Anda di halaman 1dari 7

WORKSHOP

KOMUNIKASI

PUBLIK PTPN VI

Sebuah Silabus
PENDAHULUAN
PTPN kini telah menjelma menjadi sebuah perusahaan BUMN perkebunan terkemuka di
Indonesia. Berkat transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN, penggabungan seluruh
PTPN di Indonesia yang berjumlah 14 melebur ke dalam Holding Perkebunan Nusantara,
membuat PTPN berbalik menjadi perusahaan yang menguntungkan. Tak salah jika PTPN kini
mengusung tagline “Kebanggaan Baru Indonesia” dan “PTPN Juara”.

Ibarat pepatah "semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin menerjang", PTPN pun mau
tak mau harus dihadapkan pada sejumlah kondisi yang kurang mengenakan. Sejumlah
"gangguan" kini mulai bermunculan. Di antaranya adalah isu sengketa lahan yang diembuskan di
beberapa anak perusahaan (anper), semisal di PTPN III dan PTPN IV.

Sebenarnya, kisruh sengketa lahan ini sudah terjadi sejak dulu. Namun, kala itu isi ini tidak
merembet terlampau jauh dan bisa dilokalisasi di anper. Berbagai kebijakan yang dilakukan
anper, semisal program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang melibatkan warga
di sekitar area anper, berhasil meredam gejolak tersebut. PTPN mengajak warga berpartisipasi
aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan yang banyak membantu warga.

Selain memasifkan program TJSL, pada masa lalu pun media belum seperti sekarang. Kini,
dengan semakin maraknya media sosial - plus peran citizen journalism - membuat berita yang
beredar di sebuah daerah bisa dengan cepat menembus batas ruang dan waktu, menuju pusat
kekuasaan di Jakarta. Akibatnya, tak jarang sebuah peristiwa yang sebenarnya tidak terlalu
signifikan, menjadi viral di media sosial.

Menyikapi hal tersebut, sudah selayaknya PTPN melakukan langkah mitigasi. Kini, tak cukup lagi
hanya dengan melaksanakan program TJSL, sembari berharap media meliput dan menayangkan
kegiatan tersebut. Sudah saatnya PTPN mengambil langkah preventif, dengan terlebih dulu
mengambil inisiatif untuk "mendekati" media, baik media mainstream maupun media sosial.

Tanggung jawab memitigasi munculnya pemberitaan negatif tak hanya berada di tangan
holding PTPN, melainkan juga harus dilakukan di anak perusahaan. Tujuannya adalah agar jika
muncul berita negatif bisa dieskalasi hanya beredar di tingkat lokal domisili anper.

Untuk itu, anper PTPN perlu memahami anatomi media mainstream dan ruang redaksi dengan
kondisi kekinian. Begitu pun dengan anatomi media sosial lengkap dengan segala seluk-
beluknya. Tak cukup sampai di situ, insan anper PTPN pun harus pula memiliki kecakapan dalam
komunikasi publik. Ini akan menjadi bekal penting bagi anper PTPN untuk membangun interaksi
mutualisme dengan media.
PELAKSANAAN

JUMLAH PESERTA
Maksimal 30 orang

WAKTU
21 - 22 Februari 2023

LOKASI
Kantor Pusat PTPN 6 Jambi

METODE
30% pemaparan; 70% diskusi & praktik

PEMATERI
Teguh Usis (Konsulltan Media & Komunikasi)
RUNDOWN
MATERI

MATERI 1. KOMUNIKASI PUBLIK & MEDIA HANDLING


Peserta mendapatkan pemahaman tentang anatomi media mainstream
Peserta mendapatkan pemahaman tentang cara berkomunikasi yang
baik, tepat, efesien, dan efektif
Peserta mendapatkan pemahaman tentang media handling (press
release, press conference, media visit, media gathering)
Peserta mampu dan berani menghadapi wartawan
Peserta mampu menangani krisis komunikasi yang mungkin akan
terjadi di PTPN, misalnya menghadapi gejolak yang terjadi dengan
warga sekitar area PTPN
Presentasi oleh pemateri
Diskusi dan tanya jawab
Praktik
Slide presentasi
Infocus
Laptop
Printer
Smartphone

MATERI 2. MEDIA SOSIAL SEBAGAI KEKUATAN


Peserta mendapatkan pemahaman tentang anatomi, proses kerja,
dan algoritma media sosial saat ini
Peserta mendapatkan pemahaman tentang pentingnya media
sosial sebagai sarana kampanye PTPN
Peserta mampu membuat konten media sosial sesuai pakem dan
cara kerja media sosial saat ini
Presentasi oleh pemateri
Diskusi dan tanya jawab
Praktik
Slide presentasi
Infocus
Laptop
Smartphone
PRAKTIK
1. PUBLIC SPEAKING
Praktik public speaking berupa "Management Town Hall Meeting"
Setiap kelompok menentukan tema yang akan disampaikan pada
"Management Town Hall Meeting"
Setiap kelompok mengutus 1 orang menjadi penyampai materi pada
"Management Town Hall Meeting"
Durasi setiap kelompok menyampaikan materi "Management Town Hall
Meeting" maksimal selama 10 menit
Saat menyampaikan materi "Management Town Hall Meeting", slide
presentasi hanya boleh dipakai untuk memaparkan materi berupa data
(angka atau grafis). Materi selain itu hanya boleh dicatat berupa pointers di
ponsel

2. WAWANCARA DOOR STOP


Tidak ada tema untuk praktik wawancara door stop
Setiap kelompok menunjuk 1 orang untuk menjadi jubir wawancara door
stop (anggota kelompok yang ditunjuk tidak boleh sama dengan praktik
public speaking)
Jubir harus siap menjawab setiap pertanyaan yang diajukan jurnalis
Pemateri akan menunjuk sejumlah anggota kelompok yang tidak sedang
melakukan praktik wawancara door stop untuk berperan menjadi jurnalis
Durasi setiap kelompok melakukan praktik wawancara door stop maksimal
selama 10 menit

3. PRESS RELEASE
Setiap kelompok menentukan tema untuk diangkat sebagai materi praktik
press release
Penulisan press release harus sesuai dengan kaidah yang disampaikan
oleh pemateri
Durasi setiap kelompok melakukan praktik penulisan press release
maksimal selama 30 menit
Setiap kelompok akan mempresentasikan press release yang sudah dibuat
dengan durasi maksimal 10 menit
PRAKTIK
4. PRESS CONFERENCE
Setiap kelompok menentukan tema yang akan disampaikan pada praktik
penyelenggaraan press conference
Setiap kelompok mengutus 1 orang menjadi jubir pada praktik press
conference (anggota kelompok yang ditunjuk tidak boleh sama dengan
praktik public speaking dan praktik wawancara door stop)
Pemateri akan menunjuk sejumlah anggota kelompok yang tidak sedang
melakukan praktik penyelenggaraan press conference untuk berperan
menjadi jurnalis
Durasi setiap kelompok melakukan praktik press conference maksimal
selama 20 menit (sudah termasuk tanya jawab dengan jurnalis)

5. MEDIA SOSIAL
Setiap kelompok membuat akun IG sesuai dengan nama kelompok
Setiap kelompok menentukan tema besar materi konten IG
Konten IG harus sesuai dengan kaidah yang disampaikan pemateri
Konten IG boleh dibuat, disiapkan, dan diunggah sejak materi praktik
dimulai pada hari kedua
Konten IG berupa reels, story, dan feed
Materi konten IG bisa dibuat menggunakan ponsel atau laptop
Setiap kelompok akan mempresentasikan konten IG yang sudah dibuat
Durasi presentasi praktik media sosial maksimal selama 10 menit

Anda mungkin juga menyukai