihak yang berkaitan

si
dan dituangkan dalam berita acara permintaan

ne
ng

keterangan; dan

g. melakukan tindakan lain yang diperlukan dalam

do
gu

rangka Pemeriksaan Bukti Permulaan.

(6) Ketentuan mengenai tata cara penyegelan


In
A

sebagaimana dimaksud pada ayat


ah

lik

(5) huruf d diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan.
m

ub

(7) Pemeriksaan bukti permulaan harus ditindaklanjuti


ka

dengan:
ep
ah

es
M

ng

on

Hal.27 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan

si
dalam hal ditemukan bukti permulaan tindak pidana di

bidang perpajakan;

ne
ng
b. pemberitahuan secara tertulis kepada Wajib Pajak

do
gu bahwa Wajib Pajak tidak dilakukan Penyidikan dalam

hal Wajib Pajak telah mengungkapkan ketidakbenaran

In
A
perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7;

c. penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


ah

lik
berdasarkan Pasal l3A Undang-Undang;

d. penghentian Pemeriksaan Bukti Permulaan dalam


am

ub
hal Wajib Pajak orang pribadi yang dilakukan

Pemeriksaan Bukti Permulaan meninggal dunia; atau


ep
k

e. penghentian Pemeriksaan Bukti Permulaan dalam


ah

R
hal tidak ditemukan adanya bukti permulaan tindak

si
pidana di bidang perpajakan.”

ne
ng

Penjelasan Pasal 60 ayat (2):

“Tujuan Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah mendapatkan bukti

do
gu

permulaan tentang dugaan terjadinya tindak pidana di bidang

perpajakan. Untuk mendapatkan bukti permulaan tersebut,


In
A

Pemeriksaan Bukti Permulaan dapat dilakukan secara tertutup


ah

lik

atau secara terbuka.

Pemeriksaan Bukti Permulaan berbeda dengan Pemeriksaan


m

ub

mengingat Pemeriksaan Bukti Permulaan memiliki tujuan


ka

yang sama dengan penyelidikan sebagaimana diatur dalam


ep

Undang-Undang hukum acara pidana, yaitu untuk mencari


ah

dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai


es
M

ng

on

Hal.28 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya

si
dilakukan Penyidikan..”

ne
ng
Pasal 61 ayat (1):

“Dalam hal berdasarkan Pemeriksaan Bukti Permulaan diduga

do
gu terjadi tindak pidana di bidang perpajakan, Penyidik Pegawai

Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pajak melakukan Penyidikan

In
A
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 Undang-Undang”
ah

lik
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 239/PMK.03/2014

tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana


am

ub
di Bidang Perpajakan sebagaimana diubah dengan Bagian

Keenam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.03/2021


ep
k

tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020


ah

Tentang Cipta Kerja di Bidang Pajak Penghasilan, Pajak


R

si
Pertambahan Nilai dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah

ne
ng

serta Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (PMK

Pemeriksaan Bukti Permulaan)

do
gu

Pasal 1 angka 9:

“Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah Pemeriksaan yang


In
A

dilakukan untuk mendapatkan Bukti Permulaan tentang adanya


ah

lik

dugaan telah terjadi Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.”

Pasal 12:
m

ub

“Pemeriksa Bukti Permulaan berwenang:


ka

a. memasuki dan/atau memeriksa tempat, ruang,


ep

dan/atau barang yang diduga atau patut diduga


ah

digunakan untuk menyimpan Bahan Bukti;


R

es

b. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara


M

ng

elektronik;
on

Hal.29 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. meminjam dan/atau memeriksa Bahan Bukti;

si
d. melakukan Penyegelan terhadap tempat atau ruang

tertentu serta barang bergerak dan/atau barang tidak

ne
ng
bergerak;

do
gu e. meminta keterangan kepada pihak yang berkaitan;

f. meminta keterangan dan/atau bukti yang diduga dapat

In
A
memberi petunjuk tentang Tindak Pidana di Bidang

Perpajakan kepada pihak ketiga yang mempunyai hubungan


ah

lik
dengan orang pribadi atau badan;

g. meminta bantuan kepada pihak lain sehubungan dengan


am

ub
keahliannya dalam rangka pelaksanaan Pemeriksaan Bukti

Permulaan; dan
ep
k

h. melakukan tindakan lain yang diperlukan dalam rangka


ah

R
Pemeriksaan Bukti Permulaan.”

si
2. Perlu TERMOHON sampaikan kembali bahwa objek maupun

ne
ng

lingkup kewenangan mengadili lembaga praperadilan sebagaimana

do
diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan
gu

Mahkamah Konstitusi Nomor No. 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 Ayat


In
A

(1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016 adalah

sebagai berikut:
ah

lik

a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,

penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan;


m

ub

b. Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seorang yang


ka

perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau


ep

penuntutan;
ah

c. Sah atau tidaknya penetapan tersangka, penggeledahan,


es

dan penyitaan
M

ng

on

Hal.30 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa objek yang dapat dimohonkan praperadilan dan

si
kewenangan lembaga praperadilan atas permohonan praperadilan

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77

ne
ng
KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014

do
gu tanggal 28 April 2015 Jo. Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Mahkamah

Agung Nomor 4 Tahun 2016 tersebut di atas bersifat imperatif dan

In
A
limitatif, tegas dan terbatas, tidak dapat ditafsirkan, diperluas

ataupun diartikan lain. Dengan demikian, jelas dan tegas bahwa


ah

lik
Pemeriksaan Bukti Permulaan (penyelidikan) bukan merupakan

objek maupun ruang lingkup praperadilan.


am

ub
4. Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi nomor
ep
9/PUU-XVII/2019 tanggal 15 April 2019 menegaskan kembali bahwa
k

Penyelidikan dan Penyidikan hal yang sangat berbeda oleh karena


ah

si
itu terhadap Lembaga Praperadilan sudah diberikan ruang limitatif

hanya menguji di tahap penyidikan, sehingga terhadap hasil

ne
ng

penyelidikan tidak dapat dilakukan pengujian melalui pranata

do
praperadilan melainkan melalui mekanisme tersendiri yaitu dengan
gu

melaporkan penyelidik kepada pihak yang menjadi pengawas atas


In
kinerja penyelidik.
A

“Lebih lanjut secara mendasar dapat dirangkum bahwa pada


ah

lik

tahap penyelidikan belum ada kepastian ditemukannya peristiwa

pidana yang dapat ditindaklanjuti dengan penyidikan, karena hal


m

ub

tersebut sangat tergantung pada ditemukannya bukti yang cukup


ka

bahwa suatu perbuatan adalah peristiwa atau perbuatan pidana.


ep

Karena belum ditemukan adanya peristiwa pidana maka tidak


ah

ada proses yang menindaklanjuti dalam bentuk penegakan


R

es

hukum (pro justitia) yang di dalamnya dapat melekat


M

ng

kewenangan pada penyidik yang menindaklanjuti penyelidikan


on

Hal.31 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut, baik berupa upaya paksa yang dapat berimplikasi pada

si
perampasan kemerdekaan orang atau benda/barang, sehingga

esensi untuk melakukan pengawasan terhadap aparat penegak

ne
ng
hukum agar tidak melakukan tindakan sewenang-wenang belum

do
gu beralasan untuk diterapkan, mengingat salah satu instrumen

hukum untuk dapat dijadikan sebagai alat kontrol atau

In
A
pengawasan adalah lembaga praperadilan yang belum dapat

“bekerja” dikarenakan dalam tahap penyelidikan belum ada


ah

lik
upaya-upaya paksa yang dapat berakibat adanya bentuk

perampasan kemerdekaan baik orang maupun benda/barang.


am

ub
Sementara itu, dalam tahap penyidikan telah dimulai adanya

penegakan hukum yang berdampak adanya upaya-upaya paksa


ep
k

berupa perampasan kemerdekaan terhadap orang atau


ah

R
benda/barang dan sejak pada tahap itulah sesungguhnya

si
perlindungan hukum atas hak asasi manusia sudah relevan

ne
ng

diberikan.”

do
“...meskipun hasil penyelidikan tidak dapat dilakukan
gu

pengujian melalui pranata praperadilan namun sebenarnya


In
tidak menghilangkan hak pelapor/pengadu untuk mengetahui
A

proses penyelidikan kepada pihak penyelidik. Terdapat


ah

lik

mekanisme untuk mempermasalahkan bagi pelapor/pengadu

yaitu dengan melaporkan kepada pihak yang menjadi pengawas


m

ub

atas kinerja penyelidik tersebut dan tentunya dapat diberikan


ka

punishment apabila terbukti penyelidik tersebut melakukan


ep

pelanggaran.”
ah

es
M

ng

on

Hal.32 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa Pemeriksaan Bukti Permulaan bukanlah objek

si
praperadilan sesuai dengan pendapat Ahli Hukum Pidana dari UGM,

Prof. Edward O.S. Hiariej, S.H., M.Hum. dan menjadi pertimbangan

ne
ng
hukum putusan Hakim Praperadilan dalam perkara praperadilan

do
gu Nomor 7/Pid.Pra/2018/PN.Smn pada tanggal 17 Januari 2019 di

Pengadilan Negeri Sleman, pada halaman 124 – 125:

In
A
- Menimbang, bahwa hakim sependapat dengan apa yang

dikemukakan ahli Prof. Edward O.S. Hiariej, S.H., M.Hum. yang


ah

lik
menerangkan “Bahwa jika pemeriksaan bukti permulaan dalam

Undang-Undang KUP dengan penyelidikan dalam KUHAPmaka


am

ub
sudah barang ep tentu dia tidak termasuk dalam objek

praperadilan. Karena objek praperadilan bersifat limitatif


k

sebagaimana yang ada di dalam pasal 77 sampai dengan pasal


ah

si
82 KUHAP ditambah Putusan MK”.

- Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas

ne
ng

hakim berpendapat bahwa dalil-dalil pemohon yang pada

do
pokoknya menyatakan tindakan Termohon I melakukan
gu

penggeledahan dan penyitaan yang pada faktanya berdasarkan


In
A

bukti-bukti diatas merupakan Tindakan pemeriksaan bukti

permulaan yang mana pemeriksaan bukti permulaan bukanlah


ah

lik

objek praperadilan sebagaimana diatur di dalam KUHAP dan

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014.


m

ub

6. Bahwa sejalan dengan Pemeriksaan Bukti Permulaan yang jelas


ka

ep

bukan termasuk kewenangan Lembaga Praperadilan memutus sesuai


ah

dengan Yurisprudensi Putusan 1/Pid.Pra/2022/PN. Smn yang pada


R

halaman 84 s.d. 85 yang kemudian memutus menolak Permohonan


es
M

Praperadilan Pemohon untuk seluruhnya


ng

on

Hal.33 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang bahwa Permohonan Pemohon adalah didasari adanya

si
keputusan yang berkaitan dengan Keputusan Pelaksanaan Perpajakan

berupa penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan yang

ne
ng
mana hal tersebut merupakan sengketa pajak, hal mana sesuai

do
gu dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan hanya dapat diadili, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan

In
A
Pajak”

“Menimbang bahwa pemeriksaan bukti permulaan yan dipersamakan


ah

lik
dengan penyelidikan merupakan tahapan administratif perpajakan

karena selain pemeriksaan bukti permulaan belum masuk dalam ranah


am

ub
penyidikan (pro justitia), hasil akhir dari pemeriksaan bukti permulaan

melalui Laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan (LPBP) sebagaimana


ep
k

ketentuan Pasal 30 PMK-239/PJ/2014 tidak selalu kemudian diangkat


ah

R
ke Penyidikan.”

si
“Menimbang bahwa berdasarkan definisi pemeriksaan bukti permulaan

ne
ng

sebagaiaman dimaksud dalam Pasal 1 angka 27 UU KUP, maka

secara substansi, pemeriksaan bukti permulaan dipersamakan dengan

do
gu

penyelidikan dalam KUHAP yaitu bertujuan untuk mendapatkan bukti

permulaan tentang adanya dugaan tindak pidana di bidang


In
A

perpajakan.”
ah

lik

7. Bahwa Pemeriksaan Bukti Permulaan (penyelidikan)

bukanlah objek praperadilan juga diperkuat oleh keterangan Ahli Dr.


m

ub

Ahmad Sofian, S.H., M.H dalam beberapa putusan praperadilan dengan


ka

objek Pemeriksaan Bukti Permulaan, antara lain:


ep

a. putusan Praperadilan Nomor 96/Pid.Pra/2020/PN.Jkt Sel


ah

tanggal 8 September 2020 halaman 38 dan 39 yang


R

es

menyatakan:
M

ng

on

Hal.34 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- “Bahwa istilah “Pemeriksaan Bukti Permulaan” hanya dikenal

si
dalam hukum pidana formil perpajakan yang secara

substansi dan fungsinya sama dengan Penyelidikan yaitu

ne
ng
untuk mendalami suatu laporan, pengaduan, atau informasi

do
gu apakah suatu perbuatan merupakan tindak pidana atau

bukan. Pemeriksaan Bukti Permulaan dapat dilakukan

In
A
secara tertutup dan terbuka.

- “Bahwa belum ada upaya paksa (pro justitia) dalam


ah

lik
Pemeriksaan Bukti Permulaan. Pemeriksaan Bukti
am

ub
Permulaan dilakukan sebagai filter untuk memastikan

apakah suatu perbuatan merupakan tindak pidana di bidang


ep
perpajakan yang berpotensi menimbulkan kerugian pada
k
ah

pendapatan negara atau tidak


R

si
- “Bahwa Mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung

ne
ng

Nomor 4 Tahun 2016 dan bahkan dalam Putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 dan

do
gu

juga pendapat ahli-ahli hukum pidana, Pemeriksaan Bukti

Permulaan bukan merupakan objek praperadilan karena


In
A

belum ada upaya paksa seperti penangkapan,

penahanan, penyitaan, penetapan tersangka,


ah

lik

penggeledahan sehingga hak asasi manusia dalam


m

ub

konteks penyidikan belum dilalui.”

b. putusan Praperadilan Nomor 17/Pid.Pra/2021/PN.Jkt Sel


ka

ep

tanggal 13 April 2021 halaman 57 yang menyatakan:


ah

es
M

ng

on

Hal.35 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- “Bahwa tindak pidana perpajakan memiliki prosedur yang

si
mirip dengan tindak pidana umum. Dalam tindak pidana umum,

dikenal penyelidikan. Sementara, dalam tindak pidana

ne
ng
perpajakan dikenal prosedur Pemeriksaan Bukti Permulaan.

do
gu Pemeriksaan Bukti Permulaan dipersamakan dengan

penyelidikan karena kedua prosedur tersebut memiliki tujuan

In
A
yang sama yaitu untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa

yang diduga merupakan suatu tindak pidana guna menentukan


ah

lik
apakah dapat ditindaklanjuti dengan penyidikan atau tidak.

Dalam proses penyelidikan maupun Pemeriksaan Bukti


am

ub
Permulaan belum ada upaya paksa, sehingga bukan merupakan

objek pengujian dalam pemeriksaan praperadilan.”


ep
k
ah

8. Lebih lanjut dalam pertimbangan hukum Hakim Praperadilan


R

si
dalam putusan perkara praperadilan Nomor 30/Pid.Pra/2021/PN.Mdn

ne
tanggal 5 Agustus 2021 Halaman 73 dan 74, menyebutkan bahwa:
ng

“Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan di atas, maka

do
gu

Pengadilan Negeri sependapat dengan Jawaban dan

Keterangan Ahli yang berpendapat tindakan “Pemeriksaan


In
A

Bukti Permulaan” adalah sama atau bersesuaian dengan

tindakan “Penyelidikan” yang diatur KUHAP (lihat Pasal 60


ah

lik

ayat 2 PP No. 74 Tahun 2011) dan menurut Pengadilan Negeri,

dalam tahap ini belum dilakukan tindakan hukum berupa upaya


m

ub

paksa, sebab di sini belum ditentukan apakah suatu peristiwa


ka

hukum tersebut merupakan peristiwa/tindakan pidana


ep

perpajakan atau suatu peristiwa hukum lainnya.”


ah

“Menimbang, bahwa tindakan “Penyelidikan” bukanlah yang


es
M

ng

menjadi objek pemeriksaan dalam Praperadilan, baik yang


on

Hal.36 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diatur dalam KUHAP maupun yang dimaksud dalam Putusan

si
Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April

2015.”

ne
ng
9. Hal tersebut sebagaimana termuat dalam Pertimbangan Hukum

do
gu Putusan Praperadilan Nomor 55/Pra.Per/2018/PN.Sby tanggal 10

Desember 2018 di Pengadilan Negeri Surabaya, halaman 46 yang

In
A
menyatakan:

"Menimbang bahwa dengan demikian, Hakim praperadilan hanya


ah

lik
akan mempertimbangkan bukti-bukti dan keterangan ahli, yang
am

ub
ada kaitannya dengan proses penyidikan, sedangkan bukti-bukti

lain yang tidak ada kaitannya dengan proses penyidikan akan


ep
dikesampingkan."
k
ah

si
10. Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, jelas dan

ne
terang Pemeriksaan Bukti Permulaan (penyelidikan) bukan merupakan
ng

lingkup kewenangan mengadili dari Lembaga Praperadilan sebagaimana

do
gu

diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan

Mahkamah Konstitusi No. 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 Jo.


In
A

Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016.

11. Berdasarkan argumentasi di atas, menjadi sangat beralasan bagi


ah

lik

TERMOHON memohon Yang Mulia Hakim Praperadilan a quo, demi dan

untuk kepastian hukum yang adil menyatakan permohonan PEMOHON


m

ub

tidak dapat diterima (Niet Ontvantkelijke Verklaard).


ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal.37 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. PELIMPAHAN WEWENANG DAN KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF

si
BUKAN MERUPAKAN LINGKUP KEWENANGAN PRAPERADILAN

SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 1 ANGKA 10 Jo. PASAL 77

ne
ng
KUHAP Jo. PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR No.

do
gu 21/PUU-XII/2014 Jo. PASAL 2 AYAT (1) PERATURAN MAHKAMAH

AGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016

In
A
1. Dalil PEMOHON pada halaman 12-13 yang pada intinya

mendalilkan Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan


ah

lik
PRIN.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021 telah cacat

hukum karena bertentangan dengan Keputusan Direktur Jenderal


am

ub
Pajak No. KEP-146/PJ/2018 tentang Pelimpahan Wewenang
ep
Direktur Jenderal Pajak kepada para Pejabat Di Lingkungan
k

Direktorat Jenderal Pajak.


ah

si
2. Dalil permohonan a quo yang mempermasalahkan terkait

ne
bentuk pelimpahan wewenang tersebut jelas bukan merupakan
ng

objek dan ruang lingkup lembaga praperadilan untuk memeriksa

do
gu

dan memutus, terlebih yang dipersoalkan PEMOHON tersebut

merupakan produk yang dihasilkan/diterbitkan pada tahap


In
A

Pemeriksaan Bukti Permulaan (penyelidikan).

3. Bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Putusan nomor


ah

lik

1/Pid.Pra/2022/PN.Smn pada halaman 85 pada intinya menimbang


m

ub

bahwa permohonan praperadilan yang mempermasalahkan bentuk

pelimpahan wewenang penandatanganan Surat Perintah


ka

ep

Pemeriksaan Bukti Permulaan bukan merupakan kewenangan


ah

Lembaga Praperadilan untuk memutus


R

“Menimbang bahwa secara substansi tampak jelas dan nyata


es
M

ng

bahwa dalil dalil permohonan pemohon mendasari pada tindakan-


on

Hal.38 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindakan selama pemeriksaan bukti permulaan (penyelidikan) yang

si
kemudian dikaitkan dengan pelimpahan wewenang dalam hal

kewenangan penandatangan dan tindakan TERMOHON dalam

ne
ng
memperoleh berkas, hal tersebut tentunya telah secara jelas dan

do
gu nyata BUKAN termasuk objek dan lingkup kewenangan untuk

mengadili dari lembaga Praperadilan”

In
A
4. Selain itu, pada halaman 7-9 permohonannya, PEMOHON

pada intinya mendalilkan Surat Perintah Pemeriksaan Bukti


ah

lik
Permulaan PRIN.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021

telah cacat hukum karena TERMOHON sudah tidak memiliki


am

ub
kewenangan melakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan

berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-


ep
k

04/PJ/2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi


ah

R
Nomor Pokok Wajib Pajak, Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan

si
Pengusaha Kena Pajak, karena PEMOHON telah mengajukan

ne
ng

permohonan pindah ke wilayah kerja Kanwil DJP Jawa Timur II, dan

karena tidak ada tanggapan lebih dari 5 (lima) hari dari

do
gu

TERMOHON, maka secara otomatis permohonan pindah tersebut

dikabulkan sesuai ketentuan FIKTIF POSITIF.


In
A

5. Dalil-dalil PEMOHON yang menghubungkan permohonan


ah

lik

praperadilan atas tindakan peminjaman dokumen dalam tahap

Pemeriksaan Bukti Permulaan (Penyelidikan) dikaitkan dengan


m

ub

adanya permasalahan pelimpahan wewenang dan keputusan Fiktif


ka

Positif yang menjadi ranah Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN),


ep

menunjukkan bahwa permohonan PEMOHON tidak jelas, kabur,


ah

dan menggabungkan hukum acara yang berbeda. Uraian dalil-


R

es

dalil PEMOHON tersebut secara NYATA dan TIDAK


M

ng

TERBANTAHKAN telah salah menerapkan ketentuan mengenai


on

Hal.39 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalil-dalil permohonan praperadilan sebagaimana diatur dalam

si
Pasal 1 Angka 10 jo. 77 KUHAP jo. Putusan Mahkamah Konstitusi

Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 jo. Peraturan

ne
ng
Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016.

do
gu 6.

Acara
Bahwa M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya “Hukum

Perdata: Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,

In
A
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan,” (Jakarta: Sinar Grafika,

2007) pada halaman 107 s.d. 109, menjelaskan:


ah

lik
“5. Beberapa Penggabungan yang Tidak Dibenarkan:
am

ub
Pada bagian ini, akan dijelaskan beberapa penggabungan yang

tidak dapat dibenarkan. Dengan kata lain, terdapat beberapa


ep
penggabungan yang dilarang oleh hukum. Larangan itu,
k
ah

bersumber dari hasil pengamatan praktik pengadilan;


R

si
a. Pemilik Objek Gugatan Berbeda;

ne
Penggugat mengajukan gugatan kumulasi terhadap beberapa
ng

objek, dan masing-masing objek gugatan, dimiliki oleh pemilik

do
gu

yang berbeda atau berlainan. Penggabungan yang demikian

secara subjektif dan objektif, tidak dapat dibenarkan;


In
A

b. Gugatan yang Digabungkan Tunduk pada Hukum Acara

yang Berbeda;
ah

lik

Penggabungan gugatan bertitik tolak pada prinsip, perkara

yang digabungkan tunduk pada hukum acara yang sama.


m

ub

Tidak dibenarkan menggabungkan beberapa gugatan yang


ka

tunduk kepada hukum acara yang berbeda. Meskipun antara


ep

gugatan terdapat hubungan erat, factor ini harus disingkirkan


ah

apabila masing-masing gugatan tunduk kepada ketentuan


es
M

ng

on

Hal.40 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum acara yang berbeda penerapan yang demikian

si
ditegaskan dalam Putusan MA No. 377K/Sip 1972;

c. Gugatan Tunduk pada Kompetensi Absolut yang

ne
ng
berbeda;

do
gu Telah disinggung, jika terdiri dari beberapa gugatan, yang

masing-masing tunduk pada kewenangan absolut yang

In
A
berbeda, penggabungan tidak dapat dibenarkan.”;

7. Lebih lanjut pada buku yang sama (hal. 811), Yahya


ah

lik
Harahap menjelaskan bahwa ada berbagai cacat formil yang

mungkin melekat pada gugatan, antara lain, gugatan yang


am

ub
ditandatangani kuasa
ep berdasarkan surat kuasa yang tidak

memenuhi syarat yang digariskan Pasal 123 ayat (1) Herzien


k

Inlandsch Reglement (HIR). Adapun arti cacat formil menurut Yahya


ah

si
adalah:

ne
1) gugatan tidak memiliki dasar hukum;
ng

2) gugatan error in persona dalam bentuk diskualifikasi atau

do
gu

plurium litis consortium;

3) gugatan mengandung cacat atau obscuur libel; atau


In
A

4) gugatan melanggar yurisdiksi (kompetensi) absolut dan/atau


ah

lik

relatif dan sebagainya.

bahwa menghadapi gugatan yang mengandung cacat


m

ub

formil, putusan yang dijatuhkan Hakim harus dengan jelas dan


ka

tegas mencantumkan dalam amar putusan:


ep

“Menyatakan Gugatan Tidak Dapat Diterima (niet ontvankelijke


ah

verklaard/NO)”
es
M

ng

on

Hal.41 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas dan terbukti bahwa

si
permohonan yang diajukan PEMOHON kabur dan tidak jelas (obscuur

libel), sehingga demi tegaknya keadilan dan supremasi hukum, mejadi

ne
ng
beralasan, benar, dan berdasar hukum apabila Yang Mulia Hakim

do
gu Praperadilan dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo

menyatakan menolak permohonan PEMOHON untuk seluruhnya atau

In
A
setidak-tidaknya menyatakan permohonan a quo tidak dapat diterima

(Niet onvantkelijke verklaard).


ah

lik
II. ASPEK MATERIIL PERMOHONAN

Yang Mulia Hakim Praperadilan,


am

ub
- Bahwa segala sesuatu yang disampaikan dalam “Aspek Formil

Permohonan” di atas dianggap termasuk pula dalam “Aspek Materiil


ep
k

Permohonan” ini dan merupakan satu kesatuan yang saling mendukung


ah

R
dan melengkapi.

si
- Bahwa tindakan TERMOHON melakukan Pemeriksaan Bukti

ne
ng

Permulaan (penyelidikan) telah dilakukan sesuai dengan ketentuan

do
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bagian dari
gu

penegakan hukum di bidang perpajakan, sekaligus pengamanan


In
A

penerimaan negara dari sektor perpajakan yang merupakan komponen

utama APBN.
ah

lik

- Selanjutnya, TERMOHON akan menanggapi dan membantah dalil

PEMOHON, sebagai berikut:


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal.42 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN YANG DILAKUKAN

si
TERMOHON DALAM PERKARA A QUO TELAH SESUAI DENGAN

KEWENANGAN DAN PROSEDUR BERDASARKAN KETENTUAN

ne
ng
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

do
gu 1. Bahwa keliru dan tidak berdasar fakta hukum dalil PEMOHON

dalam Surat Gugatannya halaman 7,8, dan 9 yang intinya

In
A
menyatakan sebagai berikut:

“bahwa TERMOHON sudah tidak lagi berwenang melakukan


ah

lik
pemeriksaan bukti permulaan terhadap PEMOHON atas dasar
am

ub
permohonan pemindahan tempat wajib pajak yang dimohonkan oleh

PEMOHON yang menurut ketentuan Pasal 20 ayat (4) Peraturan


ep
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2020 permohonan tersebut
k
ah

dikabulkan karena apabila jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja
R

si
telah terlampaui dan Kepala KPP Lama tidak menerbitkan keputusan

ne
baik mengabulkan atau menolak, maka permohonan pemindahan
ng

tempat wajib pajak dianggap dikabulkan. Adapun faktanya sampai

do
gu

dengan permohonan praperadilan ini diajukan, Kepala KPP belum

memberikan keputusan berupa mengabulkan atau menolak


In
A

permohonan pemindahan tempat wajib pajak yang dimohonkan oleh

PEMOHON. Sehingga berdasarkan hal tersebut TERMOHON sudah


ah

lik

tidak lagi berwenang untuk melakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan

terhadap PEMOHON karena setidak-tidaknya sejak tanggal 28


m

ub

September 2021 (Surat Permohonan Pindah tanggal 21 September


ka

2021) Status Terdaftar PEMOHON wajib pajak Orang Pribadi yang


ep

sebelumnya berada dalam wilayah Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I


ah

sudah berpindah ke dalam wilayah Kantor Wilayah DJP Jawa Timur


es
M

II.”
ng

on

Hal.43 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa PEMOHON telah melakukan pengaburan fakta hukum

si
dengan menyatakan bahwa sampai dengan permohonan

praperadilan ini diajukan, yaitu teregistrasi 17 Mei 2022, TERMOHON

ne
ng
belum memberikan keputusan berupa mengabulkan atau menolak

do
gu permohonan pemindahan tempat Wajib Pajak yang telah diajukan

PEMOHON sebagaimana tertuang pada permohonan halaman 8

In
A
angka 18.

3. Bahwa faktualnya, TERMOHON telah memberikan jawaban atau


ah

lik
tanggapan atas surat permohonan pindah PERMOHON tersebut

dengan menerbitkan Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Pindah


am

ub
Nomor S-164PDH/WPJ.11/KP.0803/2021 tanggal 24 September
ep
2021 sebagai respon dari surat permohonan pemindahan Wajib
k

Pajak terdaftar yang diajukan Pemohon dengan Bukti Penerimaan


ah

si
Surat Nomor: S-7249S/WPJ.24/KP.1103/2021 tanggal 21 September

2021. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Pindah disampaikan melalui

ne
ng

jasa ekspedisi pada tanggal 24 September ke alamat Jalan Wonorejo

do
Permai Selatan X No. 11 RT 002 RW 005, Wonorejo, Rungkut,
gu

Surabaya, Jawa Timur dan status diterima oleh penerima.


In
A

4. Bahwa Pasal 20 ayat (4) Perdirjen Pajak Nomor Per-04/PJ/2020

mengatur permohonan pemindahan wajib pajak harus diselesaikan


ah

lik

dalam waktu 5 (lima) hari kerja. Berdasarkan peraturan tersebut,

TERMOHON telah merespon/menjawab yaitu berdasarkan


m

ub

Laporan Hasil Penelitian nomor LAP-2840/WOJ.11/KP/08/2021


ka

tanggal 23 September 2021 ditemukan fakta bahwa surat


ep

permohonan PEMOHON dalam waktu yang sesuai dengan peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku, yaitu:


es
M

ng

on

Hal.44 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. alamat baru yang dijadikan alamat pindah adalah bangunan tidak

si
berpenghuni (rumah kosong);

ne
ng
b. KTP PEMOHON sebagai identitas resmi masih dengan alamat Jalan

Wonorejo Permai Selatan X No. 11 RT 002 RW 005, Wonorejo, Rungkut,

do
gu Surabaya, Jawa Timur;

5. Bahwa dengan diterbitkannya Surat Pemberitahuan Tidak Dapat

In
A
Pindah Nomor S-164PDH/WPJ.11/KP.0803/2021 tanggal 24

September 2021 maka PEMOHON sampai dengan saat saat ini


ah

lik
baik secara hukum maupun administrasi perpajakan PEMOHON
am

ub
masih berstatus sebagai Wajib Pajak terdaftar di KPP Pratama

Surabaya Rungkut yang berada pada wilayah kerja TERMOHON


ep
yaitu Kanwil DJP Jawa Timur I
k
ah

6. Dengan demikian, dalil PEMOHON yang menyatakan bahwa


R

si
TERMOHON tidak berwenang lagi melaksanakan Pemeriksaan Bukti

ne
ng

Permulaan berdasarkan Pasal 20 ayat (4) Perdirjen Pajak Nomor

Per-04/PJ/2020 adalah dalil yang tidak berdasarkan fakta hukum

do
gu

sehingga harus dikesampingkan karena berdasarkan hukum

TERMOHON berwenang untuk melakukan Pemeriksaan Bukti


In
A

Permulaan terhadap PEMOHON;


ah

7. Bahwa selanjutnya, aturan terkait tata cara pelaksanaan


lik

Pemeriksaan Bukti Permulaan di bidang perpajakan diatur dalam


m

ub

Pasal 43A Ayat (1) UU KUP jo Peraturan Menteri Keuangan Nomor

239/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan


ka

ep

Tindak Pidana di Bidang Perpajakan (PMK-239/PMK.03/2014).


ah

8. Lebih lanjut, berdasarkan ketentuan PMK 239/PMK.03/2014 diatur


R

es

bahwa dalam melaksanakan Pemeriksaan Bukti Permulaan,


M

ng

Pemeriksa Bukti Permulaan memiliki wewenang sebagai berikut:


on

Hal.45 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 12:

si
“Pemeriksa Bukti Permulaan berwenang:

a. memasuki dan/atau memeriksa tempat, ruang, dan/atau

ne
ng
barang yang diduga atau patut diduga digunakan untuk

do
gu menyimpan Bahan Bukti;

b. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara

In
A
elektronik;

c. meminjam dan/atau memeriksa Bahan Bukti;


ah

lik
d. melakukan Penyegelan terhadap tempat atau ruang tertentu serta

barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak;


am

ub
e. meminta keterangan kepada pihak yang berkaitan;

f. meminta keterangan dan/atau bukti yang diduga dapat memberi


ep
k

petunjuk tentang Tindak Pidana di Bidang Perpajakan kepada pihak


ah

R
ketiga yang mempunyai hubungan dengan orang pribadi atau badan;

si
g. meminta bantuan kepada pihak lain sehubungan dengan

ne
ng

keahliannya dalam rangka pelaksanaan Pemeriksaan Bukti

Permulaan; dan

do
gu

h. melakukan tindakan lain yang diperlukan dalam rangka

Pemeriksaan Bukti Permulaan.”


In
A

Pasal 16 ayat (1):


ah

lik

“(1) Pemeriksa Bukti Permulaan dapat langsung melaksanakan

Pemeriksaan Bukti Permulaan dan menggunakan


m

ub

kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12


ka

setelah surat pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan


ep

disampaikan.”
ah

Pasal 17 Ayat (1) dan (2):


R

es

(1) Dalam rangka memperoleh Bahan Bukti, pemeriksa Bukti


M

ng

Permulaan dapat memasuki dan/atau memeriksa tempat, ruang,


on

Hal.46 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan/atau barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga

si
atau patut diduga digunakan untuk menyimpan Bahan Bukti.”

(2) Dalam hal Bahan Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat

ne
ng
(1) diperoleh, dengan segera pemeriksa Bukti Permulaan dapat

do
gu melakukan peminjaman Bahan Bukti tersebut dan membuat

tanda terima peminjaman.

In
A
Pasal 10 ayat (2)

Orang pribadi atau badan yang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan


ah

lik
secara terbuka, wajib:

a. memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti Permulaan


am

ub
untuk memasuki dan/atau memeriksa tempat atau ruang, barang

bergerak dan/atau barang tidak bergerak yang diduga atau patut


ep
k

diduga digunakan untuk menyimpan Bahan Bukti;


ah

R
b. memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti Permulaan

si
untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara

ne
ng

elektronik;

c. memperlihatkan dan/atau meminjamkan Bahan Bukti kepada

do
gu

pemeriksa Bukti Permulaan;

d. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis kepada pemeriksa


In
A

Bukti Permulaan; dan


ah

lik

e. memberikan bantuan kepada pemeriksa Bukti Permulaan guna

kelancaran Pemeriksaan Bukti Permulaan


m

ub

Pasal 21 Ayat (1)


ka

(1) Pemeriksa Bukti Permulaan dapat meminta keterangan kepada


ep

pihak-pihak yang berkaitan dengan dugaan Tindak Pidana di Bidang


ah

Perpajakan, yaitu orang pribadi atau wakil badan yang dilakukan


R

es

Pemeriksaan Bukti Permulaan, pegawai, pelanggan, pemasok, bank,


M

ng

on

Hal.47 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akuntan publik, notaris, konsultan pajak, kantor administrasi, konsultan

si
hukum, konsultan keuangan, dan pihak-pihak terkait lainnya.”

ne
ng
9. Bahwa terkait dengan penerbitan surat perintah pemeriksaan bukti

permulaan juga telah sesuai dengan ketentuan dan format yang

do
gu diatur dalam lampiran-III SE-23/PJ/2015 tentang Petunjuk Teknis

Pemeriksaan Bukti Permulaan (penyelidikan) Tindak Pidana di

In
A
Bidang Perpajakan.

10. Kemudian aturan terkait dengan peminjaman tersebut tentu


ah

lik
ada batasannya mengingat statusnya masih dalam ranah
am

ub
pemeriksaan bukti permulaan (penyelidikan) yang belum ada

kewenangan secara pro justitia. Walaupun ada klausula “Wajib”


ep
namun tidak ada unsur paksa dalam peminjaman tersebut mengingat
k
ah

status dari kewenangan pemeriksa bukti permulaan sebagaimana


R

si
tersebut diatas sifatnya hanya meminjam dan tidak ada upaya

ne
paksa atau sarana untuk memaksa Wajib Pajak untuk meminjamkan
ng

dokumen tersebut seperti pada tindakan penyitaan yang ada di tahap

do
gu

penyidikan yang memang ada upaya paksanya mengingat

kewenangannya sudah dilakukan secara pro justitia (demi hukum).


In
A

11. Berdasarkan keterangan di atas, diketahui bahwa dalam

tahapan pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan (penyelidikan),


ah

lik

tidak dikenal adanya PENGGELEDAHAN dan/atau PENYITAAN,


m

ub

karena pada hakikatnya pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan

belum merupakan tahap pro justitia/penyidikan, sehingga dalam hal


ka

ep

ini Tim Pemeriksa Bukti Permulaan telah melaksanakan tugas sesuai


ah

dengan kewenangan sebagaimana telah TERMOHON jelaskan


R

dalam dalil sebelumnya;


es
M

ng

on

Hal.48 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Berikut TERMOHON sampaikan secara jelas dan lengkap

si
serta terperinci sehubungan dengan proses Pemeriksaan Bukti

Permulaan yang dilakukan TERMOHON dalam rangkaian

ne
ng
Pemeriksaan Bukti Permulaan a quo sebagai berikut:

do
gu a. KPP Pratama Surabaya Rungkut mengirimkan Informasi,

Data, Laporan, dan Pengaduan (IDLP) atas nama Wajib Pajak

In
A
dengan Surat Pengantar nomor: SP-410/WPJ.11/KP.08/2021

tanggal 25 Agustus 2021 ke Kanwil DJP Jawa Timur I;


ah

lik
b. Analis Kanwil DJP Jawa Timur I melakukan Pengembangan

dan Analisis Informasi, Data, Laporan, dan Pengaduan


am

ub
(IDLP)atas nama Wajib Pajak yang tertuang dalam Laporan Hasil

Intelijen Perpajakan nomor: LHIP-33/WPJ.11/BD.04/2021 tanggal


ep
k

2 November 2021;
ah

R
c. Tim Penelaah Bukti Permulaan melakukan penelaahan atas

si
Laporan Hasil Intelijen Perpajakan nomor: LHIP-

ne
ng

33/WPJ.11/BD.04/2021 pada tanggal 2 November 2021 yang

tertuang dalam Berita Acara Penelaahan Usul Tindak Lanjut IDLP

do
gu

nomor: BA.IDLP-18/WPJ.11/BD.04/2021 tanggal 02 November

2021;
In
A

d. Kepala Kanwil DJP Jawa Timur I menerbitkan Nota Dinas


ah

lik

kepada Tim Pemeriksa Bukti Permulaan nomor: ND-

1833/WPJ.11/2021 tanggal 09 November 2021, hal: Instruksi


m

ub

untuk dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan atas nama Wajib


ka

Pajak;
ep

e. Kepala Kanwil menerbitkan Surat Perintah Bukti Permulaan


ah

nomor PRIN.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 09 November 2021;


R

es

f. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan:


M

ng

on

Hal.49 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) kepada Wajib Pajak in casu PEMOHON nomor PEMB.BP-

si
13/WPJ.11/2021 tanggal 09 November 2021;

2) kepada KPP Pratama Surabaya Rungkut nomor

ne
ng
SPEMB.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 09 November 2021;

do
gu g. Tim Pemeriksa Bukti Permulaan melakukan Pemeriksaan

Bukti Permulaan di tempat usaha/kegiatan Wajib Pajak, yaitu di

In
A
Ruko Sentraniaga Blok RK-20 Citra Garden pada tanggal 18

November 2021, Sidoarjo dengan melakukan kegiatan sebagai


ah

lik
berikut:

- Memperlihatkan Surat Perintah Pemeriksaaan Bukti


am

ub
Permulaan PRIN.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 09 November 2021

kepada LUCKY KARTANTO;


ep
k

- Menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti


ah

R
Permulaan PEMB.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 09 November

si
2021 kepada LUCKY KARTANTO serta menjelaskan maksud dan

ne
ng

tujuan sehubungan dengan Pemeriksaan Bukti Permulaan;

- Menyampaikan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak dalam hal

do
gu

ini kepada LUCKY KARTANTO (dibuktikan melalui Berita Acara

Penyampaian Pelaksanaan Tentang Kewajiban, Hak dan


In
A

Kewenangan Dalam Pemeriksaan Bukti Permulaan tanggal 18


ah

lik

November 2021);

- LUCKY KARTANTO menyatakan bahwa telah mengetahui,


m

ub

mengerti, dan memahami kewajiban, hak, dan kewenangan


ka

dalam Pemeriksaan Bukti Permulaan (dibuktikan melalui Berita


ep

Acara Penyampaian Pelaksanaan Tentang Kewajiban, Hak dan


ah

Kewenangan Dalam Pemeriksaan Bukti Permulaan tanggal 18


R

es

November 2021);
M

ng

on

Hal.50 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Memasuki ruangan dalam rangka perolehan bahan bukti

si
sehubungan dengan kewajiban perpajakan wajib pajak dan

memberitahukannya kepada LUCKY KARTANTO. Saat Tim

ne
ng
Pemeriksa Bukti Permulaan melakukan kegiatan memasuki

do
gu ruangan, LUCKY KARTANTO memberikan izin dan persetujuan

untuk memasuki ruangan dan sepanjang kegiatan berlangsung

In
A
LUCKY KARTANTO juga selalu mendampingi;

- Meminjam buku, catatan, dan dokumen dengan


ah

lik
ditandatangani yang dipinjamkan oleh LUCKY KARTANTO yang

dibuktikan dengan tanda terima peminjaman tanggal 18


am

ub
November 2021;

- Berdasarkan persetujuan LUCKY KARTANTO, Tim


ep
k

Pemeriksa Bukti Permulaan melakukan kegiatan perolehan data


ah

R
elektronik dengan ditandatangani oleh LUCKY KARTANTO dan

si
disaksikan oleh 2 (dua) orang selain Tim Pemeriksa Bukti

ne
ng

Permulaan yang dibuktikan dengan Berita Acara

Perolehan/Pengambilan Data yang Dikelola Secara Elektronik

do
gu

tanggal 18 November 2021. Data elektronik yang

diperoleh/diambil dari Wajib Pajak tidak ditujukan untuk dimiliki


In
A

oleh Tim Pemeriksa Bukti Permulaan.


ah

lik

h. Tim Pemeriksa Bukti Permulaan melakukan permintaan

keterangan kepada LUCKY KARTANTO di tempat


m

ub

usaha/kegiatan Wajib Pajak, yaitu di Ruko Sentraniaga Blok RK-


ka

20 Citra Garden, Sidoarjo pada tanggal 18 November 2021;


ep

i. Tim Pemeriksa Bukti Permulaan melakukan permintaan


ah

keterangan kepada LUCKY KARTANTO di Kantor Wilayah DJP


R

es

Jawa Timur I pada tanggal 25 Januari 2022 berdasarkan Surat


M

ng

on

Hal.51 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panggilan Permintaan Keterangan nomor: PANG.BP-

si
49/WPJ.11/BD.04/2022 tanggal 19 Januari 2022;

j. Tim Pemeriksa Bukti Permulaan melakukan peminjaman

ne
ng
buku/catatan/dokumen kepada Wajib Pajak dengan surat nomor

do
gu S-018/WPJ.11/BD.0700/2022 tanggal 20 Januari 2022 dengan

tanda terima peminjaman tanggal 24 Februari 2022;

In
A
k. Tim Pemeriksa Bukti Permulaan melakukan permintaan

keterangan kepada LUCKY KARTANTO di Kantor Wilayah DJP


ah

lik
Jawa Timur I, pada tanggal 24 Februari 2022 berdasarkan Surat

Panggilan Permintaan Keterangan nomor: PANG.BP-


am

ub
49/WPJ.11/BD.04/2022 tanggal 19 Januari 2022 ( BAPK

lanjutan);
ep
k

Berdasarkan uraian ketentuan dan kronologis di atas, terbukti bahwa rangkaian


ah

R
Pemeriksaan Bukti Permulaan (penyelidikan) yang dilakukan oleh TERMOHON

si
telah sesuai dengan kewenangan, prosedur dan ketentuan yang berlaku.

ne
ng

B. PEMINJAMAN BAHAN BUKTI YANG DILAKUKAN TERMOHON

do
DALAM PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN PERKARA A QUO
gu

BUKANLAH PENGGELEDAHAN DAN/ATAU PENYITAAN (BELUM ADA


In
UPAYA PAKSA / PRO JUSTITIA)
A

1. Permohonan PEMOHON keliru mempersamakan tindakan


ah

lik

peminjaman bahan bukti dalam proses pemeriksaan bukti permulaan

(penyelidikan) dengan tahap penyitaan dan/atau penggeledahan


m

ub

dalam penyidikan;
ka

2. Dalil PEMOHON dalam permohonan a quo yang menyatakan


ep

sebagai berikut:
ah

Halaman 9 (tentang Penggeledahan)


es
M

ng

on

Hal.52 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“24. Bahwa kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh

si
TERMOHON kepada PEMOHON melalui Surat Nomor PEMB BP-

013/WPJ.11/2021 perihal Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti

ne
ng
Permulaan, tanggal 9 November 2021, yang didasarkan pada Surat

do
gu Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-

013/WPJ.11/2021, tanggal 9 November 2021, telah memberikan

In
A
akibat hukum sekaligus kewenangan kepada TERMOHON untuk

melakukan penggeledahan terhadap PEMOHON. Oleh karena itu,


ah

lik
dengan merujuk pada Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana


am

ub
(untuk selanjutnya cukup disebut “KUHAP”) penggeledahan oleh

TERMOHON terhadap PEMOHON harus dengan surat izin ketua


ep
k

pengadilan negeri setempat. Alasan dan dasar hukum ini


ah

R
mengingat bahwa kewenang-wenangan TERMOHON sangat jelas

si
membatasi hak asasi manusia yang melekat pada diri PEMOHON.”

ne
ng

Halaman 10-12 (terkait Penyitaan)

“26. Bahwa sesuai Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021 perihal

do
gu

Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan, tanggal 9

November 2021 dan Surat Nomor S-018/WPJ.11/BD/0700/2022,


In
A

perihal Permintaan Peminjaman, tanggal 20 Januari 2022, yang


ah

lik

kedua surat tersebut didasarkan pada Surat Perintah

Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-


m

ub

013/WPJ.11/2021, tanggal 9 November 2021, terdapat


ka

kewajiban bagi PEMOHON untuk meminjamkan bahan bukti


ep

kepada pemeriksa bukti permulaan. Di samping itu, PEMOHON


ah

juga telah menerima “TANDA TERIMA PEMINJAMAN”. “BERITA


R

es

ACARA PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG DIKELOLA


M

ng

SECARA ELEKTRONIK”, dan “LAMPIRAN RINCIAN


on

Hal.53 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG DIKELOLA

si
SECARA ELEKTRONIK”, yang kesemuanya tertanggal 18

November 2021, yang diterbitkan oleh TERMOHON sehubungan

ne
ng
dengan adanya Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan

do
gu Nomor PRIN BP-013/WPJ.11/2021, tanggal 9 November 2021.

Merujuk pada surat-surat tersebut, maka perbuatan-perbuatan

In
A
yang dilakukan oleh TERMOHON dimaksudkan dan termasuk ke

dalam pengertian melakukan penyitaan dengan alasan-alasan


ah

lik
sebagai berikut:

26.1 Di dalam “TANDA TERIMA PEMINJAMAN”. “BERITA


am

ub
ACARA PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG

DIKELOLA SECARA ELEKTRONIK”. dan “LAMPIRAN


ep
k

RINCIAN PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG


ah

R
DIKELOLA SECARA ELEKTRONIK”, yang kesemuanya

si
tertanggal 18 November 2021, TERMOHON tidak

ne
ng

mencantumkan batas waktu peminjaman bahan bukti,

sehingga tidak diketahui dengan pasti batas peminjaman.

do
gu

Oleh karena itu, peminjaman tersebut dimaknai sebagai

penyitaan.
In
A

26.2 Di dalam Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ.11/2021


ah

lik

perihal Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan,

tanggal 9 November 2021, yang didasarkan pada Surat


m

ub

Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-


ka

013/WPJ.11/2021, tanggal 9 November 2021,


ep

disampaikan adanya kewajiban PEMOHON untuk


ah

meminjamkan bahan bukti kepad a pemeriksa bukti


R

es

permulaan. Adanya kewajiban untuk meminjamkan


M

ng

mengandung pengertian meminta dengan memaksa. Oleh


on

Hal.54 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena itu, kewajiban meminjamkan tersebut termasuk ke

si
dalam pengertian penyitaan.

26.3 Di dalam Surat Nomor S-018/WPJ.11/BD/0700/2022,

ne
ng
perihal Permintaan Peminjaman, tanggal 20 Januari 2022,

do
gu yang didasarkan pada Surat Perintah Pemeriksaan Bukti

Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ.11/2021, tanggal 9

In
A
November 2021, dicantumkan frasa “… diminta kepada

Saudara untuk meminjamkan dokumen/ berkas/ data


ah

lik
/barang lainnya …” dan “ … dapat kami terima paling

lambat 14 (empat belas) hari setelah tanggal surat ini.”


am

ub
merupakan beschikking yang diterbitkan pejabat

pemerintah yang bersifat memaksa (imperatif), sehingga


ep
k

wajib diikuti sepanjang surat tersebut belum dicabut atau


ah

R
dibatalkan oleh pejabat atau lembaga yang berwenang.

si
Oleh karena bersifat imperatif, memberikan keterangan

ne
ng

dan membawa dokumen dimaksudkan untuk menyita

keterangan dan menyita dokumen-dokumen yang

do
gu

dimaksud. Dengan demikian, pengertian meminta

keterangan, membawa dokumen, dan meminjam


In
A

dokumen merupakan perluasan arti dari pengertian


ah

lik

penyitaan.

26.4 Apabila peminjaman bahan bukti sebagaimana diuraikan


m

ub

di atas bukan dianggap sebagai bagian dari penyitaan,


ka

maka berakibat hukum bahan-bahan bukti yang sudah


ep

dipinjamkan oleh PEMOHON kepada pemeriksa bukti


ah

permulaan dapat sewaktu-waktu diminta kembali oleh


R

es

PEMOHON. In casu, PEMOHON tidak dapat sewaktu-


M

ng

on

Hal.55 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waktu meminta kembali bahan bukti yang disita oleh

si
TERMOHON.

ne
ng
26.5 Mengingat peminjaman bahan bukti oleh TERMOHON

termasuk sebagai bagian dari penyitaan dan merujuk

do
gu pada Pasal 38 KUHAP, penyitaan yang dilakukan oleh

TERMOHON harus dengan surat izin ketua pengadilan

In
A
negeri setempat. Alasan dan dasar hukum ini mengingat

bahwa kewenangan-kewenangan TERMOHON sangat


ah

lik
jelas membatasi hak asasi manusia yang melekat pada
am

diri PEMOHON.

ub
2. Bahwa keseluruhan alasan PEMOHON tersebut adalah
ep
k

kesimpulan yang tidak didasarkan oleh penerapan ketentuan hukum


ah

secara cermat dan benar bahkan PEMOHON tidak mengetahui


R

si
perbedaan definisi dari kata “Meminjam” dengan kata “Menyita” dan

ne
ketentuan dalam PMK-239/PMK.03/2014 tentang Tata Cara
ng

Pemeriksaan Bukti Permulaan sudah sangat jelas dan gamblang

do
gu

menggunakan istilah “meminjam” bukan “menyita” sebagaimana

dimaksud dalam ketentuan Penyitaan yang ada di KUHAP.


In
A

3. Bahwa terhadap PEMOHON telah diberitahukan mengenai hak

dan kewajiban pada saat akan dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan


ah

lik

yang dibuktikan dengan Berita Acara yang telah ditandatangani oleh


m

ub

PEMOHON serta peminjaman dokumen yang dilakukan terhadap

PEMOHON juga telah didasarkan pada persetujuan dari PEMOHON


ka

ep

sendiri yang dibuktikan dengan adanya tanda terima peminjaman


ah

dokumen dan Berita Acara Perolehan Data Elektronik yang juga telah
R

ditandatangani oleh PEMOHON sendiri;


es
M

ng

4. Selanjutnya perlu TERMOHON jelaskan definisi terkait dengan


on

Hal.56 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Penyitaan” untuk menunjukkan dan memberikan pengetahuan kepada

si
PEMOHON bahwa secara definisi terdapat perbedaan mendasar antara

“meminjam” dan “menyita”.

ne
ng
Definisi “Penyitaan” sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1 Angka 16

do
gu KUHAP:

“Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil

In
A
alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak

atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan


ah

lik
pembuktian dalam penyidikan, penunjukan dan peradilan”.

5. Berdasarkan definisi tersebut di atas sangat jelas dan gamblang


am

ub
bahwa penyitaan pada dasarnya kewenangannya ada pada penyidik
ep
yang tidak memerlukan persetujuan dari pihak yang akan disita
k

terkait dengan bahan bukti yang akan disita terlebih prosedur penyitaan
ah

si
sudah ada pada tahapan penyidikan yang mana sudah ada upaya

paksa (pro justitia).

ne
ng

6. Kemudian perlu TERMOHON tegaskan kembali terkait surat-

do
gu

surat yang didalilkan PEMOHON tersebut di atas adalah masih dalam

ranah Pemeriksaan Bukti Permulaan (Penyelidikan), bukanlah


In
A

PENYITAAN dan PENGGELEDAHAN (belum pro justitia), sehingga

keliru dalil PEMOHON yang menyatakan bahwa objek perkara a quo


ah

lik

merupakan objek praperadilan.


m

ub

7. PEMOHON sangat keliru menafsirkan Surat Permintaan

Peminjaman sebagai upaya paksa TERMOHON, karena secara


ka

ep

mendasar, TERMOHON hanya sebatas meminta peminjaman.


ah

8. Format Surat Permintaan Peminjaman TERMOHON kepada


R

PEMOHON
es
M

ng

on

Hal.57 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dalam rangka Pemeriksaan Bukti Permulaan berdasarkan Surat

si
Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan nomor…. tanggal …. atas

nama Lucky Kartanto, NPWP 09.748.461.2-615.000 dengan ini

ne
ng
meminta kepada Saudara untuk meminjamkan dokumen / berkas /

do
gu data / barang lainnya dengan rincian terlampir”

9. Bahwa dalam proses Pemeriksaan Bukti Permulaan

In
A
(Penyelidikan), Wajib Pajak dapat tidak meminjamkan bahan bukti

sebagaimana TERMOHON jelaskan sebelumnya. Ada pun


ah

lik
TERMOHON sampaikan daftar Dokumen yang TERMOHON minta

untuk dipinjamkan, dokumen-dokumen yang dipinjamkan kepada


am

ub
TERMOHON, serta dokumen-dokumen yang tidak dipinjamkan
ep
PEMOHON. Hal ini menunjukkan pada proses peminjaman bahan bukti
k

saat Pemeriksaan Bukti Permulaan (Penyelidikan) tidak ada upaya


ah

si
paksa berupa Penggeledahan dan Penyitaan dari TERMOHON kepada

PEMOHON.

ne
ng

Dokumen yang Diminta untuk Dokumen yang


Nomor Surat Peminjaman Dipinjam Dipinjamkan/Tidak

do
Dipinjamkan
gu

S-018/WPJ.11/BD.0700/2022 SPT Tahunan PPh Orang Pribadi


Tanggal 20 Januari 2022 Wajib Pajak tahun 2017, 2018 dan Belum dipinjamkan
2019
Foto kopi Kartu Keluarga Belum dipinjamkan
In
A

Foto kopi Akta Pendirian :


- CV. DORATEXCON
- CV. AVEDEO JAYA SELALU
- PT. AVEDEO MANDIRI
ah

lik

SUKSES Belum dipinjamkan


- KAP PERDATA LUCKY,
DJUNIARTO dan REKAN
- KAP LUCKY KARTANTO
m

ub

dan HARIYANTO
Rekening Koran semua bank yang Dipinjamkan sebagian
terkait dengan
ka

pemasukan/pengeluaran baik atas Baru 1 rekening koran


nama Wajib Pajak sendiri, pengurus Bank BNI nomor
ep

Wajib Pajak, maupun lainnya yang 105740527 atas nama


sehubungan dengan kegiatan LUCKY KARTANTO
ah

usaha/kegiatan diluar usaha (Januari (Januari s.d. Desember


s.d. Desember 2018) 2018)
R

es

10. Bahwa TERMOHON meyakini dalam proses Pemeriksaan Bukti


M

ng

on

Hal.58 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Permulaan (penyelidikan) terhadap PEMOHON tidak pernah melakukan

si
penyitaan dan/atau penggeledahan namun hanya sebatas meminjam

dokumen sesuai dengan Surat Permintaan Peminjaman Nomor S-

ne
ng
018/WPJ.11/BD.0700/2022 tanggal 20 Januari 2022 dan pengambilan

do
gu data elektronik berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Bukti

Permulaan Nomor PRIN.BP-013/WPJ.11/2021 tanggal 9 November

In
A
2021 yang mana tindakan tersebut telah dilakukan TERMOHON

berdasarkan ketentuan yang diatur dalam PMK-239/PMK.03/2014.


ah

lik
11. Tindakan TERMOHON meminta PEMOHON untuk meminjamkan

bahan bukti tidak dapat dipersamakan dengan tindakan PENYITAAN


am

ub
dan/atau PENGGELEDAHAN sebagaimana diatur dalam KUHAP
ep
(tingkat Penyidikan dan merupakan upaya paksa), sehingga
k

peminjaman dokumen dalam tahap Pemeriksaan Bukti Permulaan


ah

si
(penyelidikan) tersebut dapat dilakukan tanpa adanya izin dari Ketua

Pengadilan Negeri Surabaya, dan Pemeriksa Bukti Permulaan telah

ne
ng

melaksanakan kewenangan peminjaman bahan bukti sesuai dengan

do
Prosedur Peminjaman Bahan Bukti yang diatur dalam ketentuan Pasal
gu

12 PMK Pemeriksaan Bukti Permulaan.


In
A

12. Perlu TERMOHON tegaskan kembali bahwa dalil-dalil

PEMOHON yang mempersamakan tindakan peminjaman dokumen


ah

lik

dengan penggeledahan dan penyitaan dalam tahap Pemeriksaan Bukti

Permulaan (penyelidikan) jelas-jelas telah melampaui ruang lingkup


m

ub

kewenangan mengadili Lembaga Praperadilan yang telah diatur


ka

secara jelas, terbatas dan tegas dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal
ep

77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 21/PUU-XII/2014


ah

tanggal 28 April 2015 Jo Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah


es
M

Agung Nomor 4 Tahun 2016.


ng

on

Hal.59 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa PEMOHON dengan sengaja memasukkan kata-kata

si
“penggeledahan dan penyitaan” dalam Permohonan a quo untuk

ne
ng
mengaburkan fakta hukum yang terjadi serta untuk memaksakan permohonan

a quo masuk dalam lingkup objek praperadilan, padahal tidak ada satupun

do
gu dalam peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan dalam tahapan

Pemeriksaan Bukti Permulaan yang mengatur penggeledahan maupun

In
A
penyitaan karena memang istilah-istilah dan kewenangan tersebut hanya
ah

dikenal dalam ranah Penyidikan (pro justitia).

lik
14. Bahwa TERMOHON sangat memahami terkait dengan
am

ub
penggeledahan dan penyitaan dalam penyidikan adalah obyek

praperadilan, namun PEMOHON telah sangat keliru dan mengada-ada


ep
k

dalam perkara a quo dengan menyatakan TERMOHON melakukan


ah

penggeledahan dan penyitaan di tahap Pemeriksaan Bukti Permulaan


R

si
(penyelidikan). Berikut Termohon sampaikan perbedaan antara tindakan

ne
ng

peminjaman bahan bukti pada proses pemeriksaan bukti permulaan a

quo dengan Penggeledahan dan Penyitaan barang bukti dalam KUHAP

do
gu

15. Perlu TERMOHON tekankan kembali bahwa berdasarkan

penjelasan Pasal 43 A ayat (1) diketahui bahwa Pemeriksaan Bukti


In
A

Permulaan memiliki tujuan dan kedudukan yang sama dengan


ah

lik

penyelidikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yang

mengatur mengenai hukum acara pidana.


m

ub

16. Sebagaimana telah TERMOHON jelaskan sebelumnya bahwa


ka

PMK Pemeriksaan Bukti Permulaan telah mengatur pengertian dan tata


ep

cara serta prosedur mengenai Pemeriksaan Bukti Permulaan, yang


ah

merupakan ketentuan khusus (Lex Specialis) di bidang perpajakan


R

es

yang berlaku di Indonesia.


M

ng

on

Hal.60 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17.

si
Ketentuan PMK Pemeriksaan Bukti Permulaan Tentang Tata Cara

Pemeriksaan Bukti Permulaan Pidana Perpajakan mengatur:

ne
ng
Pasal 12:

do
gu Pemeriksa Bukti Permulaan berwenang:

a) memasuki dan/atau memeriksa tempat,

In
A
ruang, dan/atau barang yang diduga atau patut

diduga digunakan untuk menyimpan Bahan Bukti;


ah

lik
b) mengakses dan/atau mengunduh data yang
am

ub
dikelola secara elektronik;

c) meminjam dan/atau memeriksa Bahan Bukti;


ep
d) melakukan Penyegelan terhadap tempat
k
ah

atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau


R

si
barang tidak bergerak;

e) meminta keterangan kepada pihak yang

ne
ng

berkaitan;

do
gu

f) meminta keterangan dan/atau bukti yang diduga

dapat memberi petunjuk tentang Tindak Pidana di


In
A

Bidang Perpajakan kepada pihak ketiga yang

mempunyai hubungan dengan orang pribadi atau


ah

lik

badan;

g) meminta bantuan kepada pihak lain


m

ub

sehubungan dengan keahliannya dalam rangka


ka

pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan; dan


ep

h) melakukan tindakan lain yang diperlukan


ah

dalam rangka Pemeriksaan Bukti Permulaan.


es

Pasal 16 ayat (1):


M

ng

on

Hal.61 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“(1) Pemeriksa Bukti Permulaan dapat langsung

si
melaksanakan Pemeriksaan Bukti Permulaan dan

menggunakan kewenangannya sebagaimana dimaksud

ne
ng
dalam Pasal 12 setelah surat pemberitahuan Pemeriksaan

do
gu Bukti Permulaan disampaikan..”

Pasal 17 Ayat (1) dan (2):

In
A
“(1) Dalam rangka memperoleh Bahan Bukti, pemeriksa

Bukti Permulaan dapat memasuki dan/atau memeriksa


ah

lik
tempat,ruang, dan/atau barang bergerak dan/atau tidak
am

bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan

ub
untuk menyimpan Bahan Bukti.”
ep
(1) Dalam hal Bahan Bukti sebagaimana dimaksud
k

pada ayat (1) diperoleh, dengan segera pemeriksa Bukti


ah

si
Permulaan dapat melakukan peminjaman Bahan Bukti

tersebut dan membuat tanda terima peminjaman.

ne
ng

Pasal 10 ayat (2)

do
gu

“Orang pribadi atau badan yang dilakukan Pemeriksaan

Bukti Permulaan secara terbuka, wajib:


In
A

a. memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti

Permulaan untuk memasuki dan/atau memeriksa


ah

lik

tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau barang

tidak bergerak yang diduga atau patut diduga


m

ub

digunakan untuk menyimpan Bahan Bukti;


ka

ep

b. memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti


ah

Permulaan untuk mengakses dan/atau mengunduh


R

data yang dikelola secara elektronik;memperlihatkan


es
M

dan/atau meminjamkan Bahan Bukti kepada pemeriksa


ng

on

Hal.62 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti Permulaan;

si
c. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis

kepada pemeriksa Bukti Permulaan; dan

ne
ng
d. memberikan bantuan kepada pemeriksa Bukti

do
gu Permulaan guna kelancaran Pemeriksaan Bukti

Permulaan.”

In
A
18. Selanjutnya berdasarkan penjelasan tersebut diatas guna

membuat terang dan memberikan pemahaman kepada PEMOHON


ah

lik
dapat TERMOHON simpulkan perbedaan antara tindakan peminjaman

bahan bukti pada proses Pemeriksaan Bukti Permulaan dengan


am

ub
Penggeledahan dan Penyitaan barang bukti dalam KUHAP.
ep
Hal Peminjaman Bahan Bukti Penggeledahan
k

dan Penyitaan
Saat Dilakukan pada tahap Pemeriksaan Dilakukan pada tahap
ah

Dilaksanakan Bukti Permulaan /Penyelidikan Penyidikan


Dasar Kewenangan - Pasal 43A ayat (1) UU KUP; - KUHAP
R

si
- PMK-239/PMK.03/2014 - Pasal 44 UU KUP;
sebagaimana diubah dengan PMK-
18/PMK.03/2021

ne
ng

Sifat - Tidak ada upaya paksa Pro justitia, ada kewenangan


(bukan pro justitia) upaya paksa
- Wajib Pajak dapat tidak
menyerahkan dokumen/bahan bukti
Ijin Ketua Pengadilan Tidak memerlukan ijin Ketua PN Harus mendapat ijin Ketua PN

do
gu

Negeri (PN) setempat. setempat.


setempat
Kewenangan Bukan objek praperadilan. Objek praperadilan.
Menguji
In
A

19. Bahwa telah jelas dan tegas pula pertimbangan Majelis dalam

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-IX/2011 tanggal 1 Mei


ah

lik

2011 pada halaman 28 yang menyatakan sebagai berikut:


m

ub

“…Adapun maksud dan tujuan yang hendak ditegakkan dan dilindungi

dalam proses praperadilan adalah tegaknya hukum dan perlindungan


ka

ep

hak asasi manusia sebagai tersangka/terdakwa dalam pemeriksaan


ah

penyidikan dan penuntutan.”


R

20. Bahwa tindakan peminjaman dokumen yang dilakukan


es
M

TERMOHON TIDAK mengandung upaya paksa dan tidak dapat


ng

on

Hal.63 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipersamakan dengan tindakan penyitaan dan/atau penggeledahan

si
juga dipedomani hakim dalam putusan Permohonan Praperadilan,

antara lain:

ne
ng
a. Putusan 13/Pid.Pra/PN.Jak.Tim/2022, halaman 74:

do
gu “Menimbang bahwa tindakan Termohon dalam mendapatkan

surat-surat yang diperlukan dari Pemohon tersebut tidaklah

In
A
terkandung adanya upaya paksa dan terhadap fakta ini bila

dihubungkan dengan pengertian penyitaan maupun


ah

lik
penggeledahan yang bersifat memaksa, maka tindakan

Termohon tersebut tidak termasuk dalam kualifikasi Penyitaan


am

ub
ataupun Penggeledahan sebagaimana dimaksud dalam

ketentuan Pasal 1 angka 16 dan angka 17 serta Pasal 38 dan


ep
k

Pasal 32 UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara


ah

R
Pidana.”

si
b. Putusan 12/Pid.Pra/PN.Jak.Tim/2022, halaman 81:

ne
ng

“Menimbang bahwa tentang Penyitaan menurut Pasal 38 ayat

(1) Penyitaan hanya dapat dilakukan oleh Penyidik dengan

do
gu

Surat Izin Ketua Pengadilan Negeri Setempat, berdasarkan

pengertian tersebut di atas jika dikaitkan dengan Pasal 32 dan


In
A

Pasal 38 ayat (1) KUHAP, dapat diambil pengertian untuk


ah

lik

kepentingan penyidikan, penyidik dan seterusnya adalah

menujukkan sudah dalam proses penyidikan bukan


m

ub

pemeriksaan awal seperti penyelidikan, dengan pertimbangan


ka

tersebut di atas maka apa yang dilakukan oleh Pemohon


ep

dapat dualifikasikan prematur dan dengan demikian


ah

peminjaman yang dilakukan oleh TERMOHON berarti bukan


R

es

termasuk penggeledahan dan penyitaan sebagaimana yang


M

ng

dikehendaki oleh KUHAP.”


on

Hal.64 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Berdasarkan uraian tersebut di atas menjadi jelas dan terang

si
bahwa lembaga Praperadilan dimaksudkan untuk melindungi hak asasi

tersangka/terdakwa dalam proses penyidikan dan penuntutan,

ne
ng
sehingga tidak relevan dan tidak dapat diterapkan dalam tindakan

do
gu Pemeriksaan Bukti Permulaan pada perkara a quo.

22. Bahwa secara khusus TERMOHON akan menanggapi dalil

In
A
PEMOHON yang terdapat dalam Surat Gugatan Praperadilan poin

26.2 dan 26.3 halaman 10-12 yang menyatakan bahwa


ah

lik
“26.2…..Adanya kewajiban untuk meminjamkan mengandung
am

ub
pengertian meminta dengan memaksa. Oleh karena itu,

kewajiban meminjamkan tersebut termasuk ke dalam pengertian


ep
k

penyitaan.””
ah

“26.3……dicantumkan frasa “… diminta kepada Saudara untuk


R

si
meminjamkan dokumen/berkas/data/barang lainnya …” dan “ …

ne
dapat kami terima paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
ng

tanggal surat ini.” merupakan beschikking yang diterbitkan pejabat

do
gu

pemerintah yang bersifat memaksa (imperatif), sehingga wajib

diikuti sepanjang surat tersebut belum dicabut atau dibatalkan oleh


In
A

pejabat atau lembaga yang berwenang. Oleh karena bersifat

imperatif, memberikan keterangan dan membawa dokumen


ah

lik

dimaksudkan untuk menyita keterangan dan menyita dokumen-

dokumen yang dimaksud. Dengan demikian, pengertian meminta


m

ub

keterangan, membawa dokumen, dan meminjam dokumen


ka

ep

merupakan perluasan arti dari pengertian penyitaan”.


ah

Dalil tersebut senyatanya merupakan dalil yang mengada-ada dan


R

didasarkan pada pengetahuan hukum yang dangkal dari PEMOHON


es
M

karena tidak ada dasar hukum yang mendukung dalil PEMOHON


ng

on

Hal.65 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut bahkan senyatanya dalil tersebut melanggar dan menabrak

si
ketentuan hukum yang ada terkait dengan Pemeriksaan Bukti

Permulaan (penyelidikan);

ne
ng
23. Bahwa frasa “Wajib” tidak selalu bersifat “Imperative”

do
gu merupakan dalil hukum yang telah teruji kebenarannya dan dibuktikan

dengan keterangan Ahli Dr. Ahmad Sofian, S.H., M.H dalam putusan

In
A
pengadilan sebagai berikut:

putusan Praperadilan Nomor 12/Pid.Pra/PN.Jak.Tim/2022 yang


ah

lik
menyatakan:
am

ub
- ..bahwa ketika ada dokumen yang tidak dipinjamkan, tidak ada

konsekuensi hukum berupa upaya paksa apapun karena tindakan


ep
peminjaman dokumen ada pada ranah penyelidikan. Sekalipun ada
k
ah

frasa “Wajib”, sifatnya tidak selalu imperative. Adapun yang


R

si
dimaksud dengan frasa “Wajib” dalam PMK Pemeriksaan Bukti

ne
Permulaan adalah norma yang mengatur untuk Pemeriksa Bukti
ng

Permulaan agar melakukan peminjaman dan orang yang menjadi

do
gu

sasaran peminjaman wajib menyerahkan.

- bahwa untuk menilai adanya upaya paksa dilihat dari tindakan


In
A

pertama kali (first time) dari Pemeriksa Bukti Permulaan pada saat

proses peminjaman bahan bukti yang terjadi DI TAHAP


ah

lik

PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN.


m

ub

- Sebagai ilustrasi, apabila memasuki rumah tanpa izin si pemilik

rumah maka penyidik harus mendapatkan izin Ketua Pengadilan


ka

ep

Negeri setempat terlebih dahulu. Apabila pemilik rumah


ah

mempersilahkan masuk maka hal tersebut bukan upaya paksa.


R

es

- Berdasarkan keterangan Ahli TERMOHON tersebut dapat


M

ng

disimpulkan bahwa tidak mengembalikan bahan bukti BUKAN


on

Hal.66 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UPAYA PAKSA karena untuk menilai upaya paksa dilihat pada

si
proses peminjaman bahan bukti (first time) BUKAN pada tahap

pengembalian dokumen. Secara fakta hukum bahan bukti yang

ne
ng
diperoleh Pemeriksa Bukti Permulaan dipinjamkan oleh Wajib Pajak

do
gu TANPA MELALUI PENYITAAN.

24. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas jelas dan berdasar

In
A
hukum bahwa tindakan peminjaman yang dilakukan oleh TERMOHON

tidak ada konsekuensi hukum berupa upaya paksa apabila


ah

lik
PEMOHON tidak meminjamkannya mengingat proses peminjaman

bahan bukti tersebut masih dalam ranah Pemeriksaan Bukti


am

ub
Permulaan (Penyelidikan) sehingga keliru dalil PEMOHON yang
ep
menyatakan tindakan peminjaman yang dilakukan oleh TERMOHON
k

bersifat imperatif (memaksa) dan dapat diartikan sebagai penyitaan.


ah

si
Berdasarkan jawaban TERMOHON tersebut di atas, jelas dan terang bahwa

ne
peminjaman bahan bukti yang dilakukan TERMOHON dalam Pemeriksaan
ng

Bukti Permulaan perkara a quo telah sesuai dengan prosedur dan

do
gu

kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan

Peminjaman tersebut bukanlah dan tidak dapat dipersamakan dengan


In
A

penggeledahan dan/atau penyitaan.

Sehingga, berdasarkan keseluruhan uraian, bantahan, dan argumentasi


ah

lik

hukum yang jelas di atas, menjadi telah terbukti dan berdasar hukum dalil-dalil

TERMOHON bahwa:
m

ub

1. Lembaga Praperadilan Pengadilan Negeri Surabaya tidak berwenang


ka

untuk memeriksa dan memutus perkara a quo karena permohonan


ep

praperadilan a quo terbukti seluruhnya mengandung dalil-dalil, objek dan


ah

materi yang bukan merupakan objek Praperadilan sebagaimana dimaksud


es
M

Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi


ng

on

Hal.67 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan

si
Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016;

ne
ng
2. TERMOHON berwenang untuk melakukan Pemeriksaan Bukti

Permulaan (penyelidikan) terhadap PEMOHON karena secara hukum dan

do
gu administrasi

TERMOHON;
perpajakan PEMOHON terdaftar di wilayah kerja

In
A
3. Perolehan dokumen dari PEMOHON dilakukan pada tahap

Pemeriksaan Bukti Permulaan (Penyelidikan) yang dilakukan


ah

lik
TERMOHON dengan menyampaikan surat peminjaman dokumen kepada
am

ub
PEMOHON, sehingga tidak ada upaya paksa berupa Penggeledahan dan

Penyitaan
ep
k

4. Keliru, tidak relevan dan tidak berdasar fakta hukum dalil-dalil


ah

PEMOHON yang mempermasalahkan kewenangan TERMOHON dalam


R

si
Pemeriksaan Bukti Permulaan pada Lembaga Praperadilan.

ne
ng

5. Pemeriksaan Bukti Permulaan yang dilakukan oleh TERMOHON dengan

dasar Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Nomor PRIN.BP-13/WPJ.11/2021

do
gu

tanggal 09 November 2021 adalah sah dan sesuai dengan kewenangan dan

prosedur berdasarkan ketentuan;


In
A

Selanjutnya, berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka menjadi benar


ah

lik

dan beralasan bagi Termohon untuk meminta agar kiranya Hakim Praperadilan

pada Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili permohonan


m

ub

Praperadilan a quo berkenan memutus dengan amar putusan sebagai berikut:


ka

1. Menolak permohonan Praperadilan PEMOHON untuk seluruhnya;


ep

2. Menyatakan secara kompetensi absolut Pengadilan Negeri Surabaya


ah

tidak berwenang untuk mengadili permohonan a quo;


es
M

ng

on

Hal.68 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan permohonan Praperadilan PEMOHON kabur, dan tidak jelas

si
(Obscuur Libel);

4. Menyatakan permohonan PEMOHON tidak dapat diterima (Niet

ne
ng
Ontvankelijk Verklaard);

do
gu 5. Menyatakan sah, benar dan berdasar hukum Surat Perintah

Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 09

In
A
November 2021 yang diterbitkan TERMOHON;

6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Pemeriksaan Bukti Permulaan


ah

lik
terhadap PEMOHON yang dilakukan oleh TERMOHON;

7. Menghukum PEMOHON untuk membayar seluruh biaya yang timbul


am

ub
dalam permohonan ini.

Atau apabila Yang Mulia Hakim Praperadilan berpendapat lain, mohon putusan
ep
k

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).


ah

R
Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Termohon tersebut, Kuasa

si
Pemohon dalam repliknya secara lisan menyatakan tetap pada permohonannya

ne
ng

dan Kuasa Termohon dalam dupliknya secara lisan menyatakan tetap pada

jawabannya ;

do
gu

Menimbang, bahwa untuk membuktikan permohonannya, Kuasa

Pemohon mengajukan bukti tertulis berupa fotocopy yang telah diberi materai
In
A

yang cukup yaitu :


ah

lik

1. Surat Kartu Tanda Penduduk NIK 35780731403760002 atas nama

Lucky Kartanto, tertanggal 04 April 2012, bukti P-1 ;


m

ub

2. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 09 748 461 2-165 000
ka

atas nama Lucky Kartanto, bukti P-2 ;


ep

3. Surat Keterangan Domisili Nomor 470/741/438.7.3 03/2021,


ah

tanggal 20 September 2021, yang diterbitkan oleh Pemerintah Desa


R

es

Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, bukti P-3 ;


M

ng

on

Hal.69 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bukti Penerimaan Surat (BPS) Nomor S-7249S/WPJ 24/KP

si
1103/2021, tanggal 21 September 2021, bukti P-4 ;

5. Halaman depan amplop yang berisi surat-surat nomor: (1)

ne
ng
PANG.BP-53/WPJ.11/BD/04/2022; (2) PANG.BP-52/WPJ.11/BD/04/2022,

do
gu (3) PANG.BP-51/WPJ.11/BD/04/2022; (4) PANG.BP-

50/WPJ.11/BD/04/2022; (5) PANG.BP-49/WPJ.11/BD/04/2022; dan (6) S-

In
A
018/WPJ.11/ BD.0700/2022 yang ditujukan kepada “Yth. Sdr. Lucky

Kartanto Jalan Graha Anggrek Mas B2 NO. 21, Sidoarjo”, bukti P-5 ;
ah

lik
6. Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021 perihal Pemberitahuan

Pemeriksaan Bukti Permulaan, tanggal 9 November 2021, bukti P-6 ;


am

ub
7. Tanda Terima Peminjaman tertanggal 18 November 2021, bukti P-

7;
ep
k

8. Berita Acara Perolehan/Pengambilan Data Yang Dikelola Secara


ah

R
Elektronik” tertanggal 18 November 2021, bukti P-8 ;

si
9. Lampiran Rincian Perolehan/Pengambilan Data Yang Dikelola

ne
ng

Secara Elektronik” tertanggal 18 November 2021, bukti P-9 ;

10. Surat Nomor S-018/WPJ.11/BD/0700/2022, perihal Permintaan

do
gu

Peminjaman, tanggal 20 Januari 2022, bukti P-10 ;

11. Kartu Izin Praktik Konsultan Pajak Nomor: KIP-3761/IP.C/PJ/2018


In
A

atas nama Lucky Kartanto yang berlaku sejak tanggal 26-04-2022 s.d. 24-
ah

lik

04-2024, bukti P-11.A ;

12. Halaman depan amplop yang berisi Kartu Izin Praktik Konsultan
m

ub

Pajak Nomor: KIP-3761/IP.C/PJ/2018 atas nama Lucky Kartanto, bukti P-


ka

11.B ;
ep

13. Surat Keterangan Domisili Nomor 470/244/438.7.3 03/2022,


ah

tanggal 18 Mei 2022, yang diterbitkan oleh Pemerintah Desa Pagerwojo,


R

es

Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, bukti P-12 ;


M

ng

on

Hal.70 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. Sertifikat Hak Milik No. 2085 Desa Pagerwojo, Kecamatan

si
Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Surat Ukur

Nomor 00106/15.02/2004, bukti P-13 ;

ne
ng
15. Surat Nomor RCO.SBY/416/2021, tanggal 22 Januari 2021,

do
gu perihal “Pengantar Roya/Penghapusan Roya”, bukti P-14 ;

16. Print Out Putusan Pengadilan Negeri Sanggau Nomor

In
A
2/Pid.Pra/2021/PN.Sag, tanggal 7 Juni 2021, bukti P-15 ;

17. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-04/PJ/2020 tentang


ah

lik
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak,

Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, bukti P-16 ;


am

ub
Bukti surat tersebut diatas telah dicocokan sesuai surat aslinya, kecuali bukti

surat bertanda P-3 dan P-16 adalah fotocopy dari fotocopy ;


ep
k

Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut diatas, Kuasa Pemohon


ah

R
juga menghadirkan 1 (satu) orang Ahli yang dibawah sumpah memberikan

si
Pendapatnya sebagai berikut :

ne
ng

Ahli Dr. M. Sholehuddin, S.H., M.H:

- Bahwa saksi adalah Dosen Tetap Program Studi Magister Ilmu Hukum

do
gu

Program Pasca Sarjana Universitas Bhayangkara Surabaya ;

- Bahwa berdasarkan Pasal 1 dan Pasal 3 KUHP objek praperadilan harus


In
A

berasaskan legalitas dan Hukum Acara Pidana yang mengatur proses


ah

lik

beracara dengan segala kewenangan yang ada harus tertulis (asas lex

scripta); harus dirumuskan secara tepat dan jelas (asas lex certa), dan
m

ub

harus ditafsirkan secara ketat (asas lex stricta). Konsekuensi selanjutnya,


ka

ketentuan dalam Hukum Acara Pidana tidak dapat ditafsirkan selain dari
ep

apa yang tertulis ;


ah

- Bahwa apabila seseorang yang merasa dirugikan dengan adanya


R

es

tindakan penyelidikan maka dapat diajukan kepada lembaga praperadilan


M

ng

untuk mendapatkan keadilan. Ahli PEMOHON bahkan mengesampingkan


on

Hal.71 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya Putusan MK Nomor 9 tahun 2019 yang telah jelas menyatakan

si
bahwa penyelidikan bukan objek praperadilan. Menurut Ahli Pemohon,

bahwa orang yang merasa dirugikan dalam proses penyelidikan dapat

ne
ng
mengajukan ke lembaga praperadilan karena Hakim dapat memutuskan

do
gu dengan penemuan hukum baru sebagaimana pada kasus praperadilan

Budi Gunawan ;

In
A
- Bahwa mengenai surat PMK 239/PMK.03/2014 terkait bukti permulaan

adalah aturan yang cacat hukum karena mengatur tata cara yang
ah

lik
mengandung kewajiban. Ahli PEMOHON tidak cermat dan tidak membaca

keseluruhan sehingga menafsirkan suatu pasal hanya sepotong tanpa


am

ub
membaca keseluruhan pasal dari PMK 239/PMK.03/2014. Suatu pasal

dalam peraturan perundang-undangan mengandung unsur imperatif atau


ep
k

unsur paksa, apabila dalam peraturan tersebut mencantumkan frasa


ah

R
“wajib” yang disertai dengan sanksi apabila tidak dilaksanakan/tidak

si
dipenuhi di mana sanksi tersebut tercantum pula dalam peraturan tersebut;

ne
ng

- Bahwa upaya hukum yang dapat ditempuh untuk menguji PMK

239/PMK.03/2014 adalah mengajukan judicial review ke Mahkamah

do
gu

Agung, tetapi untuk mencari keadilannya juga diperbolehkan melalui

pengajuan permohonan praperadilan atas penyelidikan di lembaga


In
A

praperadilan karena sudah ada beberapa putusan Hakim praperadilan


ah

lik

yang mengabulkannya ;

- Bahwa Penyelidikan dapat diuji dalam Lembaga Praperadilan untuk


m

ub

membuka ruang bagi para pencari keadilan apabila mekanisme lapor


ka

kepada atasan / instansi pengawas penyelidik tidak juga diindahkan ;


ep

Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil Jawabannya, Kuasa


ah

Termohon telah mengajukan bukti tertulis berupa fotocopy yang telah diberi
R

es

materai yang cukup yaitu :


M

ng

on

Hal.72 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Surat Kepala KPP Pratama Surabaya Rungkut Nomor S-

si
164PDH/WPJ.11/KP.0803/2021 tanggal 24 September 2021, bukti T-1.A ;

Bukti Pengiriman (Resi Pengiriman) Surat dari SAP Express tanggal 24

ne
ng
2.

September 2021, bukti T-1.B ;

do
gu 3. Surat Laporan Hasil Penelitian Kantor Dalam Rangka Wajib Pajak Pindah

Berdasarkan Permohonan Wajib Pajak Nomor LAP-

In
A
2840/WPJ.11/KP.08/2021 tanggal 23 September 2021, bukti T-1.C ;

4. Surat Pengantar nomor: SP-410/WPJ.11/KP.08/2021 tanggal 25 Agustus


ah

lik
2021 hal Penyampaian IDLP dari Kepala KPP Pratama Surabaya Rungkut,

bukti T-2 ;
am

ub
5. Surat Nomor LHIP-33/WPJ.11/BD.04/2021 tanggal 2 November 2021,

bukti T-3 ;
ep
k

6. Berita Acara Penelaahan Usul Tindak Lanjut IDLP nomor: BA.IDLP-


ah

R
18/WPJ.11/BD.04/2021 tanggal 02 November 2021, bukti T-4 ;

si
7. Surat Nomor ND-1833/WPJ.11/2021 tanggal 09 November 2021 hal

ne
ng

Instruksi untuk dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan atas nama Wajib

Pajak Lucky Kartanto, bukti T-5 ;

do
gu

8. Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana di Bidang

Perpajakan Nomor PRIN.BP-013/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021,


In
A

yang telah diperlihatkan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Lucky Kartanto
ah

lik

pada tanggal 18 November 2021, bukti T-6.A ;

9. Surat Nomor PEMB.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021


m

ub

perihal Pemberitahuan Pemeriksaan bukti Permulaan, yang telah diterima


ka

oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Lucky Kartanto pada tanggal 18 November
ep

2021, bukti T-6.B ;


ah

10. Surat Nomor SPEMB.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 9 November


R

es

2021 perihal Pemberitahuan Pemeriksaan bukti Permulaan, yang telah


M

ng

on

Hal.73 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterima oleh KPP Pratama Surabaya Rungkut pada tanggal 18 November

si
2021, bukti T-6.C ;

Berita Acara Penyampaian Pelaksanaan Tentang Kewajiban, Hak

ne
ng
11.

dan Kewenangan Dalam Pemeriksaan Bukti Permulaan tanggal 18

do
gu November 2021, bukti T-7.A ;

12. tanda terima peminjaman tanggal 18 November 2021, bukti T-7.B ;

In
A
13. Berita Acara Perolehan/Pengambilan Data yang Dikelola Secara

Elektronik tanggal 18 November 2021, bukti T-7.C ;


ah

lik
14. Surat Nomor S-018/WPJ.11/BD.0700/2022 tanggal 20 Januari

2022 hal Permintaan Peminjaman, bukti T-8.A ;


am

ub
15. tanda terima peminjaman tanggal 24 Februari 2022, bukti T-8.B ;

Surat Panggilan Permintaan Keterangan nomor: PANG.BP-


16.
ep
k

49/WPJ.11/BD.04/2022 tanggal 19 Januari 2022, bukti T-9 ;


ah

R
Print Out Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor No. 21/PUU-

si
17.

XII/2014 tanggal 28 April 2015 halaman 107 angka 3, bukti T-10 ;

ne
ng

18. Print Out Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-IX/2011

tanggal 1 Mei 2011 halaman 28, bukti T-11 ;

do
gu

19. Print Out Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 9/PUU-XVII/2019

tanggal 15 April 2019 halaman 23 – 28, bukti T-12 ;


In
A

20. Print Out Putusan Praperadilan nomor 1/Pid.Pra/2022/PN.Smn


ah

lik

pada tanggal 15 Maret 2021 di Pengadilan Negeri Sleman halaman 85,

bukti T-13 ;
m

ub

21. Print Out Putusan Praperadilan 13/Pid.Pra/PN.Jak.Tim/2022, di


ka

Pengadilan Negeri Jakarta Timur halaman 74, bukti T-14 ;


ep

22. Print Out Putusan Praperadilan 12/Pid.Pra/PN.Jak.Tim/2022, di


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Timur halaman 80 – 81, bukti T-15 ;


R

es
M

ng

on

Hal.74 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Print Out Putusan Praperadilan Nomor 7/Pid.Pra/2018/PN.Smn

si
pada tanggal 17 Januari 2019 di Pengadilan Negeri Sleman halaman 124

s.d. 125, bukti T-16 ;

ne
ng
24. Salinan Putusan Praperadilan Nomor 96/Pid.Pra/2020/PN.Jkt Sel

do
gu tanggal 8 September 2020 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan halaman

38 dan 39, bukti T-17 ;

In
A
25. Salinan Putusan Praperadilan Nomor 17/Pid.Pra/2021/PN.Jkt Sel

tanggal 13 April 2021 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan halaman 57,


ah

lik
bukti T-18;

26. Print Out Putusan Praperadilan Nomor 30/Pid.Pra/2021/PN.Mdn


am

ub
tanggal 5 Agustus 2021 di Pengadilan Negeri Medan halaman 73 – 74,

bukti T-19 ;
ep
k

27. Putusan Praperadilan Nomor 55/Pra.Per/2018/PN.Sby tanggal 10


ah

R
Desember 2018 di Pengadilan Negeri Surabaya halaman 46, bukti T-20 ;

si
28. Buku Hukum Acara Perdata: Tentang Gugatan, Persidangan,

ne
ng

Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan,” (Jakarta: Sinar Grafika,

2007) pada halaman 107 s.d. 109, bukti T-21 ;

do
gu

29. Print Out Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana :a. Pasal 1 angka 10 jo. Pasal 77, b. Pasal 3, bukti T-22 ;
In
A

30. Print Out Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016


ah

lik

tentang Larangan Peninjauan Kembali Putusan Praperadilan: a. Pasal 2

ayat (1), b. Pasal 2 Ayat (2), c. Pasal 2 Ayat (4), bukti T-23 ;
m

ub

31. Print Out Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan


ka

Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
ep

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang


ah

Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU KUP): a. Pasal 1 angka 27; b.


R

es

Pasal 43A ayat (1) dan Penjelasan c. Pasal 43A ayat (4); d. Pasal 44, bukti
M

ng

T-24 ;
on

Hal.75 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
32. Print Out Peraturan Menteri Keuangan Nomor 239/PMK.03/2014

si
tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana di Bidang

Perpajakan (PMK 239/PMK.03/2014): a. Pasal 1 angka 9; b. Pasal 10 ayat

ne
ng
(2) c. Pasal 12 huruf a; d. Pasal 12 huruf b; e. Pasal 12 huruf c; f. Pasal 16

do
gu ayat (1); g. Pasal 17 ayat (1) dan (2); h. Pasal 21 ayat (1), bukti T-25 ;

33. Print Out Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-

In
A
04/PJ/2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor

Pokok Wajib Pajak, Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha


ah

lik
Kena Pajak, bukti T-26 ;

34. Print Out Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-


am

ub
146/PJ/2018 tentang Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak

kepada para Pejabat Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, bukti T-27 ;


ep
k

35. Print Out Surat Edaran Nomor SE-23/PJ/2015 tentang Petunjuk


ah

R
Teknis Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan,

si
bukti T-28 ;

ne
ng

36. Fotocopy Formulir Pemindahan Wajib Pajak Pemohon sebagai

Wajib Pajak Orang Pribadi tanggal 21 September 2021, bukti T-29 ;

do
gu

37. Fotocopy Surat :

a. PANG.BP-53/WPJ.11/BD.04/2022 tanggal 19 Januari 2022


In
A

kepada LUCKY KARTANTO selaku Direktur CV. DURATEXCON di


ah

lik

Jalan Graha Anggrek Mas Blok B2 No 21, Sidoarjo

b. PANG.BP-52/WPJ.11/BD.04/2022 tanggal 19 Januari 2022


m

ub

kepada LUCKY KARTANTO selaku Direktur CV. AVEDEO JAYA


ka

SELALU di Jalan Graha Anggrek Mas Blok B2 No 21, Sidoarjo


ep

c. PANG.BP-51/WPJ.11/BD.04/2022 tanggal 19 Januari 2022


ah

kepada LUCKY KARTANTO selaku Direktur PT. AVEDEO MANDIRI


R

es

SUKSES di Jalan Jalan Graha Anggrek Mas Blok B2 No 21, Sidoarjo


M

ng

bukti T-30 ;
on

Hal.76 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti surat tersebut diatas telah dicocokan sesuai aslinya kecuali bukti surat

si
bertanda T-15, T-17, T-18, T-20, T-29 adalah fotocopy dari fotocopy ;

Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut diatas, Kuasa Termohon

ne
ng
juga menghadirkan 1 (satu) orang Ahli yang dibawah sumpah memberikan

do
gu keterengan sebagai berikut :

Ahli DR. Ahmad Sofian, S.H.,M.A :

In
A
- Bahwa ahli adalah Dosen Program Sarjana Ilmu Hukum Universitas Bina

Nusantara ;
ah

lik
- Bahwa yang menjadi ruang lingkup kewenangan mengadili lembaga

praperadilan adalah mengacu pada KUHAP pasal 10 dan 77, obyek


am

ub
praperadilan sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi :

a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian


ep
k

penyidikan atau penghentian penuntutan;


ah

R
b. Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara

si
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;

ne
ng

c. Sah atau tidaknya penetapan tersangka, penggeledahan dan

penyitaan ;

do
gu

- Bahwa ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal

77 KUHAPJo. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 21/PUU-XII/2014 tanggal


In
A

28 April 2015 Jo Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016 dapat


ah

lik

disimpangi, diperluas atau ditafsirkan lain apabila sudah ada limitasi obyek

praperadilan yang di tetapkan dalam KUHAP, putusan Mahkamah


m

ub

Konstitusi dan PERMA ;


ka

- Bahwa Penyelidikan kewenangan mengadili Lembaga Praperadilan


ep

berdasarkan ketentuan yang ada penyelidikan tidak masuk ruang lingkup


ah

obyek praperadilan. Karena belum ada melanggar hak asasi manusia ;


R

es

- Bahwa Tahapan untuk menentukan apakah suatu peristiwa tersebut


M

ng

masuk dalam kategori merugikan negara atau tidak. Sehingga belum


on

Hal.77 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masuk ke ranah penyidikan sehingga tidak bisa di uji di ranah praperadilan

si
dapat ahli jelaskan yaitu :

dalam penegakan hukum pidana di bidang perpajakan, mengatur

ne
ng
ketentuan mengenai Pemeriksaan Bukti Permulaan dalam UU KUP, yaitu:

do
gu Pasal 1 Angka 26:

“Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa

In
A
keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk adanya

dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak pidana di bidang
ah

lik
perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat menimbulkan

kerugian pada pendapatan negara”


am

ub
Pasal 1 Angka 27:

“Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk


ep
k

mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak


ah

R
pidana di bidang perpajakan.”

si
Pasal 43 A ayat (1) UU KUP

ne
ng

“(1) Direktur Jenderal Pajak berdasarkan informasi, data, laporan, dan

pengaduanberwenang melakukan pemeriksaan bukti permulaan sebelum

do
gu

dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.”

Penjelasan Pasal 43A ayat (1)


In
A

“Informasi, data, Laporan dan Pengaduan yang diterima oleh Direktorat


ah

lik

Jenderal Pajak akan dikembangkan dan dianalisis melalui kegiatan inteljen

dan/atau kegiatan lain yang hasilnya dapat ditindaklanjuti dengan


m

ub

pemeriksaan, pemeriksaan Bukti Permulaan atau tidak dilanjuti.


ka

Pemeriksaan Bukti Permulaan memiliki tujuan dan kedudukan yang sama


ep

dengan penyelidikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yang


ah

mengatur mengenai hukum acara pidana.”


R

es

- Bahwa dapat Ahli jelaskan mengenai Pemeriksaan Bukti Permulaan


M

ng

masuk ke ranah projustitia adalah belum ada upaya paksa yang


on

Hal.78 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengekang kebebasan seseorang atau harga benda seseorang, belum

si
masuk ke Pro justisia dan lebih kepada mengumpulkan keterangan. Dalam

tindak pidana umum, mengumpulkan barang bukti. Untuk memastikan

ne
ng
masuk dalam tindak pidana atau bukan ;

do
gu - Bahwa tindakan meminjam data atau dokumen yang diatur ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan tersebut dapat

In
A
disamakan dengan Penyitaan dalam tahap Penyidikan di KUHAP pasal 5

huruf a, ada kewenangan-kewenangan penyelidik yang di berikan oleh


ah

lik
KUHAP. Perbuatan pengertian administratif, bukan perbuatan upaya

paksa. Kalau si peminjam tidak mau meminjamkan tidak ada saanksi


am

ub
sehingga tidak ada upaya paksa. Upaya paksa ada di ranah penyidikan

bukan penyelidikan ;
ep
k

- Bahwa Kewenangan penyelidik tidak masuk ranah upaya paksa, sesuai


ah

R
SEMA Nomor 2 tahun 2012 tentang penyegelan bukan sebagai objek

si
praperadilan yang dilakukan bea cukai. Mahkamah Agung mengatakan hal

ne
ng

tersebut adalah upaya administratif sehingga tidak masuk praperadilan.

PMK 239 ada upaya administratif.

do
gu

- Bahwa Jika tidak di pinjamkan maka tidak ada upaya paksa. Menunggu

sampai penyidikan, baru dapat dilakukan upaya paksa ;


In
A

- Bahwa untuk membedakan wajib dengan paksa adalah 2 frase yang


ah

lik

berbeda. Apabila ada kata wajib namun tidak ada sanksi maka seseorang

yang tidak mau meminjamkan akan berhenti sampai disitu. Orang tersebut
m

ub

dapat melaporkan kepada atasan yang melakukan upaya paksa tersebut ;


ka

- Bahwa apabila upaya paksa harus ada izin pengadilan. Penyelidikan


ep

belum masuk praperadilan yang diatur KUHAP. Berarti dalam hal tersebut
ah

merupakan konsesualitas, ada kesepakatan antara yang menyerahkan


R

es

dengan yang menerima dokumen. PMK 239 di dalam konsideran


M

ng

berdasarkan Undang-undang. ;
on

Hal.79 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa suatu peraturan yang dikeluarkan oleh instansi mengingat secara

si
internal. Apabila di nilai bertentangan dengan peraturan diatasnya, maka

diajukan ke Mahkamah Agung. Sepanjang belum ada yang menguji maka

ne
ng
dianggap tidak bertentangan ;

do
gu - Bahwa yang berhak menguji ada lah Mahkamah Agung. Putusan tentang

apakah Mahkamah Konstitusi bisa atau tidak menguji. Penyelidikan tidak

In
A
masuk dalam ranah praperadilan karena ada dua alasan utama. Pertama,

penyelidikan masih sebatas tindakan untuk menentukan apakah ada


ah

lik
tindak pidana atau tidak dan Kedua apa kah ada tindakan penyelidikan

yang dianggap melakukan kesalahan.


am

ub
- Bahwa Apabila ada yang melakukan kesalahan dalam tindakan

penyelidikan maka proses nya ada lah melalui lembaga pengawas.


ep
k

KUHAP memiliki asas legisme artinya adalah KUHAP itu limitatif, tidak
ah

R
dapat diartikan lain.

si
- Bahwa Putusan MK merupakan kewenangan lembaga pengawas apabila

ne
ng

terjadi kesalahan dalam tindakan penyelidikan. Ada banyak lembaga

pengawasan, mulai dari atasan langsung, atasan dari atasan langsung

do
gu

sampai Ombudsman ;

- Bahwa tindakan penyidik yang bertentangan dengan Undang-undang.


In
A

SPDP masuk dalam ranah penyidikan. Begitu terbit Sprindik maka


ah

lik

selambat-lambatnya 7 hari di sampaikan kepada jaksa penuntut umum.

- Bahwa di penyelidikan kontrol berada di internal lembaga tersebut bukan


m

ub

di Jaksa Penuntut Umum. Norma wajib tidak serta merta ada ancaman
ka

pidana. Peraturan di bawah PP tidak ada sangsi pidana, apalagi peraturan


ep

menteri (PMK). Di PMK tidak ada yang memaksa untuk mempidana wajib
ah

pajak yang tidak mau meminjamkan.


R

es
M

ng

on

Hal.80 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa apabila ada upaya paksa yang dilakukan oleh pemeriksa Buper,

si
sudah diatur dalam peraturan. Yang pertama apabila sebelum penyidikan,

dan ketika penyidikan ;

ne
ng
- Bahwa jika ada tafsir yang berbeda atas norma yang menimbulkan

do
gu multitafsir maka ada kewenangan dari Mahkamah Konstitusi untuk

menafsirkan. Namun untuk penetapan tersangka sudah jelas ada putusan

In
A
pengadilan sebelum Budi Gunawan, karena ada upaya paksa sehingga

menjadi objek praperadilan ;


ah

lik
- Bahwa berdasarkan Perma Nomor 4 tahun 2016 merupakan acuan

praperadilan. Putusan praperadilan final and binding ;


am

ub
- Bahwa apabila terjadi penyelundupan hukum para pihak dapat

melakukan tindakan yang akan dinilai oleh Mahkamah Agung dan Ada
ep
k

limitasi lembaga praperadilan, tidak masuk penyelidikan. Apabila dilakukan


ah

R
maka termasuk penyelundupan hukum karena penyelidikan bukan ranah

si
praperadilan ;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon

telah mengajukan kesimpulannya masing-masing tertanggal 09 Juni 2022 dan

do
gu

selanjutnya para pihak mohon putusan ;

Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala


In
A

sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan harus dianggap termuat
ah

lik

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

Tentang Pertimbangan Hukumnya


m

ub

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan praperadilan yang


ka

diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas;


ep

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan praperadilan


ah

Pemohon terhadap Termohon adalah terhadap penggeledahan dan/atau


R

es

penyitaan dari Drektorat Jendral Pajak berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan


M

ng

Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal 9 November 2021,


on

Hal.81 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I atas nama

si
Direktur Jenderal Pajak ;

Menimbang, bahwa Termohon dalam Jawabannya membantah dalil

ne
ng
permohonan Pemohon dan menyatakan Termohon tidak pernah melakukan

do
gu penyitaan terhadap dokumen-dokumen dan barang-barang Pemohon, dimana

berdasarkan Surat Nomor PEMB BP-013/WPJ 11/2021 perihal Pemberitahuan

In
A
Pemeriksaan Bukti Permulaan, tanggal 9 November 2021 dan Surat Nomor S-

018/WPJ.11/BD/0700/2022, perihal Permintaan Peminjaman, tanggal 20


ah

lik
Januari 2022, yang kedua surat tersebut didasarkan pada Surat Perintah

Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ.11/2021, tanggal 9


am

ub
November 2021, terdapat kewajiban bagi Pemohon untuk meminjamkan bahan

bukti kepada pemeriksa bukti permulaan. Di samping itu, Pemohon juga telah
ep
k

menerima “TANDA TERIMA PEMINJAMAN”. “BERITA ACARA


ah

R
PEROLEHAN/PENGAMBILAN DATA YANG DIKELOLA SECARA

si
ELEKTRONIK”, dan “LAMPIRAN RINCIAN PEROLEHAN/PENGAMBILAN

ne
ng

DATA YANG DIKELOLA SECARA ELEKTRONIK”, yang kesemuanya tertanggal

18 November 2021, yang diterbitkan oleh TERMOHON sehubungan dengan

do
gu

adanya Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-

013/WPJ.11/2021, tanggal 9 November 2021, sedangkan perbuatan yang


In
A

dilakukan oleh Termohon hanyala meminjam, sedangkan Pemohon tidak


ah

lik

mengetahui perbedaan definisi dari kata “Meminjam” dengan kata “Menyita” dan

ketentuan dalam PMK-239/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti


m

ub

Permulaan sudah sangat jelas dan gamblang menggunakan istilah “meminjam”


ka

bukan “menyita” sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Penyitaan yang ada


ep

di KUHAP dan terhadap Pemohon telah diberitahukan mengenai hak dan


ah

kewajiban pada saat akan dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan yang


R

es

dibuktikan dengan Berita Acara yang telah ditandatangani oleh Pemohon serta
M

ng

peminjaman dokumen yang dilakukan terhadap Pemohon juga telah didasarkan


on

Hal.82 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada persetujuan dari Pemohon sendiri yang dibuktikan dengan adanya tanda

si
terima peminjaman dokumen dan Berita Acara Perolehan Data Elektronik yang

juga telah ditandatangani oleh Pemohon sendiri, sehingga terkait dengan

ne
ng
“Penyitaan” untuk menunjukkan dan memberikan pengetahuan kepada

do
gu Pemohon bahwa secara definisi terdapat perbedaan mendasar antara

“meminjam” dan “menyita ;

In
A
Menimbang, bahwa guna membuktikan dalil permohonannya, Pemohon

telah mengajukan bukti surat bertanda P-1 sampai dengan P-16 dan 1 (satu)
ah

lik
orang Ahli ;

Menimbang, bahwa Termohon dalam membuktikan dalil sanggahannya


am

ub
telah mengajukan bukti surat bertanda T-1 sampai dengan T-30 dan 1 (satu)

orang ahli ;
ep
k

Menimbang, bahwa sebelum Hakim Praperadilan mempertimbangkan


ah

R
materi permohonan Pemohon perlu diuraikan hal-hal sebagai berikut yang

si
menjadi dasar pemeriksaan perkara ini ;

ne
ng

Menimbang, bahwa ketentuan tentang Praperadilan diatur dalam UU

No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), khususnya Pasal 1

do
gu

angka 10, Pasal 77 s/d Pasal 83, Pasal 95 ayat (2) dan ayat (5), Pasal 97 ayat

(3), dan Pasal 124. Adapun yang menjadi objek praperadilan sebagaimana yang
In
A

diatur dalam Pasal 77 KUHAP adalah :


ah

lik

Pengadilan Negeri berwenang untuk memeriksa dan memutus, sesuai dengan

ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini tentang :


m

ub

a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian


ka

penyidikan atau penghentian penuntutan;


ep

b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara


ah

pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.


R

es
M

ng

on

Hal.83 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa praperadilan selain termuat secara limitative dalam

si
pasal 77 KUHAP, ketentuan praperadilan terhadap benda sitaan juga termuat

dalam pasal 82 ayat (1) huruf b KUHAP sebagai berikut

ne
ng
“dalam memeriksa dan memutus tentang sah atau tidaknya

do
gu penangkapan atau penahanan, sah atau tidaknya penghentian

penyidikan atau penuntutan; permintaan ganti kerugian dan atau

In
A
rehabilitasi akibat tidak sahnya penangkapan atau penahanan, akibat

sahnya penghentian penyidikan atau penuntutan dan ada benda yang


ah

lik
disita yang tidak termasuk alat pembuktian, hakim mendengar

keterangan baik dari tersangka atau pemohon maupun dan pejabat


am

ub
yang berwenang”

Menimbang, bahwa penetapan tersangka adalah bagian dari proses


ep
k

penyidikan yang memungkinkan terjadinya tindakan sewenang-wenang oleh


ah

R
penyidik termasuk perampasan hak asasi seseorang sehingga penetapan

si
tersangka menjadi bagian dari proses penyidikan yang dapat dimintakan

ne
ng

perlindungan melalui pranata praperadilan hal ini sesuai pula dengan putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor: 21/PUU/XII/2014 tanggal 28 April 2015, sehingga

do
gu

ruang lingkup materi Praperadilan selain yang tercantum dalam pasal 77, pasal

82 ayat (1) KUHAP telah diperluas lagi yang mencakup penetapan tersangka
In
A

dan tindakan penggeledahan serta penyitaan. Dengan demikian penetapan


ah

lik

tersangka menjadi bagian dari proses penyidikan yang dapat dimintakan

perlindungan melalui pranata praperadilan.


m

ub

Menimbang, bahwa pengajuan praperadilan yang diajukan oleh


ka

pemohon adalah Direktorat Jenderal Pajak adalah Terhadap Surat Perintah


ep

Pemeriksaan Bukti Permulaan sebagaimana surat Nomor: PEMB BP-013/WJP


ah

11/2021 tanggal 09 Nopember 2021 dimana dalam surat memuat kewajiban


R

es

Pemohon untuk memberikan kewenangan kepada Termohon untuk :


M

ng

on

Hal.84 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti Permulaan

si
untuk memasuki dan/atau memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak

dan/atau barang bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk

ne
ng
menyimpan Bahan Bukti,

do
gu 2. Memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukti Permulaan

untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara

In
A
elektronik,

3. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan Bahan Bukti kepada


ah

lik
pemeriksa Bukti Permulaan,

4. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis kepada pemeriksa


am

ub
Bukti Permulaan, dan

5. Memberi bantuan kepada pemeriksa Bukti Permulaan guna


ep
k

kelancaran Pemeriksaan Bukti Permulaan


ah

R
Menimbang, bahwa disamping itu terhadap tindak lanjut oleh tidak

si
dipenuhinya bukti permulaan yang dimintakan oleh Termohon (bukti P-6), maka

ne
ng

Termohon melalui suratnya (bukti P-10 dan T-8.a), apabila bukti permulaan tidak

terpenuhi akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku ;

do
gu

Menimbang, bahwa Termohon juga telah memanggil Pemohon untuk

menghadap kepada Tim Pemeriksa, oleh karena tidak memenuhi permintaan


In
A

bukti permulaan (bukti surat T-9) ;


ah

lik

Menimbang, bahwa Mekanisme dan prosedur dalam KUHAP ada tiga

tahap yang dijalani oleh seorang tersangka atau pelaku yaitu tahap pra
m

ub

ajudikasi, tahap ajudikasi dan tahap purna ajudikasi, terkait dengan pertanyaan
ka

yang disampaikan maka proses pertama adalah harus adanya laporan atau
ep

aduan dari orang yang menjadi korban tindak pidana sehingga, berdasarkan
ah

laporan tersebut maka pihak yang menerima laporan tersebut kemudian


R

es

mlimpahkan laporan tersebut kepada penyidik untuk dilakukan tahap penyidikan


M

ng

yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP), setelah BAP
on

Hal.85 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut dibuat berdasarkan laporan dari korban maka, penyidik kemudian

si
melakukan proses penyelidikan guna menemukan bukti permulaan untuk

menjadi terangnya suatu tindak pidana, berdasarkan bukti awal terebut maka

ne
ng
dilakukan olah (Tempat Kejadian Perkara) TKP dan barang-barang atau bukti

do
gu yang ditemukan di TKP untuk kemudian dijadikan bukti oleh penyidik untuk

menetapkan seseorang menjadi tersangka, kemudian penyidik akan memanggil

In
A
saksisaksi yang melihat, mendengar atau merasakan langsung perbuatan atau

tindak pidana;
ah

lik
Penyidik berdasarkan pasal 6 ayat (1) KUHAP adalah terbagi dalam 3

(tiga) yaitu :Pejabat Polisi Negera RI. 2. Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu
am

ub
yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang 3. Syarat kepangkatan

pejabat sebagaimana di maksud dalam ayat (1) dan akan diatur lebih lanjut
ep
k

dalam peraturan pemerintah;


ah

R
Menimbang, bahwa PPNS dalam melakukan tugasnya harus juga

si
mengacu pada Peraturan Kapolri No. 6 Tahun 2010 ;

ne
ng

Menimbang, bahwa KUHAP memang tidak menjelaskan lebih lanjut

tentang definisi ‘bukti permulaan’, namun KUHAP secara jelas mengatur tentang

do
gu

alat bukti yang sah di dalam ketentuan Pasal 184 KUHAP, alat bukti yang sah

ialah:
In
A

a. keterangan saksi;
ah

lik

b. keterangan ahli;

b. surat;
m

ub

c. petunjuk;
ka

d. keterangan terdakwa.
ep

Menimbang, bahwa suatu tindakan penyidikan yang akan dilakukan


ah

penyidik harus senantiasa mendasarkan keputusannya dalam menetapkan


R

es

seseorang menjadi tersangka berdasarkan alat bukti yang sah sesuai pasal 184
M

ng

KUHAP dan tidak boleh menetapkan seseorang sebagai tersangka hanya


on

Hal.86 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan asumsi belaka, dengan demikian status sebagai tersangka hanya

si
dapat ditetapkan oleh penyidik kepada seseorang setelah hasil penyidikan yang

dilaksanakan memperoleh bukti permulaan yang cukup yaitu paling sedikit 2

ne
ng
(dua) jenis alat bukti dihibungkan dalam perkara Aquo bahwa pada saat

do
gu penggeledahan yang dilakukan Direktorat Jendral Pajak semestinya harus

mengacu juga pada KUHAP sedangkan yang dimaksud dengan bukti yang

In
A
cukup adalah berdasarkan pada minimal dua alat bukti yang terdapat dalam

Pasal 184 KUHAP sebagaimana disebutkan diatas.


ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 angka (16) KUHAP yang

dimaksud penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih


am

ub
dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak

bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam


ep
k

penyidikan, penuntutan dan peradilan, sedangkan berdasarkan pasal 82 ayat


ah

R
(1) huruf b KUHAP untuk penyitaan yang dapat dipraperadilankan mencakup

si
adanya benda yang disita yang tidak termasuk alat pembuktian ;

ne
ng

Menimbang, bahwa penyitaan oleh penyidik sebagaimana dimaksud

oleh pasal 38 ayat (2) KUHAP.hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang

do
gu

sangat perlu dan mendesak serta selanjutnya harus segera dilengkapi

dengan .surat persetujuan dari Ketua pengadilan Negeri setempat.


In
A

Menimbang, bahwa dalam konteks pembuktian oleh permohonan atas


ah

lik

perkara ini Hakim Pengadilan Negeri Surabaya menilai bahwa Pemohon

dipersidangan dapat membuktikan Pemohon merupakan pemilik atas benda


m

ub

yang dipinjam dilihat dari bukti-bukti yang dihadirkan dipersidangan oleh


ka

Pemohon dari bukti P-4 dan P-8, P-9 dan P-10 serta bukti surat yang diajukan
ep

Termohon yaitu bukti T-6.A sampai dengan T-6.C, T-7 da T-8 yang membuktikan
ah

bahwa Termohon telah melakukan penggeledahan dan peminjaman atas


R

es

barang-barang milik Pemohon ;


M

ng

on

Hal.87 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas bukti surat P-4 dan P-8, P-9 dan P-10 serta

si
bukti bukti T-6.A sampai dengan T-6.C, T-7 da T-8 yang diajukan Pemohon dan

Termohon, Hakim berpendapat sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa bukti bukti Pemohon dapat menggugurkan, dapat membantah

do
gu serta tidak dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan bahwa

Penggeledahan dan penyitaan atas diri pemohon oleh Termohon tidak

In
A
memenuhi minimal pembuktian yaitu dua alat bukti yang sah menurut

undang-undang.
ah

lik
- Bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon lebih menitik beratkan

pada terbukti tidaknya Penggeledahan dan Penyitaan yang dilakukan


am

ub
Derktorat Jendral Pajak kepada pemohon hal mana atas perbuatan

Pemohon menjadi lingkup dan wewenang hakim praperadilan untuk


ep
k

menentukannya ;
ah

R
- Bahwa yang menjadi titik berat pembuktian dalam lingkup praperadilan a

si
quo hanya sebatas memenuhi atau tidaknya minimal alat bukti dalam

ne
ng

Penggeledahan dan Penyitaan milik Pemohon ;

- Bahwa Termohon telah melakukan penggeledahan untuk memgambil dan

do
gu

atau memperoleh data guna pemeriksaan bukti permulaan pada pada

tanggal 18 Nopember 2021 di kediaman Pemohon ;


In
A

Menimbang, bahwa Pemeriksaan yang dilakukan Termohon terhadap


ah

lik

dokumen-dokumen yang diperoleh Termohon berdasarkan Berita Acara

Perolehan / Pengambilan Data yang dikelola secara elektronik tanggal 18


m

ub

Nopember 2021 dan dilaksanakan Termohon berdasarkan berdasarkan Surat


ka

Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan


ep

Nomor PRIN.BP-013/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021, Surat Nomor


ah

PEMB.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021 dan Surat Nomor


R

es

SPEMB.BP-13/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021, adalah merupakan


M

ng

tindakan penggeladahan dan penyitaan ;


on

Hal.88 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sesuai bukti surat bertanda P-6 yang sama dengan

si
bukti surat bertanda T-6.A, berupa surat Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti

Permulaan yang dalam surat tersebut memuat kata “berkewajiban” yang dapat

ne
ng
diartikan sebagai adanya kewajiban untuk meminjamkan mengandung

do
gu pengertian meminta dengan memaksa, sehingga hal tersebut bersifat paksaan;

Menimbang, bahwa terbukti cacat hukum Penggeledahan dan

In
A
Penyitaan yang dilakukan dalam bentuk pemeriksaan terhadap dokumen-

dokumen ataupun data elektronik Pemohon yang diperoleh oleh Termohon


ah

lik
melalui mekanisme Berita Acara Perolehan / Pengambilan Data yang dikelola

secara elektronik tanggal 18 Nopember 2021 karena tidak disertai izin dari
am

ub
Ketua Pengadilan Negeri, yang dilakukan berdasarkan Surat Nomor: PRIN.BP-

013/WPJ.11/2021 tanggal 9 November 2021 yang tidak bersesuaian dengan


ep
k

Angka 19 Lampiran III Kep-146/PJ./2018, Surat Nomor: PEMB.BP-


ah

R
2/WPJ.13/2021 tanggal 17 Februari 2021 Perihal Pemberitahuan Pemeriksaan

si
Bukti Permulaan dan juga tidak bersesuaian dengan Angka 17 Lampiran III

ne
ng

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: Kep-146/PJ./2018 Tentang

Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak Kepada Para Pejabat Di

do
gu

Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak ;

Menimbang, bahwa dari uraian fakta tersebut di atas, maka Hakim


In
A

berpendapat bahwa tindakan Termohon dalam mendapatkan surat-surat yang


ah

lik

diperlukan dari Pemohon tersebut terkandung adanya upaya paksa dan sanksi

sehingga terhadap fakta ini bila dihubungkan dengan pengertian Penyitaan


m

ub

ataupun penggeledahan yang bersifat memaksa, maka tindakan Termohon


ka

tersebut termasuk dalam kualifikasi Penyitaaan ataupun Penggeledahan dimana


ep

Penyitaan hanya dapat dilakukan oleh penyidik dengan surat izin ketua
ah

pengadilan negeri setempat, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 38


R

es

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ;


M

ng

on

Hal.89 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka alasan-

si
alasan permohonan praperadilan yang diajukan oleh Pemohon beralasan

hukum dan dapat dikabulkan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa tujuan akhir dari proses penegakan hukum dan

do
gu proses peradilan adalah untuk mewujudkan keadilan, kemanfaatan dan

kepastian hukum, sehingga oleh karena itu penegakan hukum harus didasarkan

In
A
pada prinsip due process of law dengan tetap memperhatikan ketentuan-

ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang dan berbagai peraturan lain


ah

lik
yang mengaturnya dalam rangka mewujudkan rasa keadilan masyarakat (Social

Justice), keadilan moral (Moral Justice), dan keadilan menurut Undang-undang


am

ub
(legal Justice) ;

Menimbang, bahwa sejalan dengan tuntutan reformasi dan paradigma


ep
k

dalam penyelenggaraan peradilan maka sesungguhnya peran dan tugas


ah

R
aparatur penegak hukum adalah mengembalikan fungsi dan tujuan penegakan

si
hukum agar tidak kehilangan kekuatannya memberikan perlindungan hukum

ne
ng

bagi semua orang sehingga penegakan hukum tersebut dapat mencerminkan

rasa keadilan yang bersifat total (total Justice) ;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena itu adanya lembaga Praperadilan

adalah sebagai kontrol yang bersifat horizontal dari Lembaga Yudikatif terhadap
In
A

proses penegakan hukum oleh aparat penegak hukum sehingga pada akhirnya
ah

lik

diharapkan aparat penegak hukum tersebut tetap bekerja pada koridor yang

ditentukan peraturan perundang-undangan;


m

ub

Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas perlu


ka

dikemukakan disamping mempertimbangkan dasar-dasar dan alasan yuridis


ep

putusan ini baik sebagai ratio decidendi maupun obiter dicta, sehingga
ah

substansi putusan ini dapat dipahami oleh semua pihak dan semangat
R

es

penegakkan hukum tetap dilakukan dalam koridor hukum tanpa melanggar


M

ng

hukum itu sendiri.


on

Hal.90 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mengingat dan memperhatikan ketentuan Undang-Undang Nomor 8

si
Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana, Putusan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015,

ne
ng
Undangundang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, serta

do
gu peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini;

Mengadili:

In
A
1. Mengabulkan permohonan praperadilan Pemohon untuk

seluruhnya ;
ah

lik
2. Menyatakan tidak sah penggeledahan dan/atau penyitaan yang

dilakukan oleh TERMOHON yang didasarkan pada Surat Perintah


am

ub
Pemeriksaan Bukti Permulaan Nomor PRIN BP-013/WPJ 11/2021, tanggal

9 November 2021, sehingga secara mutatis-mutandis TERMOHON tidak


ep
k

lagi berwenang untuk melakukan pemeriksaan bukti permulaan serta


ah

R
segala keputusan dan/atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh

si
TERMOHON yang berdasarkan surat perintah in casu menjadi batal demi

ne
ng

hukum ;

3. Membebankan biaya yang timbul dari perkara ini kepada Negara;

do
gu

Demikian diputuskan pada hari Jumat tanggal 10 Juni 2022 oleh

A.F.S. Dewantoro, S.H., M.H., Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Kelas 1A


In
A

Khusus dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan
ah

lik

tanggal itu juga oleh Hakim tersebut dan dibantu oleh Sikan, S.Sos, SH.,

Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon;
m

ub

Panitera Pengganti Hakim


ka

ep
ah

Sikan, S.Sos, SH A.F.S. Dewantoro, S.H. M.H.


es
M

ng

on

Hal.91 Putusan No.14/Pid.Pra/2022/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91

Anda mungkin juga menyukai